Anda di halaman 1dari 24

STRES KERJA

Fadzlul, M.Psi., Psikolog.


KENAPA KITA MEMBAHAS TENTANG
STRES KERJA???

Ada beberapa alasan mengapa masalah stres


yang berkaitan dengan organisasi perlu diangkat
ke permukaan pada saat ini. Di antaranya
adalah:
1. Masalah stres adalah masalah yang akhir-
akhir ini hangat dibicarakan, dan posisinya
sangat penting dalam kaitannya dengan
produkttfitas kerja karyawan.
2. Selain dipengaruhi oleh faktor-faktor
yang bersumber dari luar organisasi,
stress juga banyak dipengaruhi oleh
faktor-faktor yang berasal dari dalam
organisasi. Oleh karenanya perlu disadari
dan dipahami keberadaannya.
3. Pemahaman akan sumber-sumber stres
yang disertai dengan pemahaman terhadap
cara-cara mengatasinya, adalah penting
sekali bagi karyawan dan siapa saja yang
terlibat dalam organisasi demi
kelangsungan organisasi yang sehat dan
efektif.
4. Banyak di antara kita yang hampir pasti
merupakan bagian dari satu atau
beberapa organisasi, baik sebagai atasan
maupun sebagai bawahan, pernah
mengalami stres meskipun dalam taraf
yang amat rendah.
5. Dalam zaman kemajuan di segala bidang
seperti sekarang ini manusia semakin sibuk. Di
situ pihak peralatan kerja semakin modern
dan efisien, dan di lain pihak beban kerja di
satuan-satuan organisasi juga semakin
bertambah. Keadaan ini tentu saja akan
menuntut energi pegawai yang lebih besar
dari yang sudah-sudah. Sebagai akibatnya,
pengalaman-pengalaman yang disebut stres
dalam taraf yang cukup tinggi menjadi
semakin terasa.
PENGERTIAN STRES
• Menurut Charles D, Spielberger
stres adalah tuntutan-tuntutan eksternal yang
mengenai seseorang, misalnya obyek-obyek
dalam lingkungan atau suatu stimulus yang
secara obyektif adalah berbahaya. Stres juga
biasa diartikan sebagai tekanan, ketegangan
atau gangguan yang tidak menyenangkan yang
berasal dari luar diri seseorang.
GEJALA-GEJALA STRES (Braham)

1. Fisik, yaitu sulit tidur atau tidur tidak teratur,


sakit kepala, sulit buang air besar, adanya
gangguan pencemaan, radang usus, kuiit
gatal-gatal, punggung terasa sakit, urat-urat
pada bahu dan !eher terasa tegang, keringat
berlebihan, berubah selera makan, tekanan
darah tinggi atau serangan jantung,
kehilangan energi.
2. Emosional, yaitu marah-marah, mudah
tersinggung dan terlalu sensitif, gelisah dan
cemas, suasana hati mudah berubah-ubah,
sedih, mudah menangis dan depresi, gugup,
agresif terhadap orang lain dan mudah
bermusuhan serta mudah menyerang, dan
kelesuan mental.
3. Intelektual, yaitu mudah lupa, kacau
pikirannya, daya ingat menurun, sulit
untuk berkonsentrasi, suka melamun
berlebihan, pikiran hanya dipenuhi
satu pikiran saja.
4. Interpersonal, yaitu acuh dan mendiamkan
orang lain, kepercayaan pada orang lain
menurun, mudah mengingkari janji pada
orang lain, senang mencari kesalahan orang
lain atau menyerang dengan kata-kata,
menutup din secara berlebihan, dan mudah
menyalahkan orang lain.
Semua yang disebutkan di
atas perlu dilihat dalam
hubungannya dengan kualitas
kerja dan interaksi normal
individu sebelumnya.
PENGERTIAN STRES KERJA
• Greenberg menyebutkan stres kerja sebagai
pola kondisi emosional dan reaksi psikologis yang
terjadi dalam merespon terhadap tuntutan dari
dalam maupun dari luar organisasi.
• Jexx Stres kerja memiliki hubungan dengan
perasaan negatif karyawan tentang pekerjaan
mereka. Karyawan yang memiliki stres kerja yang
tinggi cenderung mempersepsikan pekerjaan
yang dihadapinya sebagai sesuatu yang negatif,
yang dapat mengancam kenyaman dirinya.
• Stres kerja adalah suatu perasaan yang
menekan atau rasa tertekan yang dialami
karyawan dalam menghadapi pekerjaannya
(Anwar, 1993)
• Suatu tekanan akibat bekerja juga akan
mempengaruhi emosi, proses berpikir dan
kondisi fisik seseorang, di mana tekanan itu
berasal dari lingkungan pekerjaan tempat
individu tersebut berada Yoder dan
Staudohar (1982 )
stres kerja adalah adanya
ketidakseimbangan antara
karakteristik kepribadian karyawan
dengan karakteristik aspek-aspek
pekerjaannya dan dapat terjadi pada
semua kondisi pekerjaan. Adanya
beberapa atribut tertentu dapat
mempengaruhi daya tahan stres
seorang karyawan.
FAKTOR PENYEBAB STRES KERJA
1. Faktor Lingkungan.
Ada beberapa faktor yang mendukung faktor
lingkungan. Yaitu:
1. Perubahan situasi bisnis yang menciptakan
ketidakpastian ekonomi.
2. Ketidakpastian politik.
3. Kemajuan teknologi
4. Terorisme
2. Faktor Organisasi

1. Tuntutan tugas
2. Tuntutan peran
3. Tuntutan antar pribadi
4. Struktur Organisasi
3. Faktor Individu
Faktor ini mencakup kehidupan pribadi karyawan
terutama faktor-faktor
1. Persoalan keluarga, masalah ekonomi pribadi
dan karakteristik kepribadian bawaan.
2. Masalah Ekonomi.
3. Karakteristik kepribadian bawaan. Faktor
individu yang penting mempengaruhi stres
adalah kodrat kecenderungan dasar
seseorang. Artinya gejala stres yang
diungkapkan pada pekerjaan itu sebenarnya
berasal dari dalam kepribadian orang itu.
DAMPAK NEGATIF DARI STRES
(Schuller, 2006)

• Terjadinya kekacauan, hambatan baik dalam


manajemen maupun operasional kerja.
• Mengganggu kenormalan aktivitas kerja.
• Menurunkan tingkat produktivitas karyawan.
• Menurunkan pemasukan dan keuntungan
perusahaan.
DAMPAK POSITIF DARI STRES
(Schuller, 2006)
• Memiliki motivasi kerja yang tinggi. Stres kerja yang
dialami karyawan menjadi motivator, penggerak dan
pemicu kinerja di masa selanjutnya.
• Rangsangan untuk bekerja keras, dan timbulnya
inspirasi untuk meningkatkan kehidupan yang lebih
baik dan memiliki tujuan karir yang lebih panjang,
• Memiliki kebutuhan berprestasi yang lebih kuat
sehingga lebih mudah untuk menyimpulkan target
atau tugas sebagai tantangan (challenge), bukan
sebagai tekanan (stressful). Stres kerja yang dialami
pun menjadi motivator, penggerak dan pemicu kinerja
di masa selanjutnya.
PENDEKATAN DALAM MENANGGULANGI STRES
PENDEKATAN INDIVIDU
• Melakukan perubahan reaksi perilaku atau
perubahan reaksi kognitif, seperti istirahat
sejenak namun masih dalam ruangan kerja,
keluar ke ruang istirahat (jika menyediakan
• Melakukan relaksasi dan meditasi
• Melakukan kegiatan olah raga
• Menghindari kebiasaan rutin yang
membosankan.
• Dukungan sosial terutama orang yang terdekat
• Memahami tugas dan kewajiban sebagai
karyawan
• Melakukan pengelolaan waktu yang tepat.
• Kekuatan yang bersumber dari dalam diri sendiri
berupa keberanian menerima cobaan dengan
berdoa,ikhlas menerima akan membantu
menyelesaikan masalah, mampu mengendalikan
perasaan,lebih mement ingkan kesehatan badan,
selalu positive thinking dan selalu tersenyum
dalam menghadapi masalah.
PENDEKATAN ORGANISASI
• Melakukan perbaikan iklim organisasi.
• Melakukan perbaikan terhadap kondisi fisik
tempat kerja,meliputi tata ruang
kerja,suhu,cahaya,kualitas udara,tempat
duduk yang nyaman dan keamanan dalam
bekerja.
• Melakukan analisis dan kejelasan tugas.
• Menyediakan sarana olah raga di ruang
istirahat tempat karyawan bekerja dan
mengadakan pengajian rutin berupa siraman
rohani bagi karyawan dan pimpinan.
• Mengurangi konflik dan mengklarifikasi peran
organisasional, sehingga penyebab stres dapat
dihilangkan atau dikurangi.
• Memantau terus – menerus kegiatan organisasi
sehingga kondisi yang dapat menjadi sumber stres
dapat diidentifikasi dan dihilangkan secara dini.
• Melatih para manajer dengan tujuan agar mereka peka
terhadap timbulnya gejala–gejala stres di kalangan
para bawahannya dan dapat mengambil langkah–
langkah tertentu sebelum stres itu berdampak negatif
terhadap prestasi kerja karyawan
• Menyediakan jasa bantuan atau konseling bagi para
karyawan apabila mereka sempat menghadapi stres.

Anda mungkin juga menyukai