Anda di halaman 1dari 122

1. APA ITU FILSAFAT?

2. APA ITU EKONOMI?


3. APA ITU ILMU EKONOMI?
4. APA ITU FILSAFAT EKONOMI?
5. APA ITU FILSAFAT ILMU EKONOMI?
I. Apa itu filsafat
(1) Lahir di Yunani abad ke-4 SM
(2) Beberapa tokoh utama:
 Yunani: Herakleitos; Socrates; Plato; Aristoteles; dll.
 Abad Pertengahan: Thomas Aquinas; dll.

 Abad Modern: Immanuel Kant; John Locke;


Rouseau; Hegel; Karl Marx; dll.
 Kotemporer: Karl Popper; Derrida; Foucault;
Adorno; John Rawls; Robert Nozick; dll.
2. Ilmu ekonomi dan filsafat ekonomi
 Apa itu ekonomi?
 Teori ekonomi pasar: ekonomi adalah ilmu yang
mengajarkan bagaimana memproduksi barang dan jasa
untuk mendapatkan keuntungan;
Definisi umum: ekonomi adalah studi tentang cara
bagiamana measyarakat menggunakan sumber daya yang
terbatas untuk memproduksi komoditas-komoditas yagn
berhaga dan mendistribusikannya di antara orang-orang
yang berbeda;
Mark Eyskens (ekonom Belgia): ilmu ekonomi tak lain
dari refleksi tentang cara manusia menggunakan dengan
optimal sarana-sarana yang langka untuk memenuhi
kebutuhan.
Aristoteles dan Karl Polanyi: ekonomi adalah kegiatan
produksi dan distribusi demi kesejahteraan manusia (asas
pokok: resiprositas dan redistribusi).
Apa itu filsafat ekonomi?
 Dari definisi di atas kita dpt mengatakan bahwa
ekonomi pada dasarnya adalah ilmu teknis. Ia
berbicara tentang keahlian dalam mengelola sumber
daya yang ada agar manusia dapat memenuhi
kebutuhannya.
 Di belakang praktik ekonomi terdapat berbagai
ideologi atau sistem pemikiran yang mendasari
kegiatan ekonomi (utamanya: sosialisme, kapitaslime,
ekonomi pasar, ekonomi pasar sosial).
 Tugas filsafat ekonomi: menguji secara kritis ideologi
atau berbagai sistem ekonomi yang mendasari praktik
ekonomi. Jelasnya, filsafat ekonomi adalah
refleksi kritis atas sistem/pemikiran dan praktik
ekonomi.
 Titik tolak Refleksi: Keadilan Ekonomi.
Tujuan belajar filsafat ekonomi:

Menyadarkan kita untuk tidak menerima begitu


saja sistem dan praktik ekonomi;
Membantu kita melihat kelebihan dan kekurangan
dari sistem dan praktik ekonomi;
Membantu kita untuk memahami tujuan dan
makna otentik ekonomi  ekonomi demi
kesejahteraan manusia (Amartya Sen: “ekonomi
kesejahteraan”)
1. JELASKAN BEDANYA FILSAFAT DENGAN ILMU
EMPIRIS?
(3) Apa itu filsafat?
 Ilmu Kritis  mempertanyakan apa saja yang menjadi pengalaman
manusia; tidak menerima begitu saja; perlu pengujian kritis; kritik
ideologi.
- Asal kata: Philosophia – philo = cinta; sophia =
kebenaran/kebijkasanaan;
- Jadi, filsafat: mencari atau mengejar kebenaran tanpa henti.
- Sama seperti ilmu pengetahuan (empiris), filsafat membantu
memecahkan masalah kehidupan manusia.
 Beda filsafat dan IP Empiris?
> IP Empiris: Membatasi diri pada aspek tertentu dari subyek yang
ditelitinya;
> Filsafat: melihat subyek yang ditelitinya sebagai keseluruhan.
Misalnya:
• I. Ekonomi – hanya ttg dimensi ekonomi dlm kehidupan manusia;
sosiologi – hanya ttg manusia sbg anggota masy; dlsb.
• Filsafat berbicara ttg manusia sebagai keseluruhan; ttg esensi
manusia; kebenaran terdalam (esensil); hakekat dari segala sesuatu
yang ada.
• Pertanyaan-2 IP Empiris, mis.: Bagaimana manusia mampu
memenuhi kebutuhannya di tengah kelangkaan sumber daya?
Apa yang membuat manusia disebut mahluk hidup? Bagaimana
kedudukan manusia di dalam sebuah komunitas? Mengapa
manusia berperilaku seperti binatang? Dll.
• Pertanyaan filsafat: siapakah manusia itu? Apa makna dan
tujuan hidup manusia? Apa kewajiban dan tanggung jawab saya
sbg manusia? Apa yang harus saya lakukan agar hidup baik dan
bermakna sebagai manusia? Dll.
• Contoh kelompok pertama pertanyaan di atas disebut empiris
karena jawaban dan petangggung jawabannya harus didukung
oleh fakta empiris.
• Sedangkan pertanyaan-2 filsafat bersifat meta-empiris; alias,
melampaui fakta empiris  pertanggung-jawabannya semata-
mata mengandalkan rasio (bukan berarti: fakta tidak penting).
Ciri-ciri filsafat:
 Rasional – mengadalkan kemapuan rasio dng logika
sbg alat kerja;
 Dialogis – selalu terbuka pada pengujian kritis
(pemikiran ttg pemikiran); kebenaran tidak
dimonopoli siapa pun; mencari kebenaran
intersubyektif;
 Meta-empiris – bisa saja berangkat dari pengalaman
tetapi pertanggung-jawaban kebenarannya melampaui
pengalaman; semata-mata rasional;
 Mencari makna terdalam (ultim) dari berbagai aspek
kehidupan manusia;
Jadi, filsafat merupakan ilmu yang:
 berupaya terus-menerus mencari kebenaran sejati,
radikal, mendasar, esensial;
 Berupaya untuk memahami konsep atau ide-ide;
membongkar ideologi dan mempertanggung-
jawabkannya pada rasio.

Karena itu, “bertanya” merupakan hal penting dalam


berfilsafat.
Apakah itu berarti seoprang filsuf tidak yakin dng
kebenaran? BUKAN DEMIKIAN!!!
Maksudnya, seorang filsuf tidak boleh percaya begitu
saja; perlu argumen rasional yang kuat untuk menerima
sebuah pemikiran atau ide.
(4) Relevansi Filsafat
 Filsafat = INDUK dari segala ilmu.
Berbagai aspek kehidupan dan pengalaman manusia yang
sekarang ini menjadi bidang pergulatan ilmu
pengetahuan, pada awalnya didekati secara filosofis:
filsafat manusia (psikologi); filsafat politik (ilmu politik
dan ilmu hukum); filsafat ekonomi (ilmu ekonomi);
filsafat sejarah (ilmu sejarah); dlsb.
Filsafat mengajarkan kepada kita akan pentingnya
mencari kebenaran sejati serta mengupayakan memahami
tujuan serta makna ultim kehidupan manusia.
Filsafat mengingatkan kita bahwa kita tidak boleh puas
dan karenanya harus menguji secara kritis keyakinan-
keyakinan kita, termasuk kebenaran ilmiah yang menjadi
keyakinan umum sekalipun.
ETIKA DAN REKAYASA
1. JELASKAN BAHWA EKONOMI ADALAH ETIKA DAN
REKASA?
II. Ekonomi dan sentimen-sentimen moral ( Amartya Sen, On
ethics and Economny)

1. Ekonomi dan Etika


(1) Apa itu etika?
 Harafiah: Ethos (Yunani) = adat, kebiasaan,
tata cara berperilaku yang baik.
 Etika sbg praksis = peraturan-peratuan atau
norma-norma sbg pedoman bertindak agar
manusia dapat hidup dengan baik sbg manusia
(disebut: moralitas).
 Etika sbg disiplin = Studi kritis tentang
moralitas.  mempertanggungjawabkan secara
rasional moralitas dari segi baik dan buruk. 
mengikuti norma karena memiliki alasan
rasional.
 Pertanyaan: apakah ekonomi harus lepas dari
tuntutan-tuntutan moral?
2. Ekonomi dan etika
Ekonomi modern cendrung mengabaikan:
 Pertanyaan: “Bagaimana seharusnya seseorang
hidup?”  ekonomi punya watak moral;
 Bahwa ekonomi punya dua asal usul: (1) Etika
dan, (2) Rekayasa.
 Kaitan dng etika: analisis ekonomi harus
memasukkan pertimbangan-2 etika; bahkan
lama ekonomi dipandang sbg cabang etika.
Alasannya, ekonomi berurusan dng
kepentingan dan kesejahteraan banyak
orang atau segenap anggota masyarakat.
 Berkaitan dng etika, ada dua isu pokok bagi ilmu
ekonomi:
(i) motivasi manusia dlm ekonomi yang
dikaitkan dng pertanyaan: Bagaimana seseorang
harus hidup? Maksudnya, motif ekonomi bukan
sekadar utk hidup, tetapi hidup yang baik bagi
segenap anggota masyarakat. Jadi, tak mungkin
melepaskan pertimbangan etika dari ekonomi.
(ii) upaya mengejar kepentingan pribadi
memang baik, tetapi lebih baik dan lebih mulia
mencapainya demi bangsa atau negara kota
(Nicomachean Ethics, 1.2). Jadi masalah ekonomi
bukan sekadar efisiensi, tetapi kebaikan
manusia.
(b) Dng rekayasa: ekonomi sbg ilmu teknis/positif;
kalkulasi-kalkulasi praktis (mis.: pengaturan
tarif; pengendalian moneter; pengumpulan
pajak; strategi mempertahankan kekayaan
negara; dlsb.).
 Karl Polanyi membedakan antara: (a) ekonomi
substantif; dan (b) ekonomi formal.
Perlu ditekankan: ekonomi substantif ekonomi
demi kesejahteraan bersama (Polanyi, GT).
Ekonomi modern kehilangan watak substantif 
menjadi “ilmu ekonomi positif”.
Amartya Sen: Ekonomi rekayasa penting tetapi
tidak boleh mengabaikan pertimbangan etika;
karena ekonomi berurusan dng dengan
kepentingan banyak orang.
PENILAIAN TERHADAP EKONOMI
MODERN
1.APA PENILAIAN FISAFAT TERHADAP EKONOMI
MODERN?
3. Penilaian Ekonomi dan Filsafat Moral
Fakta:
 Ekonomi modern semakin meninggalkan
ekonomi kesejahteraan
 Pertimbagnan etika (ekonomi kesejahteraan)
dianggap menghambat kepentingan diri.
Kriteria ekonomi kesejahteraan tradisonal
 Asas utilitarian/manfaat  sistem ekonomi
disebut baik apabila memberi manfaat
(kesejahteraan/kebahagiaan) sebesar-besarnya
bagi sebanyak mungkin orang.
 Asas utilitarian oleh para ekonom dipandang tdk
bermakna karena sulit mengukur atau
membandingkan kebahagiaan setiap orang dng
orang lain. Jadi etika (utilitarisme) dipandang
tidak penting dalam ekonomi.
OPTIMALITAS PARETO
1. APA YG ANDA KETAHUI TENTANG OPTIMALITAS
PARETO?
 OP dan Efisiensi Ekonomi (Sen, hlm 27 dst)
 Dng menolak kriteria utilitarian, para ekonom mengadopsi
kriteria “optimalitas Pareto”  “Kesejahteraan (manfaat yg
dinikmati) seseorang hanya dapat disebut optimal jika dan
hanya jika tidak ada kesejahteraan seorang pun dapat
ditingkatkan tanpa pada saat yang sama
merugikan/mengurangi kesejahteraan orang lain”.
 Apakah optimalitas Pareto dapat diterima begitu saja? 
TIDAK! Apabila banyak orang sangat sengsara sementara
sebagian orang hidup dalam kemewahan, “optimalitas Pareto”
tdk dpt digunakan utk mengatasi keadaan. Alasannya,
kesengsaraan orang miskin tidak dapat diatasi tanpa pada saat
yang sama “merugikan” orang kaya.
Dkl. Mengatasi kemiskinan dng mengurangi kemewahan
prang kaya = bertentangan dengan kriteria Optimalitas Pareto.
 Optimalitas Pareto dan Keadilan
 OP sering dimengerti sebagai asas efisiensi 
ekonomi disebut efisien jika dan hanya jika tidak
dapat diubah tanpa pada saat yang sama merugikan
pihak lain.
 Apakah asas efisiensi dengan sendirinya sama dengan
keadilan? TIDAK!! Mengapa? (Rawls, 1971).
 Contoh: menekan upah buruh pasti efisien karena
dng itu profit margin meningkat. TETAPI efisensi
seperti ini tidak dpt diterima karena meskipun
menguntungkan pemilik modal, ia pada saat yang
sama merugikan pekerja.
 Jadi, “efisien” tidak dng sendirinya sama dengan
“adil”. Ekonomi formal/kalkulatif/rekayasa sering
terperangkap dlm asas efisiensi dan mengabaikan
nilai keadilan (etika).
 Penjelasan (Sen, hlm. 27-29)
 Tak jarang OP dikaitkan dengan hasil keseimbangan pasar
dalam situasi kompetisi yang sempurna.
 Maksudnya, ketika pasar memberi hasil yang seimbang dalam
situasi persaingan yang sempurna, maka OP dianggap
terpenuhi; atau, dalam situasi tertentu keseimbangan
kompetitif sempurna dianggap sesuai dengan prinsip OP.
 Jadi, ketika harga-harga pasar bergerak dalam level yang
menguntungkan semua pihak, boleh dikatakan OP terpenuhi.
 TETAPI, pertanyaannya: apakah ada kompetisi dan pasar yang
sempurna?
 Pasar selalu bekerja dng informasi yang tidak sempurna dn
karenanya juga sulit mengharapkan pasar yang sempurna.
 Demi kompetisi, informasi tdk akan dibiarkan terbuka begitu
saja. Jadi, sulit mengharapkan keadilan melalui mekanisme
pasar.
 Manfaat dan Kemakmuran [welfarisme]
 Welferisme: - Paham yang mengatakan bahwa nilai-nilai
hakiki dari kalkulasi dan penilaian etis suatu keadaan adalah
manfaat individual (Sen, hlm. 31)

 Pertanyaan: Apakah “kemanfaatan” dpt disamakan begitu saja


dng “kemakmuran”? Problematis!!! Mengapa?
Karena:
(1) Kemakmuran bukan satu-satunya hal yang bernilai 
keberhasilan tdk dpt diukur hanya dng kemakmuran;
peningkatan kemakmuran tdk dng sendirinya diikuti dengan
peningkatan manfaat [ref.: marginal utility]
(Sen, hlm. 32-33);
(1) Manfaat tidak dapat secara memadai mewakili kemakmuran
 hal kecil bisa sangat bermanfaat bagi si miskin; ttp tdk
berarti hidupnya yang jauh dari kemakmuran merupakan hal
sepele (Sen, hlm. 36-37).
KONTRAK SOSIAL (T.Hobbes…
Pra-klasik- Klasik (sebelum Abad XIV) , LIBERALISME Klasik (Abad
XVIII), dan Modern (Abad XX)
MERKANTILISME LIBERALISME
KAPITALISME SOSIALISME KOMUNISME
FISIOKRSTISME Abad XIII-Abad XX
Abad XVI-XVII

GAGASAN DEMOKRASI

PASAR BEBAS Abad XVIII-XIX …A. Smith..ideologi laissez faire murni

PASAR BEBAS: Abad XIX-XX: JM Keynes : the end of i laissez faire

PASAR BEBAS: Abad XX-XXI: Neo-liberalisme dan Neo-Konservatisme…radikalisasi ideologi laissez faire
KAPITALISME
1. Definisi
2. Hakikatnya
3. Dampaknya
 Manfaat dan Kemakmuran [welfarisme]
 Welferisme: - Paham yang mengatakan bahwa nilai-nilai
hakiki dari kalkulasi dan penilaian etis suatu keadaan adalah
manfaat individual (Sen, hlm. 31)

 Pertanyaan: Apakah “kemanfaatan” dpt disamakan begitu saja


dng “kemakmuran”? Problematis!!! Mengapa?
Karena:
(1) Kemakmuran bukan satu-satunya hal yang bernilai 
keberhasilan tdk dpt diukur hanya dng kemakmuran;
peningkatan kemakmuran tdk dng sendirinya diikuti dengan
peningkatan manfaat [ref.: marginal utility]
(Sen, hlm. 32-33);
(1) Manfaat tidak dapat secara memadai mewakili kemakmuran
 hal kecil bisa sangat bermanfaat bagi si miskin; ttp tdk
berarti hidupnya yang jauh dari kemakmuran merupakan hal
sepele (Sen, hlm. 36-37).
B. Kapitalisme dan Demokrasi
 Komunisme runtuh  kemenangan kapitalisme;
 Krn basisnya liberalisme, maka kemenangan
kapitalisme membawa serta pemujaan pada
nilai-nilai penting, khususnya “kesetaraan” dan
“kebebasan” yang menjadi inti demokrasi.
 Muncul: demokratisasi ekonomi;
 Hasilnya: (1) ekses kapitalisme diredam 
lahirnya gagasan welfare state; (2) antagonisme
klas diperkecil; (3) pemerataan pemerataan
pemilikan ssarana produksi;
C. Kekuasaan Sipil dan Kemajuan sosial
Teori empat tahapan (Adam Smith & Turgot):
(1) Tahap masyarakat pemburu  hidup bersama
demi kemakmuran bersama; tanpa milik
pribadi (pengaruh hukum kodrat?)
(2) Tahap penggembalaan ternak;  muncul
kesadaran akan hak milik; ketimpangan
ekonomi; kecemburuan dan konflik sosial;
kekuasaan sipil;
(3) Tahap pertanian  dikuasai kaum feodal;
pemerintahan feodal; ketimpangan milik
pribadi main besar;
(4) Tahap komersial  kekuasaan ningrat
dihancurkan; basisnya: kebebasan kodrati dan
keadilan.
D. Ekonomi dan Kebebasan:
Adam Smith ttg. Kebebasan

 Kebebasan merupakan hak yang sifatnya kodrati;


 Sejauh tidak melanggar keadilan, setiap orng hrs
dibiarkan bebas mengejar kepentingannya
sesuai dng caranya sendiri;
 Setiap org bebas membawa industri dan
modalnya dalam persaingan dng industri dan
modal org lain;

Perlu dibedakan: (1) kebebasan positif; dan (2)


kebebasan negatif.
 Kebebasan negatif: bebas dari hambatan,
paksaan (= “bebas dari”) = kebebasan sosial 
kebebasan yang kita dapatkan dari org lain.
 Kebebasan positif: bebas menentukan diri,
mewujudkan potensi diri, mengelola modal,
mengejar kepentingan diri (= “bebas untuk”).
 Individu membutuhkan keduanya sekaligus:
 Perlu bebas dari paksaan (juga disebut
kebebasan sosial) supaya individu dapat
mewujudkan diri dengan baik; sebaliknya,
kebebasan sosial (yang diperoleh dari org lain)
menjadi tidak berarti apabila individu tidak
mengisinya dengan hal-hal yang bermakna.
Smith menekankan kebebasan negatif/sosial 
tidak ada campur tangan dari luar (khususnya,
negara). Mengapa?
 Kebebasan adalah hak asasi dan karenanya setiap
orang bebas melakukan apa yagn
dikehendakinya dan tidak boleh dipaksa
melakukan sesuatu kecuali demi menegakkan
keadilan;
 Menghambat seseorg utk mengejar
kepentingannya yang tidak melanggar hak org
lain merupakan pelanggaran atas keadilan;
 Implikasinya: (1) tolak campur tangan negara
keceuali demi menegakkan keadilan; (2) tolak
monopoli serta hak-2 istimewa yg merugikan
masyarakat.
 Monopoli hrs ditolak karena:
(1) membahayakan konsumen  membayar lebih
mahal ;
(2) menghilangkan peluang bagi orang lain untuk
mengusahakan kepentingannya sesuai dengan
kapasitas yang dimiliknya; ini juga menjadi alasan
untuk menolak hak-hak istimewa.

 Monopoli dan campur tangan negara harus ditolak


karena keduanya menjadi penghalang
berkembangnya produktivitas ekonomi.
 Dkl. Kebebasan negatif penting demi memberi
peluang tumbuhnya produktivitas.
.
 Berbeda dengan kebebasan negatif atau
kebebasan sosial (kebebasan yg didapatkan dari
orang lain; jadi, bebas dari paksaan), kebebasan
positif merupakan kemampuan untuk
melakukan apa yang kita kehendaki;
 Kebebasan positif tidak didapatkan dari org lain
atau dari negara;
 Kebebasan positif bersifat kodrati; menjadi basis
kodrati bagi individu untuk melakukan apa saja
sejauh tidak melanggar keadilan;
 Jadi, kebebasan positif tidak boleh dibatasi
kecuali pelaksaannya jelas-jelas melanggar
keadilan.
ADAM SMITH-1
1. Apa kritik AS terhadap M&F?
2. Apa yang dimaksud dengan Pasar Bebas?
 Pemerintah menerapkan pembatasan dan tarif;
 Ekonomi diatur secara sentaral dan bahkan dengan
cara yang otoriter;
 Jadi merkantilisme pada hakekatnya adalah sebuah
sistem ekonomi yang menganut prinsip pembatasan
dan regulasi.
 Smith:
sistem ini merugikan; menimbulkan monopoli,
proteksi dan hak-hak istimewa; hambatan pada
industri dan perdagangan luar negri (krn hanya
menekankan ekspor) merugikan pertumbuhan
ekonomi;
sistem ini tidak efisien dan tidak adil.
industri digalakkan demi kemaslahatan yang kaya
dan berkuasa.
POKOK2 PIKIRAN PB
1. Apa itu self interest?
2. Apa itu Invisible hand?
3. Apa itu kesejahteraan sosial?
Smith ttg. Kapitalisme, Self-interest, invisible hand, &
kesejahteraan sosial
 Inti kapitalisme adalah akumulasi modal; atas
nama kebebasan, setiap org bebas mengejar
kepentingannya sendiri; untuk itu, tolak campur
tangan negara (prinsip Non-intervensi), kecuali
demi menegakkan keadilan.
 Pertanyaan: bagaimana kesejahteraan sosial bisa
diwujudkan?
 Smith: Pasar bebas mendukung hak setiap orang
atas kebebasan; krnnya, semua orang mendapat
keuntungan;  keuntungan diatur oleh tangan
gaib.
 Harmoni alam dan tantanan sosial terjamin oleh
hukum alam.
 Maksudnya, dlm mengejar kepentingannya
manusia tidak akan merugikan pihak lain karena
manusia pada dasarnya baik.
 Jelasnya, dengan mengejar kepentingannya
sendiri, setiap orang pada akhirnya akan
bersama-sama memperoleh keuntungan 
kepentingan/kebaikan bersama tercapai dengan
sendirinya tanpa direncanakan oleh setiap
subyek yang bersaing dalam pasar bebas.
 Kebebasan tidak harus menjadi penghalang
terwujudnya kesejahteraan sosial meskipun
kesejahteraan sosial tidak menjadi tujuan
kegiatan ekonomi.
 Jadi, kesejahteraan bersama terwujud karena
bimbingan “tangan gaib”.
Hakikat Manusia dan Hak Milik
1. Apa hakikat manusia?
2. Apa itu hak milik?
Smith ttg. hak milik pribadi
 Hak-hak manusia:
(1) hak asasi (i. hak atas hidup; ii. hak atas
kebebasan); dan,
(2) hak artifisial (i. hak atas milik pribadi; ii. hak
sbg anggota keluarga; iii. Hak sbg warga
negara).

 Hak Milik
1. Dua macam hak manusia:
(1) hak-hak real  hak atas barang tertentu; dan
(2) hak-hak personal hak yang dimiliki
seseorang dlm hubungan dengan pribadi
tertentu.
2. Asal usul hak milik pribadi
5 Cara (mengikuti Pufendorf dan Hutchen):
(1) Melalui kerja atau mengambil sesuatu dr org
lain menjadi milik sendiri;
(2) Melalui pengembangan milik pribadi;
(3) Penggunaan sesuatu dlm waktu lama;
(4) Warisan;
(5) Pengalihan secara suka-rela.

 (1) & (2) merupakan cara yang paling


asli/alamiah;
 Memberikan hak eksklusif; dilindungi UU;
 HMP : Konsep baru; tdk ada dlm masyarakat
tradisonal.
3. Legitimasi hak milik pribadi
Pertanyaan: bagaimana kerja b isa memberi hak
eksklusif atas milik pribadi?
 Satu-satunya alasan adalah legitimasi moral 
simpati dari penonton tak berpihak
menyetujui bhw seseorang mendapatkan hak
atas milik pribadi; Singkatnya: dasar legitimasi
adalah simpati berdasarkan rasa keadilan.
 Maksudnya: adil (“penonton tak berpihak” atau
“imparsialitas”) bhw hasil pekerjaan saya, atau
sesuatu yg saya peroleh dengan salah satu cara di
atas menjadi milik saya yang sah.
Adam Smith --2
1. Apa yang melegitimasi HMP?
2. Apa itu non-intervensi tidak mutlak dari
pemerintah?
3. Apa itu Free fight liberalism?
4. Apa yang dimaksud dengan no harm, impartial?
5. Jelaskan kelebihan dan kelemahan PB?
b. Kelebihan pasar bebas
1. Pertimbangan utilitarian
(1) PB memenuhi asas utilitarian  setiap individu
mendapat manfaat dlm PB; dan krnnya, PB
melayani kepentingan semua orang 
meningkatkan manfaat sosial; PB
memungkinkan terpenuhinya keingingan
kodrati manusia utk hidup lebih baik.
(2) Berkaitan dng prinsip efisiensi, PB lebih baik
krn dng campur tangan pemerintah kondisi
para buruh menjadi lebih baik.
(3) PB lebih baik krn fair. Melalui pertukaran di
pasar, setiap org mendapat manfaat secara adil
 keuntungan timbal balik.
2. Pertimbangan dari segi hukum kodrat
 PB  peluang mengembangkan keutamaan
moral:
(1) hidup baik, yakni hidup sesuai dengan
kodratnya  hidup sesuai dng pilihan bebasnya
sbg manusia (self-determination);
(2) mewujudkan diri sbg mahluk sosial  tidak
bisa hidup tanpa yang lain; jadi homo
economicus dlm PB adalah manusia bijak;
meskipun didorong oleh self-interest, ia tahu
menahan diri dan bersikap adil (fair), punya
simpati, tidak merugikan yang lain (no
harm), keuntungan timbal balik (= keadilan
komutatif), tidak memihak (impartiality).
C. Kesulitan sistem pasar bebas
Secara umum perlu dicatat bahwa ekonomi pasar
bebas dapat berhasil apabila asumsi-asumsi
moral (sikap adil, imparsialitas, simpati, no
harm, mutualitas) dan asumsi mekanisme pasar
(invisible hand, ekwilibirum pasar) terpenuhi.

Pertanyaannya: apakah asumsi-asumsi tersebut


dapat dipenuhi dengan baik?

Tidak semudah itu. Mengapa?


Karena:
(1) Keutamaan moral tidak mudah berfungsi
efektif. Self interest tak sulit berubah mejadi
egoisme. Itu berarti, simpati, imparsialitas,
sikap adil, no harm juga tdk dengan sendirinya
efektif.
(2) Kompetisi dlm pasar bebas tdk pernah murni.
Akibatnya, terjadi marginalisasi dan polarisasi
sosial.
(3) Kompetisi yang tdk sehat membuka peluang
monopoli  mengancam hak-hak individu.
(4) Pasar pada dasarnya tidak sempurna karena
pasar bekerja dng informasi yg terbatas  tdk
mungkin pesaing membuka diri sepenuhnya 
rahasia perusahaan sbg strategi pasar.
PERLU CT PEMERINTAH UTK: melindungi kepentingan
bersama dlm ekonomi pasar bebas

1. Pasar harus dikendalikan. Perlu politik ekonomi


yang sungguh-sungguh membela kepentingan
umum; penting bhw negara (pemerintah) bebas
dari KKN  pisahkan kekuasaan politik dari
kekuasaan ekonomi & penegakan hukum.
2. Bidang-bidang yang menyangkut kehidupan
rakyat banyak tidak boleh diserahkan begitu
saja kepada pasar karena oritentasi pasar
semata-mata keuntungan  penting: ide
negara kesejahteraan.
3. Kompetisi harus disertai kerja sama (kompetisi
cendrung individualis).
PLATO dan SMITH ttg Pembagian
Kerja
1. Konsep pembagian kerja yg membedakan Plato dari
Smith
D. Pembagian kerja
1. Latar-belakang: teori Plato
(1) Tiga kelompok masyarakat: (i) Pemimpin; (ii)
ksatria; serta (iii) petani dan pedagang.
(2) Masing-masing kelompok harus bekerja dlm
bidangnya masing-masing dng tujuan demi
kebaikan negara keadilan (city of justice).
(3) Terdapat perbedaan kodrati antar manusia (dlm
hal bakat dan kemampuan) yg mendorong
pentingnya kerja sama.
(4) Dalam kerja sama berdasarkan perbedaan
kemampuan itu, kesejahteraan akan tercipta.
(2) Berbeda dng Plato yg menempatkan
pembagiankerja dlm tatanan politik hirarkis,
Smith melihat pembagian kerja sbg gejala
masyarakat modern produktif.
Tujuannya: ekonomis; bukan politis.
(3) PK berkaitan dng 3 fenomena kemajuan
masyarakat modern: (i) PK meningkatkan
kerajinan; (ii) PK menghemat waktu kerja; dan
(iii) PK memberi inspirasi bagi penemuan
mesin/alat kerja yg meningkatkan produktivitas.

Pembagian kerja merupakan kunci utama


membangun kemakmuran nasional.
D. Pembagian kerja
1. Latar-belakang: teori Plato
(1) Tiga kelompok masyarakat: (i) Pemimpin; (ii)
ksatria; serta (iii) petani dan pedagang.
(2) Masing-masing kelompok harus bekerja dlm
bidangnya masing-masing dng tujuan demi
kebaikan negara keadilan (city of justice).
(3) Terdapat perbedaan kodrati antar manusia (dlm
hal bakat dan kemampuan) yg mendorong
pentingnya kerja sama.
(4) Dalam kerja sama berdasarkan perbedaan
kemampuan itu, kesejahteraan akan tercipta.
BAHAN UAS-2017
Jelaskan Kekhasan konsep2 di
bawah ini
1. Sosialisme
2. Komunisme
3. Marxisme
Sosialisme – Komunisme -
Marxisme
• Mutualitas
Socialism

• Anarkisme Proletariat
Communism

• Karl Marx…Marx Muda…Marx Tua


• Marxisme Ortodoks…Historisme materialis/Materialisme Historis
• Neo-Marxisme…a. Mazhab Frankfurt Gen I, b. Mazhab Frankfurt Gen. II, Mazhab Frankfurt Gen III, d.
Gerakan Kiri Baru: Kiri Baru adalah gerakan politik pada tahun 1960-an dan 1970-an, terutama terjadi
Marxism di Inggris dan Amerika Serikat, yang terdiri dari pendidik, agitator dan lain-lain yang berusaha untuk
menerapkan berbagai reformasi pada isu-isu seperti hak gay, aborsi, peran gender, dan obat-obatan,
berbeda dengan gerakan kiri atau ..
Apa itu sosialisme?
 John stuart Mill  gerakan membantu orang
terpinggirkan dng sesedikit mungkin tergantung dari
bantuan pemerintah;
 Bentuk ekonomi  pemerintah sbg agen ekonomi
menguasai wumber produksi, khususnya yg
berkaitan dng hajat hidup orang banyak;  dlm
bentuk radikal: pemerintah menguasai semua alat
produksi (termasuk tanah pertanian);
menghilangkan milik swasta;
 Dlm kehidupan sehari-hari sosialisme dipakai
bergantian dng komunisme; bedanya: dlm
sosialisme, peralihan kepemilikan dari swasta ke
pemerintah terjadi secara perlahana-lahan dng
kompensasi bagi swasta; dlm kuminisme peralihan
secara revolusioner.
Komunisme?
 Secara historis: istilah yang menggambarkan
sistem sosial di mana barang dimiliki bersama
dan didistribusikan sesuai dng kebutuhan
anggota masyarakat.
 Mottonya: “from each according to his abilities;
and to each according to his needs”.
 Bentuk ekstrim dari kolektivisme;
 Keputusan & kebijakan ekonomi direncanakan
dan dikontrol secara terpusat (centrally-planned
and administered economy) = ekonomi komando
= ekonomi totaliter/autoritarian;
 Sosialisme sebelum Marx disebut sosialisme
utopis (= sosialis); setelah Marx: komunisme;
juga disebut marxisme dng berbagai variannya.
 Varian marxisme: marxisme ortodoks; neo-
marxisme, human marxis, alirian kiri baru (new
left), sosialis indpenden; dsb.
 Pertanyaan pokoknya sama: mempersoalkan
kapitalisme  mengapa kapitalisme justru
menjadi proses pemiskinan; proses
penyengsaraan; menimbulkan keterbelakangan?

Sosialisme utopis:
- Plato: Respublica; Thomas More (1478-1535):
Utopia: Tomasso Campanella (1568-1639): Civitas
Solis; Francis Bacon (1560-1626): Nova Atlantis.
Sosialisme = Komunitas bersama
Robert Owen (1771-1858): The New View of Society (1816) 
pabrik demi kesejahteraan pekerja (= parallelogram– bangun
komunitas dng asas koperasi);
 Charles Fourer (1772-1837): Theory of Four Movements (1808) 
mendirikan phalanges – hidup bersama dlm sebuah apartmen
dikelilingi pertanian demi kepentingan bersama; keuntungan
dibagi berdasarkan prestasi: 5/12 utk pekerja; 4/12 utk manajer;
dan 3/12 utk pemilik modal;
 Louis Blanc: menggagas koperasi produksi  demi
kesejahteraan bersama; anggota punya perusahan; pemerintah
membantu usaha buruh.
 Marx: ide-2 sosialis di atas naif; utopis; tdk bisa
direalisasi.
Kritik Marx atas kapitalisme
Menolak gagasan Adam Smith (ekonomi
liberal/kapitalis); Mengapa?
 Dari segi ekonomi:
- Akumulasi modal dan pertumbuhan tinggi hanya
menguntungkan pemilik modal.
 Dari segi sosiologi:
- Kapitalisme penuh konflik antar klas: kaya -
miskin; borjuis – proletar;
 Dari segi etika:
- Kapitalisme melanggar keadilan;  tidak peduli
pada kesenjangan sosial;
- Ganti ekonomi kapitalis dng ekonomi sosialis-
komunis.
Kritik Marx atas kapitalisme
Singkantya:

Kapitalisme yang menekankan


akumulasi modal bersifat eksploitatif;
melahirkan ketidak-adilan ekonomi;
memperlebar jurang antara
kaya dan miskin;
menimbulkan pertentangan antara klas
kapitalis (pemilik modal) dan proletariat
(buruh);
Jelaskan pernyataan 1 dan 2 serta
apa hubungan antara keduanya
1.Philosophers have hitherto only interpreted the world
in various ways; the point is to change it (Thesis 11,
Kritik K. Marx atas Feurbach)
2. When deeds speak, words are nothing.
All parties without exception, when they seek for
power, are varieties of absolutism.
The great are only great because we are on our
knees. Let us rise! (Substansi dari pemikiran
sosialisme/komunisme melawan kapitalisme)
When deeds speak, words are nothing.
All parties without exception, when they seek for power, are varieties of absolutism.
The great are only great because we are on our knees. Let us rise!

 Pierre-Joseph Proudhon
 French Politician
 Pierre-Joseph Proudhon was a French politician and the founder
of mutualist philosophy. He was the first person to declare
himself an anarchist and is widely regarded as one of the
ideology's most influential theorists.
 Born: January 15, 1809, Besançon, France
 Died: January 19, 1865, Passy, Paris, France
 Influenced: Silvio Gesell, Georges Sorel, Kevin Carson, Joseph
Déjacque, Mikhail Bakunin, Karl Marx, Benjamin Tucker
 Influenced by: Karl Marx, Georg Wilhelm Friedrich Hegel
1. Apa yang dimaksud dengan Kiri Baru?
2. Apa fokus perjuangan Kiri Baru yang
membedakannya dengan Marxisme? Jelaskan!
 Herbert Marcuse, terkait dengan Frankfurt School dari teori kritis, dikenal
sebagai "Bapak Kiri Baru".[1]
 Kiri Baru adalah gerakan politik pada tahun 1960-an dan 1970-an, terutama
terjadi di Inggris dan Amerika Serikat, yang terdiri dari pendidik, agitator dan
lain-lain yang berusaha untuk menerapkan berbagai reformasi pada isu-isu
seperti hak gay, aborsi, peran gender, dan obat-obatan,[2] berbeda dengan
gerakan kiri atau Marxis sebelumnya yang telah mengambil pendekatan yang
lebih kepada kepeloporan untuk keadilan sosial dan sebagian besar terfokus
pada serikat pekerja buruh dan pertanyaan dari kelas sosial.[3][4] Kiri Baru
menolak keterlibatan dengan gerakan buruh dan teori sejarah Marxisme dari
perjuangan kelas.[5] Di Amerika Serikat, gerakan ini terkait dengan gerakan
Hippie dan gerakan protes massal anti-perang di kampus perguruan tinggi
termasuk Gerakan Kebebasan Berbicara. Sementara dibentuk bertentangan
dengan "Kiri Lama" Partai Demokrat, kelompok yang menyusun Kiri Baru
secara bertahap menjadi pemain sentral dalam koalisi Demokrat.[2]
 Aspek kunci dari Kiri Baru merupakan pengembangan fokus ideologi dari
Marxisme tradisional. Kiri Baru berkembang dari protes terhadap keprihatinan
para Marxis yang berhubungan dengan penindasan berbasis kelas, untuk
mengikutsertakan teori Neo-Marxis Abad ke-20. Neo-Marxisme, seperti yang
ditemukan pada konsep teori kritis Frankfurt School, memperluas kerangka
kritik Marxis pada wilayah kehidupan yang Karl Marx sendiri tidak perhatikan
pada Marxisme tradisional, seperti gender, ras, dan orientasi seksual.
Surplus Value dan Alienasi
1. Apa itu Surplus Value dan apa itu alienasi serta
hubungan antara keduanya?
2. Jelaskan Nilai Kerja dengan Nilai Tenaga Kerja, dan
Nilai Lebih serta hubungan antara ketiganya?
3. Sebut dan jelaskan jenisjenis alienasi?
Marx tentang surplus value
a. Nilai Kerja
 Teori nilai kerja dimaskdukan utuk menjawab
pertanyaan: bagamana menentukan nilai
ekonomis sebuah komoditi (= barang sejau dpt
diperdagangkan) secara obyektif?
 Perbedaan nilai pakai dan nilai tukar:
 Nilai pakai: nilai barang dikur dari
kegunaannya utk memenuhi kebutuhan
tertentu; nilai pakai ditentukan oleh (1) jenis
barang dan (2) kebutuhan dlm masyarakat;
 Nilai tukar: nilai barang kalau dijual di pasar;
nilai dlm bentuk uang;
Nilai kerja……
Bagaimana menentukan nilai tukar?
 Dua barang berbeda dpt dipertukarkan dlm arti
memiliki harga sama; Mengapa?
 Kata Mrx: karena waktu yang dibutuhkan untuk
memproduksi keduanya sama.
 Jadi yang menentukan nilai tukar sebuh barang
adalah waktu kerja yang dibutuhkan untuk
menghasilkan barang tsb.
 Implikasinya: barang yang diciptakan dalam dua
jam, nilai tukarnya dua kali lebih tinggi daripada
barang yang dihasilkan dalam satu jam kerja.
Nilai Kerja…..
Apa itu jam kerja?
 Yang dimaksudkan dengan jam kerja bukan jam
kerja kongkrit individual, melainkan “jam kerja
sosial niscaya”  yakni jam kerja rata-rata yang
diperlukan yang diperlukan anggota masyarakat
dengan ketrampilan tertentu untuk
menghasilkan barang ybs.
 Jadi nilai tukar barang ditentukan oleh waktu
rata-rata yang dibutuhkan untuk
menghasilkannya.
Sedangkan nilai kerja ditentukan oleh nilai
tukar segenap barang ditentukan oleh jumlah
pekerjaan yang masuk ke dalam produksinya
b. Nilai Tenaga Kerja
 Tenaga buruh diperlakukan sebagai komoditi;
 Buruh menjual tenaga kerjanya kepada yang mau
membelinya;
 Bagaimana menentukan nilai tenaga kerja?
 Nilai tenaga kerja ditentukan oleh jumlah nilai
makanan, pakaian, tempat tinggal, dan semua
kebutuhan yang perlukan oleh buruh
dankeluarganya, sesuai dengan tingkat sosial dan
kultural masyarakat bersangkutan.
 Karena itu upah yang wajar adalah jumlah upah
yang dpt memenuhi kebutuhan seorang buruh
utk memulihkan tenaganya serta membesarkan
anak-anaknya gar kelak dpt menggantikannya
ketika tanga kerjanya sudah habis.
c. Nilai Lebih (surplus value)
 Setelah membelinya, majikan menggunakan
tenaga buruh untuk menghasilkan komoditas;
 Teorinya, karena tenaga kerja sudah menjadi
miliknya, maka pemilik modal dpt
menggunakannya sesuai kehendaknya sendiri;
 Artinya, pemilik modal dibenarkan
menggunakan tenaga buruh untuk bekerja lebih
lama demi menghasilkan uang lebih banyak
daripada nilai uang yang telah dikeluarkannya
untuk membeli tenaga buruh;
 Dng kata lain, majikan bisa memperloleh
keuntungan lebih besar karena ia membayar
upah buruh hanya sesuai dng nilai tenaga kerja
buruh.
Contoh:
 Buruh bekerja 8 jam/hari dengan upah Rp
10.000,- (sesuai dng nilai tenaga kerja buruh);
 Dlm 8 jam buruh dpt menghasilkan komoditas
senilai Rp 20.000,-
 Itu berarti, utk menghasilkan komoditas dng
nilai Rp 10.000,-, buruh hanya membutuhkan
waktu 4 jam kerja; terdapat selisih 4 jam;
 Dng demikian, buruh bekerja lebih lama
daripada waktu yang diperlukan untuk
memulihkan tenaganya.
 Jadi nilai lebih adalah SELISIH NILAI antara
nilai produksi yang dihasilkan seorang buruh
dengan biaya pemulihan tenaga kerja buruh.
Marx tentang alienasi
1. Alienasi dari hasil kerja;

2. Alienasi dari kerja;

3. Alienasi dari diri sendiri;

4. Alienasi dari sesama


B. Kerja dan Keterasingan Manusia
1. Terasing dari dirinya sendiri
Dalam bekerja manusia (buruh) tidak lagi memiliki tenaga
kerjanya sendiri; nilai tenaga kerjanya seluruhnya ditentukan
oleh pemilik modal; buruh menjadi alat;
2. Terasing dari produknya
Pekerja tidak lagi menjadi tuan atas hasil kerjanya. Nilai lebih
yg dihasilkannya seluruhnya menjadi milik pemilik modal;
3. Terasing dari kerja
Kerja kehilangan artinya bagi manusia; ia terpaksa bekerja;
bukan ungkapan dan kebangaan diri;
4. Terasing dari orang lain
- kerja menciptakan pertentangan antar klas;
- kerja menghilangkan peluang sosialisasi.
Apa arti/ nilai kerja bagi manusia? Jelaskan!
A. Nilai kerja bagi manusia

 Kerja merupakan sarana bagi manusia untuk


menciptakan diri sendiri;
 Kerja merupakan kegiatan nyata di mana manusia
menemukan dirinya secara nyata pula;
 Mengapa manusia harus bekerja?
 Alam tidak dengan sendirinya sesuai dng kebutuhan
manusia  manusia hrs mengubah alam (ada unsur
estetis);
 Manusia hidup bukan sekedar mengiuti naluri tetapi
melampuinya berkat rasio dan kehendak bebas 
kerja = kegiatan khas manusia;
 Melalui kerja manusia membuktikan diri sbg mahluk
sosial.
Jadi manusia bekerja bukan
sekedar memenuhi kebutuhan
hidup alamiahnya;
melainkan dengan bekerja
manusia menyatakan &
mengungkapkan dirinya.
Sebut dan jelaskan kelebihan dan kekuarangan dari
kapitalisme dan sosialisme?
Kelebihan dan kekurangan liberalisme dan sosialisme

1. Kapitalisme (liberalisme)
 Kapitalisme dan pasar bebas berakar dalam liberalisme.
 Kelebihan kapitalisme:
 menekankan kebebasan  kebebasan sbg tanda martabat
manusia;
 Mendorong kreativitas & inovasi  meningkatkan daya saing;
 Mengakui hak milik  memberi peluang pelaksanaan
kebebasan;
 Kelemahan kapitalisme:
 Kurang memperhatikan kaum miskin dan kurang beruntung;
 Untuk mereka yang kurang atau tidak mampu, kebebasan
merupakan ungkapan hampa.
 Pasar bebas mendorong hot money (mengganggu ekonomi
negara ybs).
Sosilaisme demokratis
 Masyarakat lebih utama dari pada individu;
 Buruh sbg kekuatan untuk mengubah situasi 
muncul serikat-serikat buruh (contohy: Labor
Party di Inggris);
 Partai sosialis ikut dlm pemilu; kalau menang
mereka membentuk kabinet; kalau kalah,
mereka membentuk oposisi; kemungkinan lain,
berkoalisi dng partai-partai lain;
 Salah satu program pokok: nasionalisasi industri
penting (disertai ganti rugi yg pantas) &
meperbaiki nasib pekerja melalui undang-
undang sosial (mis. Penetapan upah minimum,
jaminan sosial) cukal bakal welfare state.
2. Sosialisme & ajaran Marx
 Kekuatan sosialisme:
 Menekankan dimensi trans-individual dari milik
 milik selalu punya fungsi sosial; tidk boleh
dibatasi pada kepentingan pribadi;
 Membatasi hak milik pribadi utk menjamin
kesejahteraan umum.
 Kelemahan sosialisme:
 Ekonomi terpusat ternyata gagal;
 Konsep milik bersama kontra-produktif;
 Inefisiensi perusahan-2 negara
 Milik bersama melemahkan tasnggung jawab
dan rasa ikut memiliki;
 Mematikan kretivitas dan inisiatif individu;
 Aakibatnya: sosilisme demokratis melemah:
buruh lesu; tuntutan gaji tdk bisa lebih tinggi
terbentur ketahanan ekonomi; masalah
lingkungan hidup;
 Tetapi pada saat yg sama sosialisme juga berhasil
 negara industri modern telah menjadi welfare
state :
 Tema utama WS: (1) kerja; (2) solidaritas sosial;
(3) manajemen resiko;
 Negara menciptakan jaring pengaman sosial
(social safety net);
 Mereka yang tertimpa musibah, sakit, buruh
dan orang-orang kecil tidak punya pekerjaan
berhak mendapat janinan sosial;
 Welfare state adalah bentuk solidaritas antara
mereka yg bekerja dengan yg tdk dpt bekerja.
 Negara-negara EropaBarat menjadi contoh welfare state,
terutama Swedia;
 Negara kesejahteraan  koreksi thdp efek negatif pasar bebas:
pengangguran, kesenjangan sosial;
 Temautama: (1) kerja; (2) solidaritas; (3) manajemen resiko;
 Beberapa efek negatif welfare state:
- tanggung jawab pribadi warga berkurang;
- menimbulkan sikap boros  “What we obtain too cheap, we
esteem too lightly”, Thomas Paine;
- Hilangnya solidaritas ( krn diambil alih oleh negara);
- Tantangan biaya semakin tinggi;
- Welfare state mudah disalah-gunakan;
- Negara-2 welfare state dipenuhi pencari suaka politik.
1. Apa itu negara kesejahteran sosial?
2. Jelaskan latar belakang munculnya negara
kesejahteraan sosial?
3. Apa kelebihan dan kekuarangan NKS?
 Aakibatnya: sosilisme demokratis melemah:
buruh lesu; tuntutan gaji tdk bisa lebih tinggi
terbentur ketahanan ekonomi; masalah
lingkungan hidup;
 Tetapi pada saat yg sama sosialisme juga berhasil
 negara industri modern telah menjadi welfare
state :
 Tema utama WS: (1) kerja; (2) solidaritas sosial;
(3) manajemen resiko;
 Negara menciptakan jaring pengaman sosial
(social safety net);
 Mereka yang tertimpa musibah, sakit, buruh
dan orang-orang kecil tidak punya pekerjaan
berhak mendapat janinan sosial;
 Welfare state adalah bentuk solidaritas antara
mereka yg bekerja dengan yg tdk dpt bekerja.
 Negara-negara EropaBarat menjadi contoh welfare state,
terutama Swedia;
 Negara kesejahteraan  koreksi thdp efek negatif pasar bebas:
pengangguran, kesenjangan sosial;
 Temautama: (1) kerja; (2) solidaritas; (3) manajemen resiko;
 Beberapa efek negatif welfare state:
- tanggung jawab pribadi warga berkurang;
- menimbulkan sikap boros  “What we obtain too cheap, we
esteem too lightly”, Thomas Paine;
- Hilangnya solidaritas ( krn diambil alih oleh negara);
- Tantangan biaya semakin tinggi;
- Welfare state mudah disalah-gunakan;
- Negara-2 welfare state dipenuhi pencari suaka politik.
Kelemahan struktural Welfare
state
 Kelemahan pokok welfare state adalah tidak
efisiennya redistribusi kekayaan ekonomi;
 Akibatnya: kesetaraan yg menjadi tujuan welfare
state juga tidak mudah tercapai;
 Ini terjadi karena adanya klas menengah yang
mengambil untung dalam program-2 negara
kesejahteraan.

Meskipun begitu harus tetap dicatat kekuatan


wefare state berkaitan dengan redistribusi, yakni
redistribusi resiko melalui manjemen resiko.
Jelaskan bahwa muatan etis dalam faham sosialisme
merupakan model demokrasi industrial tinggi?
 Kekuatan paling penting dari sosialisme adalah
muatan etisnya:
- mencari ide-ide kerja sama sosial;
kesejahteraan universal; dan kesetaraan;
pentingnya partisipasi kelompok dan
tanggung jawab kolektif; menghilangkan
konflik sosial; terbukanya peluang yang
sama; di kalangan industri – muncul gagasan
korporatisme  demokrasi industrial tingkat
tinggi (Crosland);
 Ide-ide tsb merupakan kritik terhadap
kapitalisme dan individualisme
1. Apa bedanya liberalisme, neoliberalisme,dan
neokonseratisme? Jelaskan!
 PERTANYAAN POKOK:

Apakah transaski ekonomi merupakan


bagian dari hubungan sosial manusia?

atau,

Hubungan sosial merupakan bagian dari


transaksi ekonomi?
 Seharusnya transaksi hanya
merupakan salah satu bentuk relasi
manusia;
 Tetapi kenyataannya sekarang,
transaksi ekonomi menentukan
hubungan sosial manusia; semua
aspek kehidupan manusia
dikendalikan dan ditentukan oleh
ekonomi itulah neoliberalisme
Catatan:
 Neoliberalisme berbeda dari liberalisme klasik
(Adam Smith). Mengapa?
 Meskipun menekankan kebebasan individu dlm
mengejar kepentingannya, demi keadilan
liberalisme klasik (Adam Smith) menolak
monopoli;
 Demi kesejahteraan sosial, liberalisme klasik
menekankan tugas negara untuk:
(a) Melindungi masyarakat dari kekerasan dan
serbuan negara lain;
(b) Melindungi warga negara dari ketidak-adilan
dan paksaan/pemerasan;
(c) Mengadakan dan menjamin sarana publik
demi kepentingan segenap warga negara.
Jalasnya:

Akumulasi modal dalam


liberalisme klasik dikaitkan dengan
pembangunan suatu bangsa (Ingat
bukunya: The Wealth of Nations)
 Neoliberalisme menkankan hal sebaliknya:
Yg utama BUKAN kesejahteraan bersama
MELAINKAN akumulasi modal pribadi 
manusia sbg homo economicus.
Buruh bukan org upahan tetapi enterpreneur 
utk menghasilkan surplus value;
Dng status enterpreneur, tuduhan eksploitasi
juga tidak berlaku lagi  setiap org bekerja dng
sukarela demi mencapai hasil sebesar-besarnya;
Tekankan agenda privatisasi menolak keras
campur tangan negara kecuali; menguntungkan
pasar;
Kesejahteraan menjadi urusan individu 
welfare system diganti individual self-care.
Jadi homo economicus dlm neoliberalisme
menuntut pelimpahan otoritas negara kepada
individu; social welfare  individual self-care;
social regulation  self-regulation ;
Ekonomi bagi neoliberalisme bukan lembaga
sosial yang membutuhkan regulasi sosial;
Kalau regulasi diperlukan, maka regulasi harus
diserahkan kepada individu yang bersangkutan;
Itu sebabnya masalah pengangguran dan
ksejangan sosial tidka lagi menjadi masalah
sosial, tetapi masalah individual (menjadi
tanggung jawab masing-masing individu untuk
mengatasinya).
Singkatnya, neoliberalisme adalah proyek politik
yang menekankan:
(a) berbagai masalah dlm masyarakat dpt
dijelaskan dan didekati sbg persoalan ekonomi;
(b) perkara sosial sbg urusan individu;
(c) demi sukses ekonomi, maka lembaga,
organisasi baik pemerintah maupun swasta hrs
dilihat sbg badan usaha yg ramping (lean) bugar
(fit) dan lentur (flexible);
Jadi gagasan pokok neoliberalisme adalah:
“Ekonomi merupakan kunci utk memahami dan
mendekati masalah; arena sosial  individual;
regulasi sosial  personal.”
Kesimpulan
Inti argumen neoliberalisme adalah:
Pertumbuhan ekonomi akan optimal jika,
dan hanya jika, lalu-lintas barang/jasa/modal
tidak dikontrol
oleh regulasi apapun.
Optimalisasi itu akan tercapai jika, dan hanya
jika barang, jasa, dan modal dikuasai dan
dimiliki
oleh perorangan.
Apa itu ordo liberal dan apa bedanya dengan
neoliberalisme? Jelaskan
Ordo Liberal dan Neoliberalisme
(1) Ordo Liberal
Sepakat dng kritik sosialisme dan komunisme
klasik terhadap leiberlaisme klasik;
Gagasan utama:
 Ekonomi pasar sosial  sistem ekonomi yg
bebas namun tetap dijaga oleh berbagai
regulasi utk mencegah konsentrasi keonomi
dlm bentuk kartel, trust, dan perusahaan-2
raksasa.
Regulasi penting utk menjag apasar tetap
kompetitif dan adil;
Gagasan pokok Ordo Liberal
adalah:

Membuat perimbangan antara


kebebasan dan keadilan sosial;

antara manusia individual dan


manusia komuniter.
(2) Neoliberalisme
Penggagas dan penggerak:
The Mont Pelerin Society (1947);
Latar-belakang: Keperihatinan atas dominasi
kolektivisme Eropa (pengaruh komunisme dan
fasisme)  hambatan terhadap kebebasan dan
kreativitas individu mengakibatkan rendahnya
prestasi ekonomi.
Bapak Neoliberalisme:
Friedrich August von Hayek
dan
MiltonFriedman
(Mazhab Chicago)
 Tesis pokok Neoliberalsime:
(a) Kapitalisme pasar bebas bukan sekadar
bentukan sosial melainkan mekanisme alami utk
mengelola informasi (Hayek, “Economics and
Knowledge”, 1937);
(b) Optimalisasi alokasi modal hanya tercapai
lewat reaksi bebas dan kreatitivtas individu
berkaitan dng harga pasar ;
(c) Optimalisasi alokasi modal yang
mengandaikan kebebasan dan kreativitas
individu tak mungkin terjadi dlm sistem
ekonomi sentralistik atau terencana (Hayek, The
Road to Serfdom, 1944).
1. Siapa itu Milton Friedman dan apa pemikirannya ttg
neoliberalisme?
 Friedman:

“Ada satu,dan hanya satu,


tanggung jawab sosial bisnis,
yaitu
menggunakan seluruh
sumber dayanya
untuk aktivitas yang mengabdi
akumulasi laba”.
 Sebetulnya baik Ordo Liberal maupun Mazhab
Chicago sama-sama menolak campur tangan
berlebihan dari negara;
 Bedanya, Ordo Liberal melihat transaksi
ekonomi hanya sbg salah satu bentuk relasi
manusia; sedangkan mazhab Chicago
menerapkan transaksi ekonomi dalam seluruh
bidang relasi sosial.
 Ordo Liberal menyebut Hayek dan mazhab
Chicago sbg “Palaeo-Liberal”  mahluk purba
yg buta terhadap kritik yang diajukan sosialisme
dan komunisme.
 Sebetulnya baik Ordo Liberal maupun Mazhab
Chicago sama-sama menolak campur tangan
berlebihan dari negara;
 Bedanya, Ordo Liberal melihat transaksi
ekonomi hanya sbg salah satu bentuk relasi
manusia; sedangkan mazhab Chicago
menerapkan transaksi ekonomi dalam seluruh
bidang relasi sosial.
 Ordo Liberal menyebut Hayek dan mazhab
Chicago sbg “Palaeo-Liberal”  mahluk purba
yg buta terhadap kritik yang diajukan sosialisme
dan komunisme.
Jelasnya, ada dua hal yg hendak dicapai
Neoliberalsime:
(a) Hubungan antar pribadi dan sosial
harus dipahami dengan menggunakan
konsep dan tolok ukur ekonomi;
(b) Prinsip ekonomi juga menjadi tolok
ukur untuk mengevaluasi tindakan dan
kebijakan pemerintah.
PARADIGMA PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
Pengantar:
 Gagasan pembangunan berkelanjutan
merupakan kritik terhadap
developmentalisme  sikap dan cara
pandang pembangunan yang menekankan
pembangunan aspek ekonomi sedemikian
rupa sehingga mengabaikan aspek-aspek
pembangunan lainnya (khusunya,
lingkungan hidup dan sosial budaya) yang
juga sangat penting untuk mendukung
kwalitas hidup manusia.
CITA-CITA DAN AGENDA PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

1. Menyelaraskan, mengintegrasikan, dan


memberikan bobot nilai yang sama atas
tiga aspek utama pembangunan, yakni:
aspek ekonomi; aspek sosial budaya; dan
aspek lingkungan hidup.
2. Menjaga dan menjamin kemampuan
ekonomi untuk masa yang akan datang 
hak generasi mendatang atas kekayaan
ekonomi yang tersedia dalam alam.
Kekeliruan developmetalisme dan pemahaman terhadap
alam

1. Fokus hanya pada pembangunan ekonomi .


Akibatnya:
(1) meluasnya kemiskinan akibat eksploitasi alam
demi kepentingan ekonomi  merosotnya
kwalitas lingkungan mempengaruhi kwalitas
hidup manusia;
(2) timbulnya berbagai penyakit akibat
merosotnya kwalitas lingkungan  pencemaran
udara, sungai dan laut.
(3) tekanan pada pembangunan ekonomi
mengakibatkan pengabaian terhadap nilai-nilai
sosial budaya (contoh: konflik sosial antara
masyarakat dan negara/pengusaha).
Kekeliruan developmetalisme dan pemahaman terhadap
alam

1. Fokus hanya pada pembangunan ekonomi .


Akibatnya:
(1) meluasnya kemiskinan akibat eksploitasi alam
demi kepentingan ekonomi  merosotnya
kwalitas lingkungan mempengaruhi kwalitas
hidup manusia;
(2) timbulnya berbagai penyakit akibat
merosotnya kwalitas lingkungan  pencemaran
udara, sungai dan laut.
(3) tekanan pada pembangunan ekonomi
mengakibatkan pengabaian terhadap nilai-nilai
sosial budaya (contoh: konflik sosial antara
masyarakat dan negara/pengusaha).
2. Persepsi keliru tentang kekayaan alam  nilai
alam semata-mata ditentukan oleh manfaat
ekonomi yang disumbangkannya. Akibatnya,
kekayaan nilai alam yang lebih luas terabaikan
(alam sbg ekosistem atau sbg bio-sphere dlm arti
luas);
3. Pembangunan hanya diarahkan kepada
perbaikan standard hidup dlm arti material.
Kesejahteraan direduksi menjadi semata-mata
ekonomis. Padahal kwalitas hidup manusia tidak
semata-mata tergantung pada kejahteraan
materil (perlu keindahan, kesegeran,
kenyamanan, ekspresi nilai-nilai budaya, dll).
Tiga prinsip pembangunan berkelanjutan

1. Prinsip demokrasi  pembangunan sbg


perwujudan kehendak bersama masyarakat. Ada
beberapa aspek penting di sini:
(1) pembangunan oleh rakyat dan demi
kepentingan rakyat;
(2) partisipasi masyarakat dlm merumuskan dan
menentukan kebijakan pembangunan;
(3) akses informasi yg jujur dan terbuka tentang
pembangunan dan perumusan agenda
pembangunan;
(4) Akuntabilitas publik ttg agenda, proses
perumsan kebijakan dan implementasi
pembangunan.
2. Prinsip keadilan  prinsip ini menuntut:
(1) Perlakuan yang sama terhadap semua warga negara,
khususnya dalam berpartisipasi dan menikmati
hasil-hasil pembangunan.
(2) Distribusi manfaat dan secara proporsional sesuai
peran dan kontribusi setiao orang/kelompok orang.
Di siniperlu tindakan afirmatif (afirmative action)
negara untuk membantu mereka yang kurang
beruntung.
Distribusi beban dapat dilakukan dengan
prinsip bahwa mereka yang mendapat lebih besar
dari pembangunan juga harus menanggung beban
pemulihan lingkungan yang lebih besar pula.
 Prinsip keadilan menuntut……
(3) Harus ada peluang yang sama bagi generasi
mendatang untuk mendapat manfaat yang sama
dari sumber daya alam yang tersedia. Karena itu
sumber daya alam yang dirusak akibat
pembangunan harus diusahkan untuk
diperbaharui atau diperbaiki.
(4) Kerugian yang dialami kelompok tertentu
akibat pembangunan harus bisa dikompesasi
secara proporsional oleh negara atau oleh
mereka yang menimbulkan kerugian.
3. Prinsip berkelanjutan  mengharuskan
perencanaan pembangunan secara hemat dan
visioner, jangka panjang karena sumber daya
memang terbatas.
Beberapa kelemahan pembangungan berkelanjutan
1. Hanya ada komitmen tanpa batasna waktu yang jelas utk
mengukur keberhasilan pembangunan berkelanjutan.
2. Pendekatannya sangat antroposentris. Alam sepenuhnya
diabdikan bagi kepentingan (material) manusia.
Kelestaraian alam diabaikan.
3. Ada semcam asumsi bahwa manusia mampu mengontrol
alam dan karenanya mengekspolitasi alam sesuai
kehendaknya. Padahal komleksitas alam jauh melampaui
kemampuan manusia.
4. Pembangunan berkelanjutan bertumpuh pada ideologi
materialisme dng menjadikan negara-2 maju sbg model
pembangunan. Institusi-2 sosial lalu dirancang hanya
demi melayani ekonomi.
Hasil/akibat dari ideologi developmentalisme
(pembangunan berkelanjutan yg berorientasi
semata-mata pada pemenuhan materil) adalah:
Sumber daya alam melimpah yang dimiliki
negara-2 berkembang terus dieksploitasi utk
mengejar ketertinggalan ekonomi dan bahkan
dikuras demi kebutuhan negara-negara kaya.
Alam hancur dan jurang kaya-miskin terus
melebar.
Negara-2 berkembang dibebani utang yang terus
membengkak dan sulit dibayar. Utk membayar
utang itu negara-2 berkembang dipaksa
mengeksploitasi alam dng akibat kerusakan dan
kehancuran alam terus berlangsung.
Perlu pendekatan yang ramah lingkungan

Perlu kebijakan radikal  tinggalkan ideologi


pembangunan yg beroreintasi semata-mata
ekonomis.
Kembangkan pembangunan yang ramah
lingkungan utk menjaga ekosistem.
Arne Naess (ahli lingkungan hidup): perlu
pendekatan “keberlanjutan ekologi lus” sbg
pengganti “pembangunan berkelanjutan”.
 Kebijakan nasional dng prioritas pada kelestarian alam;
 Sasarannya: bukan pembangunan itu sendiri melainkan
keberlanjutan alam.
 Strateginya disesuaikan dng kondisi serta nilai-nilai sosial
budaya dan eknomi masyarakat setempat.
 Tolok ukurnya:
 Bukan kwalitas material tetapi kwalitas hidup
di mana tuntutan ekonomi terpenuhi tanpa
merusak lingkungan hidup serta nilai-nilai
budaya masyarakat setempat;

 Dalam bahasa Arne Naess:


“…bukan having more
tetapi
being more;
simple in means but
rich in ends”.
SISTEM EKONOMI INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai