Anda di halaman 1dari 15

PENGUKURAN

ANTROPOMETRI

KELOMPOK 7:
1. ANGGARANI CAHYA S. P. (03)
2. YASHINTA FEBRIYANTI (08)
3. CAHYA MEI SANTI (13)
4. UMMI ANNISA (31)
5. M. REZA DARMAWAN (36)
A. Tujuan

Tujuan dari pengukuran kesehatan adalah untuk


mengetahui kondisi pertumbuhan dan gizi anak.
Penilaian pertumbuhan pada anak sebaiknya
dilakukan dengan jarak yang teratur disertai dengan
pemeriksaan serta pengamatan fisik. Pengukuran
berat badan digunakan untuk mengukur
pertumbuhan secara umum atau menyeluruh.
Sedangkan tinggi badan digunakan untuk mengukur
pertumbuhan linier.
Lanjutan...

Pengukuran antropometri (berat badan, tinggi


badan, lingkar lengan, lingkar kepala, lingkar dada,
lingkar panggul, dan lingkar perut) sebenarnya
sangat mudah dilakukan namun juga sekaligus
rawan terhadap bias dan error data. Untuk
menghindari bias dan error data maka hal yang
perlu diperhatikan adalah kualitas alat yang
digunakan dan ketelitian pewawancara dalam
melakukan pengukuran. 
ALAT YANG DIGUNAKAN

1. Timbangan Seca (mengukur berat badan)


2. Microtoice (mengukur tinggi badan)
3. Alat ukur tinggi lutut
4. Pita LILA
5. Pita Lingkar Pinggang
6. Skinfold Caliper
PROSEDUR PENGUKURAN

A. Berat Badan

1. Subjek mengenakan pakaian biasa (usahakan dengan


pakaian yang minimal) serta tidak mengenakan alas
kaki.
2. Pastikan timbangan berada pada penunjukan skala
dengan angka 0,0.
3. Subjek berdiri diatas timbangan dengan berat yang
tersebar merata pada kedua kaki dan posisi kepala
dengan pandangan lurus ke depan. Usahakan tetap
tenang.
4. Bacalah berat badan pada tampilan dengan skala 0,1 kg
terdekat.
B. Tinggi Badan

1. Subjek tidak mengenakan alas kaki, lalu


posisikan subjek tepat di bawah Microtoice.
2. Kaki rapat, lutut lurus, sedangkan tumit, pantat
dan bahu menyentuh dinding vertikal.
3. Subjek dengan pandangan lurus ke depan, kepala
tidak perlu menyentuh dinding vertikal. Tangan
dilepas ke samping badan dengan telapak tangan 
menghadap paha.
Lanjutan......

4. Mintalah subjek untuk menarik napas panjang dan


berdiri tegak tanpa mengangkat tumit untuk
membantu menegakkan tulang belakang. Usahakan
bahu tetap santai.
5. Tarik Microtoice hingga menyentuh ujung kepala,
pegang secara horisontal. Pengukuran tinggi badan
diambil pada saat menarik napas maksimum,
dengan mata pengukur sejajar dengan alat
penunjuk angka untuk menghindari kesalahan
penglihatan.
6. Catat tinggi badan pada skala 0,1 cm terdekat. 
C. Tinggi Lutut

1. Objek duduk dengan salah satu kaki ditekuk hingga


membentuk sudut 90o proximal hingga patella.
Gunakan mistar siku-siku untuk menentukan
sudut yang dibentuk.
2. Letakkan alat ukur dengan dasar (titik 0) pada titik
tengah lutut dan tarik hingga telapak kaki.
3. Baca alat ukur hingga 0,1 cm terdekat.
D. LILA

1. Subjek diminta untuk berdiri tegak.


2. Tanyakan kepada subjek lengan mana yang
aktif digunakan. Jika yang aktif digunakan
adalah lengan kanan, maka yang diukur adalah
lengan kiri, begitupun sebaliknya.
3. Mintalah subjek untuk membuka lengan
pakaian yang menutup lengan yang tidak aktif
digunakan.
Lanjutan....

4. Untuk menentukan titik mid point lengan


ditekuk hingga membentuk sudut 90o, dengan
telapak tangan menghadap ke atas. Pengukur
berdiri di belakang subjek dan menentukan titik
tengah antara tulang atas pada bahu dan siku.
5. Tandailah titik tersebut dengan pulpen.
Lanjutan...

6. Tangan kemudian tergantung lepas dan siku lurus


di samping badan serta telapak tangan
menghadap ke bawah.
7. Ukurlah lingkar lengan atas pada posisi mid point
dengan pita LILA menempel pada kulit.
Perhatikan jangan sampai pita menekan kulit
atau ada rongga antara kulit dan pita.
8. Catat hasil pengukuran pada skala 0,1 cm
terdekat
E. Lingkar Pinggang

1. Subjek menggunakan pakaian yang longgar (tidak


menekan) sehingga alat ukur dapat diletakkan
dengan sempurna. Sebaiknya pita pengukur tidak
berada di atas pakaian yag digunakan.
2. Subjek berdiri tegak dengan perut dalam keadaan
yang rileks.
Lanjutan....

3. Letakkan alat ukur melingkari pinggang secara


horisontal, dimana merupakan bagian terkecil dari
tubuh. Bagi subjek yang gemuk, dimana sukar
menentukan bagian paling kecil, maka daerah yang
diukur adalah antara tulang rusuk dan tonjolan
iliaca. Seorang pembantu diperlukan untuk
meletakkan alat ukur dengan tepat.
4. Lakukan pengukuran di akhir ekspresi yang normal
dengan alat ukur tidak menekan kulit.
5. Bacalah hasil pengukuran pada pita hingga 0,1 cm
terdekat.
F. Lingkar Panggul

1. Subjek mengenakan pakaian yang tidak terlalu


menekan.
2. Subjek berdiri tegak dengan kedua lengan berada
pada sisi tubuh dan kaki rapat.
3. Pengukur jongkok di samping subjek sehingga
tingkat maksimal dari panggul terlihat.
4. Lingkarkan alat pengukur secara horisontal tanpa
menekan kulit. Seorang pembantu diperlukan untuk
mengatur posisi alat ukur pada sisi lainnya.
5. Bacalah dengan teliti hasil pengukuran pada pita
hingga 0,1 cm tterdekat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai