1. Atonia uteri adalah rahim gagal berkontraksi pasca melahirkan,
sedangkan setelah melahirkan otot rahim seharusnya berkontraksi untuk mengeluarkan plasenta yang masih berada di dalam rahim. Kontraksi ini berfungsi untuk menekan pembuluh darah dalam plasenta agar mencegah perdarahan, karena tidak adanya kontrasi maka dapat terjadi perdarahan. 2. Cairan yang efektif untuk resusitasi adalah ringer laktat ( RL ) karena merupakan cairan isotonik dan yang paling mirip dengan cairan tubuh • 3. TTV ( TD 90/60 mmHg , N 123x/m, RR 31 x/m, CRT > 2 detik, Akral dingin, ekstremitas pucat ) karena terjadi perdarahan terus menerus yang menyebabkan volume sekuncup menurun sehingga curah jantung menurun sehingga suplai darah ke jaringan juga menurun sehingga TD turun, nadi cepat, CRT memanjang, akral dingin serta ekstremitas tampak pucat. • TD 90/60 mmHg (karena tekanan darah adalah produk resistensi pembuluh darah sistemik dan curah jantung, vasokontriksi perifer adalah faktor yang esensial dalam mempertahankan tekanan darah. Autoregulasi aliran darah otak dapat dipertahanlan selama tekanan arteri turun tidak di bawah 70 mmHg) • N 123x/m (peningkatan laju jantung dan kontraktilitas adalah respons homeostasis penting untuk hipovolemia. Peningkatan kecepatan aliran darah ke mikrosirkulasi berfungsi mengurangi asidosis jaringan) • RR 31x/m (ventilasi meningkat untukmengatasi penurunan kadar oksigen di darah arteri) • CRT > 2 detik • Akral dingin, ekstremitas pucat (penurunan pengisian kapiler selalu berkaitan dengan berkurangnya perfusi jaringan) • 4. Diagnosa a. Kekurangan volume cairan b.d kehilangan vaskular berlebih b. Perfusi jaringan tidak efektif b.d hipovolemi c. Nyeri akut b.d agen cedera biologis d. Ansietas b.d krisis situasi, respon fisiologis e. Defisit perawatan diri b.d kelemahan f. Risiko anemia g. Risiko infeksi h. Risiko syok