Bahan BOS Agama 2016

Template Design by SmileTemplates.
com
PROGRAM BOS
KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI
JAWA TIMUR
OLEH : Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur
D. Hand’s
E-mail: dwibandung@yahoo.co.id
Template Design by SmileTemplates.com
Latar Belakang
• UU no 20/2003 Sisdiknas ps.34 (2)
Pemerintah dan Pemda menjamin
terselenggaranya Wajar minimal jenjang
dikdas tanpa memungut biaya.
• APK tingkat SMP
D. Hand’s
1. Bos harus menjadi sarana penting untuk

Mempercepat penuntasan wajar Dikdas
2. Tidak boleh ada siswa putus sekolah
3. Lulusan MI harus diupayakan dan
dijamin kelangsungan pendidikannya
Kelompok : 4. Mencari & mengajak siswa MI yg akan
1. Pemerataan Lulus & berpotensi untuk ditampung
2. Peningkatan Mutu di Tingkat yang lebih tinggi yaitu MTs
3. Tata Kelola
5. Dana BOS dikelola secara transparan
6 BOS tidak menghalangi pihak lain
memberikan sumbangan pendidikan
D. Hand’s
3
Tujuan BOS
• Membebaskan segala jenis biaya pendidikan bagi
seluruh siswa miskin di tingkat pendidikan dasar, baik
di madrasah negeri maupun madrasah swasta
• Membebaskan biaya operasional sekolah bagi seluruh
siswa MI negeri dan MTs negeri.
• Meringankan beban biaya operasional sekolah bagi
siswa di madrasah swasta.
D. Hand’s
IMPLEMENTASI PROGRAM BOS
• Semua madrasah negeri dilarang melakukan pungutan

• Madrasah swasta, dapat memungut biaya pendidikan hanya
untuk memenuhi kekurangan biaya;
• Penerima program BOS harus mengikuti pedoman BOS yang
telah ditetapkan
• Madrasah dapat menerima sumbangan dari masyarakat dan
orang tua/wali yang mampu bersifat sukarela, tidak
memaksa, tidak mengikat, dan tidak ditentukan jumlah
maupun jangka waktu pemberiannya
D. Hand’s
TUGAS MADRASAH
• Melakukan verifikasi jumlah dana yang diterima.,bila tidak sesuai harus segera
memberitahukan kepada Kantor Kemenag Kab/Kota;
• Bersama-sama dengan Komite Madrasah, mengidentifikasi siswa miskin;
• Mengelola dana BOS secara bertanggungjawab dan transparan;
• Mengumumkan rencana penggunaan dana BOS di madrasah menurut
komponen dan besar dananya; serta penggunaan dana BOS yang
digunakan;
• Membuat laporan bulanan pengeluaran dana BOS dan barang-barang yang
dibeli oleh madrasah;
• Bertanggungjawab terhadap penyimpangan penggunaan dana di madrasah;
• Memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat;
• Menyampaikan laporan penggunaan dana BOS kepada Kantor Kemenag
Kab/Kota
D. Hand’s
Berasal dari keluarga miskin yang dibuktikan dengan

kartu JAMKESMAS atau Surat Keterangan Tidak
Mampu
Siswa yang terancam PUTUS MADRASAH
Diputuskan melalui RAPAT KOMITE MADRASAH

D. Hand’s
9
1. Biaya Satuan Pendidikan adalah Biaya

Penyelenggaraan pada tingkat satuan yaitu :
- Biaya Investasi
- Biaya Operasional
- Bantuan biaya pendidikan
- Beasiswa
A
D 2. Biaya penyelenggaraan/pengelolaan adalah
biaya penyelenggaraan/pengelolaan oleh
A pemerintah atau oleh masyarakat
L
A 3. Biaya Pribadi peserta Didik adalah biaya
H personal yang meliputi biaya pendidikan
yang harus ditanggung oleh peserta didik
D. Hand’s 8
Tanggung Jawab Orang
Tua Peserta Didik
• Biaya pribadi peserta didik, misalnya uang

saku/uang jajan, buku tulis dan alat-alat
tulis, dls.
• Pendanaan sebagian biaya investasi
pendidikan dan/atau sebagian biaya operasi
pendidikan tambahan yang diperlukan
untuk pengembangan sekolah menjadi
bertaraf internasional dan/atau berbasis
D. Hand’s
keunggulan lokal.
11
9
DANA BOS 2016
1. Dana BOS disalurkan melalui Kanwil dengan proses

penelitian jumlah realisasi terlebih dahulu sehingga
mengalami keterlambatan;
2. Jenis Biaya Dana BOS :
- Belanja Pegawai Maksimal 20 %
- Belanja Barang
- Belanja Modal (Barang yang harus diinventarisir)
Belanja Pegawai dapat dialihkan ke belanja lainnya namun bila
sebaliknya tidak bisa
3. Dana BOS harus dihabiskan pada tahun ybs sesuai RKAM
dan dipertanggungjawabkan setiap bulan sedangkan bila
terdapat sisa harus disetorke kas negara
D. Hand’s
10
5 1
Adm. Sasaran
Guna Jumlah
4 2
Waktu
ASPEK PENILAIAN
D. Hand’s
(5 Tepat) 11
Back
Tepat Sasaran
Madrasah/PPS Siswa penerima

Penerima BOS BOS
Siswa Keringanan
Beroperasi, & Bebas biaya
Miskin siswa
Wajar Dikdas 9 pendidikan
(Jamkes- (siswa miskin) mampu
Tahun
mas, SKTM)
1 1 1 1
D. Hand’s
12
Back
Tepat Jumlah
Jumlah Dana BOS diterima

Madrasah/PPS telah sesuai.
Diterima sesuai SK Alokasi Dana BOS diterima

TM BOS Kab/ Kota sesuai jumlah riil siswa.
3 4
D. Hand’s
13
Back
Aspek Tepat Waktu
IKU Waktu
Ketersediaan
Waktu
Penerimaan
2 4
Sub IKU
Diterima di
Penyaluran ke
rekening
Madrasah/PPS
Madrasah/PPS
D. Hand’s
14
Back
3
3
4
2
D. Hand’s
15
Back
Tepat Adm.
Pengelolaan Pertgjwbn
Syarat adm.
Dana BOS Penggunaan
Madrasah/PPS
Transparan Dana BOS
2 Seluruh transaksi BOS Kebenaran

dicatat & dibukukan pertanggung-
Ka. Madrasah/ 1 jawaban
PPS & Manajer penggunaan
BOS Kab/Kota dana BOS
menandatangani Data siswa, penerimaan &
SPPB BOS. penggunaan dana BOS 3
dilaporkan ke TM BOS
Kab/Kota tiap TW.
1
Data jmlh siswa, BOS per
siswa, rencana & realisasi
penggunaan BOS
diumumkan di Madrasah/
PPS
D. Hand’s
1
16
D. Hand’s
17
KETENTUAN UMUM
Swakelola adalah pekerjaan yang
direncanakan, dikerjakan dan
diawasi sendiri oleh pelaksana
Swakelola, tenaga ahli dari luar
tidak > 50 % dari tenaga sendiri.
D. Hand’s 18
Pelaksana Pekerjaan Swakelola :
• Pengguna barang / jasa.

• Instansi pemerintah lain non swadana
(univ.negeri, lembaga penelitian/ ilmiah,
lembaga pelatihan.
• Penerima hibah (kelompok masyarakat, LSM,
komite sekolah/ pendidikan, lembaga
pendidikan swasta/ lembaga penelitian/ ilmiah
non badan usaha dan lembaga lain yang
ditetapkan oleh pemerintah)
D. Hand’s
E-mail: dwibandung@yahoo.co.id 19 19
KETENTUAN PELAKSANAAN SWAKELOLA.
a. Penggadaan bahan, jasa lainnya, peralatan / suku cadang, tenaga ahli

yang diperlukan oleh panitia menggunakan metoda pengadaan sesuai
dalam keputusan presiden.
Lelang / seleksi umum, terbatas, pemilihan langsung dan penunjukan
langsung.
b. Pembayaran Upah Harian berdasarkan daftar hadir atau upah borong.
c. Gaji TKA, berdasarkan kontrak konsultan perorangan.
d. Penggunaan tenaga kerja, bahan dan peralatan dicatat didalam laporan
harian,
e. Pengiriman bahan bertahap, sesuai kebutuhan,
f. Panjar dipertanggungjawabkan maksimal bulanan,
g. Pencapaian target fisik dicatat setiap hari dan evaluasi mingguan,
h. Pengawas pekerjaan fisik oleh pelaksana yang ditunjuk.
D. Hand’s
20
Prinsip Dasar Pengadaan
Efisien
Harus diusahakan dengan menggunakan dana dan biaya
yang terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan
dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggung
jawabkan (tidak mencari keuntungan untuk sekolah).
Efektif
Harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan
dapat memberikan manfaat sesuai dengan sasaran yang
ditetapkan.
Terbuka dan bersaing

Memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan
yang sehat diantara penyedia b/j yang setara dan memenuhi
syarat / kreteria tertentu berdasarkan ketentuan dan
prosedur yang jelas dan transparan.
D. Hand’s
21
Transparan
ketentuan dan informasi mengenai pengadaan B/J,
termasuk syarat teknis adm. pengadaan, tata cara
evaluasi, penetapan calon penyedia B/J, sifat
terbuka.
Adil/tidak diskriminatif
Memberikan perlakuan yang sama dan tidak
mengarah untuk memberikan keuntungan kepada
pihak tertentu.
Akuntabel
Mencapai sasaran baik fisik, keuangan maupun
manfaat bagi kalancaran pelaksanaan umum
pemerintah dan pelayanan masyarakat.
D. Hand’s
E-mail: dwibandung@yahoo.co.id 22
Pengadaan Swakelola MADRASAH (1)
 Pembelian buku referensi dan buku teks untuk koleksi

perpustakaan madrasah;
 Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan
siswa baru: biaya pendaftaran, penggandaan formulir,
administrasi pendaftaran dan pendaftaran ulang, serta
kegiatan lain yang berkaitan langsung (misalnya untuk
fotocopy, konsumsi panitia dan uang lembur dalam
rangka penerimaan siswa baru);
 Pembiayaan kegiatan pembelajaran remedial,
pembelajaran pengayaan, olahraga, kesenian, karya
ilmiah remaja, pramuka, palang merah remaja dan
sejenisnya (misalnya untuk honor jam mengajar
tambahan diluar jam pelajaran, biaya transportasi dan
akomodasi siswa/guru dalam rangka mengikuti lomba);
D. Hand’s
 Pembiayaan ulangan harian/umum, ujian madrasah & laporan hasil

belajar siswa (misalnya untuk fotocopi, honor koreksi ulangan/ujian
dan honor guru dalam rangka penyusunan rapor siswa);
 Pembelian bahan-bahan habis pakai: buku tulis, kapur tulis, pensil,
spidol, kertas, bahan praktikum, buku induk siswa, buku inventaris,
langganan koran/majalah pendidikan, minuman dan makanan
ringan untuk kebutuhan sehari-hari di madrasah;
 Pembiayaan langganan daya dan jasa: listrik, air, telepon, termasuk
untuk pemasangan baru jika sudah ada jaringan di sekitar
madrasah. Khusus di madrasah yang tidak ada jaringan listrik,
maka diperkenankan untuk membeli Genzet;
 Pembiayaan perawatan sekolah: pengecatan, perbaikan atap bocor,
perbaikan pintu dan jendela, perbaikan mebel, perbaikan sanitasi
madrasah dan perawatan fasilitas madrasah lainnya
D. Hand’s
 Pembayaran honorarium bulanan guru honorer dan tenaga kependidikan

honorer. Untuk MI diperbolehkan untuk membayar honor tenaga yang
membantu administrasi BOS.
 Pengembangan profesi guru: pelatihan, Sosialisasi dana BOS,
KKG/MGMP dan KKKS/MKKS. Berupa honor, konsumsi, transport dan
biaya lainnya sepanjang dilaksanakan/diketahui Kementerian Agama
serta jajarannya
 Pemberian bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang
menghadapi masalah biaya transport. Jika dinilai lebih ekonomis, dapat
juga untuk membeli alat transportasi sederhana yang akan menjadi
barang inventaris sekolah (misalnya sepeda dll)
 Pembiayaan pengelolaan BOS: alat tulis kantor (ATK), penggandaan,
surat menyurat, insentif bagi penyusun laporan BOS dan biaya
transportasi guna mengambil dana BOS.
D. Hand’s
25
 Pembelian personal komputer (Desktop) dan printer untuk kegiatan

belajar siswa: maksimum 1 set untuk MI dan MTs dalam satu tahun
anggaran.
 Khusus untuk PPS dapat digunakan untuk biaya asrama/peralatan
ibadah
 Bila seluruh komponen 1 s.d 12/13 di atas telah terpenuhi
pendanaannya dari BOS dan masih terdapat sisa dana, maka sisa
dana BOS tersebut dapat digunakan untuk membeli alat peraga,
media pembelajaran, mesin ketik, alat olahraga, seragam olahraga
murid/guru dan mebeller sekolah (seluruhnya menjadi inventaris
sekolah).
D. Hand’s
Kesimpulan :
Dana BOS harus habis di tahun ybs dengan menggunakan
prinsip dasar bila tidak dikembalikan ke pemberi
dana/pemerintah Dengan alasan :
Tidak boleh disimpan lama (dibungakan) & Dipinjamkan
Sisa Dana dapat dilakukan pergeseran RAKM
Harus memprioritaskan kegiatan sesuai ketentuan Kemenag
Pembelian yg manfaatnya lebih dari 1 tahun harus
diinventarisir
D. Hand’s
Kesimpulan :
Pemberian honor harus didasarkan SK Tim Manajemen BOS
yang membayar
Kegiatan diklat/sos. harus seijin/mell Kemenag & jajarannya
Harus diketahui komite Madrasah
Tidak Boleh pengadaan yang bersifat perayaan, dan
keagamaan
Tidak boleh dilakukan pengadaan BILA terdapat sumber
dana lainnya (Dobel) misalnya : Uang Lauk Pauk/Beras,
Jamkesmas, serta GN OTA dll
D. Hand’s
Pengadaan Swakelola BUKU
Ketentuan yang Harus Diikuti Madrasah

 Membeli buku teks pelajaran yang hak ciptanya telah dibeli oleh
pemerintah/Kementerian Agama
 Buku teks pelajaran yang dibeli harus buku baru.
 Buku teks pelajaran digunakan sebagai acuan wajib oleh pendidik
dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Buku teks pelajaran
yang sudah dibeli merupakan koleksi perpustakaan dan menjadi
barang inventaris madrasah, harus dipinjamkan secara cuma-cuma
kepada siswa dan boleh dibawa pulang.
 Di akhir tahun pelajaran/semester, siswa harus mengembalikan
buku teks pelajaran agar dapat dipakai oleh adik kelasnya.
 Dilarang memungut biaya kepada orang tua siswa dalam rangka
pembelian dan perawatan buku teks pelajaran yang sudah dibiayai
oleh dana BOS.
D. Hand’s
Pemilihan BUKU
 Buku yang dibeli/digandakan adalah buku teks pelajaran yang hak ciptanya telah dibeli
oleh pemerintah
 Pemilihan dan penetapan judul buku teks pelajaran harus mengikuti Peraturan
Pemerintah/Kementerian Agama.
 Buku yang dibeli/digandakan harus mencakup satu siswa satu buku.
 Pemilihan buku yang dibeli/digandakan didasarkan padahasil rapat pendidik di tingkat
satuan pendidikan dari buku-buku teks pelajaran yang hak ciptanya telah dibeli oleh
pemerintah.
 Jenis buku yang dibeli/digandakan untuk sekolah setingkat MI dan MTsn adalah untuk
pembelajaran yang sifatnya nasional dan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan
siswa, dengan tetap memperhatikan mutu buku . Sedangkan buku teks muatan lokal
tidak diijinkan karena merupakan tanggung jawab masing masing daerah
 Jika sebagian buku telah tersedia di madrasah, maka madrasah harus membeli
kekurangannya dan dapat membeli buku untuk mengganti yang telah rusak
D. Hand’s
PERPAJAKAN
Pajak yang wajib dipungut oleh Bendaharawan

Madrasah Negeri:
 Pajak Penghasilan Pasal 21
 Pajak Penghasilan Pasal 22
 Pajak Penghasilan Pasal 23 (Final)
 Pajak Pertambahan Nilai
Bagi Madrasah Swasta tidak diwajibkan Namun
DISARANKAN untuk mencantumkan dalam
Bukti SPJ kecuali untuk PPh Ps 21
Setiap pengadaan wajib menggunakan
penyedia B/J yang memiliki NPWP
D. Hand’s
PAJAK PENGHASILAN (PPh)
 Dasar Hukum :
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 tanggal 02 Agustus 2000 tentang
Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1993 tentang Pajak
Penghasilan
 Pajak Penghasilan Pasal 21
 Obyek Pajak : Honor, Tunjangan dan Insentif
CATATAN ; Transport dan Konsumsi bukan sebagai obyek pajak karena bukan
merupakan penghasilan bagi yang menerima melainkan BIAYA
 Subyek Pajak :
• PNS Gol IV dikenakan pajak sebesar 15 % bila tidak ber NPWP sebesar 18 %
• PNS Gol III dikenakan pajak sebesar 5 % bila tidak ber NPWP sebesar 6 %
• PNS Gol II dan I tidak dikenakan pajak
• Bukan PNS dikenakan pajak sebesar tarip yang diberlakukan setelah
dikurangi penghasilan tidak kena pajak (PTKP)
D. Hand’s
PAJAK PENGHASILAN (PPh) …..
Pajak Penghasilan Pasal 22

Obyek Pajak : Pengadaan B/J yang sumber dananya dari
APBN/APBN dengan nilai diatas Rp 2 Jt dalam satu
kwitansi/Kontrak
Subyek Pajak Penyedia B/J yang ber NPWP
Pajak Penghasilan Pasal 23 (Final)
Obyek Pajak : transaksi atas Hadiah, Bunga dan Sewa
(tanpa ditentukan nilai transaksi minimum)
Subyek Pajak :
Sewa Peralatan dikenakan pajak 2 %
Sewa Gedung dikenakan pajak 10 %
D. Hand’s
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
Obyek Pajak
Pengadaan B/J dengan nilai diatas Rp 2 Jt
dalam satu kwitansi/Kontrak
Subyek Pajak Penyedia B/J yang ber NPWP
CATATAN
Hasil Bumi , BUKU TEKS, Hotel dan Makanan Minuman
dari Restoran
bukan sebagai obyek pajak
Hotel & Makanan Minuman dari Restoran
telah dikenakan Pajak Pembangunan (Pajak Daerah)
Sedangkan
Hasil Bumi & BUKU TEKS
pajaknya ditanggung pemerintah
D. Hand’s
LAPORAN
 Ditinjau dari penyusun :

 Laporan Tingkat Madrasah
 Laporan Tim Teknis (Tingkat Kabupaten)
 Laporan Tim Monev Provinsi
 Laporan Pusat
 Ditinjau dari waktu
 Laporan Bulanan
 Laporan Akhir/Tahunan
D. Hand’s
PELAPORAN TINGKAT MADRASAH
1) Rencana Kegiatan dan anggaran Madrasah (RKAM)

Disusun setahun sekali pada awal tahun pelajaran, dan perlu dilakukan
revisi pada semester kedua
2) Pembukuan
3) Bukti Pengeluaran
4) Pernyataan Tanggung Jawab Penggunaan Dana BOS (Formulir BOS-K7)
menyatakan bahwa dana BOS yang diterima telah digunakan sesuai
ketentuan
5) Rekapitulasi Realisasi Penggunaan Dana BOS (Formulir BOS-K9)
merupakan rekapitulasi dari 13 komponen penggunaan dana BOS dan
disusun berdasarkan formulir BOS-K8
6) Pelaporan
D. Hand’s
PEMBUKUAN
Disusun dengan dilengkapi/berdasarkan
Kwitansi/bukti pembayaran, pembukuan) terdiri dari :
• Buku Kas Umum (Formulir BOS K-3)
• Buku Pembantu Kas (Formulir BOS K-4)
• Buku Pembantu Bank (Formulir BOS K-5)
• Buku Pembantu Pajak (Formulir BOS K-6
D. Hand’s
BUKTI PENGELUARAN
• Madrasah swasta, setiap transaksi pengeluaran yang dilakukan oleh

madrasah harus didukung dengan bukti kuitansi/pengeluaran yang
sah yang dikeluarkan oleh bendahara madrasah;
• Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus dibubuhi materai
yang cukup sesuai dengan ketentuan bea materai.;
• Uraian pembayaran dalam kuitansi harus jelas dan terinci sesuai
dengan peruntukkannya;sedangkan untuk jenis barang/jasa dapat
dipisah dalam bentuk faktur sebagai lampiran kuitansi;
• Bukti pembayaran harus disetujui Kepala Madrasah dan telah lunas;
• Segala jenis dokumen pelaporan dan bukti pengeluaran aslinya harus
disimpan oleh Madrasah sebagai bahan bukti dan bahan laporan.
D. Hand’s
PELAPORAN
Laporan ini harus memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:

1) Setiap kegiatan wajib dibuatkan laporan hasil pelaksanaan
kegiatannya;
2) Laporan penggunaan dana BOS di tingkat madrasah
kepada Pejabat Pembuat Komitmen meliputi Formulir BOS-
K7 dan BOS-K8);
3) Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu
Bank, dan Buku Pembantu Pajak beserta kelengkapannya
4) Seluruh arsip data keuangan, baik disimpan dan diarsipkan
sesuai ketentuan arsiparis.
D. Hand’s
TUJUAN LAPORAN
• Menginformasikan hal2 yg berkaitan dengan

pelaksanaan kegiatan2. Penyajian dlm LAPORAN
diusahakan dpt difahami dengan mudah dan cepat
serta menyajikan keadaan yg sebenarnya
• Unt meyakinkan fihak yang berkepentingan bahwa
informasi yg disajikan adalah handal dan punya
pengaruh yg signifikan terhadap organisasi. Laporan
harus menunjukkan akibat bila ada perbedaan antara
perencanaan dan pelaksanaan.
• Tujuan akhir kegiatan adalah menghasilakan sesuatu
yg bermanfaat bg organisasi. Oleh karena itu
Laporan hrs menyajikan penyebab terjadinya
perbedaan serta solusinya
D. Hand’s
40
HAKEKATNYA ….
• LAPORAN HARUS BISA

MEMBERIKAN INFORMASI BAGI
SEMUA PIHAK YANG
MEMBUTUHKAN, BAIK YG
SIFATNYA KUALITATIF MAUPUN
KUANTITATIF
• DAPAT MENJELASKAN HASIL
KEGIATAN SECARA JELAS, AKURAT
D. Hand’s DAN AKUNTABEL
41
LAPORAN
BARU AKAN DPT MEMENUHI FUNGSINYA
BILA SEKURANG2-NYA MEMENUHI 4 TEPAT
1. Tepat waktu
2. Tepat alamat
3. Tepat isi
4. Tepat saji
D. Hand’s
42
EMPAT FAKTOR/TEPAT YG
MEMPENGARUHI KEBERHASILAN
TUJUAN PELAPORAN (1)
1. TEPAT WAKTU.
Diusahakan diterima oleh yg berkepentingan secepatnya
agar rekomendasi perbaikan yg di\sampaikan segera
diketahui.
2. TEPAT ALAMAT.
Secara fisik hendaknya disampaikan kepada fihak2 yg
memang betul2 berkepentingan/berhak unt
menerimanya.Laporan yg disampaikan kpd fihak yg
tidak tepat atau salah alamat, dapat berakibat tujuan
laporan tidak/terlambat dicapai
D. Hand’s
EMPAT FAKTOR/TEPAT YG
MEMPENGARUHI KEBERHASILAN
TUJUAN PELAPORAN (2)

3. TEPAT ISI.
Hendaknya substansi/materi berisikan kondisi yg
sesuai dg keadaan yg sebenarnya, kriteria yg tepat,
dan solusi yg dpt ditindak lanjuti. Agar hal tsb dpt
dicapai penyusun harus bekerja dg baik dan teliti
4. TEPAT SAJI.
Permasalahan yg ada hrs disampaikan dg cara
sedemikian rupa sehingga mudah difahami dan tdk
mengandung berbagai penafsiran. Hindari kalimat yg
terlalu panjang, kabur dan berbelit2.
D. Hand’s
44
PENYUSUNAN LAPORAN
SECARA KONSTRUKTIF
Laporan ditulis dg gaya yg optimis

dan membangun harus memberikan
harapan2 bahwa semua kekurangan
yang ada masih dpt diupayakan
perbaikan/koreksinya.
D. Hand’s
MONITORING DAN SUPERVISI
Bentuk kegiatan monitoring dan supervisi adalah melakukan

pemantauan, pembinaan dan penyelesaian masalah terhadap
pelaksanaan program BOS.. Komponen utama yang dimonitor
adalah :
• Alokasi dana BOS pada madrasah penerima bantuan;
• Penyaluran dan penggunaan dana BOS;
• Pelayanan dan penanganan pengaduan Masalah BOS;
• Administrasi keuangan BOS;
• Pelaporan pengumuman penggunaan dana BOS
D. Hand’s
SANKSI
PELANGGARAN BAGI SETIAP TINGKAT
(KABUPATEN, MADRASAH DAN MASYARAKAT)
AKAN DITINDAK SESUAI DENGAN PERUNDANG-
UNDANGAN YANG BERLAKU
PELANGGARAN / PENYIMPANGAN DAPAT

DIANGGAP SEBAGAI
“TINDAK PIDANA KORUPSI “
JENIS SANKSI :
• ADMINISTRATIF
• HUKUM
D. Hand’s 47
41
Online Etymology Dictionary Corrupt berasal

dari bahasa latin “ CORRUPTUS” yang dalam
bahasa Inggris berarti to destroy, spoil, bribe
Sedangkan dalam Bahasa Indonesia :
menghancurkan, mengganggu,
merusak (membuat busuk) dan menyogok
D. Hand’s
49
42
DASAR HUKUM ANTI KORUPSI

• Ketetapan MPR RI No. XI/MPR/1998;

• Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999;
• Undang-undang No. 31 Tahun 1999 yang diubah
dengan Undang-undang No. 20 Tahun 2001;
• Undang-undang No. 15 Tahun 2002;
• Keppres No. 127 Tahun 1999.
• PP 60 tahun 2008
D. Hand’s
50
1. Setiap orang yang melawan hukum, atau

menyalahgunakan kewenangan mela -
kukan perbuatan memperkaya/mengun -
tungkan diri sendiri atau orang lain atau
suatu korporasi, yang “dapat” merugikan
keuangan negara atau perekonomian
UU No. 31/99 negara …… (pasal 2 ayat 3)
Jo
UU No. 20/01 UNSUR-UNSURNYA :
Tentang (1) Perbuatan melawan hukum atau menyalah
Pemberatasan gunakan kewenangan (abuse of power)
TPK (2) Memperkaya / menguntungkan diri sendiri
atau orang lain atau korporasi
(3) “Dapat” merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara.
D. Hand’s
51
Template Design by SmileTemplates.com LANJUTAN :
2. Setiap orang yang memberi atau menjanji-

kan sesuatu kepada PN atau penyelenggara
negara … (pasal 5)
3. Setiap orang yang memberi atau menjanji-
kan sesuatu kepada hakim … advocat …..
(pasal 6)
UU No. 31/99
Jo 4. Pemborong, Ahli Bangunan, … Pengawas
UU No. 20/01 Bangunan .. Lalai … (pasal 7)
Tentang 5. Pegawai Negeri atau selain PN … mengge-
Pemberatasan lapkan uang … (pasal 8)
TPK
6. Pegawai Negeri atau selain PN … memalsu
buku-buku atau daftar-daftar untuk kepen-
tingan pemeriksaan … (pasal 9)
D. Hand’s
52
Template Design by SmileTemplates.com LANJUTAN 1 :
7. PN atau selain PN yang diberi tugas menja-

lankan jabatan umum …, dengan sengaja :
a. Menggelapkan, menghancurkan, …
b. Membiarkan org. lain menghilangkan …
c. Membantu org. lain menghilangkan …
UU No. 31/99 (pasal 10)
Jo 8. PN dan Penyelenggara Neg yang menerima
UU No. 20/01
hadiah atau janji, padahal diketahui atau
Tentang patut diduga … (pasal 11)
Pemberatasan
TPK 9. PN dan Penyelenggara Neg yang memaksa
seseorang memberikan sesuatu, … memin-
ta, menerima, memotong ….. (pasal 12)
D. Hand’s
53
Setiap GRATIFIKASI kepada pegawai negeri atau

penyelenggara N, dianggap pemberian SUAP, apabila
berhubungan dengan jabatannya dan yg berlawanan
Dengan kewajiban dan tugasnya, dengan ketentuan
(a) Yang nilainya Rp 10.000.000 (pembuktian terbalik
oleh penerima gratifikasi)
(b) Yang nilainya kurang dari Rp 10.000.000
pembuktian oleh Penuntut Umum
Pasal 12 b
“Gratifikasi” adalah pemberian dalam arti luas, meliputi :
UU No. 31/99 Jo pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman
UU No. 20/01 tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perja-
Tentang lanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya.
Pemberatasan Gratifikasi tersebut, baik yang diterima didalam negeri
TPK maupun diluar negeri dan yang dilakukan dengan sarana
elektronik atau tanpa sarana elektronik.
Pidana bagi pegawai negeri atau penyelenggara negara
sebagaimana dimakdsud adalah pidana penjara
seumur hidup atau paling singkat 4 (empat) tahun dan paling
lama 20 (dua puluh) tahun
D. Hand’s
54
54
Kolusi dan Nepotisme

• Korupsi,,adalah tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam

ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur
tindak pidana korupsi (UU No. 31/99 jo UU No. 20/01)
• Kolusi, adalah pemufakatan atau kerja sama secara melawan
hukum antar Penyelenggara Negara atau antara Penyelenggara
dengan pihak lain yang merugikan orang lain, masyarakat, dan
atau negara
• Nepotisme, adalah setiap perbuatan Penyelenggara Negara
secara melawan hukum yang menguntungkan kepentingan
keluarganya, dan atau kroninya, diatas kepentingan masyarakat
bangsa, dan negara.
• Penyelenggara Negara, adalah pejabat negara yang memegang
fungsi : (1) eksekutif, (2) legislatif, dan (2) yudikatif, dan pejabat
lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan
penyelengaraan negara.
D. Hand’s
55
GURU yang memiliki tugas utama melaksanakan

Pendidikan Nasional, yaitu :
1. Melaksanakan pengajaran pada sekolah,
2. Melaksanakan pengembangan ilmu pengetahuan
dengan melakukan penelitian,
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat
Diharapkan dapat ikut berperan serta dan menggugah

kepedulian guru melalui mendidik siswa dalam
memberantas korupsi.
D. Hand’s
56
Kecurangan korupsi di lingkungan sekolah baik

dalam kelompok maupun perorangan adalah :
1. Pertentangan kepentingan (Conflict of Interest),
2. Penyimpangan penggunaan dana dan pelaporan
3. Pemberian sesuatu yang mempunyai nilai
ekonomis (illegal gratuity),
4. Suap (bribery) atau economic extortion.
Diharapkan seluruh komponen sekolah lebih Sadar &

peduli akan permasalahan korupsi serta mendorong
terciptanya lingkungan anti korupsi di dunia Pendidikan.
D. Hand’s
UU No. 31/99 Jo UU No. 20/01

(1) ILLEGAL EXPENDITURES Tentang Pemberatasan TPK
(2) UNRECORDED REVENUES
Government and Private (Rekanan/Kontraktor)
(Public Sector Vs Private Sector)
(*) MARK UP Bidding (Lelang), Pelaksanaan, Pengawasan
Pek. dan Pengadaan Barang/Peralatan
Pemerintah
(1) Pemberian Uang / barang Harus memenuhi unsur-unsur TPK
(2) Diskon
(3) Komisi
(4) Pinjaman Tanpa Bunga
Government and Private (Rekanan/Pemborong)
(5) Ticket Perjalanan (Public Sector Vs Private Sector)
(6) Fasilitas Penginapan KICKBACK :
Mempengaruhi proses pengambilan keputusan
(7) Perjalanan Wisata (berhubungan dengan jabatan)
(8) Pengobatan Cuma-cuma PEMBUKTIAN TERBALIK, bila nilainya sama atau
Diatas Rp 10 juta
(9) Fasilitas lainnya ….
D. Hand’s 57
58

1. ASPEK MANUSIA, terutama
(1) Rendahnya Penghasilan dan Penghargaan
(2) Integritas dan Etika Moral
(3) Rendahnya Profesionalisme
(4) Krisis Kepemimpinan
(5) Sikap tamak dan rakus,
2. ASPEK KULTUR :
(1) Kultur tradisional – Upeti dan Permisif
Kebiasaan yang koruptif itu muncul, dimulai dari suatu perbuatan – diulang
karena sikap permisif masyarakat, maka akan menjadi suatu kebiasaan.
(2) Kedekatan :
Hubungan yang erat antara Politisi, Pemerintah, dan organisasi Non
Pemerintah (KKN Bermula dari kedekatan)
3. ASPEK INFRASTRUKTUR :
(1) Perangkat Legislasi Anti Korupsi, tidak mendukung penegakan hukum,
(2) Standards Operating Prosedures (SOP) tidak jelas
(3) Kurangnya keterbukaan informasi (Transparansi)
D.
(4)
Hand’s
Tidak ada Badan Anti Korupsi (Super Body) dengan penangan cepat
59
54
59
Penyelesaian Korupsi di Indonesia diperlukan :
• Pengendalian yang handal,

• Manusia yang profesional,
• Manusia yang memiliki kesadaran dan
kepedulian atas permasalahan dan
konsekuensi korupsi.
Selanjutnya, komponen-komponen
tersebut diatas diharapkan dapat
mendorong untuk mencegah dan
menanggulangi korupsi.
D. Hand’s
48
Pelaksanaan Program Anti Korupsi ini secara

umum bertujuan untuk mensosialisasikan tiga
pilar tersebut guna meningkatkan kesadaran,
kepedulian dan peran serta Guru dalam
memerangi korupsi serta memberikan
pencerahan atas akibat yang ditimbulkan oleh
korupsi. Tujuan mensosialisasikan tiga pilar
tersebut kepada insan pendidik dapat diuraikan
sebagai berikut :
D. Hand’s
53
STRATEGI PEMBERANTASAN KORUPSI

• Transparansi dlm pengelolaan dana masyarakat

• Perlu dikenalkan mekanisme akuntabilitas agar
para pimpinan dan aparat pendidikan dapat
bertanggung gugat (akuntabel) atas uang yang
dipercayakan masyarakat untuk dikelola
• Partisipasi anggota masyarakat dapat
meningkatkan informasi dan transparansi
D. Hand’s
BPKP telah mengembangkan strategi 55
pemberantasan korupsi dengan
pendekatan Tiga Pilar Strategi

1. Edukatif, berkaitan
dengan bagaimana
meningkatkan public awareness tentang korupsi.
2. Preventif, berkaitan dengan mendeteksi faktor
pendorong timbulnya korupsi dalam upaya
pencegahan timbulnya korupsi
3. Investigatif, berkaitan dengan bagaimana
mendeteksi, menginvestigasi, menindaklanjuti hasil
investigasi atas dugaan korupsi
D. Hand’s
56
1. Memberi keteladanan dalam hidup,

2. Menyampaikan dan menyisipkan pesan-pesan moral dan anti korupsi
dalam materi perkuliahan, seminar, dan pertemuan-pertemuan,
3. Berperan aktif dalam pendidikan anti korupsi
4. Sebagai pelopor dan aktif dalam pemahaman korupsi serta upaya
pencegahannya,
5. Mengajak orang-orang untuk bersama-sama menaati aturan dan
mematuhi anjuran pihak yang berkompeten,
6. Tidak memulai, membantu, menutupi perbuatan curang /korupsi,
7. Mempengaruhi atau menggugah kepedulian publik terhadap program
anti korupsi,
8. Menjelaskan cara mengidentifikasi korupsi dan kemungkinan terjadi
korupsi secara umum
9. Mengajak kepada masyarakat berpartisipasi dalam menginformasikan
perbuatan korupsi.
D. Hand’s
57
1. Profesionalisme dalam melaksanakan tugas,

2. Melakukan penelitian-penelitian, kajian-kajian dan membuat tulisan
tentang good governance, strategi pemberantasan korupsi, pendidikan
anti korupsi, serta pengaruh akibat adanya korupsi,
3. Menunjukkan sikap yang nyata akan anti korupsi, serta Menjalankan
aturan dengan baik,
4. Memperhatikan prinsip-prinsip efisien, efektif, terbuka, bertanggung
jawab & adil dalam menjalankan tugas, fungsi, dan wewenangnya,
5. Menaati peraturan yang telah ditetapkan oleh lembaga/organisasi yang
berwenang,
6. Tidak perlu memulai, membantu, menutupi perbuatan curang dan atau
korupsi,
7. Melakukan pengawasan secara melekat terus menerus atas kegiatan
yang dilakukan
8. Mewujudkan sistem pengelolaan yang memiliki daya tangkal terhadap
praktek-praktek korupsi.
D. Hand’s
58
1. Bergabung dan aktif dengan anggota masyarakat lainnya untuk

melakukan kontrol sosial di masyarakat,
2. Melaporkan kejadian berindikasi tindak pidana korupsi yang ditemuinya
kepada instansi yang berwenang,
3. Pemantauan dan pemeriksaan partisipatif oleh masyarakat,
4. Keterlibatan masyarakat dalam pemantauan dan pemeriksaan dari
mulai perencanaan partisipatif tingkat dasar hingga menengah
5. Pemantauan dan pengawasan oleh komponen pendidik serta
meningkatkan penyelesaian tindak lanjut kasus-kasus korupsi,
6. Menyediakan saluran pengaduan/pelaporan yang nyaman bagi
pengadu namun efektif dan efisien.
7. Melaksanakan tugas perbantuan atas permintaan penyidik antara lain
berupa pemberian keterangan ahli sesuai ketentuan berlaku.
D. Hand’s
KITA SADAR , …..

SEMUANYA ITU TIDAKLAH SEMUDAH MEMBALIKKAN TELAPAK TANGAN
TAPI PERLU WAKTU DAN KESADARAN,
YANG PENTING HARUS SEGERA DIMULAI
SEHINGGA, ……..
KITA SEMUA HARUS PROAKTIF SECARA GRADUAL,
DENGAN MEMULAI DARI DIRI SENDIRI,
ELIT JUGA MEMULAI DARI DIRI SENDIRI SEKALIGUS MENJADI SURI TELADAN,
MAKA, ……………
APAPUN PERAN KITA DALAM PERISTIWA
BERIKANLAH SEMANGAT YANG TERBAIK
SEBAB HIDUP ADALAH SEMANGAT
AGUS H 081340013555
D. Hand’s
Terima Kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
D. Hand’s

Bahan BOS Agama 2016

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Bahan BOS Agama 2016

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Template Design by SmileTemplates.

1. Bos harus menjadi sarana penting untuk

• Semua madrasah negeri dilarang melakukan pungutan

Berasal dari keluarga miskin yang dibuktikan dengan

Siswa yang terancam PUTUS MADRASAH

Diputuskan melalui RAPAT KOMITE MADRASAH

1. Biaya Satuan Pendidikan adalah Biaya

• Biaya pribadi peserta didik, misalnya uang

1. Dana BOS disalurkan melalui Kanwil dengan proses

Template Design by SmileTemplates.com

Madrasah/PPS Siswa penerima

Template Design by SmileTemplates.com

Jumlah Dana BOS diterima

Diterima sesuai SK Alokasi Dana BOS diterima

Template Design by SmileTemplates.com

Aspek Tepat Waktu

Template Design by SmileTemplates.com

Template Design by SmileTemplates.com

2 Seluruh transaksi BOS Kebenaran

• Pengguna barang / jasa.

a. Penggadaan bahan, jasa lainnya, peralatan / suku cadang, tenaga ahli

Terbuka dan bersaing

 Pembelian buku referensi dan buku teks untuk koleksi

 Pembiayaan ulangan harian/umum, ujian madrasah & laporan hasil

 Pembayaran honorarium bulanan guru honorer dan tenaga kependidikan

 Pembelian personal komputer (Desktop) dan printer untuk kegiatan

Ketentuan yang Harus Diikuti Madrasah

Pajak yang wajib dipungut oleh Bendaharawan

Pajak Penghasilan Pasal 22

 Ditinjau dari penyusun :

1) Rencana Kegiatan dan anggaran Madrasah (RKAM)

• Madrasah swasta, setiap transaksi pengeluaran yang dilakukan oleh

Laporan ini harus memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:

• Menginformasikan hal2 yg berkaitan dengan

• LAPORAN HARUS BISA

TUJUAN PELAPORAN (1)

TUJUAN PELAPORAN (2)

Laporan ditulis dg gaya yg optimis

Bentuk kegiatan monitoring dan supervisi adalah melakukan

PELANGGARAN / PENYIMPANGAN DAPAT

Online Etymology Dictionary Corrupt berasal

DASAR HUKUM ANTI KORUPSI

• Ketetapan MPR RI No. XI/MPR/1998;

Template Design by SmileTemplates.com

1. Setiap orang yang melawan hukum, atau

Template Design by SmileTemplates.com LANJUTAN :

2. Setiap orang yang memberi atau menjanji-

Template Design by SmileTemplates.com LANJUTAN 1 :

7. PN atau selain PN yang diberi tugas menja-

Template Design by SmileTemplates.com

Setiap GRATIFIKASI kepada pegawai negeri atau

Kolusi dan Nepotisme

• Korupsi,,adalah tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam

Template Design by SmileTemplates.com

GURU yang memiliki tugas utama melaksanakan

Diharapkan dapat ikut berperan serta dan menggugah

Template Design by SmileTemplates.com

Kecurangan korupsi di lingkungan sekolah baik

Diharapkan seluruh komponen sekolah lebih Sadar &

UU No. 31/99 Jo UU No. 20/01

Template Design by SmileTemplates.com

• Pengendalian yang handal,

Template Design by SmileTemplates.com