Anda di halaman 1dari 89

Ika K Oktaviyanti

 Radang
- Rhinitis
- Sinusitis
 Tumor like
- Polip
 Neoplasma
- penyebab umum : virus
- merupakan gambaran umum dari
demam umum, influenza, campak, dll
- Mikroskopik : radang
karena alergi yang lama
- Mak : single / multipel pd rongga
hidung atau sinus,
bertangkai sempit
- Mik : jaringan ikat sembab, bersebuk
eosinofil, miksomatosa, dilapisi
epitel trakt respiratorius pada
2/3nya
1. Haemangioma
- tumor vaskuler bentuk polipoid
 perdarahan hebat
2. Papiloma
- Mak : papiler, besar, multipel
- Mik : jar ikat dilapisi epitel sal. nafas
- Dpt rekuren, dan transformasi ganas
3. Karsinoma
- terbanyak jenis KSS
timbul dari metaplasia
skuamossa
- mengisi rongga sebelum
manifest
- 5 YS 10 %
1. Fibroma Nasofaring
- massa mirip tumor pd nasofaring
- Mak : masa vaskuler, polipoid
- Mik : pembuluh darah >> dlm stroma
- Klin : perdarahan,
mendesak palatum mole,
berkurang saat dewasa
2. Karsinoma Nasofaring
- Gejala awal : epistaksis
- Insiden khas secara geografis.
Cina : > 50% dari seluruh kanker
- Titer Ab terhadap EBV tinggi
Bagian genom EBV ada pada kanker
- Mik : WHO tipe I,II,III
Singer’s node
- nodul pd pita suara
- pd orang yg sering keluarkan suara >>
- Mak : nodul kecil, bulat, di anterior
- Mik : jar ikat sembab, fibromixomatus,
dilapisi epitel skuamosa
- = mixoma, hemangima, fibroma laring
Karsinoma
- dekade 6, laki-laki 10x
-70% pd pita suara
- Mak : difus, ulserasi, papiler
- FR : rokok >>, papiloma, leukoplak
- metas : direk, limfatik, hematogen
Trakeo-Bronkhitis akuta
- Radang akut dengan etiologi :
inflamasi, iritan, dan alergi
- Mak : mukosa bengkak, kemerahan,
- Mik : inflamasi akut mukosa dan sub
mukosa, kurangnya proteksi silia.
- Bronkhitis akuta : pd bronkus besar
dan medium
Bronkhitis kronika
- Pat : inlfamasi cabang bronkus
- Klin : batuk produktif dengan sputum
mukoid selama 3 bln berturut turut.
- Etiol / FR : rokok tembakau, bronkhitis
akuta, inf saluran nafas bawah,
gagal bronkhial toilet, iritasi kronik
- Mak : bronkus dilatasi,membran mukosa
kasar, tebal, merah, bercak-bercak, mukus
- Mik : perub kelj mukosa, sebukan sel
radang kronik dan fibrosis. Silia hilang,
metaplasia.
- keadaan alergi dg manifestasi bronko
spasme  expiratory wheezing dgn
eksperium diperpanjang
- Etiol : herediter, alergen
- Mak : paru dapat normal, mukus kental
pada lumen bronkus.
- Mik : dinding bronkhiole menebal, kelj
mukosa bertambah, membrana basalis
menebal (penimbunan IgA dan IgG serta
sebukan eosinofil. Serabut mukus dalam
lumen. Kristal “Charcot Leiden dan spiral
Curhmann
- Dilatasi pada bronki
- Oleh karena bronkhial obstruksi, akibat
- benda asing intra luminal, mukus,
- tumor atau striktura pd dinding
- tekanan dari luar dinding
- Lokasi : segmen basal
- Mak : bagian yang terkena tampak
mengembang, berbentuk fusiform, atau
sakuler berisi pus. Pulmo fibrosis.
- Mik : dinding bronkus bersebukan sel
radang kronik serta jaringan fibrous.
mukosa dg peradangan, metaplasia
- Klin : sputum >>  ggn fs paru, abses
paru  abses otak
 Suatu keadaan ukuran paru bertambah.
 Klasifikasi :
1. Dilatasi saluran nafas saja
2. Destruksi dinding saluran nafas dan
rongga udara bag distal
3. Emfisema interstitiel
karena : spontan, trauma
 Yaitu konsolidasi jaringan paru karena adanya
eksudat atau radang intra alveoler
 1. Lober Pneumonia
- mengenai satu atau lebih lobus paru
- Etiol : pneumococci, basillus klebsiella
- terdiri dari 4 fase :
a. Stad I (kongesti)
Mak : merah tua, padat, berisi udara
b. Stad II (hepatisasi merah)
Mak : padat, udara berkurang
Mik : kongesti masih ada, alveoli berisi
masa fibrin, sel radang
c. Stad III (hepatisasi abu-abu)
Mak : lobus padat, abu-abu, kering
Mik : eksudat dalam alveoli, eritrosit
mulai lisis
d. Stad IV (resolusi)
Eksudat radang diresolusi dgn cepat
dan paru kembali normal
- pusat konsolidasi tersebar, multifokal
- Biasanya pd anak dan orang tua
- Lokasi umumnya bilateral
- Mak : daerah multipel padat, pd irisan
tampak daerah-daerah konsolidasi ber
isi pus, diantara jaringan normal
- Mik : bronkhitis supurativa
1. Pneumonia bakterial
2. Pneumonia aspirasi
3. Akibat virus dan mikoplasma
4. Pneumonia riketsia
5. Pneumonia karena fungi
6. Pneumonia karena bahan kimia
7. Pneumonia lipid
8. Pneumonia karena emboli
a. Infeksi Primer
- Lokasi pd subpleural, pd apex lobus
bawah  fokus GHON
- Bila disertai limfedenitis tbc pd kelj
limfe hilus  Kompleks Primer
- Mik : tuberkel epiteloid dg sel datia
Langhans. Dg cat ZN kuman +
b. Tuberkulosis sekunder
- merupakan fase reinfeksi
- Lokasi : apex paru
Lesi dini  fokus ASSMAN
 Penyebaran dapat secara :
- langsung
- melalui cabang bronkus
- limfatik  tb kelenjar/ organ lain
- hematogen  tbc miliaris
 Faktor Etiologi :
- merokok
- penyinaran
- hubungan pekerjaan
- polusi atmosfir
 Lokasi : sentral 55%
 Mikroskopik :
1. Bentuk karsinoma skuamousa
- akibat metaplasia skuamosa
- 40 % pd operasi
2. Adenokarsinoma
- gambaran spt tubulus/kelj dg mukus
- sering pd wanita
3. Karsinoma bronkhioler (sel alveoler)
- merupakan adenoca dg bentuk papiler
- mengenai bronkhiolus  alveolus
4. Karsinoma sel kecil (Small cell/ oat cell)
- sel tersusun padat kadang bentuk
rossett
- mensekresi hormon : ACTH, kalsitonin
5. Large cell Undiff ca
- sel besar, poligonal, undiff ca / adeno
carcinoma
 Penyebaran :
1. Langsung
2. Limfatik
3. Hematogen
4. Transsoelomik
 Diagnosis dengan cara :
- biopsi dg bronkoskopi
- sitologi sputum  85% +
- sitologi cairan pleura
- biopsi limfonodi
- biopsi paru
1. Bronkhial Karsinoid
- timbul dari sel KULTSHITZKY pd
mukosa bronkus
- gambarannya mirip karsinoid pd usus
- Mak : masa menonjol dalam lumen
- Mik : sel kecil, eosinofilik, monoton
- menghasilkan ACTH
2. Adenoid Kistik Karsinoma
- merupakan tumor kelj mukus, metast
lambat, infiltrating.
3. Hamartoma
- pertumbuhan tumor dari campuran
jaringan ikat dewasa normal
4. Tumor metastasis dalam paru
- coin lesion, berupa sarang-sarang
a. Transudat
- kumpulan cairan non inflamatoir dlm
kavum pleura.
- penyebab : cardiac failure, renal
disease, penyk hati, sindrom meigs
- Efek : kolaps paru
b. Eksudat
- karena proses peradangan, serous,
sero-fibrinous, dan fibrinous
- sekunder pd peradangan paru
- efek : kolaps paru
Pus dalam kavum pleura
- kausa : komplikasi infeksi supuratif
- Efek : - fokal : perlengketan
- umum : lekositosis
- Pus mengalami organisasi  fibrosis
Hemoragik pd kavum pleura
- eksudat radang hemoragi
- harus dibedakan dengan hemothoraks
Hemotoraks
- bila ada darah arteri atau vena dlm
kavum pleura.
Chylo thorax
- berisi cairan warna putih seperti susu
(limfe)
- adanya udara atau gas dalam kavum
pleura
- akibat : spontan, trauma, terapetik.
 Merupakan penyakit yang sebagian besar akibat
pekerjaan atau penyebab industri, karena inhalasi
debu-debu tersebut.
1. Silikosis
- Inhalasi debu berisi silika
- Mak : pleura menebal, fibrosis.
Irisan : nodul multipel, sirkuler
- Mik : lapisan hialin kolagen konsentris
mengelilingi timbunan partikel silika
2. Antrakosis
- Inhalasi partikel karbon
3. Coal-Worker’s pneumoconiosis
- Pd pekerja tambang batu bara
- Ada 2 tipe :
a. simple
b. nodular
4. Asbestosis
- Inhalasi serabut asbestos
- Mak : padat, penebalan pleura lobus
bawah. Irisan : paru mengkerut
- Mik : Fibrosis difus, sel datia benda
asing di sekitar “Dumd-Bell Asbestos
Bodies”
5. Siliko-siderosis
- Inhalasi Silika yang berisi besi
- Mak : fibrosis difus dan bercak merah
- Mik : fibrosis difus padat dg timbunan
besi dalam jaringan. Pigmen coklat
 Kebanyakan merupakan tumor sekunder akibat
metastatik terutama dari payudara dan paru
 Primer jarang terjadi :
Mesotelioma
- berhubungan dengan asbestos
- Mak : tumor yg padat dan keras
- Mik : celah dikelilingi sel mesotel ganas
Ditemukan asbestos bodies.
- dapat jinak maupun ganas

Anda mungkin juga menyukai