Anggia
1810104426
Rendahnya pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan dapat memperberat penyakit seperti ISPA
dan diare. Rendahnya prevalensi dan singkatnya masa penyusuan akan meningkatkan risiko angka
kesakitan dan kematian pada bayi di negara-negara berkembang, terutama ISPA dan diare. Selain itu
ketidaktaatan akan pemberian ASI eksklusif pada bayi dapat menimbulkan gangguan gizi. Pada tahun
2003 terdapat sekitar 6.7 juta balita (27,3%) menderita kurang gizi dan 5 juta diantaranya menderita gizi
• Bayi memiliki resiko tinggi untuk terkena penyakit karena daya tahan
tubuh yang belum sempurna. Infeksi saluran pernapasan akut merupakan
penyebab utama kematian pada bayi dan anak balita di Indonesia. Naim
dalam penelitiannya menemukan bayi yang tidak diberi ASI secara
eksklusif memiliki resiko mengidap pneumonia lebih besar 4, 89 kali dari
pada bayi yang diberi ASI eksklusif. (Pertiwi, 2012).
Cakupan ASI Eksklusif menurut
UNICEF (2012)
Kondisi
Pengetahuan sosial budaya Kesehatan
(pertiwi, 2012)
Dukungan
Pekerjaan
Tenakes
Political concern
Tujuan Umum :
Untuk mengatahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian drop out pada
kontrasepsi pil di Puskesmas Bantul I Yogyakarta.
Tujuan khusus :
• Untuk mengetahui hubungan antara umur ibu dengan kejadian drop out kontrasepsi pil di Puskesmas Bantul
I Yogyakarta.
• Untuk mengetahui hubungan antara paritas dengan kejadian drop out kontrasepsi pil di Puskesmas Bantul I
Yogyakarta.
• Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dengan kejadian drop out kontrasepsi pil di
Puskesmas Bantul I Yogyakarta.
• Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang KB dan alat kontrasepsi dengan kejadian
drop out kontrasepsi pil di Puskesmas Bantul I Yogyakarta.
• Untuk mengetahui hubungan antara dukungan suami dengan kejadian drop out kontrasepsi pil di
Puskesmas Bantul I Yogyakarta.
• Untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecocokan penggunaan kontrasepsi pil (keluhan efek samping)
dengan kejadian drop out alat kontrasepsi pil di Puskesmas Bantul I Yogyakarta.
teoritis peneliti
manfaat
praktisi masyarakat
institusi
Puskesmas
Ruang Lingkup
Lingkup Waktu :
Oktober 2018 sampai Januari 2019
A. Tinjauan B. Kerangka
Teori Konsep c. Hipotesis
1. Asi eksklusif
a. Definisi
b. Klasifikasi
c. Fisiologi Laktasi
c. Kandungan
d. Manfaat
e. Dampak
2. Faktor – faktor yang berhubungan
dengn kegagalan Pemberian ASI
eksklusif
Variabel
K Independent :
E 1. Umur
2. Pekerjaan
R 3. Pendidikan Variabel Dependent
A 4. Pengetahuan ASI EKSKLUSIF
N 5. Riwayat IMD
6. Kondisi
G kesehatan
K
A
K Variabel
O penganggu :
N 1. Budaya
S 2. Promosi susu
E formula
P
HIPOTESIS
A. RANCANGAN PENELITIAN
Survey Cross
Kuantitatif
analytical sectional
B. Variabel penelitian
Variabel
Variabel bebas Variabel terikat
penganggu
• Usia • ASI • Budaya
• Pekerjaan EKSKLUSIF • Promosi susu
• Pendidikan formula
• Pengetahuan
• Riwayat IMD
• Kondisi
kesehatan
C. Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Alat ukur Hasil ukur Skala
Pemberian air susu ibu
kepada bayi umur 0-6
bulan tanpa diberikan
ASI 1. ASI Tidak Eksklusif
makanan atau minuman Kuesioner Nominal
Eksklusif 2. ASI Eksklusif
tambahan selain obat untuk
terapi pengobatan penyakit
.
Umur sesorang yang
terhitung mulai saat 1. ≤ 30 tahun
Usia kuesioner Nominal
dilahirkan sampai saat 2. > 30 tahun
penelitian.
Riwayat IMD proses menyusui segera yang kuesioner 1. Tidak melakukan Nominal
dilakukan dalam satu jam IMD
pertama setelah bayi lahir. 2. Melakukan IMD
• Kriteria eksklusi :
• Ibu yang memiliki bayi usia kurang dari 6 bulan
• Ibu yang memiliki bayi usia lebih dari 12 bulan
• Ibu yang melakukan pemberian ASI eksklusif
• Ibu yang tidak bersedia menjadi responden
Ethical Clearance
Confidentiality
Uji reliabilitas :
Alfa Cronbach
editing
Entry dan
Metode cleaning
pengolahan data
dan analisis data
Univariat :
dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi
Analisis data
Bivariat :
chi square
Rencana jalannya penelitian
Ujian hasil
penelitian
Tahap
pelaporan
Tahap
pelaksanaan
Seminar
proposal
Tahap
persiapan
TERIMA KASIH