Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Bio
Sosial-
Psiko
Spiritual
1. Faktor Biologis :
Adanya riwayat anggota keluarga yg
mengalami gangguan jiwa (herediter),
riwayat penyakit atau trauma kepala, &
riwayat penggunaan NAPZA.
2.Faktor Psikologis:
Memiliki riwayat kegagalan berulang,
menjadi korban, pelaku maupun saksi dari
perilaku kekerasan serta kurangnya kasih
sayang dari orang2 disekitar atau
overprotektif.
3.Sosiobudaya dan lingkungan:
Sebahagian besar pasien halusinasi
berasal dari keluarga dengan sosial
ekonomi rendah, pasien memiliki riwayat
penolakan dari lingkungan pd usia
perkembangan anak, seringkali memiliki
tingkat pendidikan yang rendah serta
pernah mengalami kegagalan dalam
hubungan sosial (perceraian, hidup
sendiri), serta tidak bekerja.
*Faktor Presipitasi :
Ditemukan adanya riwayat penyakit infeksi,
penyakit kronis atau kelainan struktur otak,
adanya riwayat kekerasan dalam keluarga,
atau adanya kegagalan-kegagalan dalam
hidup, kemiskinan, adanya aturan atau
tuntutan dikeluarga atau masyarakat yang
sering tidak sesuai dengan pasien serta
konflik antar masyarakat
*Rentang Respon Neurobiologis
Respon Adaptif Respon Maladaptif
Pikiran logis Proses pikir kadang terganggu Ggn Proses pikir Waham
Persepsi akurat Ilusi Halusinasi
Emosi konsisten Emosi berlebihan/kurang Kerusakan proses emosi
Perilaku sesuai Perilaku tidak terorganisir Perilaku tdk sesuai
Hub. Sosial Isolasi sosial
harmonis
* Tahapan Halusinasi
Level Karakteristik Perilaku klien
Tahap I
Memberi rasa Mengalami ansietas, Tersenyum atau
nyaman kesepian, rasa bersalah tertawa sendiri
Tingkat ansietas dan ketakutan Menggerakkan
sedang Mencoba berfokus bibir tanpa suara
Secara umum pada pikiran yg dapat Pergerakan mata
halusinasi atau menghilangkan cepat
pengalaman ansietas Respon verbal
sensori Pikiran dan lambat
merupakan suatu pengalaman sensori Diam dan
kesenangan. masih ada dalam
dipenuhi oleh
kontrol kesadaran
sesuatu yang
Non Psikotik mengasyika
Level Karakteristik Perilaku klien
Tahap II
Bersifat Pengalaman sensori Muncul tanda-tanda
menyalahkan menakutkan ansietas, peningkatan
Tingkat Mulai merasa TTV krn peningkatan
ansietas berat kehilangan kontrol kerja saraf otonom.
Secara umum Pasien berusaha Kemampuan
halusinasi untuk menjauhkan konsentrasi
menyebabkan dirinya dari sumber menyempit
antipati yang dipersepsikan Konsentrasi dengan
Pasien merasa malu pengalaman sensori
krn pengalaman Kehilangan
Non Psikotik
sensorinya dan kemampuan
menarik diri dari membedakan
orang lain halusinasi dari realita
Level Karakteristik Perilaku klien
Tahap III
Halusinasi Menyerah dan Cenderung mengikuti
mulai membiarkan perintah halusinasi
mengendalika halusinasi daripada menolak
n perilaku menguasai dirinya Sulit berhubungan dg
pasien Isi halusinasi orang lain
Tingkat menjadi atraktif Rentang perhatian hanya
ansietas berat Kesepian bila beberapa detik atau menit
Halusinasi halusinasi Gejala fisik ansietas berat
tidak dapat berakhir : berkeringat, tremor dan
ditolak lagi tidak dapat mengikuti
perintah
Psikotik
Level Karakteristik Perilaku klien
Tahap IV
Halusinasi Halusinasi menjadi Perilaku panik
bersifat sangat ancaman/menakutk Resiko tinggi utk bunuh
menguasai an bila individu tdk diri/ bunuh orang lain
Tingkat mengikuti perintah Tindak kekerasan,
ansietas panik halusinasi agitasi dan menarik diri
Halusinasi Halusinasi dapat (ketakutan)
menjadi lebih berlangsung Tidak mampu berespon
rumit dan beberapa jam/hari atas perintah yg
saling terkait (jika tidak komplek
dg delusi. diintervensi)
Tidak mampu berespon
terhadap lebih dari satu
Psikotik orang.
*Jenis Halusinasi
Dx.
Evaluasi Keperawatan
Implementas
Intervensi
i
Isi halusinasi:
• Mendengar atau melihat apa?
• Suaranya berkata apa?
Frekuensi halusinasi:
• Seberapa sering halusinasi muncul?
• Berapa kali dalam sehari?
Situasi pencetus:
• Dalam situasi seperti apa halusinasi muncul?
Respon thd halusinasi:
• Bgm perasaan pasien kalau ada halusinasi?
• Apa yg dilakukan jika halusinasi muncul?
*
Pohon Masalah
Latih pasien
Latih pasien
mengontrol halusinasi
SP mengontrol halusinasi
dg melakukan
PASIEN dg cara minum obat
aktifitas sehari-hari
(SP II p)
(SP IV p)
Situasi pencetus:
• Dalam situasi seperti apa halusinasi
muncul?
Respon thd halusinasi:
• Bgm perasaan pasien kalau ada halusinasi? SP 1
• Apa yg dilakukan jika halusinasi muncul? Pasien
Latih pasien menghardik halusinasi
*Dilakukan saat pasien sedang tidak
mengalami halusinasi.
*Caranya: Anjurkan pasien menutup
kedua telingga / mata sambil
mengatakan dengan tegas:
“Pergi...pergi...saya tidak mau
SP 1
dengar/lihat kamu” Pasien
Meminta pasien
Jelaskan cara Contohkan cara Memantau
memperagakan
menghardik menghardik penerapannya
ulang
Latih pasien mengontrol halusinasi
dengan minum obat secara teratur
Jelaskan pentingnya penggunaan obat.
Jelaskan akibat bila tdk menggunakan
obat sesuai program
Jelaskan akibat putus obat
Jelaskan cara mendapatkan obat
Jelaskan 6 benar cara menggunakan obat
SP 2
Pasien
Latih pasien mengontrol halusinasi
dengan cara berbincang dg orang lain
*Berbicara dg org lain saat terpapar
pada stimulus eksternal.
*Menurunkan fokus perhatian pada
stimulus internal (halusinasi)
*Caranya: anjurkan pasien untuk
memanggil siapa saja yang ada di
dekatnya untuk bercerita bila tanda-
tanda awal halusinasi muncul, misalnya
dg mengatakan: “ibu/bpk/teman SP 3
Pasien
...tolong saya, ayo ajak saya cerita,
suara-suara itu sudah mau datang lagi”
Latih pasien mengontrol halusinasi dengan
cara melakukan aktivitas sehari-hari
*Halusinasi terjadi karena banyak waktu luang.
*Mengatur jadwal aktivitas, meminimalisasi waktu
luang.
*Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas teratur
*Diskusikan aktivitas yg biasa dilakukan pasien
sehari-hari
*Anjurkan pasien melakukan aktivitas2 tsb secara
teratur atau bila pasien merasa halusinasi mulai
muncul.
SP 4
Pasien
2. Tindakan keperawatan untuk keluarga
Tujuan tindakan keperawatan untuk keluarga:
Menyebutkan masalah dalam merawat anggota
keluarga yang mengalami halusinasi
Menyebutkan pengertian halusinasi
Menyebutkan jenis halusinasi yang dialami
anggota keluarga sakit
Menjelaskan cara merawat
Memperagakan cara merawat langsung
- Mendiskusikan masalah yg dirasakan kel dalam merawat pasien
- Menjelaskan pengertian, tanda & gejala halusinasi dan proses
terjadinya serta cara2 merawat pasien halusinasi
SP 1 Kel
SP Keluarga
SP 2 Kel SP 3 Kel
EVALUASI
Pasien mampu:
Percaya dengan perawat
Menyadari halusinasinya
Mampu mengontrol halusinasi
Keluarga mampu:
Menyebutkan pengertian halusinasi
Menyebutkan jenis halusinasi yang
dialami anggota keluarga sakit
Menjelaskan cara merawat
Memperagakan cara merawat
Menjelaskan fasilitas kesehatan
Melaporkan keberhasilan merawat