Ating Sudradjat
ASPEK HUKUM
• K3 Umum dan SMK3
• Kesehatan Kerja
• Kecelakaan dan Ketenagakerjaan
• Bahan Kimia dan Barang Berbahaya
• Kebakaran
• Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja
• Konstruksi Bangunan
• Pesawat Uap dan Bejana Tekan
• Listrik dan Petir
• Regulasi dan Referensi
Aspek Hukum Yang Terkait
• K3 Umum dan SMK3
– Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja
– Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Kep.
1135/MEN/1987 tentang Bendera Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja
– Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.:
Kep.245/MEN/1990 tentang Hari Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Nasional
– Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.
Per.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
• Kesehatan Kerja
– Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No.
Per.02/MEN/1980 Tentang: Pemeriksaan Kesehatan
Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
– Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No. :
Per.01/MEN/1981 Tentang Kewajiban Melapor Penyakit
Akibat Kerja
– Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No.:
Per.03/MEN/1982 Tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga
Kerja
– Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.:
KEPTS.333/MEN/1989 tentang Diagnosis dan Pelaporan
Penyakit Akibat Kerja
– Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I.. No. Kep.51/MEN/1999
tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja
– Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi R.I. No.:
Kep.68/MEN/IV/2004 Tentang Pencegahan Dan
Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja
• Kecelakaan dan Ketenagakerjaan
– Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.
Per.03/MEN/1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan
Pemeriksaan Kecelakaan
– Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan
Hubungan Industrial Dan Pengawasan
Ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja R.I. No. :
Kep. 84/BW/1998 Tentang Cara Pengisian Formulir
Laporan dan Analisis Statistik Kecelakaan
Ketenagakerjaan
– Undang-undang Republik Indonesia No. 13 tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan
– Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
Republik Indonesia No.: Kep.235/MEN/2003 Tentang
Jenis-Jenis Pekerjaan Yang Membahayakan Kesehatan,
Keselamatan Atau Moral Anak
• Bahan Kimia dan Barang Berbahaya
– Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.
Kep.187/MEN/1999 tentang Pengendalian Bahan
Kimia Berbahaya
– Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1973 tentang
Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpanan dan
Peredaran Pestisida Kehutanan
– Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
R.I. No. Per.01/MEN/1978 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja dalam Pengangkutan dan
Penebangan Kayu
• Kebakaran
– Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I.
No. Per.04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat
Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api
Ringan
– Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No
Per.02/MEN/1983 tentang Instalasi Alarm Kebakaran
Automatik
– Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No.
Kep.186/MEN/1999 tentang Unit Penanggulangan
Kebakaran di Tempat Kerja
– Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Ins.11/M/BW/1997
tentang Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan
Kebakaran
• Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja
– Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I.
No. Per.03/MEN/1978 tentang Penunjukan dan
Wewenang, Serta Kewajiban Pegawai Pengawas
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Ahli
Keselamatan Kerja
– Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. : Per-
04/MEN/1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli
Keselamatan Kerja
– Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.
Per.02/MEN/1992 tentang Tata Cara Penunjukan,
Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
– Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.
Per.02/MEN/1989 tentang Pengawasan Instalasi
Instalasi Penyalur Petir
– Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
R.I. No.: Kep.75/MEN/2002 tentang Pemberlakuan
Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SMI-04-
0225-2000Mengenai Persyaratan Umum Instalasi
Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja
– Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan
Hubungan Industrial dan Pengawasan
Ketenagakerjaan No.: Kep.311/BW/2002 tentang
Sertifikasi Kompetensi Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Teknisi Listrik
• Konstruksi Bangunan
– Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
R.I. No. Per.01/MEN/1980 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan
– Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja Dan
Menteri Pekerjaan Umum No.: Kep.
174/MEN/1986. No.: 104/KPTS/1986 tentang
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja pada Tempat
Kegiatan Konstruksi
– Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.
Per.01/MEN/1989 tentang Kwalifikasi dan Syarat-
syarat Operator Keran Angkat
• Pesawat Uap dan Bejana Tekan
– Peraturan Uap tahun 1930 (Stoom Verordening)
– Undang-undang Uap tahun 1930 (Stoom
Ordonnantie)
– Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
R.I. No. Per.01/MEN/1982 tentang Bejana Tekan
– Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.
Per.01/MEN/1988 tentang Kwalifikasi dan Syarat-
syarat Operator Pesawat Uap
• Pesawat Tenaga,Produksi dan Pertambangan serta
Gas Bumi
– Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I.. No.
Per.04/MEN/1985 tentang Pesawat Tenaga dan
Produksi
– Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.
Per.05/MEN/1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut
– Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1973 tentang
Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja di
Bidang Pertambangan
– Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 1979 tentang
Keselamatan Kerja Pada Pemurnia dan Pengolahan
Minyak dan Gas Bumi
Beberapa Regulasi dan Referensi :
• MIL-STD 882 D
• Konvensi ILO
• OSHA Occupational Safety and Health Standards
since 1992
• Process Safety Management of Highly Hazardous
Chemicals (29 CFR 1910.119)
• Systems Hazard Analysis (SHA or SSHA)
• Dangerous Goods Regulations (didasarkan pada
Annex 18 dan Doc 9284 AN/905)
Hazardous Materials Regulations:
• HAZMAT berlaku bagi pengusaha yang menggunakan tenaga
kerja sehubungan dengan:
o transportasi dalam perdagangan;
o menyebabkan HAZMAT akan diangkut atau dikirim dalam
perdagangan,
o perwakilan, penandaan, sertifikasi, menjual, menawarkan, rekondisi,
pengujian, perbaikan, atau memodifikasi pengepakan agar memenuhi
syarat untuk digunakan
• HAZMAT bagi karyawan yang dipekerjakan langsung , terkait :
o membongkar, atau menangani HAZMAT;
o tes, Rekondisi, perbaikan, memodifikasi, tanda, atau pengepakan agar
memenuhi syarat untuk digunakan
o mempersiapkan untuk transportasi, atau mengoperasikan kendaraan
yang digunakan untuk mengangkut HAZMAT
HAZARD
Konsep Dasar
• Hazard, adalah suatu obyek/properti atau situasi
yang bisa menimbulkan bahaya/kerusahkan,
seperti energi, zat kimia atau kondisi kerja yang
berpotensi bisa mengancam keselamatan
• Bahaya (danger), suatu kondisi yang telah
teridentifikasi melalui
pemeriksaan/pengujian/analisis disimpulkan
telah menunjukkan melampaui batas aman
• Safe/aman adalah suatu kondisi sumber bahaya
telah teridentifikasi dan telah dikendalikan ke
tingkat yang memadai
Secara umum :
Hazard dapat dikatakan sebagai sifat fisik atau
karakteritik kimia yang berpotensi penyebab
kerugian/kerusakan/membahayakan terhadap
manusia, lingkungan maupun properti
5 tahapan utama (Systems Life Cycle) :
1. Conceptual – Research, terlihat adanya hazards
2. Design – Validasi dan Verifikasi
3. Development (full-scale engineering and production)
4. Operational Deployment
5. Termination and Disposal
Contoh berbagai bahaya yang mengakibatkan
kerusakan/kerugian:
HAZARD :
Highly Toxic
Methyl Isocyanate
Flammable LPG
in tank
Flammable
hydrocarbon vapors
Klasifikasi Hazards
1. Kondisi existing atau kondisi yang
memungkinkan (under current conditions)
situasi yang berpotensi terjadinya
kerusakan/bencana
2. Kerusakan terjadi secara alamiah (natural
hazards) – Penomena terjadi secara alami –
Cuaca, topografis, geologi, hydrologi, dll
3. Human systems – Disebabkan oleh aktivitas
manusia, infrastruktur, transportasi dll.
4. Conflict based – Perang, teroris dll.
Langkah Analisis
Model pendekatan standar dalam melakukan
analisis terhadap adanya hazard :
1. Identifikasi kemungkinan terjadinya hazards
2. Mengelompokkan beberapa hazard
3. Menerapkan rating atau assessment metric
4. Mengkomunikasikan hasil
Identifikasi Bahaya (hazards)
• Proses untuk mengetahui adanya suatu bahaya
dan menentukan karakteristiknya
• Proses kajian kualitatif untuk mengetahui adanya
potensi bahaya dari suatu kegiatan, proses,
produk, material/ bahan dan lingkungan kerja.
• Landasan dari langkah pencegahan kecelakaan
yang disebabkan adanya tindakan tidak aman
(unsfe act) dan kondisi tidak aman (unsafe
condition)
Identifikasi bahaya bisa dilakukan di
tempat kerja melalui :
• Apa yang bisa menjadi salah/rusak ?
• Apa konsekuensinya ?
• Bagaimana hal ini muncul ?
• Faktor lainnya apa yang menjadi pendukung ?
• Bagaimana mungkin sumber bahaya ini bisa
terjadi (hazard) ?
Identifikasi bahaya di bengkel
Sistematika Umum Proses Analisis
Bahaya dan Resiko Kerusakan
6. Follow 1. Hazard
Through & Identification
Review
2. Risk
5. Implement
Assessment
Risk Controls
3. Analyze
4. Risk
Risk Control
Controls
Measures
Bagaimana Menemukan hazards)
Beberapa cara memahami Hazards
• Response history, lihat catatan/dokumen seperti
lokasi kejadian dan pengaruhnya
• Membandingkan dengan peristiwa ditempat lain
• Hazard survey
• Riwayat kecelakaan
• Ilmu pengetahuan
• Mengamati lingkungan
• Lakukan semua sesuai dengan jadwal, kemudian
catat dan pelajari
Deviasi ?
Bagaimana deviasi terjadi dari tujuan desain ?
Apakah bisa berpengaruh terhadap safety and operability ?
Tindakan apa yang seharusnya dilakukan ?
Deskripsi
proses
Jenis Potensi Bahaya (hazards)
Physical (moving road tankers / vehicles,
(Hazard) elevated objects, noise, people working at
heights,vibration, lighting, electrical, heat and
cold, machine guard, explosion and dust)
Chemical (hydrocarbon under pressure, smoke,
toxic material, volatile fluids in tanks, gases,
dusts, liquids and vapours)
Physiological (shiftwork, workload, dealing,
discrimination, threat of danger)
Biological (inspections, bacteria and viruses)
Ergonomic (tool design, equipment design,
workstation and manual handling)
Radiation (microwaves, infra red, ultra violet, X-
rays, Gamma rays)
Kondisi Bahaya (hazards) di tempat
kerja
Hazard Hazard Hazard
Type Type Type
Chemical Corrosive Fire Toxic
Explosion
Electrical Shock Short Circuit Fire-Static
PPT-055-01 5
PROCES HAZARD ANALYSIS (PHA)
Proces Hazard Analysis (PHA)
• Menetapkan lokasi yang berpotensi
munculnya permasalahan safety
• Mengidentifikasi perbaikan terhadap tindakan
untuk memperbaiki safety
• Perencanaan ulang tindakan-tindakan
emergency terhadap akibat dari tidak
terkendalinya/membiarkan bahaya
PHA akan terkait dengan :
• Hazards dari suatu proses operasi
• Identifikasi dari berbagai kejadian yang berpotensi
catastrophic consequences
• Penerapan pengendalian engineering dan administratif
terhadap hazards dan hubungannya
• Konsekuensi kerusakan yang terjadi dari pengendalian
engineering dan administratif, terutama yang
mempengaruhi pekerja
• Kedudukan fasilitas termasuk faktor-faktor manusia
• Menetapkan kebutuhan terhadap PHA, penemuan dan
rekomendasi
Hazard Analysis Methodologies
• What-If
• Checklist
• What-If/Checklist
• Hazard and Operability Study (HAZOP)
• Failure Mode and Effects Analysis (FMEA)
• Fault Tree Analysis
• An appropriate equivalent methodology
What-If
• Brainstorming terhadap pengalaman seseorang
dalam kaitan sekumpulan pertanyaan yang
dimulai dengan "What if…?”
• Beberapa pertanyaan merepresentasikan potensi
bahaya/kerusakan fasilitas atau salah dalam
pengoperasiannya
• Cepat tanggap dari operator terhadap potensi
bahaya dan evaluasinya
• Kecukupan alat pengaman yang ada dari fasilitas
proses operasi, sebagai dasar untuk melakukan
rekomendasi bila diperlukan untuk memodifikasi
sistem
What-If – Steps
1. Bagi sistem ke dalam bebrapa subsistem
yang kecil sesuai logika dasar
2. Identifikasi daftar pertanyaan untuk
subsistem
3. Pilih beberapa pertanyaan yang sesuai
4. Identifikasi hazards, consequences, severity,
likelihood, dan rekomendasinya
5. Kembali ke tahap 2 sampai selesai di 4
Uraian Metoda "What-If"
• Identifikasi bahaya, bkenario bahaya yang
memungkinkan, dan akibatnya, dan potensi mthode
untuk mengurangi resiko
• Misalkan pertanyaan :
– “Bagaimana bila material yang salah dikirim ?”
– “Bagaimana jika pompa saat di starup tidak jalan ?”
– “Bagaimana jika operator membuka valve B bukan valve
A?"
• Melibatkan pertimbangan yang hati-hati pada hasil
yang tidak diharapkan, sehingga menghasilkan akibat
yang merugikan
• Menguji deviasi yang mungkin mulai dari tahapan
design, konstruksi, modifikasi, atau operasi
What-If Question Areas
• Equipment failures
– What if … a valve leaks?
• Human error
– What if … operator fails to restart pump?
• External events
– What if … a very hard freeze persists?
Checklist
• Terdiri dari penggunaan daftar pertanyaan
yang secara rinci tentang desain dan operasi
suatu fasilitas
• Jawaban dari pertanyaan dibuat dengan
model tertutup yakni “ ya” atau “Tidak”
• Digunakan untuk mengidentifikasi hazards
utama dengan yang didasarkan pada kondisi
lapangan dan standar-standar
Bebebarapa Keuntungan
Penggunaan Daftar Periksa (Checklist)
• Penggunaan pengalaman yang lalu
• Acciden yang berulang
• Daftar periksa sudah tersedia berdasarkan
penglaman masa lampau
• Methode yang sederhana
• Bisa digunakan oleh personil yang
penglamannya kurang
Metoda
• Generic Checklist
• Dimodifikasi
• Pemenuhan Code and Standard
• Standard desain internal perusahaan
• Daftar periksa bahaya khusus
Checklist Question Categories
• Penyebab kecelakaan
– peralatan proses
– Human error
– peristiwa eksternal
• Fungsi fasilitas/peralatan/mesin
– Tanda bahaya, material, sistem kendali,
dokumentasi dan training, instrumentasi, piping,
pumps, vessels, dll.
Contoh : Checklist Questions
• Penyebab kecelakaan
– Apakah peralatan pendukung proses sudah benar ?
– Apakah peralatan telah terindentifikasi dengan benar?
– Bagaimana kelengkapan prosedur ?
• Fungsi fasilitas
– Apakah mungkin ada perbrdaan antara alarm ?
– Apakah fasilitas telah terbebas dari korosi eksternal ?
– Apakah sumber api telah terkendali ?
What-If/Checklist
• Gabungan metodologi What-If dan Checklist
HAZOP
• Permasalahan yang
terkait dengan
pencegahan kerusakan
dan efisiensi operasi
Langkah HAZOP
1. Pilih fasilitas (vessel) dan tentukan tujuan
2. Pilih dan jelaskan jalur aliran
3. Pergunakan guideword untuk
penyimpangan yang terjadi
• Guidewords meliputi NONE, MORE OF, LESS
OF, PART OF, MORE THAN, OTHER THAN,
REVERSE
• Penyimpangan merupakan ekspansi, seperti NO
FLOW, MORE PRESSURE, LESS
TEMPERATURE, MORE PHASES THAN
4. Cari penyimpangan yang terjadi, dan inisiasi
konsekuensi bahayanya ?
5. Dapatkan penyebabkerusakan dan identifikasi
penyimpangannya
6. Lakukan investigasi dan deteksi serta mitigasi
terhadap sistem
7. Identifkasi rekomendasi
8. Dokumen
9. Kembali ke 3 sampai 8, 2 sampai 8, dan 1sampai 8
sampai selesai seluruhnya
Rugi-rugi Akibat Penyimpangan
• Tekanan terlalu tinggi
• Tekanan terlalu rendah (vakum)
• Suhu terlalu tinggi
• Suhu terlalu rendah
• Kerusakan peralatan
Assumsi Terkait Sifat HAZOP’s
• Bahaya-bahaya (hazards) yang terdeteksi secara
seksama