Anda di halaman 1dari 11

PEMERIKSAAN KEADAAN UMUM

Ambon 23 – 25 juli 2012


PEMERIKSAAN KEADAAN UMUM

 KU : Pemeriksaan Fisik Secara Umum


 Ada Kelainan atau Tidak
 Kepala – Kaki
 Kepala : Rambut, Bentuk Kepala, Kulit Kepala
 Leher : Pembesaran KGB

 Dada- Perut- Punggung

 Panca Indra

 Alat Kelamin

 Ekstremitas ( Kaki dan Tangan )


PEMERIKSAAN KEADAAN UMUM
- Penilaian keadaan umum dimaksudkan untuk
menilai keadaan fisik secara umum, yang meliputi
hygiene perorangan serta tanda-tanda kelainan
gizi.
- Pemeriksaan fisik yang dilakukan:
a. pengukuran tekanan darah
b. pengukuran denyut nadi
c. penilaian kebersihan perorangan
PEMERIKSAAN KEADAAN UMUM
a. Pengukuran Tekanan Darah
Pengukuran tekanan darah (sistolik dan diastolik)
dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kelainan
tekanan darah pada peserta didik.

b. Pengukuran Denyut Nadi


Pengukuran denyut nadi dilakukan untuk mengetahui
ada tidaknya kelainan denyut nadi per menit pada
peserta didik.
PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH
 Jenis Alat Pengukur Tekanan Darah
1. Sfigmomanometer Merkuri
2. Sfigmomanometer kompas
3. Sfigmomanometer Elektronik/ Digital

 Manset
Manset yang digunakan pada pengukuran tekanan
darah bermacam-macam, tergantung
umur/diameter lengan
INDIKASI UKURAN (PxL) LINGKAR LENGAN
( cm) ( cm)

DEWASA KECIL/ ANAK 12x 18 < 23

DEWASA 12 x 26 < 33

DEWASA BESAR 12 x 40 < 50

MANSET PAHA DEWASA 12 x 42 < 53


PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH
 Pengukuran tekanan darah yang umum dilakukan
menggunakan alat tensi meter yang dipasang pada lengan
kiri atas dalam keadaan duduk bersandar, berdiri atau
berbaring.
 Pemeriksaan tekanan darah sebaiknya dilakukan setelah
orang yang akan diperiksa beristirahat ±5 menit.
 Minum kopi, aktifitas fisik atau olah raga dan merokok harus
dihindari 30 menit sebelum pengukuran
 Sebaiknya lebar manset 2/3 panjang lengan atas, dan
bagian bawahnya paling sedikit 2 cm diatas daerah lipatan
lengan atas untuk mencegah kontak dengan stetoskop.
PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH
 Tangan pemeriksa meraba denyut arteri radialis pada
pergelangan tangan kiri atau kanan pasien dengan
tiga jari, stetoskop terpasang pada arteri brachialis,
balon di pompa sampai 20 mmHg di atas angka saat
denyut tidak teraba, kemudian dibuka perlahan-lahan
dengan kecepatan 2-3 mmHg perdenyut jantung.
Tekanan sistolik dicatat pada saat terdengar bunyi
detak yang pertama, sedangkan tekanan diastolik
dicatat pada saat bunyi menghilang
 Pengukuran dilakukan 2 kali dengan selang 5 menit.
 Hasil pengukuran dicatat.
PENGUKURAN DENYUT NADI
 Hal yang dinilai:
a. frekuensi
Normal : 60-100 KALI/ MENIT
Bradikardi : < 60 KALI/ MENIT
Takikardi : > 100 KALI/ MENIT
b. irama
Teratur
Tak Teratur (Aritmia)
PENGUKURAN DENYUT NADI
 Rabalah pergelangan tangan (arteri radialis) kiri
atau kanan dengan tiga jari tangan pemeriksa.
(jari telunjuk, tengah dan manis).
 Bila sudah terasa denyut nadi lakukan perhitungan
frekuensi denyutan selama 60 detik.
 Hasil pengukuran dicatat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai