Anda di halaman 1dari 18

KATARAK

KATARAK

Kekeruhan
lensa atau
hilangnya
transparansi
dari lensa
yang
menyebabkan
gangguan
penglihatan
TAJAM PENGLIHATAN
EMMETROPIA KATARAK
ETIOLOGI
• Proses degeneratif / bertambahnya usia
• Faktor keturunan
• Cacat bawaan sejak lahir
• Masalah kesehatan, misalnya diabetes
• Penggunaan obat tertentu (steroid, aspirin)
• Paparan sinar matahari
• Asap rokok
• Operasi mata sebelumnya
• Trauma (kecelakaan) pada mata
• Faktor-faktor lainnya yang belum diketahui
PATOFISIOLOGI

• terjadi kegagalan mekanisme pompa


Teori aktif pada epitel lensa yang berada di
subkapsular anterior  sehingga air
tidak dapat dikeluarkan dari lensa
Hidrasi  bertambahnya tekanan osmotik 
menyebabkan kekeruhan lensa

Teori • Pada lensa manula  serabut kolagen


terus bertambah sehingga terjadi
pemadatan serabut kolagen di tengah 
Sklerosis sklerosis nukleus lensa
KLASIFIKASI
1. Katarak Kongenital: sejak bayi lahir, <3 bulan post partum
2. Katarak Juvenil: timbul pada usia 3 bulan - 9 tahun
3. Katarak Senilis: merupakan proses degeneratif, timbul
pada usia >40 thn, mempunyai 4 stadium:
1. Stadium insipien
2. Stadium immature
3. Stadium mature
4. Stadium hipermature
4. Katarak Traumatika
5. Katarak Komplikata
STADIUM KATARAK
1. Stadium Insipien
Pada stadium ini belum menimbulkan gangguan visus. Kekeruhan terutama
terdapat pada bagian perifer. Gambaran ini disebut Spokes of wheel
2. Stadium Immature
Sebagian lensa keruh. Visus 6/60 – 1/60. Kekeruhan ini terutama terdapat di bagian
posterior dan bagian belakang nukleus lensa. Shadow test (+).
3. Stadium Mature
Kekeruhan telah mengenai seluruh massa lensa, sehingga semua sinar yang
melalui pupil dipantulkan kembali ke permukaan anterior lensa. Visus 1/300.
Di pupil tampak lensa seperti mutiara.
4.Stadium Hipermatur
Terjadi proses degenerasi lanjut yang dapat menjadi keras atau lembek dan mencair.
Massa lensa yang berdegenerasi keluar dari kapsul lensa sehingga lensa menjadi
mengecil, berwarna kuning dan kering. Visus pada stadium ini 1/300 – 1/~.
KATARAK
IMATUR

Uji bayangan iris:


• Bayangan iris pada
lensa keruh
• Terdapat uji bayangan
iris positif pada
katarak imatur
KATARAK
MATUR

• Kekeruhan lensa
total
• Mata tenang
• Pupil kecil dan
dibesarkan dengan
midiriatik
KATARAK
HIPERMATUR

• Katarak Morgagni
• Nukleus lensa
(warna sedikit
coklat) terletak di
bagian bawah lensa
• Terdapat tanda
penyulit glaucoma
(kornea keruh, pupil
lebar)
IMATUR MATUR HIPERMATUR

Kekeruhan Sebagian Seluruh Masif

Berkurang (air dan


Bertambah (air
Cairan Lensa Normal massa lensa
masuk)
berkurang)

Iris Terdorong Normal Tremulans

Bilik Mata Depan Dangkal Normal Dalam

Sudut Bilik Mata Sempit Normal Terbuka

Shadow Test Positif Negatif Negatif

Uveitis dan
Penyulit Glaukoma
Glaukoma
PEMERIKSAAN
 Visus dasar dan visus koreksi terbaik
 Reflex pupil
 Pen light  shadow test
 Funduscopy  reflex fundus
 Tekanan intra oculi
 Slit Lamp
 USG
 Biometri  pengukuran power IOL
SHADOW TEST
• Tujuan: untuk mengetahui derajat kekeruhan lensa
• Dasar pemeriksaan: makin sedikit lensa keruh  makin besar bayangan iris pada lensa,
sedang makin tebal kekeruhan lensa  makin kecil bayangan iris pada lensa
• Alat: lampu sentolop dan loup.
• Tehnik: sentolop disinarkan pada pupil dengan membuat sudut 45º dengan dataran iris,
dengan loup dilihat bayangan iris pada lensa yang keruh.
• Penilaian:
1. Bila bayangan iris pada lensa terlihat besar dan letaknya jauh terhadap pupil berarti lensa
belum keruh seluruhnya (belum sampai ke depan); ini terjadi pada katarak immatur, keadaan
ini disebut shadow test (+).
2. Apabila bayangan iris pada lensa kecil dan dekat terdapat pupil berarti lensa sudah keruh
seluruhnya (sampai pada kapsul anterior) terdapat pada katarak matur, keadaan ini disebut
shadow tes (-).
3. Bila katarak hipermatur, lensa sudah keruh seluruhnya, mengecil serta terletak jauh di
belakang pupil, sehingga bayangan iris pada lensa besar dan keadaan ini disebut
pseudopositif.
KOMPLIKASI KATARAK
1. Lens Induced Glaucoma
Katarak dapat berubah menjadi glaukoma dalam 3 cara :
• Phacomorphic glaucoma
• Phacolytic glaucoma
• Phacotoxic Glaucoma
2. Lens Induced Uveitis
3. Subluksasi atau Dislokasi Lensa
Pada stadium hipermatur, zonula zinii pada lensa dapat melemah dan
rusak. Hal ini menyebabkan subluksasi lensa, dimana sebagian zonula zinii
tetap utuh dan terdapat bagian sisa lensa, atau dislokasi, dimana seluruh
bagian zonula zinii telah rusak dan tidak ada sisa lensa.
INDIKASI OPERASI

1. Visus sangat menurun, atau


mengganggu pekerjaan sehari-hari
2. Alasan medis (bila menimbulkan
penyakit lain, seperti: uveitis,
glaukoma, dislokasi lensa ke COA, dll)
3. Kosmetik (peragawati, foto model, dll)
PENATALAKSANAAN
1. Intracapsular Cataract Extraction (ICCE)
2. Extracapsular Cataract Extraction
A. Manual ECCE
B. Small Incision Cataract Surgery ( SICS )
C. Phacoemulsification
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai