PELAKSAA independent
ATAN
membantu pasien mandi,
makan, membantu pasien tidur
miring kanan kiri. Tindakan
independent yang dilakukan
oleh perawat tidak
membutuhkan pengawasan
dari pihak lain.
2. Intervensi keperawatan dependent
tindakan yang membutuhkan arahan dari dokter atau
profesional kesehatan lainnya. Setiap tindakan yang
instruksikan oleh tenaga kesehatan lain harus membutuhkan
tanggung jawab dan pengetahuan teknis khusus. Misalnya:
dalam pemberian obat, perawat harus memiliki pengetahuan
tentang golongan obat tersebut, efek samping, dan kinerga
fisiologisnya. Contoh lainnya memasang infus perawat harus
tahu anatomi fisiologi pembuluh darah, dan menghitung
tetesan infus
3. Intervensi keperawatan kolaboratif
tindakan yang membutuhkan gabungan pengetahuan,
keterampilan, dan keahlian sebagai profesional layanan
keperawatan. saat merencanakan pelayanan bagi klien,
perawat meninjau tindakan yang dibutuhkan dan
menentukan apakah membutuhkan kolaborasi dengan
disiplin pelayanan kesehatan lainnya. Pertemuan perawat
dengan tim kesehatan lain akan menghasilkan pemilihan
intervensi yang saling terkait.
PROSES
IMPLEMENTASI
PELAKSANAAN
KEPERAWATAN
Proses persiapan proses implementasi akan
mempersiapkan memastikan asuhan
Implementasi keperawatan yang efisien, aman, dan efektif
Pelaksanaan
pada tahap ini perawat menggunakan
rasional sehingga tidak monoton. Awal
2. Asas manfaat
Artinya semua tindakan yang akan diberikan kepada pasien
harus teruji kemanfaatannya.
3. Asas tidak merugikan
Artinya semua risiko baik secara fisik, pikologis, maupun sosial
yang bisa muncul akibat tindakan seorang perawat, harus
dihindari semaksimal mungkin.
4. Asas kejujuran
Dengan kejujuran, informasi yang disampaikan oleh perawat
kepada pasien akan mudah dipahami, sehingga dapat
mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan.
5. Asas kerahasiaan
Artinya setiap pasien tentu memiliki kerahasiaan yang tidak
mau diketahui oleh orang lain. Oleh karena itu unsur privasi dan
kerahasiaan pasien harus tetap dihormati oleh setiap perawat.
6. Asas keadilan
Artinya setiap perawat harus memperlakukan setiap pasiennya
secara profesional sesuai dengan ilmu keperawatan, tidak
memandang kelas VIP atau VVIP
Metode Implementasi Keperawatan
1. Konseling
Pada tanggal 22 Juni 2010, pukul 11.30 WIB Ny. S datang ke UGD dengan
keluhan diare selama 2 hari. Klien berumur 50 th dan mengatakan sudah
diare selama 2 hari. BAB encer berlendir dengan frekuensi 4-5 kali setiap
harinya. Menurut hasil observasi perawat badan klien panas, warna dan
bau feses khas. Setelah ditanya kembali klien mengatakan sebelumnya
makan makanan pedas.Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan tanda-
tanda vital :
• Tensi : 110/70 mmHg
• Nadi : 78 x/menit
• RR : 20x/menit
• Suhu : 37,5 C
• Keadaan umum : Lemah
• Mukosa bibir kering
PATHWAY GASTROENTERITIS
ANALISA DATA
Nama : Ny.S
Dx. Medis : Gastroenteritis
Lanjutan.....
- Tugor kulit menurun
Ds: - Klien mengatakan badan panas
Nama : Ny.S
Dx. Medis : Gastrointeritis
No DIAGNOSA MEDIS
Nama : Ny.S
Dx.Medis : Gastroenteritis
Lanjutan....
5. Kolaborasi dengan 5.Menentukan pemberian
dokter dalam obat secara tepat.
pemberian obat.
1.Mempermudah
2. Hipertermi Setelah 1.Bina hubungan salin melakukan intervensi
brerhubungan diberikan percaya. selanjutnya.
dengan proses tindakan 2.Membantu
infeksi penyakit. keperawatan 2. Berikan kompres pada menurunkan suhu
dalam waktu klien. tubuh klien.
1X24 jam 3.Membantu mengurangi
IMPLEMENTASI
1. Membina hubungan
saling percaya antara
perawat dengan klien.
Lanjutan.... IMPLEMENTASI
1. Membina hubungan
saling percaya antara
perawat dengan klien.
3. Membantu menggati
pakaian klien
5. Mengkolaborasikan
dengan dokter
THANKYOU