1. Hubungan kebutuhan - pasien butuh pertolongan atasi penderitaan & memulihkan kesehatannya - dokter butuh pasien sbg subjek profesinya 2. Hubungan kepercayaan - pasien percaya pd integritas & kemampuan dokter, dan akan merahasiakan sesuatu akan dirinya - dokter percaya, pasien akan jujur & beriktikad baik akan dirinya. 3. Hubungan keprofesian - Interaksi & kerjasama profesional medis dgn penerima jasa hub.ekonomi (bisnis) konsekwensi keuangan 4. Hub. Hukum: Antara satu subjek hukum dgn subjek hukum lainnya HUBUNGAN DOKTER-PASIEN • Posisi dokter kuat,, agar tdk tergoda perlu rambu2; Yi, Etika medis dan hati nurani dokter , disiplin profesi dan hukum • Sedang posisi pasien lemah, perlu perlindungan DULU; dsbt: Hubungan tradisional: - Hub. Paternalisme Yi: dokter sangat paternalistik & dominan - Budaya dan tradisi ini, ada lebih 2000 thn yl - Tidak ada pengaturan dari Otoritas Negara - dokter bertanggung jawab hanya pd hati nuraninya sendiri dan asas etika (Beneficence. & NonMaleficence.) turunannya adalah: veracity(kebenaran), fidelity(kesetian), privacy, confidentiality Sekarang; dsbt : Hub.kontemporer: - Hubungan profesional dokter dgn pasien (Inspaning verbintenis) - Kontrak terapeutik,kontrak medis,yg cocok adalah kontrak sosial, konsekwensi kata kontrak adalah pengakuan adanya hak, kewajiban dan tanggung jawab (1972 – 1975) - Rambu2nya; Hati nurani (sumpah dokter), Etika medis ( 4 KDM), Kodeki, disiplin profesi (UU.Pradok no 29 th 2004 dan UU.Keseh) dan Hukum kesehatan - Men. Smith dan Newton (1984), hub. Dokter – pasien berdasarkan virtue-base ethics (etika berdasarkan nilai kewajiban): empathi, compassion, perhatian, keramahan, kemanusiaan, sikap saling Asas asas Hub. Terapeutik 1. Asas Konsensus: Kedua belah pihak setuju secara eksplisit (lisan) dan secara emplisit (pendaftaran, dpt nomor dlm rekam medis) 2. Asas Ikhtikad baik (utmost of good faith): merupakan asas utama hub.kontraktual, termasuk kontrak terapeutik 3. Asas bebas: hak2 dan kewajiban bebas ditentukan kedua belah pihak, perlu diingat hub kontrak terapeutik adalah upaya medik yg tidak bisa diukur(uncertainty) dan hasilnya tidak dpt dihitung secara matematik 4. Asas tidak melanggar hukum: Misal; pasien minta aborsi tanpa indikasi pd dokter (bbrp negara bgn AS) 5. Asas kepatutan & kebiasaan: Dlm hk. Perdata , kedua pihak telah nyatakan ikatan, hrs dipatuhi juga yg sdh jadi kebiasaan dan kepatutan. Misal pasien tak jadi berobat (Wanprestasi). Konflik Hub. Dokter - Pasien • Zaman Priestly Medicine sdh ada hub. Paternalistik(kekeluargaan) atas dasar kepercayaan. Konflik health care provider dgn health care receiver, konsep penyelesaiannya kurang jelas pada waktu itu. • Jalur hukum mempunyai konsep jelas, tapi bila ditempuh, terjadi birokrasi, wkt lama, dan biaya besar, bentuk penyelesaian kaku, kdg2 menyakitkan satu atau kedua belah pihak. • Konsep hk ini, belum tentu sesuai dgn isi hati mereka, ok konsep hk ini didasarkan hub. kontrak, kalangan dokter tdk dpt menerima, ok implikasinya memperlakukan jasa layanan medik sbg komoditas (mata dagangan) Konflik ini hk perdata, ok masalah antar individu yi; adanya perikatan kontrak terapeutik(verbintenis) antara penyedia dan penerima jasa layanan medik, muncul hak dan kewajiban msg2 pihak. Penyedia layanan medik (dokter atau RS) wajib memberikan prestasinya, sdg penerima (pasien/keluarga wajib berikan kontra - prestasi (jasa medis). Jenis perikatan adalah inspaning verbantenis (daya upaya,), sdg resultaats verbintenis adalah hasilnya; Pada daya upaya, pasien dipengaruhi; daya tahan tubuh, kodisi fisik, kepatuhan pasien, kualitas obat serta unforeseeable (resiko tak dapat diduga). • Konflik yg terjadi adalah konflik etik atau konflik medis ? Hal ini tidak akan terjadi bila Dokter melaksanakan standar prosedur operasional (spo) = batasan kemampuan; knowledge, skill dan profesional attitude yang harus di kuasainya serta tetap berpegang pada rambu2 profesi dokter. • Jadi jalur hukum usahakan pilihan ter-akhir. Jadi ada 2 bentuk katagori konflik: 1. Konflik Etik(etiko legal): Harus ditelaah mell.4 KDB, dimana yang menangani adalah: MKEK (Majelis Kehormatan Etik Kedokteran) 2. Konflik Medik(medico legal): Harus memenuhi 4 D; a. Dokter memang mempunyai kewajiban (Duty) sbg akibat hub.kontrak b. Ada Wanprestasi/ melalaikan kewajiban (Dereliction of Duty) c. Terjadi kerugian (Damage atau Compensable injury) d. Ada hub.kerugian dgn kelalaian laksanakan kewajiban (Direct causation). Yang menangani adalah MKDKI (Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia) dan adakalanya langsung oleh penyidik atas delik aduan dari korban Hak dan kewajiban dokter & pasien 1. Dasarnya: a. Men.WMA; Declaration of Lisbon on the Rights of the patient (1991). b. Men.UU.Pradok.No.29 thn 2004, pasal 50-53 c. Surat Edaran Ditjen.Yanmed Depkes RI No. YM.02.04.3.5.2504 thn 1997, isi pedoman Hak & kewajiban pasien, dokter dan Rumah Sakit. d. Muktamar IDI akhir Oktober 2000: Deklarasikan Hak & kewajiban pasien, maupun dokter 2. Hak pasien: a. Hak primer: - Hak memperoleh pelayanan medik yg benar dan layak, berdasarkan teori kedokteran yang telah teruji kebenarannya. b. Hak sekunder: - Hak peroleh informasi medik ttg penyakitnya. - Peroleh informasi ttg tindakan medik yang dilakukan dokter - Hak memberikan konsen (Informed consent) atas tindakan medik yang dilakukan dokter - Hak putuskan hub.kontraktual setiap saat (Asas kepatutan dan kebiasaan) - Hak atas rahasia kedokteran (konfidensialitas medik) - Hak memperoleh surat keterangan dokter - Hak atas second opinion 3. Kewajiban pasien: - Kewajiban memberi informasi sejujurnya dan selengkapnya bagi kepentingan diagnosis dan terapi - Kewajiban mematuhi semua nasehat dokter - Kewajiban memberikan imbalan yg layak 4. Hak hak dokter: - Hak memperoleh imbalan jasa yang layak - Memperoleh informasi lengkap dan jujur dari pasien untuk kepentingan diagnosis dan terapi 1. Kewajiban Dokter: a. Kewajiban primer: Memberikan pelayanan medik yg benar dan layak berdasarkan teori kedokteran yg telah teruji kebenarannya b. Kewajiban sekunder: - Berikan informasi medik ttg penyakit pasien - Berikan informasi tindakan medik yg dilakukan - Beri kesempatan pd pasien utk memutus apa ia menerima atau menolak tindakan medik yg dilakukan - Memerikan pd pasien utk dptkan second opinion - Menyimpan rahasia kedokteran - Memberikan surat keterangan dokter bagi kepentingan pasien • Kewajiban dokter sebenarnya: - kewajiban profesi: * lafal sumpah dokter * Kodeki * Standar prosedur operasional (SPO) * Standar pelayanan medik (SPM) - kewajiban, akibat hub.dokter- pasien - UU.No.29 tahun 2004 ttg pradok. * Hak & kewajiban dokter pasien (psl 50-53) * Pasien mendapat penjelasan lengkap ttg tindakan medis (pasal 45 ayat 3). - melaksanakan kaedah dasar moral (KDM/KDB)