Askep Intrakranial Ppt-1
Askep Intrakranial Ppt-1
kranial
Definisi
* Observasi atau dirawat di rumah sakit bila CT Scan tidak ada atau hasil CT Scan
abnormal, semua cedera tembus, riwayat hilang kesadaran, sakit kepala sedang–berat,
pasien dengan intoksikasi alkohol/obat-obatan, fraktur tengkorak, rinorea-otorea, cedera
penyerta yang bermakna, tidak ada keluarga yang di rumah, tidak mungkin kembali ke
rumah sakit dengan segera, dan adanya amnesia. Bila tidak memenuhi kriteria rawat maka
pasien dipulangkan dengan diberikan pengertian kemungkinan kembali ke rumah sakit
bila dijumpai tanda-tanda perburukan.
* Observasi tanda vital serta pemeriksaan neurologis secara periodik setiap ½- 2 jam.
* Pemeriksaan CT Scan kepala sangat ideal pada penderita CKR kecuali memang sama
sekali asimtomatik dan pemeriksaan neurologis normal.
PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA SEDANG (GCS 9-12)
*Pastikan jalan nafas korban clear (pasang ET), berikan oksigenasi 100% dan jangan banyak memanipulasi gerakan leher
sebelum cedera cervical dapat disingkirkan.
*Berikan cairan secukupnya (ringer laktat/ringer asetat) untuk resusitasi korban agar tetap normovolemia, atasi hipotensi
yang terjadi dan berikan transfusi darah jika Hb kurang dari 10 gr/dl.
*Periksa tanda vital, adanya cedera sistemik di bagian anggota tubuh lain, GCS dan pemeriksaan batang otak secara
periodik.
*Berikan manitol iv dengan dosis 1 gr/kgBB diberikan secepat mungkin pada penderita dengan ancaman herniasi dan
*Berikan anti edema cerebri: kortikosteroid deksametason 0,5 mg 3×1, furosemide diuretik 1 mg/kg BB tiap 6-12 jam bila
ada edema cerebri, berikan anti perdarahan.
*Berikan obat-obatan neurotonik sebagai obat lini kedua, berikan anti kejang jika penderita kejang, berikan antibiotik dosis
tinggi pada cedera kepala terbuka, rhinorea, otorea.
*Diagnosa
Keperawatan
B. Pascaoperasi
* Ketidakseimbangan perfusi jaringan serebral berhubungan
dengan edema serebral.
* Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer behubungan dengan
hipertensi.
* Nyeri akut berhubungan dengan insisi pembedahan
* Ketidakefektifan termoregulasi berhubungan dengan
kerusakan hipotalamus, dehidrasi, dan infeksi
* Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan hipoventilasi,
aspirasi, dan imobilisasi.
* Kerusakan pola persepsi sensori (visual, auditorius, bicara)
berhubungan dengan edema periorbital, balutan kepala,
selang endotrakeal, dan efek TIK.
* Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan
penampilan atau ketidakmampuan fisik.
Diagnosa : Nyeri Akut
Tujuan dan kriteria :
* Melaporkan nyeri hilang/terkontrol.
* Mengungkapkan metode yang memberikan
penghilangan.
* Mendemontrasikan penggunaan keterampilan
relaksasi dan aktivias hiburan
*CONTOH INTERVENSI
* MANDIRI
* Kaji intensitas, gambaran dan lokasi/penyebaran nyeri, atau
adanya perubahan sensasi.
* Kaji kembali manifestasi yang timbul/perubahan dalam
intensitas nyeri.
* Izinkan pasien untuk mendapatkan posis yang nyaman jika
diperlukan. Gunakan rogroll selama melakukan perubahan posisi.
* Demonstrasikan penggunaan keterampilan relaksasi, seperti
bernapas dalam atau visualisasi.
*B
* Berikan diet makanan lunak, pelembab ruangan,
anjurkan untuk tdak berbicara setelah dilakukan
bedah.
* Teliti keluhan pasien mengenai munculnya
kembali nyeri.
* KOLABORASI
* Berikan obat analgesik, sesuai kebutuhan
* Bantu dengan ADP.
* Pasang unit TENS sesuai kebutuhan.