paru-paru, ketika paru-paru terisi oleh cairan sehingga terjadi ganguan pernapasan, akibat kemampuan paru-paru menyerap oksigen berkurang. Penyebab Pneumonia Bakteri merupakan penyebab umum, diantaranya: • Streptococcus pneumoniae : Pneumonia Pneumokokus • Streptococcus pyogenes • Legionella pneumophila : Pneumonia Legionela • Haemophilus influenza : Pneumonia Haemophilus influenzae Staphylococcus aureus : Pneumonia Stafilokokus Streptococcus pyogenes (Streptococcus group A) : Pneumonia Streptokokus grup A Cara penularan :
1. Pneumonia ditularkan melalui percikan air
ludah. 2. Bdari lendir hidung atau tenggorokan orang yang sedang sakit. 3. Faktor risiko penularan makin besar ketika bayi atau balita menderita kekurangan gizi dan tidak mendapatkan ASI. 4. Disamping itu tidak mendapatkan imunisasi, kurang vitamin A, bayi terpapar asap rokok, asap dapur dan polusi lingkungan juga meningkatkan faktor risiko menderita pneumonia. Pohon masalah Penatalaksanaan Medis & Keperawatan
A.Penicillin G: untuk infeksi pneumonia
staphylococcus. b. Amantadine, rimantadine: untuk infeksi pneumonia virus c. Eritromisin, tetrasiklin, derivat tetrasiklin: untuk infeksi pneumonia mikroplasma. d. Pemberian oksigen jika terjadi hipoksemia. e. Kebersihan pulmonari yang baik seperti: napas dalam, batuk, terpi fisik dada Asuhan keperawatan pada pneumonia Pengkajian • Respirasi • Kardiovaskuler • Neurologi • Gastri intestinal • Muskuloskeletal • Integumen Diagnosa Intervensi
•ketidak efektifan Pantau jalan napas dan
pola napas. pertahankan kepatenannya •resiko defisit volume cairan. Pantau adanya tanda tanda •Resiko ketidak gawat pernapasan dan respon seimbangan suhu terhadap terapi oksigen tubuh. Pantau dan pertahankan •Intoleran aktivitas. status dehidrasi yang optimal Hasil yang diharapkan : Frekuensi pernafasan , saturasi oksigen, dan nilai gas darah arteri anak akan sesuai dengan parameter seusianya tanpa penggunaan suplemen oksigen. Anak terhidrasi adekuat. Suhu tubuh anak akan tetap dalam rentang normal. Anak akan berpartisipasi dalam aktivitas perawatan diri dengan keluhan kesulitan bernapas minimal sampai tidak ada. Dokumentasi keperawatan • Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan akumulasi eksudat dan peningkatan produksi mukus. • Hipertermia berhubungan dengan infeksi. • Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan melalui hipertermia atau hiperpnea. • Tidak efektifnya bersihan jalan napas berhubungan dengan inflamasi. • Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan metabolisme.