Anda di halaman 1dari 20

HUKUM KEUANGAN

NEGARA INDONESIA

POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA


2019

1
CURRICULUM VITAE

Nama : Sugiwanto, S.H., M.H


TTL : Jakarta, 30 Januari 1969
Jabatan : Kepala KPKNL Jakarta V
Pangkat/Gol: Pembina Tk. I (IV/b)
Pendidikan : S2 - Ilmu Hukum USU
S1 - Ilmu Hukum UNDIP
Riwayat Pekerjaan
1. Kepala KPKNL Jakarta V
2. Kasubdit PKN, Kanpus DJKN
PENGERTIAN HUKUM
 “ Adalah sulit sekali merumuskan sebuah definisi
hukum yang lengkap karena luasnya hubungan-
hubungan hukum yang diatur oleh hukum itu “
Van Apeldoorn
 “ Hukum adalah himpunan petunjuk hidup
yang mengatur tata tertib dalam suatu
masyarakat dan seharusnya ditaati oleh
anggota-anggota masyarakat yang
bersangkutan, oleh karena pelanggaran
petunjuk itu dapat menimbulkan tindakan
dari pemerintah masyarakat itu.
E. Utrecht
 Hukum itu tidak menyangkut kehidupan pribadi
seseorang, tetapi menyangkut dan mengatur
berbagai aktivitas manusia dalam ia berhubungan
dengan manusia-manusia lainnya, atau dengan
perkataan lain, hukum mengatur pelbagai aktivitas
manusia itu dalam hidup kemasyarakatan.
G. Niemeyer / Sunarjati H.

3
PENGERTIAN HUKUM

“ Hukum sebagai alat untuk mengendalikan


masyarakat ke arah masyarakat yang tertib “
( Leopold Pospisil )

“ Hukum sebagai alat untuk melakukan


perubahan masyarakat (the law as a tool of
social engineering)
( Roscoe Pound )

4
SISTEM HUKUM INDONESIA
Prof. Subekti, SH dalam seminar Hukum Nasional IV
mengemukakan pengertian sistem dalam kaitan dengan
Sistem Hukum Indonesia sbb.:
“ Suatu sistem adalah suatu susunan atau tatanan
yang tertatur, suatu keseluruhan yang terdiri
atas bagian-bagian yang berkaitan satu sama
lain, tersusun menurut suatu rencana atau
pola, hasil dari suatu penulisan untuk
mencapai suatu tujuan”

Sistem hukum Indonesia sebagai sebuah


sistem aturan yang berlaku di negara
Indonesia adalah sistem aturan yang
demikian rumit dan luas, yang terdiri atas
unsur-unsur hukum, di mana di antara
unsur hukum yang satu dengan yang lain
saling bertautan, saling pengaruh
mempengaruhi serta saling mengisi. Oleh
karenanya membicarakan satu bidang atau
unsur atau sub sistem hukum yang berlaku
di Indonesia tidak bisa dipisahkan dari
yang lain. ( Ilhami Bisri )

5
Hukum Indonesia
Hukum yang sedang berlaku saat
ini di wilayah negara RI disebut
Hukum Positif ( Ius Constititum )
Note :
Ius constituendum = hukum yang
belum berlaku, hukum yang masih
berada dalam cita-cita hukum bangsa
Indonesia, kesadaran tentang
bagaimana seharusnya hukum itu
dibentuk oleh badan-badan
kenegaraan yang dsiberi wewenang
membentuknya
WILAYAH NEGARA RI
 Wilayah teritorial Indonesia
 Di atas kapal berbendera Indonesia
 Di tempat bekerja dan tempat tinggal
perwakilan Indonesia di luar negeri

6
FUNGSI HUKUM
Hukum sebagai kaidah atau norma
mempunyai fungsi :
1. Menjamin kepastian hukum, yaitu :
a. Dapat ditentukannya hukum dalam hal-hal
yang konkret
b. Keamanan hukum yang berarti
perlindungan bagi para pihak terhadap
kesewenang-wenangan hakim
2. Menjamin keadilan sosial
Keadilan yang berlaku dalam hubungan
antar manusia di dalam masyarakat
3. Pengayoman
Melindungi manusia dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, baik badan, jiwa
maupun hak-hak pribadinya. Pengayoman
meliputi fungsi pendidikan
dan fungsi perlindungan

7
SUMBER HUKUM
INDONESIA
 Undang-Undang Dasar 1945
 Undang-Undang
 Hukum Adat dan Hukum
Kebiasaan
 Yurisprudensi (Keputusan
Hakim)
 Traktat (Perjanjian
Internasional)
 Doktrin Hukum (Ajaran
Hukum)

8
Hubungan
Hukum dengan
Keuangan Negara
• Keuangan Negara mempunyai
korelasi dengan Negara, dan Negara
adalah istilah dalam ilmu hukum.
• Kaitan dengan HTN, maka Keuangan
Negara berkaitan dengan Badan-
Badan Kenegaraan a/l Pemerintah,
DPR yang meliputi pembagian
tugas,wewenang,
pertanggungjawaban, dan lainnya
• Kaitan dengan HAN, maka Keuangan
Negara berkaitan dengan teknik
penyusunan anggaran, proses
pengesahan, aspek penerimaan dan
pengeluaran, dan lainnya.
Dasar Hukum
Keuangan Negara
Landasan Umum
•pasal 23 UUD 1945 Amandemen IV
“APBN sebagai wujud dari
pengelolaan Keuangan Negara ditetapkan
setiap tahun dengan UU dan dilaksanakan
secara terbuka dan bertanggungjawab
untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat.”
Landasan Khusus
•Undang-Undang No. 17 Th. 2003 tentang
Keuangan Negara;
•Undang-Undang No. 1 Th. 2004 tentang
Perbendaharaan Negara;
•Undang-Undang No. 15 Th. 2004 tentang
Pemeriksaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara;
•Peraturan Perundang-undangan lainnya.
History Peraturan
Perundangan di bidang
Keuangan Negara
• Setelah Republik Indonesia merdeka
s.d. 2003
Berlaku aturan peninggalan kolonial
Belanda, a/l:
- Indische Comptabiliteitswet (ICW);
- Indische Bedrijenwet (IBW)
- Regleme voorhet Admnistratief Beherr
(RAB)
- Instructie en Verdere Bepalingen voor
de Algemeene Rekenkamer (IAR)

• Setelah Tahun 2003


DEFINISI
KEUANGAN NEGARA
“Keuangan Negara adalah rencana
kegiatan secara kuantitatif dengan angka-
angka yang antara lain diwujudkan dalam
mata uang, yang akan dijalankan untuk
masa mendatang, lazimnya satu tahun”
M. Ichwan

“ Keuangan Negara adalah keseluruhan UU


yang ditetapkan secara periodik yang
memberikan kekuasaan pemerintah untuk
melaksanakan pengeluaran mengenai
periode tertentu dan menunjukkan alat
pembayaran yang diperlukan untuk
menutup pengeluaran tersebut”
Geodhart
“Keuangan Negara adalah pernyataan
mengenai pengeluaran atau belanja yang
diusulkan dan penerimaan untuk masa
mendatang bersama dengan data
pengeluaran dan penerimaan yang
sebenarnya untuk periode mendatang dan
periode yang telah lampau”
John F Due

“ Anggaran Negara adalah suatu rencana


yang diperlukan untuk membiayai segala
kegiatannya, begitu pula biaya yang
diperlukan untuk menjalankan
Pemerintahan disertai taksiran besarnya
penerimaan yang didapat dan digunakan
untuk membelanjakan pengeluaran tersebut”
M. Subagio
KEUANGAN NEGARA
Menurut UU No. 17 tahun 2003 :

• Keuangan negara adalah semua


hak dan kewajiban negara yang
dapat dinilai dengan uang, serta
segala sesuatu baik berupa uang
maupun berupa barang yang
dapat dijadikan milik negara
berhubung dengan pelaksanaan
hak dan kewajiban tersebut

Pasal 1 UU 17/2003

14
Pendekatan Perumusan
Keuangan Negara
1.Objek :
semua hak dan kewajiban yang dapat
dinilai dengan uang maupun barang
termasuk kebijakan dan pengelolaan
kekayaan negara dipisahkan
2. Subjek :
subjek yang memiliki/menguasai objek
(Pemerintah, BUMN/D, dan
Badan/Lembaga yang berkaitan dengan
Keuangan Negara
3. Proses
rangkaian kegiatan pengelolaan objek mulai
dari perumusan kebijakan s.d.
pertanggungjawaban
4. Tujuan
seluruh kegiatan pengelolaan objek dalam
rangka penyelenggaraan Pemerintahan
Negara
Sudut Pandang
Keuangan Negara
1. Administratif
penatausahaan penerimaan dan
pengeluaran Negara
2. Konstitusi
hak untuk turut menentukan anggaran
Negara dari DPR
3. Undang-Undang/Peraturan Pelaksana
ketentuan UU yang ditetapkan secara
periodik, yang memberikan kekuasaan
eksekutif untuk melaksanakan pengeluaran
untuk periode tertentu.
Ruang lingkup
KEUANGAN NEGARA
Meliputi :

 Hak negara untuk memungut pajak,


mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan
melakukan pinjaman;
 Kewajiban negara untuk menyelenggarakan
tugas layanan umum pemerintahan negara
dan membayar tagihan pihak ketiga;
 Penerimaan Negara;
 Pengeluaran Negara;
 Penerimaan Daerah;
 Pengeluaran Daerah;
 Kekayaan negara/kekayaan daerah yang
dikelola sendiri oleh pihak lain, berupa uang,
surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak
lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk
kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan
negara/perusahaan daerah;
 Kekayaan pihak lain yang dikuasai pemerintah
dalam angka penyelenggaraan tugas
pemerintah dan / atau kepentingan umum;
 Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan
menggunakan fasilitas yang diberikan
pemerintah.

17
ASAS-ASAS UMUM
PENGELOLAAN
KEUANGAN NEGARA
Asas-asas baru sebagai pencerminan
best practices dalam pengelolaan
keuangan negara :

• Akuntabilitas berorientasi padachasil


• Profesionalitas
• Proporsionalitas
• Keterbukaan dalam pengelolaan keuangan
negara
• Pemeriksaan keuangan oleh badan
pemeriksa yang bebas dan mandiri

Penjelasan UU 17/2003

US$
RP ?
18
PRINSIP DASAR PENGELOLAAN
KEUANGAN NEGARA

 Keuangan negara dikelola secara tertib, taat pada


peraturan per-UU-an, efisien, ekonomis, efektif,
transparan, dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
 APBN, perubahan APBN, dan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBN setiap tahun ditetapkan dengan
undang-undang.
 APBN mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan,
pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi.
 Semua penerimaan yang menjadi hak dan
pengeluaran yang menjadi kewajiban negara dalam
tahun anggaran yang bersangkutan harus
dimasukkan dalam APBN.
 Surplus penerimaan negara dapat digunakan untuk
pengeluaran negara tahun anggaran berikutnya.
 Penggunaan surplus penerimaan negara untuk
membentuk dana cadangan atau penyertaan pada
perusahaan negara harus memperoleh persetujuan
DPR.
Pasal 3 UU No. 17 Th. 2003

19
TUGAS

Membuat sejarah bagaimana


sejarah perundang-undangan
tentang keuangan negara sejak
jaman Belanda hingga lahirnya
UU Keuangan Negara
Batas Waktu : 1 Minggu

Anda mungkin juga menyukai