Pengenalan Umum P3K
Pengenalan Umum P3K
Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan (P3K)
Kamis, 06 April 2017
Aula PT Melania Indonesia
dr. Kurniati Dameria
Pertolongan Pertama
Pemberian pertolongan segera kepada
penderita sakit ataupun cedera
(kecelakaan) yang memerlukan
penanganan medis dasar.
Dasar Hukum
Dasar Hukum
• Dasar hukum mengenai pertolongan pertama belum diatur secara
khusus, namun umumnya merujuk pasal 531 KUHP yang menyebutkan
bahwa :
• “ Barangsiapa menyaksikan sendiri ada orang di dalam keadaan
bahaya maut, lalai memberikan atau mengadakan pertolongan
kepadanya sedang pertolongan itu dapat diberikannya atau
diadakannya dengan tidak akan menguatirkan, bahwa ia sendiri atau
orang lain akan kena bahaya dihukum kurungan selama-lamanya tiga
bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 4.500,-. Jika orang yang
perlu ditolong itu mati, diancam dengan : KUHP 45, 165, 187, 304s,
478, 535, 566 “
Isi Kotak P3K
• Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(PERMENAKER) No. PER-15/MEN/VIII/2008 tentang PERTOLONGAN
PERTAMA PADA KECELAKAAN DI TEMPAT KERJA, Isi Kotak P3K
(Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) yang harus disediakan oleh
Perusahaan adalah sebagai berikut :
No. Isi Kotak A Kotak B Kotak C
1 Kasa steril terbungkus 20 40 40
2 Perban (lebar 5 cm) 2 4 6
3 Perban (lebar 10 cm) 2 4 6 Keterangan :
4 Plester (lebar 1,25 cm) 2 4 6
5 Plester Cepat 10 15 20 •Isi Kotak A P3K untuk perusahaan yang memiliki
6 Kapas (25 gram) 1 2 3 25 orang pekerja atau kurang
7 Kain segitiga/mittela 2 4 6
8 Gunting 1 1 1 •Isi Kotak B P3K untuk perusahaan yang memiliki
9 Peniti 12 12 12 50 orang pekerja atau kurang
Sarung tangan sekali pakai
10 (pasangan) 2 3 4
•Isi Kotak C P3K untuk perusahaan yang memiliki
11 Masker 2 4 6
100 orang pekerja atau kurang
12 Pinset 1 1 1
13 Lampu senter 1 1 1
14 Gelas untuk cuci mata 1 1 1
15 Kantong plastik bersih 1 2 3
16 Aquades (100 ml larutan Saline) 1 1 1
17 Povidon Iodin (60 ml) 1 1 1
18 Alkohol 70% 1 1 1
Buku panduan P3K di tempat
19 kerja 1 1 1
20 Buku catatan 1 1 1
21 Daftar isi kotak 1 1 1
Fungsi dan Cara Penggunaan Obat / Alat
dalam Kotak P3K
Kasa Steril terbungkus
• Kasa Steril digunakan untuk
menutupi luka yang telah
dibersihkan. Lipat Kasa Steril
untuk menyesuaikan ukuran
lebar Kasa dengan ukuran Luka,
Tutup Luka tersebut dan
rekatkan dengan menggunakan
Plester.
Perban
2. Gunakan pelindung diri yang ada, seperti sarung tangan dan masker
untuk mencegah faktor risiko infeksi menular.
Pastikan Kondisi Kesadaran Korban
CARA :
1. memanggil namanya jika Anda kenal, atau bersuara yang agak keras
di dekat telinga korban, jika tidak ada respon juga,
2. tepuk pundak korban perlahan namun tegas,
3. berikan rangsangan nyeri (misalnya mencubit bagian telinga
korban).
4. Jika korban masih tidak ada respon, segara panggil bantuan medis,
dan lakukan tahap selanjutnya, karena anda masih mempunyai
waktu untuk menunggu bantuan medis datang.
Compression (Tekanan pada Dada)
– Berlutut di samping korban.
• Setelah memastikan korban tidak – Tentukan posisi kompresi dada, dengan menemukan
memberi respon dan sudah memanggil titik tengah pertemuan tulang iga dada korban.
bantuan medis, lakukan kompresi dada – Setelah menemukan titik kompresi, tempatkan tumit
yang biasa di kenal RJP (Resusitasi tangan anda pada titik tersebut, dengan satu tangan lagi
diatasnya.
Jantung Paru-paru) atau disebut CPR
(Cardio Pulmonary Resutation). – Posisikan tangan anda tegak lurus dan jaga agar tetap
tegak lurus pada saat melakukan kompresi, dan lalu
Melakukan RJP yang benar adalah dengan tekan dada korban.
meletakkan korban pada permukaan
– Berikan 30 kali kompresi dada, lakukan dengan cepat
datar dan keras. Adapun langkah-langkah dan pertahankan kecepatannya.
dalam melakukan RJP pada korban – Berikan kompresi dengan kedalaman 2 inchi (5 cm).
dewasa adalah :
Airway (Jalan Nafas)
• Setelah melakukan 30 kompresi, buka jalan nafas korban dengan metode
Head-tilt chin-lift. Tujuannya adalah untuk membuka jalan nafas korban yang
tersumbat oleh lidah yang tertarik ke tenggorokan sehingga menutupi jalan
nafas. Cara melakukan metodeHead-tilt chin-lift yaitu:
• Letakkan telapak tangan Anda di dahi korban dan letakkan jari-jari tangan
Anda yang lain dibawah dagu korban.
• Kemudian tekan dahi ke bawah sambil angkat dagu keatas sehingga kepala
korban mendongak keatas dan mulut korban terbuka.
Breathing (Bernafas)
• Setelah jalan nafas terbuka, lanjutkan dengan pemberian 2 kali nafas bantuan dari mulut
ke mulut. Perhatikan membusungnya dada korban untuk memastikan Volume tidal.
Volume tidal adalah jumlah udara yang dihirup dan dihembuskan setiap kali bernafas,
dimana volume tidal normal sesorang adalah 350-400ml. Adapun cara memberikan nafas
bantuan sebagai berikut :
• Pastikan jalan nafas korban masih dalan posisi terbuka dengan metode Head-tilt chin-lift
sebelumnya.
• Tekan hidung korban untuk memastikan tidak ada udara yang bocor melalui hidung,
ambil nafas dengan normal lalu tempelkan mulut serapat mungkin pada mulut korban
dan tiupkan nafas Anda melalui mulut.
• Lakukan dengan perbandingan 30:2 yaitu 30 kompresi dada dan 2 kali napas bantuan,
sampai ada respon dari korban atau sampai bantuan medis tiba
• Perlu diketahui, bahwa otak tidak boleh kekurangan oksigen lebih dari 4
menit terutama saat diketahui jantung seseorang berhenti. Itu artinya
Anda hanya punya waktu kurang dari 4 menit untuk melakukan RJP atau
CPR pada korban.