Virus, bakteri dan racun juga dapat berikatan dengan situs reseptor
jaringan spesifik. Ini dapat menyebabkan efek farmakologis yang tidak
diinginkan terjadi.
AGONIST
Agonis parsial adalah senyawa yang bertindak sebagai agonis dan antagonis. Mereka
diyakini bertindak sebagai antagonis dengan mencegah ligan endogen mengikat
ke reseptor tetapi pada saat yang sama lemah mengaktifkan reseptor. Ini adalah
dianggap menyebabkan sinyal lemah untuk dikirim ke domain yang sesuai
reseptor. Hasil bersih dari efek yang berlawanan ini adalah dosis yang lebih tinggi
agonis diperlukan untuk mendapatkan respon maksimum. Selanjutnya, ini
Tanggapan kurang dari agonis murni dengan struktur serupa. Kebanyakan obat-obatan
adalah agonis parsial.
MOLEKUL OBAT
14
Raloxifen memiliki 2 gugus–OH pada gugus benzen.
Kemudian akan dibuat suatu analog dengan penggantian salah satu–OH dengan–
Cl (Cl lebih lipofil dibanding–OH).
Lipofilisitas bisa dilihat dari koefisien partisi dan ikatan hidrogen. Koefisien
partisi merupakanperbandingan kelarutan di dalam lemak dibanding air. Cl
bersifat lipofil (+), sedangkan OH hidrofil (-).
Hasil docking menunjukkan energi(skor)yang dibutuhkan obat-reseptor pada
raloxifen adalah-158,37; sedangkan pada analognya adalah-175,00 (energi
lebihrendah).
Dengan data ini memungkinkan analog raloxifen untuk disintesis dan diuji
aktivitasnya. Dengan model 2D dapat dilihat asam amino dari reseptor yang
berperan pada ikatan. Dengan model 3D dapat dilihat dengan jelas ikatan obat
dengan reseptor.
15
Dengan komputer dapat dilihat struktur 3D kompleks ligan-reseptor, dan dilihat
skornya sesuai contohdi atas.
Metode docking sebelumnya harus dilakukan uji validasi yaitu dengan paramater
RMSD (rootmean standard deviation), sebaiknya nilainya lebih kecil dari nilai
yang sudah ditentukan (≤ 2). Pada docking terjadi konformasi berdasarkan
kesesuaian antara atom dan bidang.
Modifikasi molekul dapat dilakukan berdasarkan sistematika modifikasi dan
mempertahankan parameter kimia fisika gugus, untuk menghasilkan obat yang
lebih poten.
Tiap reseptor mempunyai ligan spesifik (native ligan), dengan melihat ligan inilah
kemudian dirancang suatu senyawa mimetic ligan, kemudian dilihat skornya dan
dibandingkan dengan native ligan tersebut.
Pengembangan senyawa baru sekarang sudah harus berdasarkan pemikiran secara
rasional, maksudnya harus berdasarkan pendekatan-pendekatan (SBDD/LBDD),
kemudian muncullah senyawa hipotetik, barulah disintesis dan diuji aktivitasnya
16
TERIMA KASIH