Survailans Kes Kerja
Survailans Kes Kerja
2. Antisipasi
Mengenali proses atau area yang akan di lakukan HRA, dsni juga menentukan team yg
akan ikut terlibat ( spesialist).
3. Rekognisi
Proses untuk mengenali bahaya di tempat kerja, dsni bisa menggunakan berbagai proses
untuk mengidentifikasi bahaya
4. Identifikasi bahaya
Hasil dari walk-through survey di pelajari, melihat akibat buruk yang dapat ditimbulkan
dari bahaya spesifik yang ada di lingkungan kerja tsb.
5. Evaluasi Risiko
Setelah selesai melakukan identifikasi bahaya, akukan fase evaluasi yang terdiri dari 3 fase :
a) Penilaian pajanan ( Exposure assessment)
Menilai besaran pajanan yang diterima oleh pekerja.
b) Penilaian Dosis-Respons
Menilai respons yang terkait dengan pajanan , menilai tingkat keparahan dari respons, dan
persentase populasi yang terkena akibat tersebut.
c) Melihat perbandingan antara pengendalian yang ada dengan pengendalian yang
dibutuhkan.
6. Mengkarakteristikan resiko
Proses untuk menilai insiden dan tingkat keparahan dari akibat buruk pada kesehatan
pekerja yang mungkin terjadi. Hasil dari tahapan ini adalah hasil akhir dari HRA, yang dapat
digunakan untuk membuat perencanaan program untuk prioritas pengendalian risiko.
Proses Kerja Industri Perakitan Mobil
Steel scrap dari sisasisa besi pembuatan panel body mobil dilebur,
Melting Process dicampur dengan material tambahan utama lainnya yaitu Carbon,
Silicon dan Mangan. Dicairkan dengan cara dimasak dalam tungku
besar
Setelah menjadi bubur besi yang dimasak dengan suhu 1400 derajat
Pouring Process Celcius, dituangkan ke dalam tungku kecil untuk dipindahkan ke
dalam cetakan yang terbuat dari pasir.
Blok mesin (cylinder block) yang sudah jadi dibawa ke Engine Plant
Machinging untuk menjalani proses machining. Blok mesin diratakan, dihaluskan,
dibuatkan lubang baut, saluran air, lubrikasi dan lain-lain.
Untuk mencegah terjadinya defect, dilakukan pengecekan secara random untuk
Inspeksi Random mengecek tingkat presisi blok dalam setiap diameter, dimensi dan jarak lubang.
Ketepatannya memakai ukuran mikron.
Selesai dirakit, setiap unit mesin yang diproduk dicek dengan sangat
detail seluruh kelengkapannya. Baik part maupun baut-baut
Inspection pendukung. Dalam setiap 1,08 menit, TMMIN menghasilkan 1 unit
mesin, camshVaft, crankshaft dan cylinder head.
Packing and Mesin sudah siap didistribusikan ke Plant Karawang untuk dipasang
Vanning ke mobil atau diekspor ke mancanegara.
Proses Perakitan Mobil PT TMMIN
2 Stamping
1. Engineering & Development Lembaran baja dipress oleh mesin
Tim Toyota melakukan riset meliputi stamping untuk dicetak menjadi
desain, warna dan interior. Juga panel bodi samping, kap mesin,
membuat sketsa desain 3D di panel atap, belakang dan panel
komputer. Setelah itu membuat bawah. Panel body juga menjalani
prototype mobil berdasarkan desain proses Flange and Piercing.
komputer.
5. Assembly 4. Painting
Kerangka bodi utuh dirangkai Sebelum dicat, bodi mobil 3. Welding
dengan bagian mobil lainnya disterilkan terlebih dulu, baru Setiap panel disatukan dengan
seperti rame, mesin, kursi, roda, dicat dengan 4 kali pengecatan pengelasan agar membentuk
lampu, kaca, bagian-bagian agar tahan panas, anti karat dan rangka bodi moil secara
interior dan lain-lain. Begitu juga kualitas terjaga. Bahan cat yang utuh.Pengelasan dilakukan baik
dengan bagian kaki-kaki dan roda. digunakan pun ramah secara manual maupun robot.
Mesin pun dipasang.
Karakterisasi Risiko