Anda di halaman 1dari 17

BED SIDE

TEACHING

Presentan:
Aldi Yuseli Hidayat 12100117149
Fitria Dewi Lestari 12100117115

Preseptor:
Widiati, dr., SpKK
SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2019
Identitas Penderita

• Nama : Nn. B
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Umur : 20 tahun
• Agama : Islam
• Suku bangsa : Sunda
• Pekerjaan : Mahasiswa
• Alamat : Sukamulya
• Tanggal pemeriksaan :16 – 1 – 2019
Anamnesis
• Keluhan Utama: Beruntus kemerahan
• Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke poli kulit dan kelamin RS Al
Islam dengan keluhan beruntus kemerahan di daerah
kemaluan sejak 1 bulan SMRS. Beruntus kemerahan
disertai rasa gatal dan nyeri, sehingga pasien sering
menggaruk. Akibat terus digaruk luka mengelupas dan
kulit disekitar kemaluannya menjadi kering.
Keluhan disertai keputihan berwarna putih seperti susu kental.
Keputihan terasa gatal seperti terbakar dan berbau asam yang muncul
beberapa hari setelah beruntusan muncul.
Pasien mengatakan bruntus kemerahan tidak berbentuk koin,
tidak tedapat di daerah lain. Keluhan keputihan tidak disertai nyeri saat
berkemih atau adanya benjolan pada daerah selangkangan.
Pasien sebelumnya mengganti pembalut dari pembalut biasa
menjadi pembalut herbal. Pasien memiliki kebiasaan mandi dan
mengganti pakaianya 2x dalam sehari. Pasien selalu mengeringkan
daerah kemaluannya setelah BAK. Pasien menyangkal pernah
menggunakan sabun pembersih kemaluan sebelum keluhan dirasakan,
pasien menyangkal menggunakan panty liner setiap hari, pasien
menyangkal menggunakan celana yang ketat. Pasien menyangkal
mengkonsumsi obat-obatan jangka panjang . Pasien menyangkal
memiliki penyakit DM.
Keluhan baru pertama kali dirasakan. Keluhan belum pernah
diobati sebelumnya , pasien hanya menggunakan sabun pembersih
berupa betadine khusus kemaluan untuk membersihkan keputihan.
Pemeriksaan Fisik
• Status Generalisata
• Keadaan Umum : Baik
• Gizi : Cukup
• Kepala : Dalam batas normal.
• Leher : Dalam batas normal.
• Thorax : Dalam batas normal.
• Abdomen : Dalam batas normal.
• Ekstremitas atas : Dalam batas normal.
• Ekstremitas bawah : Dalam batas normal.
Status Venerologis

• KGB Inguinal : Tidak ada pembesaran


• Rambut : Kutu (-) Telur kutu (-).
• Vulva : Labia mayora dan labia minora erythem,
duh tubuh (+) kental berwarna putih seperti
susu
• Uretra : Tidak ada lesi , duh tubuh (-)
• Kelenjar Bartholin : Nyeri tekan (-). Pus (-)
Status Venerologikus
• Distribusi lesi : regional
• Lokasi lesi : a/r vulva
• Efloresensi : macula eritem (+) vesikel (+) papuloeritem (+) krusta (+) erosi (+) skuama (+)
• Pattern : simetris

• Karakteristik lesi:
• Bentuk : bulat, irregular
• Penyebaran : sebagian diskrete dan sebagian confluence
• Batas : sebagian tegas dan sebagian tidak tegas
• Lesi : kering dan basah
• Jumlah : multiple
• Permukaan : sebagian datar, sebagian elevasi
• Ukuran : lesi datar d 0,1 cm hingga 0,5 cm
lesi menimbul 0,1x0,1x0,1 cm hingga 0,5x0,5x0,3 cm
Resume
Nn B 20 tahun datang ke poliklinik kulit dan kelamin RS Al Islam dengan
papulovesikel eritema di kemaluan yang gatal disertai keputihan seperti
susu kental yang terasa seperti terbakar, gatal, dan bau asam sejak 1 bulan
SMRS.
Hal ini disebabkan karena pasien mengganti pembalut biasa dengan
pembalut herbal
Status generalis dalam batas normal.
Status venerologikus
• Kulit kelamin: macula eritem (+) vesikel (+) papuloeritem (+) krusta (+)
erosi (+) skuama (+)
• Vulvavagina: leukorhea (+), putih kental seperti susu, bau asam (+)
Diagnosis Banding
• Dermatitis kontak alergi ec pembalut herbal+ Candidiasis
vulvovaginitis
• Dermatitis kontak iritan + Candidiasis vulvovaginitis
• Dermatitis kontak alergi
• Dermatitis kontak iritan
Usulan pemeriksaan
• Skin patch test
• Uji tetes KOH 10%
Diagnosis Kerja
• Dermatitis kontak alergi ec pembalut herbal + Candidiasis
vulvovaginitis
Penatalaksanaan
• Tujuan:
a. Mengurangi gatal dan inflamasi
b. Mencegah kekambuhan
c. Eradikasi jamur

• Umum:
a. Menjaga kebersihan daerah kemaluan
b. Menghindari allergen  Mengganti pembalut herbal dengan pembalut
biasa
c. Tidak menggaruk lesi
Medikamentosa
• Sistemik
a. DKA : Kortikosteroid dapat diberikan jangka pendek untuk mengurangi peradangan pada
DKA  prednisone 30 mg/hari (dibagi pagi dan malam hari)
b. Antifungal
Fluconazole 150 mg single dose
Itraconazole 100 mg single dose
Ketoconazole 200 mg 2x1 selama 5 hari

• Topikal
a. Larutan NaCl 0,9% atau asam salisilat 1:1000
b. Kortikosteroid topical  Hydrokortison 1%
Prognosis
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : ad bonam
• Quo ad sanationam : ad bonam

Anda mungkin juga menyukai