kelompok 8
(perkembangan pengetahuan manusia)
1.Juliarni Clarisa Dewi Rajagukguk.
2.M.Asep Soedarma.
1
APA ILMU ITU?
The Liang Gie ( 1987) memberikan pengertian ilmu adalah
rangkaian aktivitas penelaahan yang mencari penjelasan
suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara
rasional empiris mengenai dunia ini dalam berbagai
seginya, dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang
menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti
manusia.
2
Cabang-cabang Filsafat
Pokok Permasalahan yang dikaji Filasafat:
1. Apa yang disebut benar dan apa yang disebut salah (Logika)
2. Mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap buruk
(etika)
3. Apa yang termasuk indah dan apa yang termasuk jelek
(estetika)
3
Cabang Filsafat
Efistimologi
Estetika
Etika
Agama
Metafisika
Ilmu Alam
FILSAFAT Ilmu
Pendidikan Ilmu Sosial
Hukum
Matematika
Politik
Sejarah
4
Apa yang dikaji oleh pengetahuan itu ?
Kita sebut Ontologi.
5
Bagaimana cara mendapatkan
pengetahuan? Kita sebut epistemologi
6
Epistemologi atau teori pengetahuan,
membahas secara mendalam segenap
proses yang terlihat dalam usaha kita untuk
memperoleh pengetahuan. Ilmu merupakan
pengetahuan yang didapat melalui proses
tertentu yang dinamakan metode keilmuan.
Metode inilah yang membedakan ilmu
dengan buah pemikiran yang lainnya
7
Tiga asumsi ilmu mengenai obyek empirik.
Asumsi pertama: menganggap bahwa obyek-obyek
tertentu mempunyai keserupaan satu sama lain.
Umpamanya: dalam hal bentuk, struktur, sifat, da
lainnya.
Asumsi kedua adalah anggapan bahwa suatu benda
tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu
tertentu. Kegiatan keilmuan bertujuan mempelajari
tingkah laku suatu obyek dalam suatu keadaan tertentu.
Asumsi ketiga adalah determinasi, yaitu kita
menganggap tiap gejala bukan merupakan suatu
kejadian yang bersifat kebetulan. Tiap gejala
mempunyai pola tertentu yang bersifat tetap dengan
urut-urutan kejadian yang sama
8
Dasar Epistemologi
Epistemologi atau ilmu pengetahuan,
membahas secara mendalam segenap
proses yang terlihat dalam usaha kita
untuk memperoleh pengetahuan. Ilmu
merupakan pengetahuan yang didapat
melalui proses tertentu yang dinamakan
metode keilmuan. Metode inilah yang
membedakan ilmu dengan buah pemikiran
yang lainnya.
9
Aksiologi.
10
Bagaimana seseorang dapat memanfaatkan
pengetahuan keilmuan dalam memecahkan
masalah yang sedang dihadapinya?
Masalah pada hakikatnya merupakan
pertanyaan yang harus dijawab, dan secara
logis seseorang baru bisa menjawab
pertanyaan tersebut setelah konstelasi
masalah yang ditanyakan itu jelas.
Kejelasan masalah di sini tidaklah bersifat
semantik seperti pada perumusan masalah,
melainkan bersifat kejelasan hubungan logis
antara faktor-faktor yang terlibat dalam
masalah tersebut.
11
Kronologis perkembangan ilmu
Berdasarkan kronologi perkembangannya,
maka ilmu dapat dibagi dalam tiga tahap:
Pertama, Klasifikasi.
Kedua, Perbandingan, dan
Ketiga, kuantitatif.
12
Metode keilmuan
Langkah-langkah yang ditempuh proses
keilmuan secara konprehensif, yaitu perumusan
masalah, pengujian hipotesis, deduksi hipotesis,
dan pengujian kebenaran.
Dunia rasional dan dunia empirik membentuk
sebuah dunia keilmuan yang merupakan
gabungan dari kedua dunia tersebut.
Dunia rasional (deduktif) adalah koheren, logis,
dan sistematis, dengan logika deduktif sebagai
sendi pengikatnya
Dunia empirik (induktif) yang obyektif dan
berorientasi kepada fakta sebagai mana adanya.
13
I. ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN
Penelitian
14
I. ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN
Contoh :
“Amir sakit perut selama seminggu”
15
I. ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN
Pendekatan Ilmiah :
Perumusan masalah jelas dan spesifik
Masalah merupakan hal yang dapat diamati dan diukur secara empiris
Jawaban permasalahan didasarkan pada data
Proses pengumpulan dan analisis data, serta pengambilan keputusan berdasarkan logika
yang benar
Kesimpulan siap/terbuka untuk diuji oleh orang lain
Contoh : Apa Perbedaanya ?
Penggunaan
Pendekatan NonMetode
IlmiahIlmiah
:
Perumusan kabur atau abstrak
Masalah tidak selalu diukur secara empiris dan dapat bersifat supranatural/dogmatis
Jawaban tidak diperoleh dari hasil pengamatan data di lapangan
Keputusan tidak didasarkan pada hasil pengumpulan dan analisis data secara logis
Kesimpulan tidak dibuat untuk diuji ulang oleh orang lain
Contoh :
Penggunaan akal sehat, prasangka, intuisi, penemuan secara kebetulan dan coba-coba,
pendapat otoritas ilmiah dan pikiran kritis
16
I. ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN
17
I. ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN
18
I. ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN
19
I. ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN
20
I. ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN
Contoh sederhana :
Induktif :
Tumbuhan akan mati (khusus)
Hewan akan mati (khusus)
Manusia akan mati (khusus)
Kesimpulan : Semua makhluk hidup akan mati (umum)
Deduktif :
Semua manusia akan mati (umum)
Aris adalah manusia (khusus)
Kesimpulan : Aris akan mati (khusus)
21
I. ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN
Deduksi
Deduksi
Khasanah Ramalan
Dunia Rasional (Hipotesis)
Ilmu Dunia Empiris
Induksi
Induksi Pengujian
Pengujian
Fakta
Metodologi
Metodologi
Statistika
Statistika Penelitian
Penelitian
22
I. ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN
23
Van Melsen (1985) mengemukakan ada delapan ciri yang menadai ilmu, yaitu :
•Ilmu pengetahuan secara metodis harus mencapai suatu keseluruhan yang secara logis
koheren. Itu berarti adanya sistem dalam penelitian (metode) maupun harus (susunan
logis).
•Ilmu pengetahuan tanpa pamrih, karena hal itu erat kaitannya dengan tanggung jawab
ilmuwan.
•Universalitas ilmu pengetahuan.
•Obyektivitas, artinya setiap ilmu terpimpin oleh obyek dan tidak didistorsi oleh
prasangka- prasangka subyektif.
•Ilmu pengetahuan harus dapat diverifikasi oleh semua peneliti ilmiah yang
bersangkutan, karena itu ilmu pengetahuan harus dapat dikomunikasikan.
•Progresivitas artinya suatu jawaban ilmiah baru bersifat ilmiah sungguh-sungguh, bila
mengandung pertanyaan-pertanyaan baru dan menimbulkan problem-problem baru
lagi.
•Kritis, artinya tidak ada teori yang difinitif, setiap teori terbuka bagi suatu peninjauan
kritis yang memanfaatkan data-data baru.
•Ilmu pengetahuan harus dapat digunakan sebagai perwujudan kebertauan antara teori
dengan praktis.
24
Daftar Pustaka
Bertens, K., Ringkasan Sejarah Filsafat, Kanisius,
Yogyakarta, 1988. Cetakan keenam.
Van Melson, AGM., Ilmu Pengetahuan Dan
Tanggung Jawab Kita, PT Gramedia, Jakarta, 1985,
Terjemahan K. Bertens, Judul asli “Wetenschap en
Verantwoondelijkheid
The Liang Gie, Pengantar Filsafat Ilmu, Yayasan
Studi Ilmu Dan Teknologi, Yogyakarta, 1987
25