Anda di halaman 1dari 19

K E P E R A W ATA N M E D I K A L B E D A H

II
Hipertiroid dan Hipotiroid

Kelompok 10
Lia Awaliah
Sri Wahyuni
Vina Shafana ningrum
Hipertiroid Hipotiroid
Hipertiroid adalah suatu kondisi dimana kelenjar Hipotiroidisme adalah suatu keadaan dimana
tiroid memproduksi hormon tiroid secara kelenjar tiroid kurang aktif dan menghasilkan terlalu
berlebihan, biasanya karena kelenjar terlalu aktif. sedikit hormon tiroid.
Kondisi ini menyebabkan beberapa perubahan baik
secara mental maupun fisik seseorang, yang disebut
dengan thyrotoxicosis.
ANATOMI FISIOLOGI
ETIOLOGI
Hipertiroid Hipotiroid

1. Penyakit Graves 1. Penyakit Hashimoto


2. Toxic Nodular Goiter 2. pengobatan terhadap hipertiroidisme
3. Minum obat Hormon Tiroid berlebihan 3. Gondok endemik
4. Produksi TSH yang Abnormal 4. Kekurangan yodium jangka panjang
5. Tiroiditis (Radang kelenjar Tiroid) 5. Karsinoma tiroid
6. Konsumsi Yoidum Berlebihan
Tirotoksikosis ialah manifestasi klinis kelebihan hormon PATO F I S I O L O G I
tiroid yang beredar dalam sirkulasi. Hipertiroidisme adalah H I P E RT I RO I D
tirotoksikosis yang diakibatkan oleh kelenjar tiroid yang
hiperaktif. Apapun sebabnya manifestasi klinisnya sama,
karena efek ini disebabkan ikatan T3 dengan reseptor T3-
inti yang makin penuh. Rangsang oleh TSH atau TSH-like
substance (TSI, TSAb), autonomi intrinsik kelenjar
menyebabkan tiroid meningkat, terlihat dari radioactive
neck-uptake naik. Sebaliknya pada destruksi kelenjar
misalnya karena radang, inflamasi, radiasi, akan terjadi
kerusakan sel hingga hormon yang tersimpan dalam folikel
keluar masuk dalam darah. Dapat pula karena pasien
mengkonsumsi hormon tiroid berlebihan. Dalam hal ini
justru radioactive neck-uptake turun. Membedakan ini
perlu, sebab umumnya peristiwa kedua ini, toksikosis
tanpa hipertiroidisme, biasanya self-limiting disease.
PATOFISIOLOGI HIPOTIROID
TANDA DAN GEJALA
Tanda dan gejala penderita hipertiroid diantaranya adalah :
 Umum : Tak tahan hawa panas hiperkinesis, capek, BB turun, tumbuh cepat,

toleransi obat, hiperdefekasi, lapar.


 Gastrointestinal : Makan banyak, haus, muntah, disfagia, splenomegali.

 Muskular : Rasa lemah.

 Genitourinaria : Oligomenorea, amenorea, libido turun, infertil, ginekomasti.

 Kulit : Rambut rontok, kulit basah, berkeringat, silky hair dan onikolisis.

 Psikis dan saraf : Labil, iritabel, tremor, psikosis, nervositas, paralisis periodik

dispneu.
 Jantung : hipertensi, aritmia, palpitasi, gagal jantung.

 Darah dan limfatik : Limfositosis, anemia, splenomegali, leher membesar.

 Skelet : Osteoporosis, epifisis cepat menutup dan nyeri tulang.


Tanda dan gejala penderita hipertiroid diantaranya adalah :
1. Khas nya memiliki gondok
2. Retensi cairan dan edema
3. Penurunan nafsu makan
4. Konstipasi
5. Kulit kering
6. Kekakuan otot
7. Denyut nadi lambat
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hipertiroid
1. Thyroid-stimulating hormone (TSH) yang dihasilkan oleh hipofisis akan menurun pada
hipertiroidisme. Dengan demikian, diagnosis hipertiroidisme hampir selalu dikaitkan dengan
kadar TSH yang rendah. Jika kadar TSH tidak rendah, maka tes lain harus dijalankan.
2. Hormon tiroid sendiri (T3, T4) akan meningkat. Bagi pasien dengan hipertiroidisme, mereka
harus memiliki tingkat hormon tiroid yang tinggi. Terkadang semua hormon tiroid yang
berbeda tidak tinggi dan hanya satu atau dua pengukuran hormon tiroid yang berbeda dan
tinggi. Hal ini tidak terlalu umum, kebanyakan orang dengan hipertiroid akan memiliki semua
pengukuran hormon tiroid tinggi (kecuali TSH).
3. Yodium tiroid scan akan menunjukkan jika penyebabnya adalah nodul tunggal atau seluruh
kelenjar.
Hipotiroid
1. T3 dan T4 serum rendah
2. TSH meningkat pada hipotiroid primer dan sekunder
3. Peningkatan kolesterol
4. Pembesaran jantung pada sinar X dada
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian berfokus pada :
1. Biodata
2. Riwayat kesehatan
3. Riwayat kesehatan dahulu
4. Riwayat kesehatan sekarang
5. Riwayat kesehatan keluarga
6. Keluhan utama
Pemeriksaan fisik :
1. Inspeksi
 Penampilan umum, berat badan dan tinggi badan, kadar dan distribusi lemak, massa otot
 Keadaan wajaha: ekspresi wajah, posisi mata, dahi, rahang
 Leher: kesimetrisan, pembesaran, distensi vena jugularis
 Perubahan warna kulit: hipopigmentasi, hiperpigmentasi, adanya petekhie, distribusi rambut,
perubahan tekstur, kerontokan
 Jari dan kuku: adanya malformasi , thicknes
 Dada: bentuk dada dan retraksi interkosta
2. Palpasi
 Palpasi keadaan trakea, kelenjar tiroid, adakah pembesaran
3. Auskultasi
 Bunyi jantung, adakah kelainan
 Paru-paru adakah ronkhi, roles
 Bising usus, penurunan jumlah dan intensitas
DIAGNOSA KEPERAWATAN
HIPERTIROID HIPOTIROID
Penurunan curah jantung b.d hipertiroid tidak Intoleransi aktivitas b.d kelelahan dan penurunan
terkontrol dan peningkatan aktivitas saraf simpatik proses kognitif

Hipertermia b.d peningkatan laju metabolisme konstipasi b.d penurunan motilasi gastrointestinal

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan Kurangnya pengetahuan tentang program pengobatan
tubuh b.d peningkatan metabolisme untuk terapi penggantian hormone tiroid seumur hidup

Pola nafas tidak efektif b.d peningkatan metabolisme Pola napas tidak efektif b.d depresi ventilasi

Hambatan metabolisme fisik b.d kelemahan otot, Perubahan pola berpikir b.d gangguan metabolisme dan
Fatigue perubahan status kardiovaskuler serta pernapasan

Anastesi b.d faktor fisiologis: status hipermetabolik


INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA HIPERTIROID KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL
1. Penurunan curah jantung b.d 1. Tanda-tanda vital stabil 1. Observasi tanda dan gejala 1. Hidrasi yang cepat dapat terjadi
hipertiroid tidak terkontrol 2. Denyut nadi prefier haus yang hebat, mukosa yang akan menurunkan volume
dan peningkatan aktivitas normal membran kering yang lemah sirkulasi dan menurunkan curah
saraf simpatik 3. Pengisian kapiler < 3 2. Observasi nadi atau denyut jantung
detik jantung pada pasien saat tidur 2. Memberikan hasil pengkajian
4. Tidak ada distrirnea 3. Catat atau perhatikan yang lebih akurat untuk
kecepatan irama jantung dan menentukan takikardi
adanya distrirnea 3. Takikardi mungkin merupakan
4. Auskultasi suara jantung, cerminan langsung stimulasi otot
perhatikan adanya bunyi jantung oleh hormone tiroid
jantung tambahan, adanya distrirnea sering kali terjadi dan
irama gallop dan mumur dapat membahayakan fungsi
sistolik jantung atau curah jantung
4. S1 dan murmur yang menonjol
yang berhubungan dengan curah
jantung meningkat pada keadaan
metabolic. Adanya S3 sebagai
tanda kemungkinan gagal
jantung
2. Hipertermia b.d 1. Suhu tetap normal 1. Monitor suhu tubuh setiap 4 1. Meyakinkan perbandingan data
peningkatan laju 36,5ºC-37ºC jam yang akurat
metabolisme 2. Keseimbangan 2. Pantau dan catat denyut dan 2. Peningkatan denyut nadi,
cairan tetap stabil irama nadi, tekanan vena penurunan tekanan vena sentral
sentral, tekanan darah, dan penurunan tekanan darah
frekuensi nafasm tingkatan dapat mengindikasikan
responsivitas, dan suhu kulit hipovollemia yang mengarah
setiap 4 jam penurunan perfusi jaringan
3. Anjurkan pasien untuk 3. Asupan cairan berlebih dapat
minum sebanyak mungkin air mengakibatkan kelebihan cairan
jika tidak dikontraindikasikan atau dekompensasi jantung yang
dapat memperburuk kondisi
pasien
DIAGNOSA
NO KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL
HIPOTIROID
1. Intoleransi aktivitas Meningkatkan partisipasi 1. Atur interval waktu antar 1. Mendorong aktivitas
berhubungan dengan. dalam aktivitas dan aktivitas untuk sambil memberikan
kelelahan dan kemandirian meningkatkan istirahat dan kesempatan untuk
penurunan proses latihan yang dapat ditolerir. mendapatkan istirahat
kognitif. 2. Bantu aktivitas perawatan yang adekuat.
mandiri ketika pasien 2. Memberi kesempatan
berada dalam keadaan lelah. pada pasien untuk
3. Berikan stimulasi melalui berpartisipasi dalam
percakapan dan aktifitas aktivitas perawatan
yang tidak menimbulkan mandiri.
stress.
3. Berikan stimulasi melalui
4. Berikan stimulasi melalui
percakapan dan aktifitas
percakapan dan aktifitas
yang tidak menimbulkan
yang tidak menimbulkan
stress.
stress.
4. Berikan stimulasi melalui
percakapan dan aktifitas
yang tidak menimbulkan
stress.
2. POLA NAPAS TIDAK Perbaikan status 1. Pantau frekuensi; 1. Pantau frekuensi;
EFEKTIF BERHUBUNGAN respiratorius dan kedalaman, pola kedalaman, pola
DENGAN DEPRESI pemeliharaan pola napas pernapasan; oksimetri pernapasan; oksimetri
VENTILASI yang normal. denyut nadi dan gas darah denyut nadi dan gas darah
arterial arterial
2. Dorong pasien untuk napas 2. Mencegah aktifitas dan
dalam dan batuk meningkatkan pernapasan
3. Berikan obat (hipnotik dan yang adekuat.
sedatip) dengan hati-hati 3. Pasien hipotiroidisme
4. 16) Pelihara saluran sangat rentan terhadap
napas pasien dengan gangguan pernapasan
melakukan pengisapan dan akibat gangguan obat
dukungan ventilasi jika golongan hipnotik-sedatif.
diperlukan. 4. Penggunaan saluran
napas artifisial dan
dukungan ventilasi
mungkin diperlukan jika
terjadi depresi
pernapasan
DAFTAR PUSTAK A

1 . P U R W A N T O , H A D I . 2 0 1 6 . K E P E R A W ATA N
M E D I C A L B E D A H I I . J A K A R TA :
2 . N U R A R I F, H U D A . H A R D H I
KUSUMA.2015.APLIKASI ASUHAN
K E P E R A W ATA N B E R D A S A R K A N
D I AG N O S E M E D I S DA N N A N DA N I C
N O C . E D I S I R E V I S I J I L I D 2 . J O G J A K A R TA
3. WILKINSON,JUDITH M. 2016.
D I A G N O S E K E P E R A W ATA N N A N D A I
I N T E RV E N S I N I C , H A S I L N O C . E D -
1 0 . J A K A R TA : E G C
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai