Anda di halaman 1dari 23

Epidemiologi Penyakit Menular

Food Borne Disease

Yudi Pradipta
OVERVIEW
• Definisi
• Penyebab penyakit
• Riwayat Alamiah
• Gejala
• Faktor Risiko
• Alur penularan
• Pencegahan dan penanggulangan
Food Borne Disease
• Penyakit yg ditularkan melalui
makanan/minuman
• Kontaminasi
– Bakteri
– Virus
– Mikroorganisme lain
Kemungkinan Kontaminasi
• Bahan baku yg tidak segar
• Proses pengolahan dan memasak
makanan
• Proses penyimpanan dan
• Penyajian makanan
• Pengemasan (pembungkusan)
makanan
1. DIARE
Definisi
• Infeksi virus, bakteri, parasit dan mikroba
lain pada saluran pencernaan
– Vibrio cholerae
– Shigella dysentriae
– E.Coli
– Salmonella
– Rotavirus
– Staphylococcus aureus
– Bacillus cereus
dll
Gejala
• Buang air besar 3x > dlm 24 jam, akut,
nyeri perut, demam, dehidrasi,
gangguan elektrolit
• Selain infeksi mikroba pada makanan,
bisa juga gejala ikutan penyakit lain
(malaria, campak) dan keracunan zat
kimia
Diare karena Escherichia Coli
• Diare ringan hingga berat
• Disebabkan kontaminasi bakteri E.coli
pd makanan
– Daging sapi yg kurang matang
– Susu yg tidak dipasteurisasi
– Sayur dan buah yg tercemar kotoran
hewan memamahbiak
Penularan dan Masa inkubasi
• Orang ke orang
• Air minum
• Masa inkubasi : 2-8 hari (rata-rata 3-4
hari)
Pencegahan

• Mengelola kegiatan rumah


pemotongan hewan dengan benar
untuk mengurangi kontaminasi daging
oleh kotoran binatang.
• Pasteurisasi susu dan produk susu.
• Masaklah daging sapi sampai matang
dengan suhu yang cukup terutama
daging sapi giling.
• The USA Food Safety Inspection Service dan
the 1997 FDA Food Code merekomendasikan
memasak daging sapi giling pada suhu
internal 155ºF (68ºC) paling sedikit selama
15-16 detik. Hanya dengan melihat warna
merah muda daging yang menghilang, tidak
dapat dibandingkan dengan kecepatan
pengukuran suhu menggunakan termometer
daging.
• Lindungi dan lakukan pemurnian dan
klorinasi air PAM; lakukan klorinasi
kolam renang.
• Pastikan bahwa kebersihan lingkungan
dan kebersihan perorangan pada pusat
penampungan anak, terutama sering
mencuci tangan dengan sabun dan air
sudah menjadi budaya sehari-hari.
Pengobatan
• Mengatasi dehidrasi (oralit)
• Suportif
2. Hepatitis A
Penularan
• orang ke orang melalui rute fekal-oral.
• Virus ditemukan pada tinja, mencapai
puncak 1-2 minggu sebelum timbulnya
gejala dan berkurang secara cepat
setelah gejala disfungsi hati muncul
bersamaan dengan munculnya sirkulasi
antibodi HAV dalam darah.
• Sumber KLB dengan pola ”Common
source”umumnya dikaitkan dengan air yang
tercemar, makanan yang tercemar oleh penjamah
makanan, termasuk makanan yang tidak dimasak
atau makanan matang yang tidak dikelola dengan
baik sebelum dihidangkan;
• karena mengkonsumsi kerang (cumi) mentah atau
tidak matang dari air yang tercemar dan karena
mengkonsumsi produk yang tercemar seperti slada
(lettuce) dan strawberi.
Gejala
• demam,
• malaise,
• anoreksia,
• nausea dan
• gangguan abdominal
Penyebab
• Hepatovirus, anggota famili
Picornaviridae.
• virus hepatitis A (HAV)
Masa Inkubasi
• 15-50 hari, rata-rata 28-30 hari
• Semua orang rentan terhadap infeksi.
Pencegahan
• sanitasi yang baik dan
• higiene perorangan dengan penekanan
khusus tentang pentingnya untuk mencuci
tangan secara benar dan
• pembuangan tinja pada jamban yang saniter.
• Vaksin HAV (Amerika)
Referensi
• who.int
• cdc.gov
• Kementerian Kesehatan RI
?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai