Anda di halaman 1dari 13

18/02/2019

ISLAM JUGA UNTUK


ANAK-ANAK
“Semua bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah, ibu bapaknyalah yang
menjadikan ia yahudi, nasrani, atau majusi.” (HR Bukhari)
18/02/2019

TIGA JENIS POLA ASUH ANAK

• Pola Asuh Koersif: identik dengan hukuman dan pujian. Anak akan
cenderung menjadi Si Pencari Perhatian dari orangtuanya.
• Pola Asuh Permisif: membiarkan anak memilih sendiri jalan hidupnya
tanpa bimbingan dari orangtua karena merasa anak harus mandiri.
• Pola Asuh Dialogis: menyeimbangkan kebebasan dan keteraturan
18/02/2019

HASAN AL BANNA MENDIDIK


ANAKNYA

1. Senantiasa Makan Bersama Keluarga


2. Menasehati Anak-anak Secara Indirect (Tidak Langsung)
3. Membuat Catatan Terperinci Terhadap Keadaan Setiap Anak
4. Menemani Anak Ketika Bermain
5. Tidak Ada Suara Keras di Rumah
6. Menyediakan Buku-buku dan Perpustakaan di Rumah
7. Mendidik Budaya Infaq Sejak Kecil
18/02/2019

PERHATIAN ORANGTUA TERHADAP ANAK

 Orangtua perlu memahami apa yang dimaksud dengan pendidikan anak dan tujuannya.
 Banyak menggali informasi tentang pendidikan anak.
 Memahami kiat mendidik anak secara praktis. Dengan demikian setiap gejala dalam tahap-
tahap pertumbuhan anak dapat ditanggapi dengan cepat.
 Sebelum mentransfer nilai, kedua orangtua harus melaksanakan lebih dulu dalam kehidupan
sehari-hari (menjadi teladan). Karena di usia kecil, anak-anak cerdas cenderung meniru dan
merekam segala perbuatan orang terdekat.
 Bersegera mengajarkan dan memotivasi anak untuk menghafal al-Quran. Kegunaannya di
samping sejak dini mengenalkan Yang Maha Kuasa pada anak, juga untuk mendasari jiwa dan
akalnya sebelum mengenal pengetahuan yang lain.
 Menjaga lingkungan si anak, harus menciptakan lingkungan yang sesuai dengan ajaran yang
diberikan pada anak.
18/02/2019

AGAR ANAK MANDIRI

• Memberikan pemahaman kepada anak sesuai dengan tingkat perkembangan akalnya


• Berbuatlah secara bijaksana. Tidak membiarkan bebas, tapi juga tidak mengekangnya.
• Memberikan kasih sayang secara wajar, khususnya ketika memberikan pujian dan hadiah.
Tidak berlebihan tapi juga tidak kurang. Rasulullah saw., sebagaimana dituturkan Abu Musa
ra., pernah mendengar seorang laki-laki yang memuji seorang yang lain secara berlebihan.
Lalu Beliau bersabda (yang artinya), “Kamu telah mencelakakan orang itu!” (HR al-Bukhari)
18/02/2019

MENGAJARKAN KEMAMPUAN
SOSIALISASI
• Mengajak anak menghadiri kumpulan orang dewasa.
• Melatih anak melaksanakan tugas rumah yang ringan.
• Membiasakan anak mengucapkan Salam.
• Menjenguk anak yang sakit.
• Memilihkan teman yang baik.
• Menghadiri acara/pertemuan yang disyariatkan.
• Bermalam di rumah kerabat yang salih.
18/02/2019

AGAR ANAK MENCINTAI ILMU


• Tanamkan bahwa menuntut ilmu adalah perintah Allah Swt.
• Tanamkan bahwa al-Quran adalah sumber kebenaran
• Ajarkan metode belajar yang benar menurut Islam: mempelajari sesuatu dengan mendalam hingga
dipahami apa yang dipelajari dengan benar; Meyakini ilmu yang sedang dipelajari hingga bisa
dijadikan dasar untuk berbuat; dan sesuatu yang dipelajari bersifat praktis, bukan sekadar teoretis,
hingga dapat menyelesaikan suatu masalah]
• Memilihkan guru dan sekolah yang baik bagi anak.
• Mengajari anak untuk memuliakan para ulama.
• Membiasakan seluruh keluarga membaca dan menghapal ayat-ayat al-Quran dan Hadis Nabi saw.
• Membuat perpustakaan rumah, sekalipun sederhana.
• Mengajak anak menghadiri majelis-majelis kaum dewasa.
Disampaikan di Festival Peradaban Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 18/02/2019

MENUMBUHKEMBANGKAN DAYA NALAR

• Usia 0-6 tahun; masa untuk menyerap informasi dan pembiasaan


lewat keteladanan (penanaman akidah secara sederhana dan
penyampaian informasi Islam yang ringan)
• Usia Pra Baligh (7 tahun) s.d baligh; Masa mempersiapkan
anak untuk menerima tugas-tugasnya sebagai hamba Allah Swt.
serta membekali anak dengan keterampilan yang dibutuhkan
dalam menghadapi kehidupan (lanjutan penanaman akidah dan
informasi Islam, serta mulai dikenalkan tentang keterampilan
dalam kehidupan)
18/02/2019

MENDIDIK ANAK TAAT SYARIAT

• Tumbuhkan kecintaan pertama dan utama kepada Allah.


• Arahkan anak untuk mengidolakan pribadi Rasulullah.
• Ajak anak terbiasa menghapal, membaca, dan memahami al-Quran.
• Tanamkan kebiasaan beramal untuk meraih surga dan kasih sayang Allah.
• Siapkan reward (penghargaan) dan sanksi yang mendidik untuk amal baik dan amal buruknya.
• Yang terpenting, Anda menjadi teladan dalam beribadah dan beramal salih.
• Ajarkan secara bertahap hukum-hukum syariah sebelum usia balig.
• Ramaikan rumah, mushola, dan masjid di lingkungan Anda dengan kajian Islam, dimana Anda dan
anak Anda berperan aktif.
• Ajarkan anak bertanggung jawab terhadap kewajiban-kewajiban untuk dirinya, keluarganya,
lingkungannya, dan dakwah Islam.
18/02/2019

BILA HARUS MENGHUKUM ANAK

• Jangan terlalu sering


• Memberikan penjelasan dari apa yang diperbuat dan akibatnya (konsekuensi)
• Konsisten dan tidak membuat ancaman-ancaman palsu
• Tidak mempermalukan anak di muka umum
• Jika harus menggunakan hukuman fisik, harus terarah dan terkendali. Sabda
Rasulullah saw.: “Suruhlah anak-anakmu mengerjakan sholat pada usia 7 tahun dan
pukullah mereka (tapi tidak melukai) pada usia 10 tahun bila mereka tidak sholat.”
(HR al-Hakim dan Abu Dawud)
18/02/2019

KETELADANAN KUNCI PENDIDIKAN


 “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu)
bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah.” (QS al-Ahzab [33]: 21)
 “Barang siapa yang memberikan contoh yang baik dalam Islam maka baginya pahala atas
perbuatan baiknya dan pahala orang-orang yang mengikutinya hingga hari kiamat. Yang
demikian itu tidak menghalangi pahala orang-orang yang mengikutinya sedikitpun. Dan
barang siapa yang memberikan contoh yang buruk didalam Islam maka baginya dosa atas
perbuatannya dan dosa orang-orang yang mengikutinya hingga hari kiamat. Yang demikian
itu tanpa mengurangi sedikitpun dosa orang-orang yang mengikutinya” (HR Muslim)
 “Bila terlihat kerusakan pada diri anak-anak, mayoritas penyebabnya adalah bersumber dari
orang tuanya.” (Ibnu Qayyim al-Jauziyah)
 "Semasa kecilku, ayah tanamkan ketaqwaan kepada Allah dan rasa takut akan hari akhirat.
Engkau tak pernah memarahiku, namun kehidupan sehari-harimu telah menjadi teladanku,
bagaimana prilaku orang yang ingat akan hari akhir” (testimoni Sayyid Qutb untuk
ayahnya)
18/02/2019

DETEKSI DINI ABK ( SPECIAL NEED


CHILDREN )
• Tidak Dapat Fokus menatap mata ketika berbicara
• Susuna tata bahasanya terbalik / menirukan apa yang kita tanyakan
• Asyik dengan dunianya sendiri
• Mengalami keterlambatan dalam perkembangan motoric
• Pada kasus tertentu banyak yang berkomunikasi menggunakan fisik ( tidak dapat
mengolah rasa senang, sedih, marah, benci atau bahagia )
• Tidak memiliki dorongan atau motivasi dalam bersosilaisasi dan berkompetisi
• Tidak dapat melakukan aktivitas keseharian seperti : amkan , minum dll / harus
diarahkan.
• Memiliki gangguan dalam belajar dan emosi
18/02/2019

ANY QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai