Anda di halaman 1dari 15

MATA KULIAH

WIMAYA
Pendahuluan
• “Widya Mwat Yasa” (WIMAYA) adalah sesanti dan jati diri UPN
“Veteran”, yang tersurat didalam lambang UPN “Veteran”,
mempunyai arti ‘belajar untuk membangun”.

• WIMAYA mempunyai arti sesungguhnya adalah menuntut ilmu


yang digunakan untuk mengabdi sebesar-besarnya kepada
bangsa dan negara dengan hati yang suci dan bersih.

• Dalam proses pembelajaran di UPN “Veteran”, semangat “Widya


Mwat Yasa” adalah tata nilai yang menjadi acuan bagi civitas
akademika UPN Veteran dalam berkarya.

• Sebagai input dan sekaligus sebagai subyek dan obyek dalam


proses pembelajaran “WIMAYA adalah mahasiswa/wi UPN Veteran
dengan berbagai latar belakang dan kondisi masing-masing
(pribadi, golongan, suku, ras, agama, beserta kepentingan nya)

• Visi Pembelajaran “WIMAYA” adalah menjadikan mahasiswa/wi


sebagai individu yang memiliki keunggulan spesifik antara lain
profesional, cerdas intelektual-emosional-spiritual, berkepribadian
baik, sadar dan mampu bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
lanjutan

• Proses pembelajaran “WIMAYA” dilaksanakan berbasis RPS


mata kuliah WIMAYA yang meliputi Jati diri, Sejarah UPN
“Veteran”, Membangun rasa cinta tanah air, Bela Negara, Etika,
Kreativitas, Kedisiplinan dan Kejuangan, dengan metodologi
keteladanan, kemitraan, ceramah/kuliah, diskusi partisipatif,
outbound dan seni budaya.

• Output: Sarjana “WIMAYA”, adalah sarjana UPN “Veteran” yang


ilmunya digunakan untuk mengabdi sebesar-besarnya kepada
bangsa dan negara dengan hati yang suci dan bersih.

• Aktualisasi sarjana WIMAYA, adalah harus menjadi pelopor/


pionir pembangunan, berjiwa patriotis, nasionalis, disiplin tinggi,
ksatria, kreatif, ulet, toleran, jujur, cerdas (intelektual, emosional
dan spiritual), perekat bangsa, dan berkepribadian baik.

• Outcome: adalah kejayaan Indonesia, sejahtera, maju, kuat dan


lestari
lanjutan

• Berbagai faktor kondisi aktual yang memprihatinkan pada


berbagai komponen bangsa saat ini seperti globalisasi, narkoba,
krisis multi dimensi, krisis kesadaran bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara, KKN dll telah merambah ke lingkungan
pendidikan, harus ditangani dengan baik.

• Sarana yang terbaik untuk mengubah pola pikir dan perilaku


manusia khususnya mahasiswa/wi adalah melalui pendidikan.

• Untuk itulah mata kuliah “WIMAYA” diadakan, dengan pola pikir


seperti dirangkum dalam diagram alir sebagai berikut :
POLA PIKIR MATA KULIAH WIMAYA
3. PARADIGMA

MATERI
NASIONAL LEMBAGA/UPNVY
WIMAYA

Pendahuluan
NODE Jati Diri
Mengenal UPN
Rasa Cinta Tanah Air
Bela Negara
Kreativitas
Kedisiplinan
2. PROSES Kejuangan
1. INPUT 5. OUTPUT:
PEMBELAJARAN Sarjana Wimaya

SUBYEK & OBYEK METODOLOGI Berkepribadian baik


Mahasiswa/wi Pionir Pembangunan
dengan berbagai Patriotis
Latar Belakang KLASIKAL : (KULIAH/ Nasionalis
CERAMAH/DISKUSI),
dan kondisi Disiplin
CIVITAS OUTBOUND,
AKADEMIKA KETELADANAN, Kesatria
KEMITRAAN, Kreatif dan Ulet
SENI BUDAYA Toleran dan Jujur
Cerdas Intelektual,
Emosi &Spiritual,
Trampil
4. FAKTOR LINGKUNGAN Perekat Bangsal

INTERNASIONAL NASIONAL

6. OUTCOME : KEJAYAAN IND,


KRISIS : MULTIDIMENSI, KESADARAN
GLOBALISASI Sejahtera, Maju, Kuat, Lestari
BERBANGSA & BERNEGARA,
NARKOBA, BERMASYARAKAT, KKN
PARADIGMA

Paradigma, tata nilai yang diyakini kebenarannya sebagai arah kinerja


lembaga.
Paradigma lembaga adalah sumber nilai, kerangka pikir, orientasi dasar,
sumber arah dan tujuan dari suatu proses, perkembangan dan
perubahan lembaga.
Paradigma Nasional adalah Pancasila, UUD 1945 dan UU 20/2003, UU
3/2002.
Paradigma UPNVY adalah “Widya Mwat Yasa” dan VISI MISI TUJUAN
Sesanti “Widya Mwat Yasa” tidak hanya sekedar dihafalkan dan
dimengerti, tetapi perlu direvitalisasi, ditanamkan dan dihidupkan dalam
jiwa seluruh civitas akademika. Nilai-nilai yang terkandung didalamnya
perlu dijabarkan dalam berbagai aktivitas akademis, agar dapat menjadi
nilai-nilai nyata yang mewarnai kehidupan kampus.
VISI MISI UPNVY
INSTITUSI YKPP UPN “Veteran” Yogyakarta
Menjadikan UPN “Veteran” sbg PT yg terdepan, Menjadi Perguruan Tinggi Swasta terdepan
modern dan mandiri dalam mengembangkan dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan dan
Tridharma PT, untuk menghasilkan lulusan sbg Teknologi (IPTEK) yang dilandasi oleh disiplin,
VISI pionir pembangunan yang profesional, inovatif kejuangan dan kreativitas dalam rangka
dan produktif, dilandasi moral Pancasila, jiwa menunjang pembangunan nasional
kejuangan yang tinggi dan wawasan kebangsaan
dalam rangka menunjang Pembangunan Nasional
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi untuk
menghasilkan lulusan berdaya saing yang
memiliki jiwa disiplin, kejuangan dan kreativitas
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
2. Menyelenggarakan dan meningkatkan penelitian
untuk menunjang pengajaran dan pengabdian
kepada masyarakat didasari kemajuan IPTEK.
MISI 3. Menyelenggarakan dan meningkatkan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat atas dasar
tanggung jawab sosial demi kepentingan masyarkt
4. Mengembangkan tata kelola universitas yang
sesuai dengan tuntutan zaman serta meningkatkan
manajemen yang transparan dan berkualitas
secara berkelanjutan.

Menunjang pembangunan nasional di bidang


Pendidikan Tinggi dalam rangka terciptanya sumber
daya manusia yang cakap, profesional, beriman dan
TUJUAN
bertaqwa kepada Tuhan YME, memiliki disiplin,
tanggungjawab dan pengabdian yang tinggi serta rasa
kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat
S I N E R G I
FAKTOR LINGKUNGAN ( Internasional )
Globalisasi.

• Saat ini nampak negara-negara maju tidak bisa hidup dari


negerinya sendiri. Mereka sangat memerlukan jaminan untuk
mendapatkan barang dan jasa dari negara lain.

• Untuk itulah Negara-negara maju menggagas dan menciptakan


system yang mampu memberikan jaminan perdagangan yang
menopang kehidupan nasionalnya, antara lain membentuk
forum-forum internasional untuk melegalisasi, bahkan tidak
segan2 memaksa negara berkembang agar mematuhinya
walaupun sebetulnya belum siap.

• Sebagai contoh, diberlakukannya kesepakatan perdagangan


bebas seperti GATT/WTO, APEC, dan AFTA. Aturan-aturan
yang dibuat menjadikan negara-negara berkembang tidak
mampu melindungi rakyatnya, tetapi lebih mampu melindungi
negara-negara maju/kapitalis global/perusahaan internasional.
•Dibalik negara–negara maju selalu berdiri kapitalis-kapitalis
yang mendukung pemerintahnya. Para kapitalis global mana
kala kepentingannya terganggu digunakan jalur-jalur
diplomatik/badan-badan internasional untuk melindungi
produknya, seperti kasus mobil ford di jepang, kasus manulife
dsb.

•Intinya dengan globalisasi/internasionalisasi liberalisasi dan


demokrasi menjadikan negara-negara maju lebih mampu
melidungi para kapitalisnya. Sebaliknya negara-negara
berkembang semakin tidak mampu melindungi rakyatnya,
khususnya petani (kasus impor gula, beras dsb).

•Walaupun demikian masih ada peluang yang menguntungkan


bagi negara-negara berkembang jika bisa bekerja efisien,
efektif didukung staf berkwalitas serta rasa nasionalisme yang
tinggi.
FAKTOR LINGKUNGAN (Internasional)

NARKOBA.
• Perkembangan penyalahgunaan narkoba telah
mencapai taraf yang membahayakan, telah merambah
hampir ke semua lini masyarakat seperti seniman,
mahasiswa, pelajar, bahkan pejabat negara sekalipun.

• Fenomena buruk ini tentunya akan mengakibatkan


para calon pemimpin bangsa telah gagal dalam
memimpin dirinya untuk menyongsong hari esuk.

• Yogyakarta misalnya, yang dikenal sebagai kota


pelajar ternyata cenderung telah berubah menjadi
lahan subur tempat beredarnya narkoba.
FAKTOR LINGKUNGAN (Nasional)

Krisis Multidimensi

• Kondisi aktual sebagai tantangan yang harus dihadapi saat ini yakni
krisis multidimensional yang meliputi krisis toleransi terutama
toleransi antar agama, antar etnis dan antar kelompok telah
menjadikan Indonesia terpuruk.

• Ketertiban yang sulit diciptakan akibat kurang disiplinnya


masyarakat, kurangnya rasa cinta tanah air, kurangnya
kebersamaan, kurangnya kreativitas masyarakat dll menjadikan kita
semakin sulit bangkit dari keterpurukan.

• Untuk meniadakan hal-hal negatif tersebut salah satu solusinya


adalah pelaksanaan proses belajar mengajar yang baik.
FAKTOR LINGKUNGAN (Nasional)

Krisis Kesadaran Bermasyarakat

• Rendahnya kesadaran bermasyarakat di Indonesia akhir-akhir ini


sangat memprihatinkan, hal ini nampak jelas dalam berbagai kasus
seperti pelanggaran lalu lintas di jalan raya, pembunuhan sadis,
perkelahian masal walau hanya karena perkara yang sangat
sepele/tidak jelas dll.
• Nampaknya tidak terasa bahwa kita telah menjadi masyarakat yang
gampang marah. Terganggunya ketertiban di masyarakat akan
merugikan setiap warga negara baik material maupun moril.
• Apabila ketentraman sulit didapat, akibatnya akan dirasakan oleh
semua orang Indonesia termasuk turis manca negara, investor
asing yang akan ke Indonesia, sehingga akan mengakibatkan
bangsa Indonesia semakin sulit bisa terlepas dari keterpurukan.
• Berbagai kasus/fenomena yang semakin dapat menyebabkan
terpuruknya bangsa Indonesia bila tidak segera ditanggulangi
dengan baik antara lain, pengelolaan sumber kekayaan alam (SDA)
yang tidak bertanggung jawab, pengrusakan lingkungan, eksploitasi
SDA untuk kepentingan pribadi/kelompok/bangsa lain, KKN dsb.
FAKTOR LINGKUNGAN (Nasional)
Krisis Kesadaran Berbangsa dan Bernegara.

• Rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara saat ini sangat


memprihatinkan, sehingga kurang mendukung dalam menjawab tantangan
globalisasi.

• Demokrasi yang banyak memberikan kebebasan tidak dapat dimanfaatkan


sebagaimana mestinya. Diberbagai tempat terjadi konflik politik, agama,
etnis, dan separatisme.

• Padahal setiap warga negara untuk mencapai cita-cita hidupnya tidak


mungkin tercapai jika kondisi bangsa dan negara dalam keadaan lemah.

• Untuk itu kita perlu meningkatkan rasa cinta tanah air sehingga tercipta rasa
bela negara yang pada gilirannya akan memperkuat bangsa dan negara.

• Tumbuhnya kesadaran berbangsa bernegara harus diikuti dengan


kesadaran bermasyarakat. Rasa peduli terhadap keadaan lingkungan sosial
perlu ditumbuhkan untuk mengurangi kecenderungan individualisme dan
hedonisme.
Tujuan :

Menjadikan mahasiswa :

• Terampil belajar sehingga menjadi individu yang cepat menguasai


ilmunya.
• Bangga menjadi bangsa Indonesia dan mampu dan mau untuk
membelanya.
• Percaya kita hanya bisa dipersatukan sebagai bangsa Indonesia
• Menyadari pentingnya hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
• Menyadari penting dan manfaatnya “Widya Mwat Yasa”
• Mampu dan mau mempertahankan kebersamaan, persatuan, ketertiban,
kedisiplinan dan keharmonisan.
• Mampu dan mau bergaul antar etnis,antar agama, dan antar golongan
dengan menghargai pluralitas dalam rangka persatuan dan kesatuan.
• Mengetahui sejarah UPN Veteran Yogyakarta.
• Melestarikan, mengaplikasikan dan memiliki komitmen cita-cita, nilai dan
prinsip-prinsip pendirian UPN Veteran sebagai “Monumen Hidup Veteran
Pejuang Kemerdekaan Negara Republik Indonesia”
• Tanggap terhadap proses dinamisasi / perubahan zaman
• Memfasilitasi menjadi pribadi yang mampu berkomunikasi, toleran, jujur,
mempunyai rasa kebersamaan, kritis terhadap isu-isu masyarakat,
bangsa dan Negara.
Kompetensi
Mahasiswa mampu dan mau :

• Menempatkan kepentingan bangsa diatas kepentingan pribadi,


golongan, suku/daerah, ras, agama dan kelompok
• Menempatkan dirinya sebagai insan perekat bangsa
• Menerima keberagaman/pluralitas dan saling percaya
• Toleran, disiplin, kreatif, komunikatif, santun, bekerjasama,
bertanggungjawab, bermoral, dan cinta tanah air.
• Mengamalkan ilmunya untuk kepentingan bangsa dan negara
• Peduli terhadap lingkungan sosial
• Menyelesaikan permasalahan/konflik dalam dirinya, maupun
berpartisipasi dalam upaya penyelesaian konflik dalam
masyarakat, berbangsa dan bernegara.
• Menjelaskan jati diri termasuk visi, misi dan tujuan pendidikan di
UPN Veteran Yogyakarta, sejarah UPN Veteran Yogyakarta
• Mengikuti perkembangan zaman (globalisasi) tanpa
mengorbankan keutuhan bangsa dan Negara.

Anda mungkin juga menyukai