KASUS ANESTESI
ANESTESI UMUM PADA OPERASI
TIMPANOPLASTI AURIKULA SINISTRA
Disusun oleh :
Andy Gunawan / 00000000280
Pembimbing :
dr. Irma Lusiana Tantri, Sp.An
Identitas • Nama
• Usia
: Ny. V
: 21 tahun
• Tempat : RSUS
• Keluhan Utama :
Dahulu
Riwayat • Tidak ada obat rutin yang dikonsumsi pasien
dan
kebiasaan
Riwayat • Riwayat keganasan pada keluarga disangkal
Data Antropometri
– Tinggi Badan (TB) = 168 cm
– Berat Badan (BB) = 85 kg
– Indeks Massa Tubuh /IMT = 30.1 (obese)
Status Generalis
REGIO TEMUAN KLINIS
Kepala Normosefal (+)
Mata Anemis -/-, ikterik -/-
Telinga Sekret (+), berwarna hijau pucat pada AS
Jantung S1/S2 reguler, mur-mur (-), gallop (-)
Paru Ves +/+, rh -/-, wz -/-
dan • Terapi:
Tatalaksana
– Ceftriaxone IV 1 gr BD
– Ketorolac IV 30 mg TDS
– Asam traneksamat IV 500 mg TDS
Evaluasi • Prosedur yang akan dilakukan: Timpanoplasti AS
• Usia pasien: 21 tahun
Pra-sedasi • Jenis kelamin: Perempuan
• Golongan darah: O+
• Berat badan: 85 kg
• Tinggi badan: 168 cm
• Tanda-Tanda Vital:
• BP : 110/70 mmHg
• N : 76x/menit
• RR : 16x/menit
• Suhu : 36.2 Celcius
Evaluasi
Riwayat sedasi/anestesi/operasi: tidak ada
Komplikasi sedasi/anestesi sebelumnya: tidak ada
Pergerakan leher
• Dapat menggerakan rahang ke depan: YA
• Dapat fleksi dan ekstensi kepala dan leher: YA
• Pasien menggunakan penyangga leher: TIDAK
Jalan Napas Sulit
• TIDAK
Sistem
Pernapasan • Dalam batas normal
Care Sedasi
Anestesi umum
Pasca
BP: 118/70
HR: 70x/min
Total 10 10 10 10 10 10 10
Perawatan • Discharge (31/01/2019 pk. 18.30) ke bangsal
• Observasi terakhir:
OMSK
• Otitis Media Akut dengan perforasi membrane timpani menjadi Otitis Media Supuratif Kronis
apabila prosesnya sudah lebih dari 2 bulan.
• OMSK terdiri atas OMSK tipe aman ( benigna ) dan tipe bahaya ( maligna ). Kedua tipe ini dapat
bersifat aktif ( keluar cairan ) atau tidak aktif ( kering ).
Gejala 1. Keluar sekret dari telinga ( otore
), dapat berupa encer atau
OMSK kental, bening atau berupa
nanah.
2. Sekret yang keluar dari telinga
akibat OMSK dapat terus
menerus atau hilang timbul.
3. Pasien mengeluh telinga
berdenging (tinitus), rasa penuh
di telinga, dan gangguan
pendengaran
Diagnosis • Anamnesis
• Pemeriksaan Otoskopi
• Pemeriksaan Audiologi
• Pemeriksaan Radiologi
Tatalaksana • Prinsip terapi OMSK tipe benigna adalah konservatif
atau dengan medikamentosa.
• Bila sekret yang keluar terus menerus, maka diberi
obat pencuci telinga berupa larutan H2O2 3% selama 3-
5 hari.
• Setelah sekret berkurang, maka terapi dilanjutkan
dengan memberikan obat tetes telinga yang
mengandung antibiotika dan kortikosteroid
Tatalaksana • Cara pemilihan antibiotik yang paling baik dengan
berdasarkan kultur kuman penyebab dan uji resistensi
anastesi
umum
2. Preoksigenasi
• Menggunakan oksigen 100% selama 3-5 menit
• Tujuan : Denitrogenisasi dan meningkatkan Functional
Residual Capacity (FRC)
• Oksigen 100%
3. Induksi
• Pemberian agen-agen induktif
• Transisi pasien bangun tidak sadarkan diri
• Refleks bulu mata menghilang
4. Intubasi
• LEMON dan STATIC
• Triple airway maneuver LEMON
• Look Eksternal
• Evaluate 3-3-2
• Laryngoscope Dari kanan ke kiri Dorongan • Mallampati
anterocaudal • Obstruction
• Neck mobility
• Visualisasi epiglottis insertion Endotracheal Tube STATICS
• Scope
• Kembangkan cuff dengan udara • Tube
• Airway
• Fiksasi ETT dengan tape • Tape
• Introducer
• Sambungkan ETT dengan connector, sirkuit dan • Connection
ventilator • Suction
8. Hemodinamik stabil
Anesthesia • Provision of a bloodless surgical field
• Airway management
yang
• Fentanyl dosis anjuran premed 2-50 mcg/kgBB 170 – 4250 mcg
Dosis yang diberikan 150 mcg
diberikan
• Propofol dosis anjuran induksi 1-2.5 mg/kgBB 85 – 212.5 mg
Dosis yang diberikan 150 mg
pada pasien
• Atracurium dosis anjuran intubasi 0.4- 0.5 mg/kgBB 34 – 42.5 mg
• Dosis yang diberikan 60 mg
• Atrophine dosis anjuran 0.01-0.02 mg/kg 0.85 - 1.7 mg
• Dosis yang diberikan 1 mg
• Neostigmine dosis anjuran 0.04-0.08 mg/kg 3.4 - 6.8 mg
• Dosis yang diberikan 1 mg
• Ketolorak dosis anjuran 30 mg IV
• Dosis yang diberikan 30 mg IV
• Ranitidine dosis anjuran 50 mg IV
• Dosis yang diberikan 50 mg IV
Referensi
1. Freeman R. Anesthesiology core review. Mcgraw-Hill
Education; 2016.
2. Liang S, Irwin M. Review of Anesthesia for Middle Ear
Surgery. Anesthesiology Clinics. 2010;28(3):519-528.
3. Madan H, Kosare S, Khattar V. Anesthesia for Middle
Ear Surgeries and Cochlear Implant.
Otorhinolaryngology Clinics - An International
Journal. 2015;7(1):1-9.
4. Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5th ed.
New York: McGraw-Hill;2013
5. Miller’s Anesthesia. 8th ed. Philadelphia: Elsevier;
2010.
Terima kasih