Anda di halaman 1dari 13

AKUNTANSI MANAJEMEN

LANJUTAN

Gilbert Ayub Tumbel


Natalia Siska Kristiani
Yoselin Julieta Br Singarimbun
Kasus Norma Richardson

 Norma Richardson, manager suatu divisi yang khusus


memproduksi concrete pipe dan concrete blocks dibantah
oleh Eric Hipple, direktur perusahaan ketika meeting untuk
membahas kelesuan bisnis yang dihadapi oleh perusahan
selama dua tahun terakhir ini.
 Norma (juru bicara para manager divisi) telah berusaha
menjelaskan kepada Eric bahwa penyebab penurunan
penjualan dan laba karena pembangunan rumah dan gedung
menurun.
 Penurunan pembangunan rumah dan gedung berakibat
persaingan menjadi semakin ketat
 Pesaing berani mengajukan harga penawaran di bawah full
cost of products.
 Kebijakan perusahaan melarang manager divisi
untuk menerima pekerjaan yang harganya di
bawah full costs
 Norma mengusulkan agar harga dasar penawaran
didasarkan pada variable costs saja, bukan full
costs.
 Norma juga mengusulkan agar laporan keuangan
divisi sebaiknya menggunakan basis variable
costing, supaya kinerja divisi bisa dilihat dengan
lebih baik.
 Selain itu, Norma juga mengusulkan laporan laba-
rugi untuk setiap produk, disajikan dengan variable
costing agar memberikan informasi yang lebih baik
mengenai profitabilitas produk, yang nantinya
akan memperlancar proses tender.
 Eric Hipple menolak karena:
1. Eric yakin bahwa seluruh biaya (pengeluaran)
harus ditutup jika perusahaan tidak
ingin bangkrut.
2. Tidak mungkin menjual produk dengan harga
lebih rendah daripada harga pokoknya,
dan perusahaan bisa tetap bertahan.
3. Eric ingin melihat keuntungan yang diperolah
dari setiap divisi setelah dikurangi dengan
berbagai biaya, tidak saja yang variabel.
4. Jika ada dari manager yang bisa membuktikan
kepada Eric bahwa variable costing itu
merupakan pendekatan yang lebih baik, maka
Eric akan mempertimbangkan untuk mengganti
full costing.
 informasi mengenai salah satu produk, yaitu concrete block line (ukuran
80 x 80 x 160). Informasi yang disajikan dari data tahun lalu adalah
sebagai berikut:
Produksi (dan penjualan) 100.000
Kapasitas produksi 140.000
Biaya produksi per unit:
Bahan baku$0,22
Tenaga langsung $0,14
Overhead Variabel $0,09
Overhead Tetap$0,10
--------
$0,55
=====
Biaya Non-manufaktur
Penjualan
Tetap $10.000
Variabel 5% dari penjualan
Adminstrasi dan Umum $20.000 (semuanya tetap)
 Biaya overhead tetap totalnya $14.000 (anggaran =
realisasinya).
 Biaya overhead variabel yang dikeluarkan sesuai
dengan anggarannya. Jika ada selisih biaya overhead,
maka selisih dibebankan ke Cost of Goods Sold.
 Harga jual produk rata-rata (untuk 100.000 unit)
$0,90 per unit.
1. Laporan laba-rugi dengan menggunakan
absorption costing dan variable costing.
2. Misalnya dari hasil analisis Norma yakin bahwa jika divisnya bisa
memproduksi sebanyak 30.000 lagi akan bisa terjual habis jika harga jualnya
$0,54 perunit. Hitunglah laba dari penjualan 30.000 unit ini. Hitunglah
tambahan laba yang diperoleh perusahaan dari tambahan penjualan ini?
Mengapa hasilnya berbeda?
3. Jelaskan cara atau pendekatan untuk meyakinkan
Eric?
No. 3. Caranya dengan menunjukkan perhitungan laba-rugi produk Concentrate Blocks diatas.
Dengan menggunakan pendekatan Varible costing kerugian atas divisi ini dapat ditekan sebesar
$4.200. Hal ini sangat signifikan membantu penekanan cost atas produk ini sehingga
perusahaan dapat melanjutkan produksi atas produk ini. Hal lain menunjukkan bahwa
profitabilitas produk ini (Contribution Margin) baik. Contribution margin atas produk ini
mungkin masih belum mendekati positif, namun seiring produk ini terjual, contribution margin
akan membantu menutupi fixed costs produk ini yang cukup besar (menggunakan metode
variable costing) dan bisa membantu menutup biaya variabel sehingga akan memberikan
kontribusi positif terhadap pengurangan biaya tetap, dan akan membantu divisi
mempertahankan keuntungannya. Ini menunjukkan bahwa kedepan produk ini mempunyai
prospek yang menjanjikan, yaitu dengan adanya penambahan penjualan namun juga harus
seiring dengan kinerja manajemen yang baik untuk membuat produk ini laku/terjual dipasaran .
Sedangkan, jika tetap menggunakan full costing, seiring produksi produk ini, COGS akan
semakin membludak dan tidak sebanding dengan sales yang diperoleh, gross margin akan
selalu menurun, meskipun fixed costsnya rendah, namun jika produksi tetap dilanjutkan,
laporan laba-rugi tidak akan menunjukkan profitabilitas yang baik atas produk ini, maka
manajemen akan selalu kalah dalam tender

Anda mungkin juga menyukai