Askep Sekolah
Askep Sekolah
1. Pengkajian
Dimensi fisik
a. Usia
Komposisi usia populasi anak sekolah (siswa
dan
guru)
Apakah terdapat anak dengan keterlambatan
perkembangan
Apakah terdapat isu perkembangan yang spesifik
berhubungan dengan populasi siswa
(perkembangan seksual)
b. Genetik
Bagaimana proporasi siswa laki-laki dan
perempuan
Ras/suku/etnik populasi
Predisposisi faktor genetik? Jenis penyakit?
c. Fungsi fisiologis
Adakah masalah kesehatan (prevalence jenis
penyakit)
Insidens penyakit menular?
Apakah terdapat siswa yang mengalaminya?
Bagaimana cakupan imunisasi?
Dimensi psikologis
a. Adakah promosi kesehatan yang dilakukan?
b. Bagaimana kwalitas hubungan antar siswa?
c. Tipe disiplin yang digunakan di sekolah?
Apakah tepat? Fair dan konsisten dilakukan?
d. Apakah ada tekanan pada siswa untuk
penampilan?
e. Bagaimana kwalitas hubungan antara orang
tua dengan sekolah/
Dimensi Fisik sekolah
a. Letak lokasi sekolah? Apakah terdapat hazard
dekat sekolah (polusi, kimia, alat)?
b. Adakah area untuk bermain yang aman? Apakah
alat permainan aman?
c. Apakah terdapat binatang di lingkungan sekolah?
d. Apakah terdapat tanaman beracun/alergic di
lingkungan sekolah?
e.Keadaan di lingkungan sekolah: panas,
penerangan, ventilasi?
f. Tingkat kebisingan lingkungan sekolah?
g.Apakah kebersihan makanan adekwat untuk
mencegah penyakit menular, kecacingan?
h. Apakah fasilitas toilet baik dan adekwat?
i. Adakah bahaya listrik?
Dimensi sosial
a.Bagaimana sikap masyarakatterhadap
pendidikan?
b. Apakah masyarakat mendukung terhadap
program sekolah?
c. Bagaimana keamanan lingkungan sekolah?
d. Apa sumber daya yang ada di lingkungan
sekolah?
e. Bagaimana status sosial ekonomi siswa dan
staf?
f. Latar belakang budaya siswa dan staf?
g.Tipe lingkungan rumah siswa? Kemungkinan terjadinya kekerasan?
h. Latar belakang pendidikan orang tua siswa?
i. Adakah siswa yang tuna wisma?
j. Apakah terdapat konflik antargroup di populasi sekolah?
Dimensi perilaku
a. Pola konsumsi
Apa kebutuhan nutrisi dan status nutrisi siswa
dan staf?
Apa program peningkatan kwalita nutrisi
sekolah?
Pengetahuan tentang nutrisi siswa, guru dan
keluarga?
Kebiasaan merokok siswa dan staf?
b. Latihan dan aktivitas
Apa pola istirahat dan aktivitas di sekolah?
Kesempatan dan jenis rekreasi?
Keamanan alat saat olah raga?
c. Penggunaan pengobatan
Adakah populasi sekolah yang melakukan
pengobatan rutin?
Apa jenis pengobatannya?
Dimensi sistem kesehatan
a. Apakah pelayanan kesehatan ada di
sekolah?
b. Bila ada apakah adekwat?
2. Diagnosis keperawatan
Diagnosis keperawatan merupakan suatu
proses analisis terhadap data yang diperoleh
hasil pengkajian terhadap berbagai
komponen kesehatan sekolah, sehingga
didapatkan kebutuhan dan permasalahan
terkait dengan peningkatan kesehatan
sekolah. Terdapat 2 tipe diagnosis
keperawatan kesehatan sekolah yaitu tipe
diagnosis keperawatani ndividu dan tipe
populasi sekolah.
Contoh tipe diagnosis keperawatan individu:
Ketidakmampuan berpartisipasi dalam aktivitas
olahraga berhubungan dengan gangguan pada
pola nafas sekunder Ashma.
Kebutuhan rujukan untuk perlindungan anak
berhubungan dengan perilaku kekerasan fisik
oleh orang tua.
Contoh Diagnosa keperawatan populasi sekolah:
Kebutuhan akan pendidikan kesehatan
berhubungan dengan tingginya angka kejadian
penyalahgunaan obat di lingkungan masyarakat.
3. Intervensi keperawatan
Intervensi dalam keperawatan kesehatan sekolah
mencakup trilevel prevensi yang meliputi prevensi
primer, sekunder dan tersier.
a. Prevensi primer, antara lain:
Pemberian imunisasi anak sekolah
Meningkatkan rasa aman populasi sekolah
Memberikan pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan.
Pencegahan masalah yang berkaitan dengan makanan
dan nutrisi
Upaya meningkatkan self image
Meningkatkan keterampilan koping
Meningkatkan hubungan interpersonal
Melaksanakan kunjungan ke rumah siswa.
b. Prevensi sekunder, amtara lain:
Melakukan skreening
Melaksanakan sistem rujukan
Melaksanakan konseling
Melakukan tindakan pelayanan
keperawatan.