Anda di halaman 1dari 29

Diare

Dosen Mata Kuliah :


Mimi Aria, M.Farm, Apt

OLEH
Kelompok 4 :

Putri Seprianti 2805005


Etika Nila Permata 2805008
Nova Novitasari 2805014
Najmi Khaira 2805019
Erwin Hadinata 2805027
Zulfa Desinata 2805027
Miftahul Nazifah 2805030
Sufi Auliya Muztika 2805037
Definisi

• Suatu keadaan dimana terjadinya


peningkatan frekuensi dan penurunan
konsistensi feses dibandingkan dengan
pola buang air besar Pada individu
normal.
Etiologi
• Infeksi bakteri yang sudah resisten terhadap
antibiotik atau antiparasit disertai
overgrowth bakteri non patogen seperti
pseudomonas, streptokokus, dsb.

• Kerusakan epitel usus menyebabkan


terjadinya kekurangan enzim laktase dan
protease akibat terjadinya maldigesti dan
malabsorpsi dari seluruh nutrien.
Patofisiologi

• Secretory diarrhea
terjadi ketika senyawa yang strukturnya mirip toksin
bakteri meningkatkan sekresi atau absorpsi air dan
elektrolit dalam jumlah besar.

• Osmotic diarrhea
disebabkan oleh absorpsi zat-zat yang
mempertahankan cairan intestinal.
• Exudative diarrhea
disebabkan oleh penyakit infeksi saluran
pencernaan yang mengeluarkan mukus,
protein/darah ke dalam saluran pencernaan.

• Motilitas usus
mempengaruhi waktu kontak di usus halus,
pengosongan usus besar yang prematur dan
pertumbuhan bakteri yang berlebihan.
Manifestasi Klinis

• Diare dikelompokkan menjadi akut dan kronis.


Umumnya episode diare akut hilang dalam waktu
72 jamdari onset. Diare kronis melibatkan
serangan yang lebih sering selama 2-3 periode
yang lebih panjang.

• Diare akut umumnya mengeluhkan buang air


besar yang encer, rasa tidak enak dan nyeri perut.
Diare kronis ditemukan adanya penyakit
sebelumnya, penurunan BB dan nafsu makan.
Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan fisik
Berat badan, suhu tubuh, frekuensi denyut jantung dan
pernafasan serta tekanan darah. Kemudian dicari tanda-tanda
dehidrasi seperti kesadaran, rasa haus dan pemeriksaan turgo kulit.

b. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium lengkap pada umumnya tidak
diperlukan, hanya pada keadaan tertentu mungkin diperlukan
misalnya penyebab dasarnya tidak diketahui atau ada sebab-sebab
lain diare akut atau pada penderita dengan dehidrasi berat. Contoh:
pemeriksaan darah lengkap, kultur urine dan tinja pada sepsis atau
infeksi saluran kemih.
• Darah : darah lengkap, serum elektrolit, analisa gas darah,
glukosa darah, kultur dan tes kepekaan terhadap antibiotika.
• Urine : urine lengkap, kultur dan test kepekaan terhadap
antibiotika.
• Tinja :
a. Pemeriksaan makroskopik
Pemeriksaan makroskopik tinja perlu dilakukan pada
semua penderita dengan diare meskipun pemeriksaan
laboratorium tidak dilakukan. Tinja yang berair dan tanpa mukus
atau darah biasanya disebabkan oleh enterotoksin virus,
protozoa, atau disebabkan oleh infeksi diluar sakuran
gastrointestinal. Tinja yang mengandung darah atau mukus bisa
disebabkan infeksi bakteri yang menghasilkan sitoksin, bakteri
enteroinvasif yang menyebabkan peradangan mukosa atau
parasit usus seperti: E. Histolytica, B. Coli dan T. Trichuria. Tinja
yang berbau busuk didapatkan pada infeksi dengan salmonella,
Giardia, Cryptosporidium dan Strongyloides.
b. Pemeriksaan mikroskopik
Pemeriksaan mikroskopik untuk
mencari adanya leukosit dapat memberi
informasi tentang penyebab diare, letak
anatomis sera adanya proses peradangan
mukosa. Leukosit yang positif
menunjukkan adanya kuman yang
memproduksi sitoksin seperti Shigella,
Salmonella, C. Jejuni, EIEC, C. Defficle, Y.
Enterocolitica, V. Parahemolyticus. Lekosit
yang ditemukan umumnya adalah lekosit
PMN. Biopsi duodenum adalah metoda
spesifik dan sensitif untuk Giardiasis,
Strongylodiasis, dan Protozoa yang
membentuk spora.
c. Pemeriksaan lanjutan
– Barium enema dan BNO
Barium enema kontras ganda : untuk melihat kelainan
dikolon dan ileum terminal
BNO : untuk melihat adanya klasifikasi pancreas dan
dilatasi kolon.

– Kolonoskopi dan ileoskopi : membantu dalam


menegakkan diagnosis terutama dalam mendapatkan
diagnosis patologi anatomi dengan biopsy mukosa
usus.

– Barium follow throught : pemeriksaan roentgen ini


dilakukan bila ada kecurigaan gangguan pada ileum
dan jejunum.
Klasifikasi Diare

2. Berdasarkan
1. Berdasarkan 3. Berdasarkan
organ yang
durasi terjadinya patofisiologi
terinfeksi

Diare akut Diare infeksi


usus (bakteri, Diare osmotik disebabkan karena peningkatan
disebabkan infeksi osmotik sisi lumen usus yang belum mengalami
usus yang bersifat virus, parasit)
absorbsi
mendadak,
ditandai dengan
tinja berbentuk Diare infeksi
cair, demam, diluar usus Diare sekretorik disebabkan oleh infeksi bakteri (E.coli,
muntah shigella disentri), infeksi virus (rotavirus norwalk), infeksi
parasit (entamoeba hystolitica) serta bahan-bahan kimia,
makanan dan gangguan psikis (gugup)
Diare kronik berlangsung
selama 2 minggu bersifat
menahun, disebabkan oleh Diare eksudatif disebabkan rusaknya mukosa
keadaan sekunder atau usus sehingga mengganggu permeabelitas air dan
penyakit (iritasi kolon, elektrolit
hipertirodisme dan karsinoma
lambung) serta disebabkan
oleh kejiwaan.
Diare motilitas usus disebabkan kelainan motilitas menyebabkan
gangguan digesti atau absorbsi, dimana kenaikan motilitas akan
mengakibatkan transit nutrisi yang cepat diusus yang akan
menyebabkan diare
Penatalaksanaan Diare
DIARE

Anamnesis dan pemeriksaan fisik

Diare Akut Diare Kronik


< 3 hari > 14 hari

Tidak demam dan Demam dan gejala


gejala sistemik sistemik

Periksa feses untuk


WBC/RBC/ ova
dan parasit

Negatif Positif

Terapi simtomatik Antibiotik dan Terapi


simtomatik
Lanjutan... Diare Kronik
> 14 hari

Kemungkinan penyebab :

a. Infeksi usus

b. Penyakit radang usus Anamnesis dan


pemeriksaan fisik
c. Malabsorpsi

d. Tumor hormon sekresi

e. Obat, tiruan

f. Gangguan motilitas

Pilih studi diagnostik yang tepat, contoh :


a. Kultur tinja/ovum/parasi/WBC/RBC/
lemak

b. Sigmoidoscopy

c. Intestinal biopsy

Tidak ada diagnostik, terapi simtomatik Diagnosis


Obati penyebab spesifik
a. Terapi cairan/oralit

b. Menghentikan potensial obat


perangsang

c. Sesuaikan diet

d. Loperamide atau Absorben


Tabel Klasifikasi Dehidrasi

Klasifikasi Kondisi Umum


Diare tanpa dehidrasi -baik, sadar, mata tidak cekung, keinginan
minum normal, dan turgor
-Gelisah/ cengeng,
-ubun-ubun sedikit cekung
Diare dengan dehidrasi -air mata saat menangis tampak keluar lebih
ringan atau sedang sedikit dari biasanya.
- ujung jari kaki tangan masih teraba hangat dan
penderita biasanya mengeluh haus dan masih
dapat minum banyak
-Lemah , letargi ( tidak sadar).
-Ubun – ubun sangat cekung. S
Diare dengan dehidrasi -Saat menangis tidak keluar air mata, bibir
berat kering
- ujung jari tangan teraba dingin
- penderita biasanya malah tidak mau minum,
buang air kecil jarang dan urin berwarna pekat.
Terapi yang digunakan pada diare

Terapi dehidrasi
Dengan cara Pemberian oralit/ memperbanyak cairan seperti: sup,
buah tujuannya untuk mengembalikan komposisi cairan dan
elekrolit sebelum mengalamin dehidrasi.
Dosis : 1 sachet oralit dilakukan dengan 1 liter air matang.
bayi dan anak dehidrasi : 10 ml/kg BB setiap jam sampai gejala
lenyap (dalam waktu 6-3 jam)sebaiknya
dalam botol susu atau dapat diberikan
sendok demi sendok.
Untuk pemeliharaan : 10 ml/kgBB setelah setiap buang air besar
Dewasa : 1,5 – 2 liter diminum sepanjang hari
Tabel derajat dehidrasi

umur <1 tahun 1-4 tahun 5-12 tahun dewasa


Setiap BAB beri oralituntuk mencegah dehidrasi
Tidak ada 100 ml 200 ml 300ml 400 ml
dehidrasi (0,5 gelas) (1 gelas) (1,5 gelas) ( 2 gelas)
3 jam pertama beri oralit untuk mengatasi dehidrasi
300 ml 600 ml 1,2 liter 2,4liter
Dengan (1,5 gelas) (3 gelas) (6 gelas) (12gelas)
dehidrasi
Selanjutnya setiap BAB beri oralit
100 ml 200 ml 300 ml 400 ml
(0,5 gelas) (1 gelas) (1,5 gelas) (2 gelas)
TERAPI FARMAKOLOGI
Dikelompokkan
menjadi dua

Terapi
Terapi kausatif
simptomatis

karena sebab/penyebab Karena gejala-


terjadinya diare gejalanya
1. Terapi kausatif
Antibiotik yang diberikan :
Penyebab Antibiotik pilihan Alternatif
Doxycicline
(dewasa : 300 mg sekali)
Azithromycin atau
kolera Tetracycline ciprofloxacin
(dewasa : 500 mg 4 X sehari selama 3
hari)
Pivmecillinam
(anak : 20 mg/kg BB 4 X
sehari selama 5 hari
Ciproloxacin Dewasa : 400 mg 4 x sehari
Shigella dysentri (anak : 15 mg/kg 2 X sehari selama 3 hari selama 5 hari)
Dewasa : 500 mg 2 X sehari selama 3 hari)
Ceftriaxone
(50-100 mg/kg BB 1 X sehari
selama 2 – 5 hari)
lanjutan.....

Penyebab Antibiotik pilihan Alternatif


Metronidazole
(anak : 10 mg/kg BB 3 X sehari
selama 5 hari
amoebiasis -
Dewasa : 750 mg 3 X sehari
selama 5 hari (10 hari pada
kasus berat)
Metronidazle
giardiasis (5 mg/kg 3 X sehari selama 5 -
hari)
campilobacter azithromycin -
Obat obat Antimotalitas

Adsorbent

Tarapi Simtomatis
Probiotik

Prebiotik

Zink
Antimotilitas
Mekanisme Kerja :
Memperlambat motilitas usus, memperpanjang waktu kontak antara isi usus dan
mukosa sehingga meningkatkan absorpsi cairan dalam usus.

Contoh obat :
Papaverin, extraktum belladona, loparamid, kodein, dsb.

Adsorbent
Mekanisme Kerja :
Mengikat dan mengaktivasi toksin bakteri, megabsorpsi nutrien, toksin (racun)
dan obat penyebab diare.
Adsorbent digunakan untuk meringankan gejala, tetapi kerjanya tidak spesifik,
sehingga dapat mengabsorpsi nutrisi, toksin, obat dan getah pencernaan.

Contoh obat :
Kaolin, pektin, charcoal (norit, tabonal), bismut sub bikarbonal, attapulgit,
karbon aktif dan sebgainya.
Probiotik
Mekanisme Kerja :
Berkompetisi untuk berlekatan pada eterosit usus, sehingga enterosit usus,
sehingga enterosit yang telah jenuh dengan probiotik tidak bisa lagi berlekatan
dengan bakteri lain sehingga menghambat pertumbuhan kuman patogen serta
berkompetisi dengan patogen untuk mendapatkan tempat dan nutrisi.
Contoh obat :
Lacto B, L-Bio, Interlac, Lacidofil

Prebiotik

Prebiotik merupakan substrat, umumnya karbohidrat, yang bila


dikomunikasi akan merangsang pertumbuhan kuman probiotik. Paling banyak
digunakan adalah inulin dan fruktooligosakarida (FOS). Keduanya telah
terbukti dapat merangsang pertumbuhan bifidobacteria dalam lumen usus. Jadi,
efek prebiotik terjadi tidak langsung, yaitu dengan merangsang pertumbuhan
bifidobacteri yang pada akhirnya menimbulkan efek positif bagi ketahanan
saluran cerna.
Zinc

Zinc merupakan salah satu zat gizi mikro yang penting untuk
kesehatan dan pertumbuhan anak. Selama diere, tubuh akan kehilangan zinc.
Untuk menggantikan zinc yang hilang selama diare, anak dapat diberikan zinc
yang akan membantu penyembuhan diare serta menjaga agar anak tetap sehat.
Penyembuhan diare. Zinc juga meningkatkan sistim kekebalan tubuh sehingga
dapat mencegah risiko terulangnya diare selama 2-3 bulan setelah anak sembuh
dari diare.

Contoh obat : Zinc Sulfate


Loperamide Contoh Obat Diare
Kategori Kehamilan : B
Indikasi Pengobatan simtomatik diare akut sebagai tambahan terapi dehidrasi
dengan dewasa dengan diare akut.
KI Hipersensitif, diare bercampur darah, diare disertai demam tinggi,
diare disertai infeksi, pseudomembranous colitis, pada pasien dimana
kontipasi harus dihindari, nyeri perut tanpa diare, usia < 2 tahun.

P Hentikan penggunaan bila diare tidak membaik dalam 48 jam.


Hentikan bila terjadi konstipasi, nyeri perut, distensi abdomen, ileus.

ES Kembung, nyeri perut, konstipasi, nause, pusing, lemas, mulut kering,


erupsi bullosa, ruam, flatus.
IO Cotrimoxazole dapat meningkatkan kadar loparamide
D Dewasa : Dosis awal 4 mg, dilanjutkan 2 mg setiap BAB. Dosis
maksimal 16 mg/ hari. Hentikan penggunakan obat bila tidak ada
perbaikan dalam waktu 48 jam.
S Sediaan oral (tablet/kaplet) 2 mg: Amerol, colidium, diadium, diasec,
gradilex, imodan, imodium, imosa, inamid, lexadium, lodia, motilex,
normotil, primodium, renamid, rhomuz, xepare.
Attapulgite Adsorbent

Indikasi Terapi simptomatik pada diare non spesifik


KI Hipersesitivitas, obstruksi usus, demam tinggi ( diare disertai infeksi ),
disentri, darah pada feses.
P Jangan gunakan > 2 hari
Minum 2-3 jam sebelum / setelah mengkonsumsi obat lain.
ES Konstipasi

IO Dapat menghambat absorbsi obat lain yang diberikan bersamaan.


D Dewasa & anak > 12 th: 2 tablet setelah setiap buang air besar,
maksimal 12 tablet / hari.
Anak 6-12 tahun: 1 tablet setelah setiap buang air besar, maksimal 6
tablet /hari.
S Sediaan oral (tablet attapulgite 600 mg): Biodiar, New Diatabs, Teradi.
Kombinasi attapulgite dan pectin :
Enterostop (tablet kombinasi attapulgite 650 mg + pectin 50 mg)
Molagit (tablet kombinasi attapulgite 700 mg + pectin 50 mg)
Probiotik

Merek Dagang Dosis Standar

Lacto B Anak 1-6 tahun : 3 sachet / hari


Bayi < 1 tahun : 2 sachet / hari

L-Bio Anak ≥ 12 tahun : 3 sachet / hari


Anak ≥ 2 tahun : 2-3 sachet / hari

Interlac 1 kali sehari (5 tetes)

Lacidofil Dewasa : 1 kapsul, 2 kali sehari.


Anak > 2 tahun : 1 kapsul, 1 kali sehari.
Zinc Sulfate

Indikasi Terapi penunjang/ suplemen untuk diare akut non spesifik pada anak.

ES Penggunaan dosis tinggi (dosis > 150 mg/ hari) pada jangka waktu
lama dapat menyebabkan penurunan absorpsi tembaga. Mual, muntah,
rasa pahit pada lidah.
IO Zat besi dapat menurunkan penyerapan zinc. Jika diberikan bersamaan
dengan zat besi direkomendasikan untuk memberikan zinc terlebih
dahulu yaitu beberapa jam sebelum memberikan zat besi.
D Anak dan bayi ≥ 6 bulan : 20 mg sekali sehari.
Bayi < 6 bulan : 10 mg sekali sekali.
Zinc diberikan selama 10 hari (meskipun diare sudah berhenti)
S Sediaan bubuk 10 mg : Orezinc
Sediaan tablet 20 mg : Zinc (generik), zincare, zidiar, interzinc.
Sediaan syrup 20 mg/ 5 mg : Zircum Kid ; Syrup 10 mg/ 5 ml : L-
Zinc, Zinkid.
Contoh Antibiotik
Metronidazol untuk Pengobatan
Kausatif

Indikasi Terutama digunakan untuk amubiasis trikomoniasis dan infeksi


bakteri anaerob

KI Hipersensitifitas riwayat penyakit darah dan gangguan SSP


ES Sakit kepala, mual, mulut kering, muntah, pusing.

D 3 x 500 mg selama 7 hari


Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai