Diare
Diare
OLEH
Kelompok 4 :
• Secretory diarrhea
terjadi ketika senyawa yang strukturnya mirip toksin
bakteri meningkatkan sekresi atau absorpsi air dan
elektrolit dalam jumlah besar.
• Osmotic diarrhea
disebabkan oleh absorpsi zat-zat yang
mempertahankan cairan intestinal.
• Exudative diarrhea
disebabkan oleh penyakit infeksi saluran
pencernaan yang mengeluarkan mukus,
protein/darah ke dalam saluran pencernaan.
• Motilitas usus
mempengaruhi waktu kontak di usus halus,
pengosongan usus besar yang prematur dan
pertumbuhan bakteri yang berlebihan.
Manifestasi Klinis
b. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium lengkap pada umumnya tidak
diperlukan, hanya pada keadaan tertentu mungkin diperlukan
misalnya penyebab dasarnya tidak diketahui atau ada sebab-sebab
lain diare akut atau pada penderita dengan dehidrasi berat. Contoh:
pemeriksaan darah lengkap, kultur urine dan tinja pada sepsis atau
infeksi saluran kemih.
• Darah : darah lengkap, serum elektrolit, analisa gas darah,
glukosa darah, kultur dan tes kepekaan terhadap antibiotika.
• Urine : urine lengkap, kultur dan test kepekaan terhadap
antibiotika.
• Tinja :
a. Pemeriksaan makroskopik
Pemeriksaan makroskopik tinja perlu dilakukan pada
semua penderita dengan diare meskipun pemeriksaan
laboratorium tidak dilakukan. Tinja yang berair dan tanpa mukus
atau darah biasanya disebabkan oleh enterotoksin virus,
protozoa, atau disebabkan oleh infeksi diluar sakuran
gastrointestinal. Tinja yang mengandung darah atau mukus bisa
disebabkan infeksi bakteri yang menghasilkan sitoksin, bakteri
enteroinvasif yang menyebabkan peradangan mukosa atau
parasit usus seperti: E. Histolytica, B. Coli dan T. Trichuria. Tinja
yang berbau busuk didapatkan pada infeksi dengan salmonella,
Giardia, Cryptosporidium dan Strongyloides.
b. Pemeriksaan mikroskopik
Pemeriksaan mikroskopik untuk
mencari adanya leukosit dapat memberi
informasi tentang penyebab diare, letak
anatomis sera adanya proses peradangan
mukosa. Leukosit yang positif
menunjukkan adanya kuman yang
memproduksi sitoksin seperti Shigella,
Salmonella, C. Jejuni, EIEC, C. Defficle, Y.
Enterocolitica, V. Parahemolyticus. Lekosit
yang ditemukan umumnya adalah lekosit
PMN. Biopsi duodenum adalah metoda
spesifik dan sensitif untuk Giardiasis,
Strongylodiasis, dan Protozoa yang
membentuk spora.
c. Pemeriksaan lanjutan
– Barium enema dan BNO
Barium enema kontras ganda : untuk melihat kelainan
dikolon dan ileum terminal
BNO : untuk melihat adanya klasifikasi pancreas dan
dilatasi kolon.
2. Berdasarkan
1. Berdasarkan 3. Berdasarkan
organ yang
durasi terjadinya patofisiologi
terinfeksi
Negatif Positif
Kemungkinan penyebab :
a. Infeksi usus
e. Obat, tiruan
f. Gangguan motilitas
b. Sigmoidoscopy
c. Intestinal biopsy
c. Sesuaikan diet
Terapi dehidrasi
Dengan cara Pemberian oralit/ memperbanyak cairan seperti: sup,
buah tujuannya untuk mengembalikan komposisi cairan dan
elekrolit sebelum mengalamin dehidrasi.
Dosis : 1 sachet oralit dilakukan dengan 1 liter air matang.
bayi dan anak dehidrasi : 10 ml/kg BB setiap jam sampai gejala
lenyap (dalam waktu 6-3 jam)sebaiknya
dalam botol susu atau dapat diberikan
sendok demi sendok.
Untuk pemeliharaan : 10 ml/kgBB setelah setiap buang air besar
Dewasa : 1,5 – 2 liter diminum sepanjang hari
Tabel derajat dehidrasi
Terapi
Terapi kausatif
simptomatis
Adsorbent
Tarapi Simtomatis
Probiotik
Prebiotik
Zink
Antimotilitas
Mekanisme Kerja :
Memperlambat motilitas usus, memperpanjang waktu kontak antara isi usus dan
mukosa sehingga meningkatkan absorpsi cairan dalam usus.
Contoh obat :
Papaverin, extraktum belladona, loparamid, kodein, dsb.
Adsorbent
Mekanisme Kerja :
Mengikat dan mengaktivasi toksin bakteri, megabsorpsi nutrien, toksin (racun)
dan obat penyebab diare.
Adsorbent digunakan untuk meringankan gejala, tetapi kerjanya tidak spesifik,
sehingga dapat mengabsorpsi nutrisi, toksin, obat dan getah pencernaan.
Contoh obat :
Kaolin, pektin, charcoal (norit, tabonal), bismut sub bikarbonal, attapulgit,
karbon aktif dan sebgainya.
Probiotik
Mekanisme Kerja :
Berkompetisi untuk berlekatan pada eterosit usus, sehingga enterosit usus,
sehingga enterosit yang telah jenuh dengan probiotik tidak bisa lagi berlekatan
dengan bakteri lain sehingga menghambat pertumbuhan kuman patogen serta
berkompetisi dengan patogen untuk mendapatkan tempat dan nutrisi.
Contoh obat :
Lacto B, L-Bio, Interlac, Lacidofil
Prebiotik
Zinc merupakan salah satu zat gizi mikro yang penting untuk
kesehatan dan pertumbuhan anak. Selama diere, tubuh akan kehilangan zinc.
Untuk menggantikan zinc yang hilang selama diare, anak dapat diberikan zinc
yang akan membantu penyembuhan diare serta menjaga agar anak tetap sehat.
Penyembuhan diare. Zinc juga meningkatkan sistim kekebalan tubuh sehingga
dapat mencegah risiko terulangnya diare selama 2-3 bulan setelah anak sembuh
dari diare.
Indikasi Terapi penunjang/ suplemen untuk diare akut non spesifik pada anak.
ES Penggunaan dosis tinggi (dosis > 150 mg/ hari) pada jangka waktu
lama dapat menyebabkan penurunan absorpsi tembaga. Mual, muntah,
rasa pahit pada lidah.
IO Zat besi dapat menurunkan penyerapan zinc. Jika diberikan bersamaan
dengan zat besi direkomendasikan untuk memberikan zinc terlebih
dahulu yaitu beberapa jam sebelum memberikan zat besi.
D Anak dan bayi ≥ 6 bulan : 20 mg sekali sehari.
Bayi < 6 bulan : 10 mg sekali sekali.
Zinc diberikan selama 10 hari (meskipun diare sudah berhenti)
S Sediaan bubuk 10 mg : Orezinc
Sediaan tablet 20 mg : Zinc (generik), zincare, zidiar, interzinc.
Sediaan syrup 20 mg/ 5 mg : Zircum Kid ; Syrup 10 mg/ 5 ml : L-
Zinc, Zinkid.
Contoh Antibiotik
Metronidazol untuk Pengobatan
Kausatif