Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
5.Memastikan
2.Sistem (IT)
K3L
K3L: Keselamatan,
Kesehatan, Keamanan,
dan Lingkungan
Regulasi
“Diperlukan reformasi
perizinan berusaha
dengan mengubah
bisnis proses dan
4.Pengawasan
ekosistemnya” 3.Komitmen
oleh Profesi
Bersertifikasi
Gambaran Sistem dalam proses Pelayanan Perizinan
Berusaha Melalui OSS
OSS
Investor Pelaku Usaha lainnya
Delegasi
SPIPISE K/L SiCANTIK
SiCANTIK (KOMINFO)
Pemrosesan Izin Komersial di PTSP Daerah/KL yang belum memiliki sistem informasi, dengan data yang
diterima dari sistem OSS.
SPIPISE (BKPM)
Proses Pengawasan dan Pengendalian atas Investasi dan Realisasi Investasi dengan data yang diterima
dariOSS.
AHU - NPWP
Proses validasi pengesahan badan hukum di Kemenkum HAM yang terintegrasi dengan sistem NPWP dari
Ditjen Pajak yang berfungsi sebagai sarana Referensi Master sebelum investor dapat menggunakan sistem
OSS.
ADMINDUK – NIK
Proses validasi atas investor perorangan berdasar data NIK KTP-el dan KK sebelum investor perorangan
dapat menggunakan sistem OSS.
INSW
Proses perizinan komersial terkait impor/ekspor, logistik dan Cross Border Trade
Facilitation.
Infrastruktur OSS
1. Infrastruktur OSS saat ini berada dalam koordinasi SatgasNas Perpres 91/2017 (Kemenko
Bidang Perekonomian), dengan subsistem pendukungnya, antara lain:
• SiCANTIK, berada dalam koordinasi Kemenkominfo
• SPIPISE, berada dalam koordinasi BKPM
• AHU, berada dalam koordinasi Kemenkum HAM
• KTP-el, berada dalam koordinasi Kemendagri
• INSW, berada dalam koordinasi Kemenkeu
• Sistem PTSP Daerah, berada dalam koordinasi Kemenkominfo dan BKPM
APOTEK
[Pelayanan Perizinan
Berusaha Terintegrasi
Secara Elektronik
TOKO
OBAT
PSEF
Permasalahan dalam Perizinan OSS Apotek
▪ Dinkes tidak memperoleh tembusan siapa saja yang mendapatkan izin dari oss
▪ Kurangnya sosialisasi kepada kepala dinas dan otorisasi perizinan (tidak berkenan
menandai izin)
Permasalahan dalam Perizinan OSS Apotek
• Kurangnya penjelasan tentang komitmen pada izin usaha dan izin operasional
Sistem OSS
IZIN MELAKUKAN
NIB IZIN USAHA OPERASIONAL USAHA
Pemohon/
Pelaku usaha
Komitmen: Komitmen: Komitmen:
- ........... - Izin Lokasi - SURAT IZIN
- ........... - IMB APOTEK
- ........... - Izin Lingkungan
Dikeluarkan oleh PTSP
• KTP
• STRA
•
•
SIPA
DENAH LOKASI
SIMONA
• DAFTAR SARANA
PRASARANA Visitasi
Surat Edaran Kemenko Perekonomian
No. S.30/SES.M.EKON/01/2019
Izin
Izin Apotek
Operasional
Izin
Izin Toko Obat
Operasional
Revisi PMK 9/2017 tentang Apotek
1. Revisi Permenkes Apotek terkait:
• Perizinan
Pemohon izin apotek: sesuai PMK 9/2017
Pengajuan perizinan baru
Pengajuan perpanjangan izin – form verifikasi berbeda
Pencabutan izin (atas kehendak sendiri dan atas pemberian sanksi)
Pengalihan izin (penggantian apoteker)
• Pelaporan pelaksanaan pelayanan kefarmasian
• Penyempurnaan penyelenggaraan (termasuk e-farmasi)
• Pembinaan dan pengawasan
14
SIMONA
Perizinan apotek
Monev apotek
b. Monitoring dan Pembinaan Apotek
Diselenggarakan oleh
Satker
(IFP/IFK) Apotek
Industri
Farmasi
Distribusi Pasien
Farmasi
e-Farmasi
18
KEMENKOMINFO
izin
Komitmen tanda daftar
komersial/operasional penyelenggara sistem
pendaftaran PSEF elektronik sektor kesehatan
Komitmen izin
komersial/operasional
Pengguna PSEF untuk kegiatan ini adalah satuan kerja atau fasyankes yang sedang
berproses pengadaan obat, misal bagi yang menemui kondisi multi winner e-katalog
Fungsi kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi dari Industri Farmasi dan PBF
yang menjadi mitranya kepada pengguna PSEF (satuan kerja atau fasyankes).
Informasi obat tersebut selanjutnya dapat digunakan sebagai:
1. Justifikasi bagi pengguna PSEF dalam memilih penyedia obat dalam kondisi multi
winner; atau
2. Pengetahuan bagi pengguna PSEF dalam memilih penyedia obat saat pengadaan.
Industri farmasi dan PBF dapat bermitra dengan PSEF, kemitraan ini tidak bersifat
wajib. Dalam hal industri farmasi dan PBF akan bermitra dengan PSEF, harus dengan
PSEF yang telah memiliki tanda daftar PSEF yang masih berlaku.
Penyaluran Obat melalui E-Farmasi
Setiap Apotek diberi kebebasan untuk dapat bermitra dengan PSEF, kemitraan ini tidak
bersifat wajib. Dalam hal Apotek akan bermitra dengan PSEF, harus dengan PSEF yang
telah memiliki tanda daftar PSEF yang masih berlaku.
Apotek harus menjamin kegiatan pelayanan kefarmasian kepada pengguna PSEF yang
memilihnya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Penyerahan Obat melalui E-Farmasi
Fungsi kegiatan ini adalah untuk memudahkan pengguna PSEF dalam mendapatkan
akses pelayanan kefarmasian dari Apotek. Pelayanan kefarmasian tetap dilaksanakan
oleh Apoteker di Apotek, PSEF hanya menjadi perantara/penyedia informasi
antara pengguna PSEF dengan Apotek dengan memberikan informasi bagi pengguna
PSEF agar dapat memilih Apotek sesuai yang dikehendakinya. PSEF tidak boleh
menunjuk langsung Apotek yang akan melaksanakan pelayanan kefarmasian kepada
pengguna PSEF. PSEF harus memberikan peluang bagi pengguna PSEF untuk dapat
memilih Apotek yang akan memberikan pelayanan kefarmasian. PSEF dalam
memberikan informasi bagi pengguna PSEF sekurang-kurangnya berasal dari 3 (tiga)
Apotek yang berbeda.
Penyerahan Obat melalui E-Farmasi
Apoteker di Apotek yang menjadi mitra PSEF harus memberikan pelayanan informasi
sediaan farmasi, BMHP, dan suplemen kesehatan yang benar, jelas, dan efektif kepada
pasien (pengguna PSEF). Informasi tersebut dapat disampaikan secara lisan, tertulis
dan/atau melalui media elektronik dengan tetap memperhatikan rahasia kedokteran
dan rahasia kefarmasian.