Anda di halaman 1dari 39

GIZI IBU HAMIL

GIZI IBU HAMIL

GIZI IBU HAMIL


OLEH
OLEH :
OLEH

VIVIANTI DEWI

VIVIANTI DEWI
Ibu Hamil Yang Sehat, Cantik dan
Berbahagia
Prinsip Gizi pada Wanita Hamil

• Kehamilan merupakan masa yang sangat penting, karena pada masa


itu kualitas seorang anak ditentukan.
• Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat
alami.
• Pemeliharaan kehamilan dimulai dari perencanaan menu yang
benar.
• Masukan gizi pada ibu hamil sangat menentukan kesehatannya dan
janin yang dikandungnya.
• Janin sangat tergantung kepada ibunya, untuk pernafasan,
pertumbuhan dan untuk melindunginya dari penyakit
• Para calon ibu harus sehat dan mempunyai gizi cukup (BB normal)
sebelum hamil dan setelah hamil.
• Harus mempunyai kebiasaan makan yang teratur dan bergizi,
berolah raga teratur dan tidak merokok.
Status Gizi Ibu Hamil
• Berat badan bayi ditentukan oleh status gizi janin.
• Status gizi janin ditentukan oleh status gizi ibu saat konsepsi, selama
kehamilan dan saat melahirkan.
• Status gizi ibu saat konsepsi dipengaruhi oleh : kes & gizi ibu, Sosek
ibu, Jarak kelahiran, paritas dan usia kehamilan pertama.
• Berat badan rendah sebelum konsepsi serta pertambahan berat
yang tidak adekuat berkorelasi positif dengan berat lahir bayi
• BB bumil harus memadai, bertambah sesuai umur kehamilan.
• BB normal menghasilkan anak yg normal
• Jika kurang dari normal berisiko : Keguguran (abortus), Prematur,
BBLR, Ggn kekuatan rahim untuk mengeluarkan anak, dan
perdarahan.
Status Gizi Ibu Hamil
• Kebutuhan gizi pada masa kehamilan berbeda dengan masa
sebelum hamil, peningkatan kebutuhan gizi hamil menurut
Huliana (2001) sebesar 15 persen, karena dibutuhkan untuk
pertumbuhan rahim, payudara, volume darah, plasenta, air
ketuban dan pertumbuhan janin.
• Penambahan kebutuhan gizi selama hamil antara lain
meliputi:
• Kalori.
• Protein.
• Lemak.
• Karbohidrat.
• Vitamin.
• Mineral.
Status Gizi Ibu hamil (sambungan)

• Kebutuhan gizi pada masa kehamilan berbeda dengan masa sebelum


hamil.
• Peningkatan kebutuhan gizi selama hamil 15% (Huliana, 2001).
• Makanan untuk janin 40% & untuk ibu 60%.

• Bumil mengalami kenaikan BB 10-12 kg selama hamil, kenaikan karena


pertumbuhan janin, plasenta dan cairan amnion.

• Kenaikan BB ideal bagi bumil 7 kg untuk ibu yg gemuk, dan 12,5 kg


untuk ibu yang tidak gemuk.
• Trimester I kenaikan kurang dari 1kg.
• Trimester II ± 3 kg (± 50%).
• Trimester III ± 6 kg (± 90%)
Status Gizi Ibu hamil (sambungan)

• Komponen pertambahan BB secara umum dibagi dua, yaitu


produk kehamilan (janin, cairan amnion dan plasenta) dan
jaringan tubuh ibu (darah, cairan ekstravaskuler, uterus,
payudara, dan lemak). Proporsi pertambahan Berat Badan
adalah :
1. Janin : 25-27 %
2. Plasenta :5%
3. Cairan Amnion :6%
4. Ekspansi volume darah : 10 %
5. Pertumbuhan uterus dan payudara : 11 %
6. Peningkatan cairan ekstraseluler : 13 %
7. Peningkatan lemak tubuh : 25-27 %
Faktor yang Mempengaruhi Gizi Ibu Hamil

• Umur. Lebih muda umur wanita hamil, lebih banyak energi yang
dibutuhkan.
• Berat Badan. Pertambahan BB selama hamil ± 10 -15 kg
• Suhu lingkungan. Perbedaan suhu tubuh dan lingkungan yang besar
berarti lebih besar pula masukan energi yang dibutuhkan.
• Aktivitas. Semakin banyak aktivitas, semakin besar energi yang
dibutuhkan.
• Status Kesehatan. Bumil dengan status kesehatan buruk lebih besar
kebutuhan energi dan suplemen.
• Pengetahuan Zat gizi dalam makanan.
• Kebiasaan dan Pandangan wanita terhadap makanan
• Status Ekonomi
• Gizi yang baik bagi ibu hamil dibutuhkan untuk:
Pertumbuhan & perkembangan janin
Memudahkan proses persalinan
Produksi ASI yang cukup

• Demi suksesnya kehamilan, keadaan gizi ibu


Waktu konsepsi harus dalam keadaan baik, dan
selama hamil harus mendapat tambahan protein,
Mineral, vitamin dan energi yang cukup
Berikut adalah beberapa syarat makanan sehat bagi
ibu hamil:

1. Menyediakan energi yang cukup (kalori) untuk


kebutuhan kesehatan tubuh anda dan pertumbuhan
bayi
2. Menyediakan semua kebutuhan ibu dan bayi
(meliputi protein, lemak, vitamin, mineral)
3. Dapat menghindarkan pengaruh negatif bagi bayi
4. Mendukung metabolisme tubuh ibu dalam
memelihara berat badan sehat, kadar gula darah, dan
tekanan darah.
ENERGI

• Energi merupakan salah satu hasil metabolisme karbohidrat, protein


dan lemak. Kebutuhan energi selama ibu hamil adalah untuk
membentuk dan membangun jaringan baru (fetus, plasenta, uterus,
cairan amniotic, breast, peningkatan volume darah dan mensuplai
jaringan baru. Tambahan energi diperlukan untuk komponen fetus
maupun perubahan pada diri ibu.

• National Research Council (1980) menganjurkan 2200 Kkal/hr untuk


wanita usia 25-50 th, dengan tambahan 300 Kkal bagi bumil.

• Tambahan kalori selama hamil digunakan bagi janin maupun aktivitas


ibu. Banyaknya kalori yang dibutuhkan hingga melahirkan sekitar
80.000 Kkal atau membutuhkan tambahan 300 Kkal sehari.
Kebutuhan kalori tiap trimester antara lain:
• Trimester I, kebutuhan kalori meningkat secara minimalis.
• Trimester II, kebutuhan kalori akan meningkat untuk kebutuhan
ibu yang meliputi penambahan volume darah, pertumbuhan
uterus, payudara dan lemak.
• Trimester III, kebutuhan kalori akan meningkat untuk
pertumbuhan janin dan plasenta.

• Pangan yang kaya akan sumber energi adalah pangan sumber


lemak (lemak/gajih dan minyak, buah berlemak, biji berminyak),
pangan sumber karbohidrat (beras, jagung, oat, serealia) dan
pangan sumber protein (daging, ikan, telur susu dan aneka
produk turunannnya).
Karbohidrat
• Sumber utama untuk tambahan kalori yang
dibutuhkan selama kehamilan untuk pertumbuhan
dan perkembangan janin adalah karbohidrat. Jenis
karbohidrat yang dianjurkan adalah karbohidrat
kompleks seperti roti, serelia, nasi dan pasta.
Karbohidrat kompleks mengandung vitamin dan
mineral serta meningkatkan asupan serat untuk
mencegah terjadinya konstipasi
PROTEIN
• Sama halnya dengan energi, kebutuhan wanita hamil akan protein juga
meningkat, bahkan mencapai 68 % dari sebelum hamil. Jumlah protein
yang harus tersedia sampai akhir kehamilan diperkirakan sebanyak 925 g
yang tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta, serta janin.
• Ibu haml membutuhkan sekitar 60 – 75 gr protein setiap harinya, lebih
banyak 10 - 15 gram dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil
(WHO, 0,75 g/Kg BB/hari).
• Penambahan protein selama kehamilan tergantung kecepatan
pertumbuhan janinnya. Kebutuhan protein pada trimester I hingga
trimester II kurang dari 6 gram tiap harinya, sedangkan pada trimester III
sekitar 10 gram tiap harinya.

Protein digunakan untuk:


• Pembentukan jaringan baru, baik plasenta dan janin.
• Pertumbuhan dan diferensiasi sel.
• Pembentukan cadangan darah.
• Persiapan masa menyusui.
• Kebutuhan protein bisa didapat dari nabati maupun
hewani. Sumber hewani seperti daging tak berlemak,
ikan, telur, susu. Sedangkan sumber nabati seperti
tahu, tempe dan kacang-kacangan.

• Bahan pangan yang dijadikan sumber protein


sebaiknya (2/3 bagian) pangan yang bernilai biologi
tinggi, seperti daging tak berlemak, ikan, telur, susu
dan hasil olahannya. Protein yang berasal dari
tumbuhan (nilai biologinya rendah) cukup 1/3 bagian.
Lemak
• Lemak dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan
janin selama dalam kandungan sebagai kalori utama. Lemak
merupakan sumber tenaga dan untuk pertumbuhan jaringan
plasenta. Selain itu, lemak disimpan untuk persiapan ibu
sewaktu menyusui. Kadar lemak akan meningkat pada
kehamilan tirmester III.
• Ibu hamil dianjurkan makan makanan yang mengandung
lemak tidak lebih 25% dari seluruh kalori yang dikonsumsi.
• Jenis lemak yang dikonsumsi sebaiknya adalah lemak yang
mengandung asam lemak essensial (ALE), yang tidak dapat
dibuat oleh tubuh
• Sumber ALE adalah : kacang-kacangan dan hasil olahannya,
ikan laut, biji-bijian dan hasil olahannya.
VITAMIN DAN MINERAL

Bagi pertumbuhan janin yang baik diutuhkan berbagai vitamin


dan mineral.
• Vitamin yang dibutuhkan adalah Vit A 25%, Vit D 100%, Vit E
25%, Vit C 33%.
• Vitamin kelompok B-kompleks 40%, terdiri dari : Thiamin
25%, Riboflavin 15%, Niasin 30%, Vit B6 100 %, Asam folat
33% dan Vit B12 50%.
• Mineral yang dibutuhkan : Kalsium, Fosfor dan Magnesium
50%, Zat Besi 300%, Zink 33% dan Iodium 16%
ASAM FOLAT
• Asam folat termasuk vitamin B komplek, yakni vitamin B9.
Kebutuhan asam folat pada ibu hamil dan usia subur sebanyak
400 mikrogram perhari (mg/hr) atau setara dengan 2 gelas susu.

• Asam folat penting untuk perkembangan tulang, jaringan dan


darah serta mencegah bayi mengalami kelainan.

• Kekurangan asam folat pada ibu hamil akan menyebabkan resiko


terjadinya cacat tabung syaraf (Neural Tube Defects/NTD), berat
bayi lahir rendah (BBLR) dan resiko lahirnya premature.

• Folat didapatkan dari sayuran berwarna hijau (seperti bayam,


asparagus, brokoli), jeruk, buncis, kacang-kacangan dan roti
gandum. Selain itu folat juga dapat didapatkan dari suplementasi
asam folat.
Vitamin
• Vitamin A
Vitamin A mempunyai fungsi untuk penglihatan, imunitas,
pertumbuhan dan perkembangan embrio. Kekurangan vitamin
A menyebabkan kelahiran prematur dan berat badan lahir
rendah. Sumber vitamin A antara lain: buah-buahan, sayuran
warna hijau atau kuning, mentega, susu, kuning telur dan
lainnya.
• Vitamin B
Vitamin B banyak sekali macamnya, antara lain: vitamin B1,
vitamin B2, niasin dan asam pantotenat yang dibutuhkan
untuk membantu proses metabolisme. Vitamin B6 dan B12
diperlukan untuk membentuk DNA dan sel-sel darah merah.
Sedangkan vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam
amino
• Vitamin C
Vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi jaringan
dari kerusakan dan dibutuhkan untuk membentuk kolagen
serta menghantarkan sinyal ke otak. Vitamin C juga membantu
penyerapan zat besi di dalam tubuh. Ibu hamil disarankan
mengkonsumsi 85 miligram per hari. Sumber vitamin C
didapat dari tomat, jeruk, strawberry, jambu biji dan brokoli.
• Vitamin D
Vitamin D berfungsi mencegah hipokalsemia, membantu
penyerapan kalsium dan fosfor, mineralisasi tulang dan gigi
serta mencegah osteomalacia pada ibu. Sumber vitamin D
terdapat pada susu, kuning telur dan dibuat sendiri oleh tubuh
dengan bantuan sinar matahari.
• Vitamin E
Vitamin E berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan serta
integrasi sel darah merah. Selama kehamilan, dianjurkan
mengkonsumsi 2 miligram per hari.
• Vitamin K
Kekurangan vitamin K dapat mengakibatkan gangguan
perdarahan pada bayi. Pada umumnya, kekurangan vitamin K
jarang terjadi.
ZAT BESI (mineral)
• Zat besi dibutuhkan u/ memproduksi hemoglobin, yang berperan
membawa oksigen ke jaringan tubuh. Kebutuhan zat besi ber+
sekitar 2 x lipat pd saat kehamilan
• Anemia defisiensi besi merupakan salah satu gangguan yang
paling sering terjadi selama kehamilan, karena selama kehamilan
volume darah akan meningkat akibat perubahan pada tubuh ibu
dan pasokan darah bayi
• Hal ini juga banyaknya darah yang dikeluarkan selama masa
persalinan.
• Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan dan
hambatan pada pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel
otak, kematian janin dalam kandungan, abortus, cacat bawaan,
lahir dengan berat badan rendah dan anemia pada bayi.
• Untuk mencukupi kebutuhan zat besi, ibu hamil dianjurkan
mengkonsumsi 30 miligram tiap hari. Efek samping dari zat
besi adalah konstipasi dan nausea (mual muntah). Zat besi
baik dikonsumsi dengan vitamin C, dan tidak dianjurkan
dikonsumsi bersama kopi, teh, dan susu. Sumber alami zat
besi dapat ditemukan pada daging merah, ikan, kerang,
unggas, sereal, dan kacang-kacangan.
• Penambahan zat besi baik dari makanan atau suplementasi
dapat mencegah penurunan Hb akibat hemodilusi
• Trimester I kebutuhan zat besi lebih rendah dr masa
sebelum hamil.

• Trimester II mulai meningkat, kebutuhan zat besi sebanyak


35 gr/hr dan 39 mg/hr pd trimester III

• Jumlah yang dibutuhkan sekitar 1000 mg selama hamil.

• Pd Trimester II & III kebutuhan zat besi ber tambah


banyak, yang tidak bisa dipenuhi dari makanan saja dan
harus ditambahkan dengan suplementasi zat besi.

• Suplementasi diberikan mulai trimester II, bila pd


trimester I dapat mengurangi keefektifan obat.
• Pemerintah memberikan suplementasi tablet zat besi
secara gratis sejak tahun 1975.
• Setiap tablet mengandung 60 mg Fe & 200µg asam
folat, yang diminum satu tablet/hr selama 3 bulan.
• Sebaiknya ditunjang dengan memperbaiki pola makan
dengan mengkonsumsi makanan yang kaya akan zat
besi, fortifikasi bahan makanan tertentu dengan zat
besi terutama yang banyak dikonsumsi oleh
penduduk.
• Penyuluhan dan pengawasan.
• Zat Seng (Zinc)
Zat seng digunakan untuk pembentukan tulang selubung syaraf
tulang belakang. Resiko kekurangan seng menyebabkan kelahiran
prematur dan berat bayi lahir rendah. Kebutuhan seng pada ibu
hamil sekitar 20 miligram per hari. Sumber makanan yang
mengandung seng antara lain: kerang, daging, kacang-kacangan,
sereal.
• Kalsium
Ibu hamil membutuhkan kalsium untuk pembentukan tulang dan
gigi, membantu pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi,
serta mengantarkan sinyal syaraf, kontraksi otot dan sekresi
hormon. Kebutuhan kalsium ibu hamil sekitar 1000 miligram per
hari. Sumber kalsium didapat dari ikan teri, susu, keju, udang,
sarden, sayuran hijau dan yoghurt
• Yodium
Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi yodium sekitar 200
miligram dalam bentuk garam beryodium. Kekurangan yodium
dapat menyebabkan hipotirodisme yang berkelanjutan
menjadi kritinisme.
• Kekurangan iodium selama hamil akan berefek pada
keguguran, penyimpangan perkembangan otak janin, berat
bayi lahir rendah dan kretinisme. Di Indonesia kekurangan
iodium dialami oleh berbagai masyarakat lain, sehingga
pemerintah telah mencanangkan kebijakan tentang garam
beryodium. Sumber pangan yang banyak mengandung iodium
adalah ikan, kerang dan rumput laut.

• .
• Fosfor
Fosfor berperan dalam pembentukan tulang dan gigi janin
serta kenaikan metabolisme kalsium ibu. Kekurangan fosfor
akan menyebabkan kram pada tungkai.
• Fluor
Fluor diperlukan tubuh untuk pertumbuhan tulang dan gigi.
Kekurangan fluor menyebabkan pembentukan gigi tidak
sempurna. Fluor terdapat dalam air minum
• Natrium
Natrium berperan dalam metabolisme air dan bersifat
mengikat cairan dalam jaringan sehingga mempengaruhi
keseimbangan cairan tubuh pada ibu hamil. Kebutuhan
natrium meningkat seiring dengan meningkatnya kerja ginjal.
Kebutuhan natrium ibu hamil sekitar 3,3 gram per minggu.
• Magnesium
Merupakan zat gizi lainnya yang berperan dalam membantu
membangun dan memperbaiki jaringan tubuh. Kekurangan
magnesium akan menyebabkan preeklamsia, bayi cacat dan
kematian bayi. Sumber pangan yang banyak mengandung
magnesium adalah sayur-sayuran, sumber makanan laut, ikan
tawar segar, daging, padi-padian dan kacang-kacangan.
Gizi Kurang pada Ibu Hamil
Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan
Menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin, seperti
diuraikan berikut ini

1. Terhadap Ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan
komplikasi pada ibu antara lain: anemia, pendarahan, berat
badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit
infeksi.

2. Terhadap Persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat
mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum
waktunya (premature), pendarahan setelah persalinan, serta
persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
3. Terhadap Janin
• Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses
pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan kegururan ,
abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan,
anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam
kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR)

• Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengetahui


status gizi ibu hamil antara lain memantau pertambahan berat
badan selama hamil, mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA),
dan mengukur kadar Hb.

• Pertambahan berat badan selama hamil sekitar 10 – 12 kg,


dimana pada trimester I pertambahan kurang dari 1 kg,
trimester II sekitar 3 kg, dan trimester III sekitar 6 kg.
• Pertambahan berat badan ini juga sekaligus bertujuan memantau
pertumbuhan janin. Pengukuran LILA dimaksudkan untuk
mengetahui apakah seseorang menderita Kurang Energi Kronis
(KEK), sedangkan pengukuran kadar Hb untuk mengetahui
kondisi ibu apakah menderita anemai gizi.
• Gizi yang baik diperlukan seorang ibu hamil agar pertumbuhan
janin tidak mengalami hambatan, dan selanjutnya akan
melahirkan bayi dengan berat normal.
• Dengan kondisi kesehatan yang baik, system reproduksi normal,
tidak menderita sakit, dan tidak ada gangguan gizi pada masa pra
hamil maupun saat hamil, ibu akan melahirkan bayi lebih besar
dan lebih sehat daripada ibu dengan kondisi kehamilan yang
sebaliknya.
• Ibu dengan kondisi kurang gizi kronis pada masa hamil sering
melahirkan bayi BBLR, vitalitas yang rendah dan kematian yang
tinggi, terlebih lagi bila ibu menderita anemia.
ANEMIA PADA IBU HAMIL

• Anemia yg ditemukan pada Bumil adalah Anemia Gizi Besi


(AGB).
• AGB Anemia yg terjadi karena kurangnya zat besi & Asam
Folat dalam darah, dimana konsentrasi hemogobin (Hb) dalam
darah berkurang karena terganggunya pembentukan sel-sel
darah merah akibat kurangnya kadar zat besi dalam darah.
• Jika simpanan zat besi (ferritin dlm hati) rendah lambat laun
tidak akan cukup untuk membentuk sel-sel darah merah di
dalam sumsum tulang. Akibatnya, kadar Hb terus menurun
dibawah batas normal.
• AGB dapat menyebabkan kerawanan saat melahirkan,
perdarahan, BBLR, bahkan kematian bagi ibu dan anak.
Makanan yang sebaiknya dihindari ibu
hamil
1. Makanan yang mengandung pengawet, pewarna buatan dan bahan
kimia lainnya, seperti : MSG, Aspartam dan Sakarin.
2. Daging, telur dan ikan yang dimask kurang matang.
3. Tidak memakan sayuran dan daging dalam keadaan mentah.
4. Kopi dan Coklat yang mengandung kafein, dapat meningkatkan tekana
darah
5. Makanan berkalori tinggi, seperti keripik dan kue manis.
6. Makanan yang mengandung gas, seperyti nangka, kol dan ubi jalar.
Makanan ini dapat menyebabkan nyeri ulu hati.
7. Minuman ringan bersoda (soft drink), karena mengandung kalori
tinggi.
8. Minuman beralkohol dan minuman keras, karena dapat
membahayakan janin dalam kandungan.
9. Rokok
10. obat-obatan
Zat gizi yang dibutuhkan janin di dalam
kandungan
• Perkembangan otak janin paling cepat terjadi mulai usia trimester
ketiga kehamilan sampai dengan bayi usia 5 – 6 bulan.
• Zat gizi yang mempunyai peranan untuk perkembangan otak janin di
dalam kandungan diantaranya adlah DHA, AA, Omega 3, Omega 6,
Kolin dan Asam Folat.
1. Docosahexaenoic acid (DHA) dan arachidonic acid (AA).
- Merupakan komponen asam lemak esensial di otak yang di
peroleh dari darah ibu.
- Penting untuk perkembangan saraf otak dan retina,pembentukan
jaringan lemak otak, serta interkonelsi antar-saraf otak.
- Kekurangan DHA dapat mengakibatkan : gangguan kemampuan
belajar (IQ), gangguan penglihatan, gangguan mental (perilaku)
dan gangguan metabolisme neurotransmitter (pengaturan
rangsang di antara sel-sel otak).
- DHA & AA dapat diperoleh dari ikan, terutama yang hidup di
perairan laut dalam, misalnya : ikan salmon, haring, sarden,
tenggiri dan kembung.
- Selain itu, beberapa ikan air tawar jg mengandung DHA & AA,
seperti ikan tawes, bawal dan ikan mas.
2. Omega 3 & omega 6
- Omega 3 berperan penting dalam perkembangan otak, sel saraf
dan indera penglihatannya.
- Sumber Omega 3 diantaranya sayuran berwarna hijau, sperti
kangkung, bayam, dan brokoli. Ayam serta minyak biji-bijian.
- Omega 6 bersama DHA membantu proses perkembangan otak
janin.
- Omega 6 banyak terdapat di minyak kedelai dan minyak matahari.
3. Kolin
- Adalah zat gizi yang harus ada dalam makanan sehari-hari,
walaupun hanya dibutuhkan sedikit oleh tubuh.
- Didalam tubuh, kolin akan di pecah menjadi fosfatidilkolin
dan asetilkolin.
- Fosfatidilkolon merupakan bagian penting dari membran sel
otak
- Asetilkolin berperan sebagai neurotransmiter yang
mengontrol gerak otot (gerakan motorik), daya ingat dan
fungsi tubuh lainnya
- Persediaan Kolin dalam tubuh ibu berkurang selama
kehamilan, sehingga mempengaruhi perkembangan otak
janin.

Anda mungkin juga menyukai