Anda di halaman 1dari 25

KANKER

REFERAT PAYUDARA
Pembimbing : dr. I Ketut Djulijasa, Sp. B
Oleh : Risma Imthihanul S, S.Ked

SMF BEDAH RUMAH SAKIT TK.II KARTIKA HUSADA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA
KUBU RAYA
2018
POKOK PEMBAHASAN

1 PENDHULUAN

2 TINJAUAN PUSTAKA

3 KESIMPULAN
PENDAHULUAN
TINJAUAN
PUSTAKA
Fisiologi &
KANKER PAYUDARA

Kanker payudara merupakan jenis tumor


ganas yang dapat berasal dari kelenjar,
saluran kelenjar dan jaringan penunjang
payudara.4 Kanker payudara merupakan kega
nasan pada jaringan payudara yang dapat be
rasal dari epitel duktus maupun lobulusnya.2

Berdasarkan Pathological Based Registration


di Indonesia, KPD menempati urutan pertama
dengan frekuensi relatif sebesar 18,6%.2
FAKTOR RISIKO & ETIOLOGI

1.Usia
2.Genetika dan Familial
3. Reproduksi dan Hormonal
4. Gaya Hidup
5. Lingkungan
Patogenesis

Gambar 1. Tumorigenesis
Cont..

Gambar 2. Persebaran kanker Payudara:


A. Kelenjar Limfe regional, 1) Aksila Level Berg 1, 2) Nodus Rotter, Level berg II, 3) Lev
el berg III, 4) mamaria internal, 5) supraklavikular.
B. Metastasis jauh, 1) Otak, 2) pleura dengan eksudat pleura, 3) paru, 4) hati, 5) tulang (a
vertebra, b tulang panjang, c iga), 6) kulit.4
Metastasis Hematogen Kanker Payudara
Letak Gejala dan Tanda Utama
Otak Nyeri kepala, mual muntah, epilepsy, ataksia,
paresis dan parestesi.

Pleura Efusi dan sesak nafas


Paru Batuk
Hati Kadang asimtomatis, namun dapat ditemukan
massa dari icterus obstruksi

Tulang
1. Tengkorak Nyeri, kadang tanpa kaluhan
2. Vertebra Kempaan sum sum tulang
3. Iga Nyeri, patah tulang
4. Tulang Panjang Nyeri, patah tulang
Klasifikasi
Kanker Epithelial Non Invasif Ductal Carcinoma In Situ (DCIS)
Lobular Carcinoma In Situ (LCIS)
Kanker Epithelial Invasif Karsinoma Duktal Invasif
Karsinoma Lobular Invasif
Keganasan Campuran Angiosarkoma
jaringa epitel dan jaringan ikat
Diagnosis
Anamnesis
Keluhan Utama
 Benjolan di payudara
 Kecepatan tumbuh dengan/tanpa rasa sakit
 Nipple discharge, retraksi puting susu, dan krusta
 Kelainan kulit, dimpling, peau d’orange, ulserasi, venektasi
 Benjolan ketiak dan edema lengan
Keluhan Tambahan
 Nyeri tulang (vertebra, femur)
 Sesak dan lain sebagainya
Pemeriksaan Fisik
1. Status generalis
2. Status lokalis : Payudara kanan atau kiri atau bilateral
3. Massa tumor
 Lokasi
 Ukuran
 Konsistensi
 Bentuk dan batas tumor
 Terfiksasi atau tidak ke kulit, m.pectoral atau dinding dada
4. Perubahan kulit
 Kemerahan, dimpling, edema/nodul satelit
 Peau de orange, ulserasi
Cont..
5. Perubahan puting susu/nipple
 Tertarik
 Erosi
 Krusta
 Discharge
6. Status kelenjar getah bening
 Kgb aksila : Jumlah, ukuran, konsistensi, terfiksir terhadap sesama atau
jaringan sekitar
 Kgb infraklavikula : idem
 Kgb supraklavikula: idem
7. Pemeriksaan pada daerah metastasis
 Lokasi : tulang, hati, paru, otak
 Bentuk
 Keluhan
Stadium Secara Klinis
Klasifikasi TNM
 Ukuran Tumor Primer (T
 Tx : Tumor primer tidak dapat dinilai
 T0 : Tidak terdapat tumor primer
 T1 : Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya 2 cm atau kurang.
T1mic : Mikroinvasi 0,1 sampai 0,5 cm
T1a : 0,1 sampai 0,5 cm
T1b : >0,5 cm sampai 1 cm
T1c : >1 cm sampai 2 cm
 T2 : Tumor dengan ukuran diameter > 2cm sampai 5 cm
 T3 : Tumor dengan ukuran diameter lebih dari 5 cm
 T4 : Ukuran tumor berapa pun dengan ekstensi langsung ke dinding dada atau kulit
 T4a : Ekstensi ke dinding dada, tidak termasuk musculus pektoralis mayor
 T4b : Edema (termasuk peau d’orange) atau ulserasi pada kulit payudara atau nodul satelit pa
da kulit yang terbatas pada payudara tersebut.
 T4c : T4a dan T4b
 T4d : Inflammatory carcinoma
Kelenjar Getah bening Regional (N)
 Nx : tidak bisa dinilai (baik yang telah diangkat maupun yang tidak diangkat)
 N0 : tidak ada metastasis KGB regional
 N1 : metastasis ke kelenjar getah bening aksila ipsilateral yang dapat digerakkan
 N2 : metastasis ke kelenjar getah bening aksila ipsilateral yang terfiksir atau kusut, a
tau adanya pembesaran kelenjar getah bening mammaria interna ipsilateral yang sec
ara klinis tidak ada metastasis ke kelenjar getah bening aksila.
 N3 : metastasis pada kelenjar getah bening infraklavikular ipsilateral dengan atau ta
npa keterlibatan kelenjar getah bening aksila, atau secara klinis terdapat metastasis k
e kelenjar getah bening mamaria interna ipsilateral dan ditemukan secara klinis meta
stasis kelenjar getah bening aksila atau metastasis ke kelenjar getah bening supraklav
ikular ipsilateral dengan atau tanpa metastasis kelenjar getah bening aksila/ kelenjar
getah bening Internal mammary.
Metastasis jauh (M)

• Mx : Metastasis tidak dapat dinilai


• M0 : Tidak terdapat metastasis
• M1 : Metastasis
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan pembantu BIOPSI


1. Mamografi 1. FNAB
2. Duktografi 2. Core biopsy
3. Ultrasonografi 3. Biopsi terbuka
4. MRI 4. Sentinel node biopsy
5. Immunohistokimia
Tatalaksana
1. Pembedahan
2. Radioterapi dan
3. Terapi sistemik
Prognosis
PENCEGAHAN & SKRINING

Skrining
 Sadari Profilaksis
 Mamografi  Tamoksifen
 Raloksifen
KESIMPULAN
Kesimpulan
Kanker payudara merupakan keganasan pada jaringan payudara yang
dapat berasal dari epitel duktus maupun lobulusnya.
Your Text Here
Penyebab
Your Text Here
kanker
Your Text Here
payudara sampai saat ini belum dapat diketahui
You can simply
secara pasti, diduga
You can simply
pen
You can simply
yebab kanker payudara adalah multifaktorial.
impress your Berdasarkan
impress your Pathological
impress your
audience and add audience and add audience and add
Based Registration di Indonesia, KPD
a unique zing.
menempati urutan
a unique zing.
pertama
a unique zing.
dengan frekuensi relatif sebesar 18,6%.2 Di Indonesia, lebih dari 80%
kasus ditemukan berada pada stadium yang lanjut, oleh karena itu
perlu pemahaman tentang upaya pencegahan, diagnosis dini,
pengobatan kuratif maupun paliatif serta upaya rehabilitasi yang baik,
agar pelayanan pada penderita dapat dilakukan secara optimal.
EARLY DETECTION
SAVES LIVES
Thank you

Anda mungkin juga menyukai