Anda di halaman 1dari 24

SIKLON TROPIS

Meteorologi laut
M. Arif Zainul Fuad, M.Sc. Marine Science Dept. Brawijaya University
Definisi
 Secara teknis, siklon tropis didefinisikan sebagai
 Sistem tekanan rendah non-frontal yang berskala
sinoptik yang tumbuh di atas perairan hangat dengan
wilayah perawanan konvektif dan kecepatan angin
maksimum setidaknya mencapai 34 knot pada lebih
dari setengah wilayah yang melingkari pusatnya, serta
bertahan setidaknya enam jam.
Syarat Terjadinya Siklon Tropis
 Siklon tropis terbentuk pada lintang >10 derajat (LU & LS).
 Suhu permukaan laut(SST) di atas ± 26,5o.
 Adanya daerah perairan yang luas.
 Adanya gangguan dekat permukaan
 Siklon tropis tidak terjadi secar tiba-tiba, akan tetapi memerlukan
suatu sistem putaran dan aliran yang besar di dekat permukaan.
 Shear angin vertikal yang rendah di antara permukaan dan
bagian atas troposfer (kurang dari 10 m/detik).
 Shear angin vertikal adalah besar perubahan angin terhadap
ketinggian.
 Adanya lapisan yang relatif basah dekat troposfer bagian
tengah (pada ketinggian 5 km).
Daerah Pertumbuhan
 Daerah pertumbuhan :
 Atlantik Barat, Pasifik Timur, Pasifik Utara bagian
barat, Samudera Hindia bagian utara dan selatan,
Australia dan Pasifik Selatan.
 Sekitar 2/3 di Northern Hemisphere

 Sekitar 65% siklon tropis terbentuk di daerah antara


10° - 20° dari ekuator,
 13% siklon tropis di daerah lintang 20° ,

 Di lintang rendah (0° - 10°) siklon tropis jarang


terbentuk.
No Nama Daerah Pertumbuhan Luasan Wilayah
Samudra Atlantik Utara, Laut Karibia dan Teluk
1 Atlantik Utara
Meksiko
2 Pasifik Timur Laut Amerika Utara hingga 180° BT

3 Pasifik Barat Laut Sebelah Barat 180° BT, termasuk Laut Cina Selatan

4 Hindia Utara Teluk Benggala dan Laut Arab

5 Hindia Selatan Samudra Hindia Selatan sebelah Barat 100° BT

6 Hindia Tenggara / Australia Bumi Belahan Selatan 100 - 142° BT

7 Pasifik Barat Daya / Australia Bumi Belahan Selatan sebelah Timur 142° BT
Siklus Hidup Siklon Tropis
 Waktu rata-rata yang dibutuhkan sebuah siklon tropis dari mulai tumbuh
hingga punah adalah sekitar 7 (tujuh) hari, namun variasinya bisa
mencapai 1 hingga 30 hari.
 1. Tahap pembentukan
 Ditandai dengan adanya gangguan atmoster.
 Jika dilihat dari citra satelit cuaca, ditandai dengan wilayah konvektif dengan
awan cumulonimbus. Pusat sirkulasi seringkali belum terbentuk, namun
kadangkala sudah nampak pada ujung sabuk perawanan yang membentuk
spiral.
 2. Tahap belum matang
 wilayah konvektif kuat terbentuk lebih teratur membentuk sabuk perawanan
melingkar (berbentuk spiral) atau membentuk wilayah yang bentuknya relatif
bulat.
 Intensitasnya meningkat secara simultan ,
 tekanan udara permukaan yang turun mencapai kurang dari 1000 mb
 V/Kec angin : gale force wind (kecepatan angin ≥ 34 knot atau 63 km/jam). Angin
terkonsentrasi pada cincin yang mengelilingi pusat sirkulasi.
 3. Tahap matang
 bentuk siklon tropis cenderung stabil.
 Tekanan udara minimum di pusatnya dan angin maksimum di sekelilingnya
 Sirkulasi siklonik dan wilayah dengan gale force wind meluas, citra satelit cuaca
menunjukkan kondisi perawanan teratur dan lebih simetris.
 Pada siklon tropis yang lebih kuat ,terlihat adanya mata siklon, ditandai dengan
wilayah bersuhu paling hangat di tengah-tengah sistem perawanan dengan
angin permukaan yang tenang dan dikelilingi oleh dinding perawanan konvektif
tebal di sekelilingnya (dinding mata).
 4. Tahap pelemahan
 pusat siklon yang hangat mulai menghilang, tekanan udara meningkat dan
wilayah dengan kecepatan angin maksimum meluas dan melebar menjauh dari
pusat siklon.
 Tahap ini dapat terjadi dengan cepat jika siklon tropis melintas di wilayah yang
tidak mendukung bagi pertumbuhannya, seperti misalnya memasuki wilayah
perairan lintang tinggi dengan suhu muka laut yang dingin atau masuk ke
daratan.
Struktur Siklon Tropis
 Siklon tropis terdiri dari tiga bagian utama :
 Eye – Area bertekanan rendah yang merupakan pusat
sirkulasi siklon.
 Eye wall – Area berupa angin dasyat disekitar eye
yang berputar mengelilingi pusat dengan sangat
cepat.
 Rain bands – area pita sirkulasi thunderstorms dibagian
terluar eye yang merupakan tempat berlangsungnya
siklus evaporasi/kondensasi yang merupakan sumber
pembentukan badai.
Struktur Siklon Tropis
Perbedaan Antara Siklon, Tornado,
Puting Beliung & Water Spout

Kriteria Siklon Tornado


Di darat.
Di laut, umumnya di atas lintang 10
Daerah tumbuhnya Tornado yang terjadi di
derajat utara maupun selatan
perairan disebut water spout
Untuk siklon di bumi belahan selatan
umumnya bergerak ke arah barat atau Arah pergerakannya
barat daya, sedangkan untuk siklon di tergantung pada arah gerak
Arah gerak
bumi belahan utara umumnya badai guntur (thunderstorm)
bergerak ke arah barat atau barat pembentuknya.
laut.
Ukuran diameter ratusan meter. Ratusan kilometer.
1 - 30 hari, dengan rata-rata 3 - 8 3 menit hingga lebih dari satu
Lama hidupnya
hari. jam.
Siklon Tropis, Badai Tropis, Hurricane
& Typhoon
 Badai tropis merupakan kata lain siklon tropis.
 Hurricane merupakan sebutan bagi siklon tropis di
Samudra Pasifik Selatan, Samudra Pasifik Timur Laut
dan Samudra Atlantik Utara yang mempunyai
kecepatan angin maksimum lebih dari 64 knot (119
km/jam).
 Typhoon (Taifun) atau topan adalah hurricane yang
terjadi di Samudra Pasifik Barat Laut.
Nama Siklon Tropis
 Tiap siklon tropis memiliki nama masing-masing.
 Di Samudra Atlantik dan di sekitar Australia, siklon tropis
diberi nama seperti nama manusia, urut alphabet dominan
wanita:
 Anna, Blanche, Carol, Debbie, Eve, Francelia, Gerda, Holly, Inga,
Jenny, kara, Martha, Netty, Orva, Peggy, Rhoda, Tanya, Virgy,
Wenda.
 Andrew, George
 Di Samudra Pasifik Barat, nama siklon tropis bisa lebih
bervariasi
 siklon tropis Halong (nama teluk di Vietnam), Mekhala (bidadari
guntur), Bavi (nama deretan pegunungan di Vietnam bagian
Utara), hingga Fengshen (dewa angin).
Musim Siklon di Sekitar Indonesia
 Apakah Indonesia Dilalui oleh Siklon Tropis ?
 Indonesia yang terletak di sekitar garis katulistiwa
termasuk wilayah yang tidak dilalui oleh lintasan siklon
tropis.
 Siklon tropis dpt terjadi di sekitar wilayah Indonesia,
dan memberikan dampak tidak langsung pada kondisi
cuaca di Indonesia
Siklon Tropis di Sebelah Selatan
Indonesia
 Data Time series 42 Tahun
Siklon tropis di sebelah utara Indonesia

 Data Time series 56 Tahun


Dampak Siklon Tropis
 Dampak Langsung
 gelombang tinggi,
 gelombang badai atau storm surge yang berupa
naiknya tinggi muka laut seperti air pasang tinggi yang
datang tiba-tiba,
 hujan deras serta

 angin kencang.
Dampak Siklon Tropis
 Dampak Tidak Langsung
 1. Daerah pumpunan angin.
 Siklon tropis yang terbentuk di sekitar perairan sebelah
utara maupun sebelah barat Australia seringkali
mengakibatkan terbentuknya daerah pumpunan angin
di sekitar Jawa atau Laut Jawa, NTB, NTT, Laut Banda,
Laut Timor, hingga Laut Arafuru.
 Pumpunan angin inilah yang mengakibatkan
terbentuknya lebih banyak awan-awan konvektif
penyeab hujan lebat di daerah tersebut.
Dampak Siklon Tropis
 daerah pumpunan angin terlihat sebagai daerah memanjang yang penuh
dengan awan tebal yang terhubung dengan perawanan siklon tropis,
 terlihat seolah-olah siklon tropis tersebut mempunyai ekor.
 seringkali disebut sebagai ekor siklon tropis.
Dampak Siklon Tropis
 2.Daerah belokan angin
 Siklon
tropis di Samudra Hindia Tenggara
menyebabkan terbentuknya daerah belokan angin di
Sumatra bagian Selatan atau Jawa bagian Barat.
 dapat mengakibatkan terbentuknya lebih banyak
awan-awan konvektif penyebab hujan lebat
Dampak Siklon Tropis
 3. Daerah defisit kelembaban
 Siklon tropis di perairan sebelah utara Sulawesi atau di
Laut Cina Selatan seringkali teramati bersamaan
dengan berkurangnya curah hujan di wilayah Sulawesi
bagian utara atau Kalimantan.
 siklon tropis tersebut menyerap persediaan udara
lembab yang terdapat dalam radius tertentu di
sekitarnya, termasuk yang terkandung di atmosfer di
atas Kalimantan dan Sulawesi bagian utara.

Anda mungkin juga menyukai