Anda di halaman 1dari 11

Range of motion (ROM) adalah latihan

yang dilakukan untuk mempertahankan


atau memperbaiki tingkat kesempurnaan
kemampuan menggerakan persendian
secara normal dan lengkap untuk
meningkatkan massa otot dan tonus otot
 Meningkatkan atau mempertahankan
fleksibiltas dan kekuatan otot
 Mempertahankan fungsi jantung dan
pernapasan
 Mencegah kekakuan pada sendi
 Merangsang sirkulasi darah
 Mencegah kelainan bentuk, kekakuan
dan kontraktur.
 Menentukan nilai kemampuan sendi
tulang dan otot dalam melakukan
pergerakan
 Mengkaji tulang, sendi, dan otot
 Mencegah terjadinya kekakuan sendi
 Memperlancar sirkulasi darah
 Memperbaiki tonus otot
 Meningkatkan mobilisasi sendi
 Memperbaiki toleransi otot untuk latihan
• Latihan range of motion dilakukan perlahan dan hati-hati
sehingga tidak melelahkan pasien
• Program latihan range of motion direncanakan dengan
memperhatikan umur pasien, diagnosis, tanda-tanda vital, dan
lamanya tirah baring
• Latihan range of motion sering diprogramkan oleh dokter dan
dikerjakan oleh ahli fisioterapi dan perawat.

• Bagian-bagian tubuh yang dapat dilakukan latihan range of


motion adalah leher, jari, lengan, siku, bahu, tunit, kaki, dan
pergelangan tangan.
• Latihan range of motion dapat dilakukan pada semua persendian
atau hanya pada bagian-bagian yang dicurigai mengalami
proses penyakit.
• Latihan range of motion dilakukan harus sesuai waktunya,
misalnya setelah mandi atau perawatan rutin telah dilakukan
 ROM Aktif, yaitu gerakan yang dilakukan oleh seseorang
(pasien) dengan menggunakan energi sendiri. Perawat
memberikan motivasi, dan membimbing klien dalam
melaksanakan pergerakan sendi secara mandiri sesuai
dengan rentang gerak sendi normal (klien aktif).

 ROM Pasif, yaitu energi yang dikeluarkan untuk latihan


berasal dari orang lain (perawat) atau alat mekanik.
Perawat melakukan gerakan persendian klien sesuai
dengan rentang gerak yang normal (klien pasif).
Kekuatan otot 50 %. Indikasi latihan pasif adalah pasien
semikoma dan tidak sadar, pasien dengan keterbatasan
mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua
latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring
total atau pasien dengan paralisis ekstermitas total
1. Gerakan meluruskan dan
menekuk sendi bahu

2. Gerakan menekuk dan


meluruskan siku

fleksi ekstensi
3. Gerakan memutar fleksi
ekstensi

pergelangan
tangan
abduksi adduksi

fleksi abduksi

4. Gerakan jari
tangan

oposisi
5. Gerakan pinggul
dan lutut
fleksi ekstensi
abduksi adduksi

Rotasi internal Rotasi eksternal

Dorsofleksi Fleksi plantar

6. Gerakan Telapak
Kaki dan
Pergelangan kaki
dan telapak kaki
Fleksi & ekstensi jari-jari kaki
7. Gerakan leher

8. Gerakan hiperekstens
› Leher
› Bahu
› panggul
 Hodajat, Nucki N Dr, SpOT(K),M.Kes, FICS,
2009. Artikel Ilmiah Pencegahan infeksi
pada luka post oprasi. Bandung: FK-
UNPAD Bag, Orthopedia & Traumatologi
Rs. Hasan sadikin.
 Potter & Perry.2010.Fundamental
Keperawatan Vol: 2 Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai