1. Anamnesa
2. Pemeriksaan umum :
- Keadaan umum Respirasi, Posture, Pulsasi
vena, Oedema
3. Pemeriksaan fisik :
- Inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi
4. Pemeriksaan penunjang :
- EKG, USG, Radiografi
- Darah
PERICARDITIS
• Radang akut / kronis pada pericardium
ETIOLOGI :
• Primer trauma dari luar, tusukan benda tajam dari
oesophagus
• Infeksi bakteri
• Akibat penyakit distemper, pneumonia dan pleuritis
• Penyakit pada tulang rusuk / costae, Lgl. mediastinalis
• Adanya gangguan organ dlm cavum abdominalis
• Karena proses sepsis
Gejala Klinis
DIAGNOSA :
• Secara pasti sulit kecuali pemeriksaan tepat
terdengar suara friksi (suara friksi akan hilang setelah
terjadi exudasi)
• Pemeriksaan tepat dilakukan ECG
PROGNOSA :
• Kasus akut dan ringan segera sembuh bila faktor
penyebab di hilangkan (fausta)
• Kasus berat dan kronis jelek (infausta)
Terapi
• Antibiotik
- Penicillin G : selama 4 minggu
- Gentamicin : selama 2 minggu
• Bronkodilator
- teofilin, aminofilin, pentoxifylline, dan terbutaline
• Kortikosteroid
- prednisolone, prednisone, methyl prednisolone
MIOKARDITIS
ETIOLOGI :
• Virus
• Bakteri
• Rikettsia
• Jamur
• Parasit
Gejala Klinis
GEJALA KLINIS :
• Tachycardia
• Bunyi jantung melemah
• Gagal jantung
• Dekompensasi jantung
DIAGNOSA :
• Berdasarkan gejala klinis
• Diagnosa penegak pemeriksaan EKG
• Preparat histopatologi
Terapi
ETIOLOGI :
• Umumnya karena insufiensi valvula jantung
• Kelanjutan myocarditis
• Gangguan arteri coronoria
• Ikutan penyakit lain hepatitis, nefritis
• Akibat anemia atau hipoproteinemia
Gejala Klinis
ETIOLOGI :
• Akibat ruptur jantung
• Traumatik jatuh sehingga ada pembuluh
darah yang pecah
Gejala Klinis
1. Kelemahan jantung
- diikuti kepucatan membran mukosa
- kelemahan umum dan hewan kolaps
2. Kematian cepat jantung tidak mampu bekerja lagi
3. Perjalanan penyakit berjalan lambat
- dapat bertahan dalam beberapa jam / hari dengan
jantung sangat lemah disertai gejala yg menunjukkan
adanya cairan dalam rongga pericard
4. Nafas dypnoe, daerah pekak jantung melebar
5. Auskultasi : suara jantung melemah
Terapi
INSUFISIENSI VALVULA
• Penutupan valvula tidak sempurna
• Jika jantung mampu kompensasi gejala klinis tdk jelas
• Jika jantung menurun gangguan sirkulasi dan penurunan
kondisi tubuh
STENOSIS VALVULA
• Menyempitnya lumen valvula adanya benjolan-benjolan, ulcera
valvula gangguan fisiologis cor
• Jantung mampu kompensasi hipertropi
• Jantung tdk mampu kompensasi :
- ganguan cor segera diikuti gejala
Etiologi dan Predisposisi
ETIOLOGI :
• Akibat endocarditis
• Adanya dilatasi cordis
• Racun yang mempengaruhi struktur / kerja valvula
PREDISPOSISI :
• Hewan mengalami anemia atau malnutrisi
DIAGNOSA :
•Dibedakan atas bising yg terjadi
PROGNOSA :
•Dubius infausta
TERAPI :
a.Tidak ada obat khusus
b.Penempatan hewan pd tempat yg tenang
c.Perawatan dan makan yg baik
d.Cardiotonika, diuretika terapi symtomatik
•
CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF)
ETIOLOGI :
1. Penyakit kelainan pada katub atau myocard
(perolehan)
2. Penyakit jantung kongenital
3. Penyakit jantung disebabkan cacing jantung
Gejala Klinis
• Batuk, dypsnoe
• Oedema pulmonum, Oedema subcutan
• Kongesti vena
• Splenomegali
• Ascites
• Hydrothorax
• Hepatomegali
• Cardiac Cachexia
• Hydropericard
Terapi
1. Pemberian digitalis
2. Pemberian diuretik (R/ Furosemide)
3. Diet rendah sodium
4. Pemberian bronchodilator (aminofilin, pentoxifylline)
5. Obat-obatan untuk terapi penunjang :
- Antibiotika
- Narkotika (morfin)
- Phlebotomy, abdominocentesis, thoracocentesis
- Terapi Oksigen
- Istirahat
SHOCK
MACAM SHOCK :
1.Haemorrhagic shock 5. Neurogenic shock
2.Hypovolemic shock 6. Anaphylactic shock
3.Septic shock 7. Cardiogenic shock
4.Traumatic shock
ETIOLOGI :
• Kegagalan progresif sistem sirkulasi terjadi kerusakan
jaringan, karena penurunan suplai darah melalui kapiler
Gejala Klinis
• Mukosa anaemis
• Penurunan temperatur
• Kelemahan otot
• Penurunan fungsi sensoris
• Tachycardia
• Frekuensi respirasi meningkat
• Oligo / anuria
Terapi
ETIOLOGI :
• Ductus arteriosus yang berasal dari arcus aorticus
tetap terbuka beberapa hari setelah kelahiran
• Ductus tersebut seharusnya tertutup 1 minggu
post partus dan menjadi ligamentum arteriosum
GEJALA KLINIS :
• Stamina dan nafsu makan menurun
• Abdomen membesar, lemah kaki belakang
• Dispnoea, sianosis, syncope, seizure
• Berat badan turun
• Bising sistolik dan diastolik
• Hipertensi pulmonal berat
PROGNOSA : Infausta
TERAPI :
- Tindakan operatif
PULMONIC STENOSIS
ETIOLOGI :
• Adanya obstruksi yang menghambat aliran
darah normal dari ventrikel kanan ke arteri
pulmonalis
Gejala Klinis
Berdasarkan :
1.Jenis anjing penderita
2.Umur
3.Hasil pemeriksaan klinis :
- Pemeriksaan ECG
- Kateterisasi jantung
- Angiocardiography
Terapi
KASUS RINGAN :
• Diuretika meredakan gejala gagal jantung dan mengeluarkan kelebihan
cairan (Cth : tiazid, furosemide)
• Beta blockers meringankan kerja cor (Cth: dikloroisoproterenol)
• Antikoagulan mencegah pembekuan darah (Cth: dikumoral, warfarin)
• Antiaritmia mengontrol irama detak jantung (Cth: amiodarone,
disopyramide, procainamide, propranolol, quinidine)
• Vasodilator meringankan kerja jantung & mengatur aliran darah agar
tidak berbalik kembali (Cth: isoxsuprine, flunarizine, citicoline, buflomedil)
KASUS BERAT :
• Tindakan pembedahan atau operasi
ATRIAL SEPTAL DEFECT (ACD)
ETIOLOGI :
• Penyebab belum dapat diketahui secara pasti
• Faktor prenatal infeksi bakteri (rubella), umur induk tua, dll
• Faktor genetik riwayat penyakit induk, kelainan bawaan lain
Diagnosa
ETIOLOGI :
• Kelainan / kebocoran sekat (septum) ventrikel darah dari
bilik kiri mengalir ke bilik kanan pada saat systole
• Kelainan jantung bawaan adanya gangguan pada proses
pembentukan jantung semasa fetus
Gejala Klinis
ETIOLOGI :
1. Kerusakan pada septum ventrikel sebelah atas
2. Ventricular Septal Defect (VSD)
3. Stenosis pulmonalis
4. Hypertrophy ventrikel penebalan otot ventrikel
Gejala Klinis
ETIOLOGI :
• Tidak jelas
• Ikutan penyakit jantung Congestive Heart
Failure (CHF)
Gejala Klinis
• Perjalanan penyakit ini terjadi secara progresif, dalam waktu beberapa minggu
hingga beberapa tahun terjadi exaserbasi dan remisi dari CHF
AUSKULTASI
• Auskultasi terdengar bising sitolik yang lemah pada fase awal dari penyakit,
tetapi makin keras dan panjang pada keadaan yang lanjut.
• Intensitas sistole meningkat dan pada keadaan hipertensi pulmonum, intensitas
diastole juga meningkat.
• Terdengar suara jantung ke-3 dan ke-4 (gallop sounds = irama jantung derap
kuda) yang menyatakan adanya CHF.
• Irama jantung normal, kecuali bila terdapat arrhythmia cordis
PEMERIKSAAN RADIOGRAPHY
• Pada pemeriksaan radiography terlihat pembesaran atrium kiri dan ventrikel kiri
dan kanan dan kelainan-kelainan pada paru-paru.
PEMERIKSAAN ECG
• Terdapat macam-macam arrhytmia pada paru-paru, yang menyatakan adanya
pembesaran ventrikel kiri dan kanan.
DIAGNOSA DIFERENSIAL
1. Pneumonia
2. Penyakit paru-paru kronis
3. Anaemia
4. Chronic Tricuspid Valvular Fibrosis
5. Ruptura Chorda Tendinae
6. Idiopathic Congestive Cardiomyopathy
7. Kelainan-kelainan jantung congenital
- misalnya VSD dan Aortic Stenosis
Terapi
• Terapi dilakukan secara simptomatis
A. Fase 1 :
- tidak diperlukan terapi, kecuali membatasi makanan yang terlalu tinggi kadar
sodiumnya.
B. Fase 2 :
1. membatasi exercise
2. membatasi sodium dan kalori dalam makanan.
3. memberikan bronchodilator
4. pemberian sedative bila diperlukan
C. Fase 3 dan 4 :
1. cardiac glycosides 4. Istirahat total
2. diuretic 5. pemberian antitusif dan sedative
3. membatasi intake sodium 6. terapi-terapi lain (lihat terapi CHF)
RUPTURA ENDOCARDIAL
DAN LEFT ATRIAL TEAR
• Komplikasi dari Chronic Mitral Valvular Fibrosis (CMVF)
Diagnosa :
• Haemopericardium pemeriksaan radiografik,
dimana bayangan jantung terlihat membesar dan
membulat
Diagnosa differensial :
1. CHF kronis karena CMVF
2. Rupture Chorda Tendinae
3. Pericardial Effusion
Terapi
Tanda Klinis
- Terjadi tanda–tanda CHF yang hebat dengan tiba-tiba :
1. tanda oedema pulmonum
2. respiratory distress yang hebat, sehingga hewan berdiri dengan abduksi siku dan ekstensi
kepala dan leher
3. Cyanosis
4. Kongesti vena yang berat
5. Terdapat bising sistolik yang keras dengan precordial thrill
6. Jerky pulse
7. Frekuensi jantung meningkat
8. Terdengar gallop sounds
• Pemeriksaan Radiografik dan ECG sama dengan CMVF yang berat
Diagnosa Deferensial, Prognosa & Terapi
DIAGNOSA DIFERENSIAL :
1. Left Atrial Tear dengan Cardiac Temponade
2. Penyakit katub jantung yang berat
3. Cardiac temponade, karena penyakit pericardial
4. Bronchopneumonia
PROGNOSA :
1. In fausta
2. Hewan mati karena oedema pulmonum dengan cairan berbusa
campur darah yang keluar dari mulut dan hidung
TERAPI :
- Sama dengan pada CHF (Congestive Heart Failure)
PENYAKIT KATUB
AORTA JANTUNG
STENOSIS & INSUFFISIENSI
KATUB AORTA
GEJALA KLINIS :
• Dekompensasi jantung kelesuan dan penurunan
badan
• Pada pemeriksaan klinis water hammer pulse
dan bising sistolik
TERAPI :
1. Causal terhadap endocarditis bakterial
2. Sama seperti CHF
SUPRAVENTRICULAR
PREMATURE CONTRACTION
• Focus ektopik yang menghasilkan irama premature yang berasal dari jaringan di atas ventrikel
(daerah S-A node, atrium kiri dan kanan, A –V node dan junctional tissue)
• Arrhytmia ditandai pada ECG dengan gelombang P premature yang bentuk dan ukurannya
abnormal. Karena gelombang P timbul di atas jaringan ventrikel, maka konduksi pada Bundle
of His dan ke ventrikel normal, sehingga gambaran konduksi ventrikel (kompleks QRST) tidak
terpengaruh. SPC disertai dengan resetting dan resetting with pause.
MENURUT ASAL DARI FOCUS EKTOPIK DAPAT DIBEDAKAN MENJADI DUA, YAITU :
1. Atrial Premature Contraction focus ektopik berasal dari atrium dengan tanda :
1. gelombang P premature dan abnormal
2. interval P-R panjang
3. kompleks QRST normal
2. Junctional Premature Contraction focus ektopik berada di sekitar A-V node dgn tanda :
1. gelombang P premature dan negatif
2. interval P-R diperpanjang
3. kompleks QRST normal
Etiologi
GEJALA KLINIS :
• Asymtomatis, sering terjadi kontraksi prematur, dapat menyebabkan
syncope dan kelemahan paroxysmal.
• Pada auscultasi :
1.terdapat denyut prematur yang diikuti dengan istirahat
2.kontraksi ektopik mempunyai suara jantung yang berbeda dengan suara
jantung normal
• Terdapat pulsus intermitten
Terapi
GAMBARAN ECG :
1. Kompleks QRS-T yg prematur, lebih lebar & bentuk abnormal
2. Gelombang P tidak berhubungan dgn kompleks QRST
Gejala dan Terapi
GEJALA KLINIS :
• Asymptomatis, Syncope, Kelemahan Paroxysmal, Seizures
• Pada Auskultasi :
1. Kontraksi ektopik lebih awal dan intensitasnya lebih rendah daripada
normal
2. Suara yang lebih keras, karena pengisian yang lebih keras
3. Pulsus intermitens
TERAPI :
• Bila tidak disebabkan oleh intoksikasi obat anti arrhytmatic agent
• VPC karena efisiensi jantung digitalis dengan pengawasan ketat
TACHYCARDIA
• Frekuensi jantung normal pada anjing jenis sedang dan besar tidak melebihi
160 kali / menit.
• Anjing jenis kecil dan anjing muda 180 kali / menit.
• Kucing dan anak anjing, frekuensi jantung normal 220 atau 230 kali / menit.
• Bila frekuensi jantung melebihi frekuensi tersebut Tachycardia
• Tachycardia sederetan irama jantung yang kecepatannya melebihi normal,
yang sering terjadi paroxysmal (berurutan 4 atau lebih) atau secara terus
menerus
• Tachycardia dibagi menjadi :
1. Supraventricular (berasal dari atrium dan daerah junctional tissue)
2. Ventricular (berasal dari Bundle of His atau ventrikel)
SUPRAVENTRICULAR
TACHYCARDIA
Dibedakan menjadi :
1. Sinus Tachycardia
a. Frekuensi jantung melebihi normal
b. Kompleks ECG normal
c. Interval P-P dapat teratur atau tidak teratur.
2.Atrial Tachycardia
- Terjadi secara paroxysmal / terus menerus (continuous), dgn fokus abnormal di
atrium
- Tanda-tanda :
1.Interval R-R teratur
2.Gelombang P abnormal, kadang tidak terlihat pada frekuensi yang sangat tinggi
3. Junctional Tachycardia
•Focus abnormal dari daerah junctional tissue (sekitar A-V node), ditandai dengan
gelombang P negative, terjadi di dalam kompleks QRS. Pada supraventricular
tachycardia, terjadi di kompleks QRST normal
Etiologi
ETIOLOGI :
• Akibat penyakit jantung yang lanjut dengan pembesaran pada salah
satu atau kedua ventrikel
GEJALA KLINIS :
• Fibrilasi ventrikel ditandai tidak adanya bentuk dari kompleks QRS
• Gelombang tampak sebagai undulasi voltase rendah yang tidak teratur
• Loncatan ventrikel tidak efektif terjadi cepat, tidak teratur dan tidak
terkoordinasi
• Efeknya ekivalen dengan cardiac arrest
• Tidak terdapat suara jantung, pulsus dan tekanan darah
• Fibrilasi ventrikel & cardiac arrest keadaan jantung yg paling gawat
Terapi
NORMAL ECG
(Curva PQRST)
ATRIAL VIBRILATION
ATRIAL FLUTTER
ACUTE PERICARDITIS AORTIC STENOSIS
IPDV-I
TERIMA KASIH