Anda di halaman 1dari 14

OPTIMALISASI KEBUTUHAN AIR IRIGASI TETES (Drip Irrigation)

TERHADAP BUDIDAYA TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill)

OLEH :

Stehvani Regina Sigar (15031106021)


Dosen Pembimbing : Ir. Ruland Rantung MSi

PRODI TEKNIK PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2018
BAB I PENDAHULUAN

Latar belakang

Tomat tergolong sayuran prioritas utama untuk diusahakan.


Selain dikonsumsi, tomat juga digunakan sebagai bahan berbagai
industri pengolahan. Dengan permintaan terhadap komoditi tahun ke
tahun terus meningkat. Tomat merupakan tanaman sayuran yang
sangat peka terhadap kekurangan air.
Metode irigasi tetes sangat cocok diterapkan pada lahan yang tingkat
ketersediaan airnya terbatas serta kondisi fisik tanah yang kurang
mendukung.
lanjutan

Permasalahan bagaimana mengatur kecukupan air dapat diatasi, antara


lain dengan menggunakan Irigasi tetes (Drip irrigation). Yang menjadi
pertanyaan adalah kapan penyiraman yang baik. Ada beberapa ahli
menyatakan bahwa penyiraman yang baik dilakukan pada sore hari
(Jinan, 2009). Tetapi ada juga yang berpendapat bahwa penyiraman
yang baik adalah dilakukan pada pagi hari.
Tujuan

Mengetahui kebutuhan air yang optimal dengan sistem irigasi tetes pada
budidaya tanaman tomat.

Mengetahui pengaruh penggunaan banyaknya air dan waktu pemberian


air pada irigasi tetes terhadap budidaya tanaman tomat.

Memberikan solusi pemecahan masalah pengembangan budidaya tanaman


tomat pada lahan yang memiliki kendala keterbatasan sumber air.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Klasifikasi • Tanaman tomat (Lycopersium escuslentum


Mill) adalah tumbuham setahun, termasuk
tanaman kedalam golongan tanaman berbunga
tomat (angiospermai). Dalam klasifikasi
tumbuhan, tanaman tomat termasuk kelas
(Dicotyledonnae) berkeping dua.

Morfologi Akar Buah


tanaman Batang Daun
tomat Bunga
Irigasi Tetes

Pengertian Suatu system untuk memasok air (dan pupuk) tersaring


kedalam tanah melalui suatu pemancar (emitter/dripper)

Prinsip irigasi tetes atau yang sering disebut dengan


Drip Irrigation yaitu irigasi yang menggunakan jaringan
Prinsip kerja aliran dengan memanfaatkan gaya gravitasi. Dengan
adanya pemancar (emitter) yang digunakan untuk
mendistribusikan air secara merata pada tanaman sesuai
kebutuhan
Komponen jaringan Irigasi Tetes

Unit utama (head unit)


Unit utama terdiri dari pompa, tangki injeksi, filter
(saringan) utama dan komponen pengendali
(pengukur tekanan, pengukur debit dan katup). Filter pengukur debit pengukur tekanan

Pipa Utama (main line)


Pipa utama, merupakan komponen yang
menyalurkan air dari sumber air ke pipa distribusi
dalam jaringan. umumnya terbuat dari pipa
polyvinylchloride (PVC) Polyvinylchloride (PVC)
Lanjutan

Pipa Lateral
Alat aplikasi
Pipa lateral merupakan
pipa tempat dipasangnya Alat aplikasi terdiri dari
penetas (emitter), Polyethylene (PE)
alat aplikasi umumnya
dari pipa Polyethylene merupakan komponen
(PE). Dilengkapi dengan yang menyalurkan air
katup pembuang. dari pipa lateral ke tanah.

Emitter 10, 20, 30 l/jam

Pipa pembagi dilengkapi dengan filter kedua yang


lebih halus, regulator tekanan.

Regulator tekanan
Cara Menentukan Tingkat Keseragaman Irigasi Tetes

σ 𝑥𝑖−𝑥
Cu = 100 {1- σ 𝑥𝑖
}

Dimana : Cu = Koefisien Keseragaman Irigasi (%)


Xi = Nilai masing-masing pengamatan
X = nilai Rata-rata Pengamatan
σ(𝑥𝑖 − 𝑥) = Jumlah tiap pengamatan dibagi dengan jumlah total pengamatan
σ 𝑥𝑖 = jumlah total pengamatan
BAB III METODE PENELITIAN

Kegiatan penelitian ini di laksanakan pada bulan


Waktu dan Tempat Februari 2019 sampai April 2019. Persiapan dan
Penelitian pembuatan jaringan Irigasi tetes dilaksanakan di
Green House Fakultas Petanian Universitas Sam
Ratulangi

Peralatan yang digunakan Bahan : air untuk irigasi, benih tomat, pupuk
kandang
Alat : jaringan irigasi tetes, ember, polybag,
timbagan analitik
Metode yang digunakan

Metode yang akan digunakan adalah metode Faktorial rancangan acak lengkap
(RAL) dengan 3 kali ulangan. faktor perlakuan dilaksanakan adalah : Banyaknya
atau jumlah air dan Waktu.

Banyaknya pemberian air (l) Waktu pemberian air


1.1B 10 WP. Pagi hari
2.2B 20 WS. Sore hari
3.2B 30 WPS. Pagi Sore hari
Prosedur kerja

1. Membibitkan benih tomat didalam polybag,


2. Merancang jaringan irigasi tetes.
3. Uji coba jaringan irigasi.
4. Melaksanakan percobaan, mengukur parameter.

Parameter yang diamati

1. Bobot buah tomat yang dihasilkan setiap tanaman tomat dipanen.


2. Panjang akar tanaman.
Rangkain Jaringan Irigasi Tetes
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai