Kehilangan Dan Berduka
Kehilangan Dan Berduka
Berto Silalahi
Elsa Mei Hartati
Evi Naibaho
Musiati Ziliwu
Melisa Putri Zebua
Purnama Lestari
KEHILANGAN adalah kenyataan/situasi
yang mungkin terjadi dimana sesuatu yang
dihadapi, dinilai terjadi perubahan, tidak lagi
memungkinkan ada atau pergi/hilang.
Dapat dikatakan juga sebagai suatu kondisi
dimana seseorang mengalami suatu
kekurangan atau tidak ada sesuatu yang
dulunya ada (Wilkinson, 2005).
BERDUKA adalah respon fisik dan psikologis
yang terpola spesifik pada individu yang
mengalami kehilangan. Respon/reaksi normal,
karena melalui proses berduka individu
mampu memutus ikatan dengan benda/orang
yang terpisah dan berikatan dengan
benda/orang baru.
Berduka bisa mencakup aspek fisik/psikologis,
kognitif dan perilaku
1. Berdukayang keluhan sesak pada dada,
menunjukkan reaksi syok rasa tercekik, nafas
dan ketidakyakinan. pendek.
2. Berduka yang 4. Mengenang almarhum
menunjukkan perasaan terus menerus
sedih dan hampa bila 5. Memperoleh pengalaman
teringat tentang perasaan berduka.
kehilangan orang yang 6. Cenderung menjadi
disayangi. mudah tersinggung
3. Berduka yang dan marah.
menunjukkan perasaan
tidak nyaman dan sering
disertai dengan
menangis, serta keluhan-
1. Syok
2. Tidak yakin
3. Mengembangkan kesadaran diri
4. Restitusi
5. Mengatasi kehilangan
6. Idealisasi dan hasil
1. Fase awal Berakhir setelah
Dimulai dengan adanya beberapa hari
kehilangan spt kematian.
Berlangsung beberapa Kembali berduka
minggu berlebihan
Reaksi : syok, tidak yakin
atau tidak percaya
perasan dingin, perasaan Menangis dan ketakutan
kebal (mati rasa) dan
bingung
2. Fase Pertengahan
Dimulai : kira-kira 3 minggu sesudah
kematian
Berakhir : kurang lebih 1 tahun Pola tingkah
laku yang ditunjukan:
Perilaku obsesi, meliputi : pengulangan pikiran
tentang peristiwa kematian.
Suatu pencarian arti dari kematian
3. Fase Pemulihan
Terjadi sesudah kurang lebih satu tahun.
Individu memutuskan untuk tdk mengenang
masa lalu.