Anda di halaman 1dari 38

opthamology

Anatomi mata
• Media refraksi
– Kornea
– Coa
– Lensa
– Vitreous body
– Retina
jika mengalami masalah maka terjadi penurunan visus
Otot kelopak mata
• Buka mata  M. Levator palpebra (N.III)
• Menyebabkan ptosis
• Tutup mata  M. Orbicularis oculi (N.VI)
• Bisa menyebabkan lagoptalmus
Tajam penglihatan
• 6/6  visus normal pada snellen chart akan
bernilai 6/6
• 6/60  jika dapat menghitung jari dari jarak 6
meter maka nilainya 6/60
• 1/300  jika di lakukan lambaian tangan
dengan jarak 1 meter di depan orang tersebut
maka visusnya 1/300
• 1/~  jika dapat menentukan arah cahaya
maka visusnya 1/~
Gangguan refraksi
• Myopia  Rabun jauh, bayangan jatuh di depan
retina sumbunya panjang
• Hipermetrop  rabun dekat, bayangan jatuh di
belakang retina sumbunya pendek
• Anisometropia selisih dioptri mata > dari 2D
dengan muatan yang sama (cth os S+ od S+)
• Antimetropia  selisih dioptri mata > dari 2D
dengan muatan yang berbeda (cth os S+ od S-)
• Aphakia  keadaan di mana mata tidak ada lensa
• Aphakia  keadaan di mana mata tidak ada
lensa
• Pseudo aphakia  keadaan di mana mata
menggunakan lensa buatan
• presbiopia  di atas umur 40 tahun
• Amliopia  mata malas tidak akan pernah 6/6
Pinhole
• Uji pinhole di lakukan dengan menggunakan
kacamata khusus
• Uji pinhole di lakukan untuk mengetahui ada
kelanaian organik atau tidak

– Maju dengan pinhole  kelainan refraksi


– Tidak maju dengan pinhole  kelainan organik
Astigmatisma
Simple / simplex Compound / comlex Mixtus

Satu lensa bisa cilindris (c) Dua lensa yang sama C dan Dua lensa yang berbeda
atau pun spheris (s) tapi C atau S dan S Contoh : od s os c atau
hanya mengenai satu mata kebalikannya
saja Contoh : od s os s atau od
cos c
Contoh od c / od s
N. Optikus
Di mana yang rusak maka disistu
yang buta dx anopsia

Chiasma optikum
Tidak bisa melihat kanan dan kiri
Dx hemianopsia bitemporal

Traktus optikus
-Rusak kiri tidak bisa melihat nya
mata kanan
-Rusak kanan tidak bisa
melihatnya mata kiri
Dx hemi anopsia homonim
Mata merah visus Normal 1.Konjuntivitis
Konjungtivitis Konjungtivitis Konjungtivitis Konjungtivitis
virus Bakteri Alergi tracoma

-sekret serosa -sekret purulen -Sekret serosa -sekret kehijauan


-Terdapat -mata lengket 1. Vernal (u>30 thn)
bentuk seperti -th/ ab terdapat e/ protozoa  clamedia
folikel -GO atau kataralis , cooblestone/
sekretnya giant papil/ Di jumpai badan inklusi
-pembesaran mukopurulen biasanya trantasdot
KGB menyerang bayi baru 2. Atopi (u<30thn) Th/ doksisiklin
Th/ artifisial lahir yang ibunya 3. Plikten keadaan
tears, suspek GO alergi terhadap
-Th ceftriaxon 250 mg/ kuman tb
Jika AgNo3 Th/ antihistamin/ cell
penyebabnya mast stabilizer/
herpes maka sodium
akan di jumpai kromoglikat/ ari
sel dendrit mata buatan
Th/ acyclovir
Mata merah visus normal 2.pterigium
Membedakan pseudo pterigium
dan pteregium Pterigium ditandai dengan
Pterigium Pseudo peterigium • Pandangan berkabut
Tes sonde ( negatif / Tes sondpositif /
tidak tembus ) tembus )
• Terdapat jaringan berbentuk
segitiga
• Faktor resiko matahari
• Jaringan lemakberwarna
merah (jaringan
fibrovaskular berwarna
merah)
• Mata serasa mengganjal
Grade pterigium
• Grade I  di tepi limbus
• Grade II di antara limbus dan pupil belum
mengenia pupil <2mm
• Grade III mengenai pupil
• Grade IV  melewati batas pupil
episklritis skleritis

Tidak terasa sakit Terasa sakit

Berwarna ungu Berwarna merah

Asimetris. Berbatas tegas Simtris

Diberi tetes fenilefrin hilang Diberi tetes fenilefrin tidak hilang

Th/ kompres hangat/ fenilefrin Th/ steroid topikal


Pingekuela
• Seperti bintik , berwarna kekuningan
• Pingekulitis berwarna merah
Mata merah visus turun
keratitis
• Keratitis adalah peradangan pada kornea
– Terasa silau
– Terdapat sekret
– Penurunan visus
• Flouresen test (+)
• Siedel test / fistel test (+)

Ada pun pembagian keratitis berdasarkan penyebabnya


Sebagai berikut:
Keratisis virus Keratitis bakteri Keratitis jamur K. protozoa k. dimmer/
numularis/
sawahika
1.Herepes - akibat dari - terdapat lesi - Sering karena - berbentuk
simplek kuman satelit, hipopion akibat seperti koin
-terdapat pneumococus - terdapat pemakaian - bekerja
infiltrat - terdapat infitrat softlens sambil seperti petani
-lesidendrit bentuk berenang - Kontak pada
-tzank test (+) serpiginosa atau - biasa akibat - amebisidal tumbuhan
(sel datia seperti ular tersentuh terutama padi
berinti banyak) - perwarnaan dengan
gram tumbuhan
2. Herpes zoster
-gangguan pada - koh 10% di
nervus V tetes
(anastasia
dolorosa) Th/ anti jamur
-terdapat sel
dendrit juga
tetapi sedikit
Uveitis anterior (iridoskliritis)
• Di jumpai sel flare
• Keratik presipitat
• Iris bombe
• Sinekia posterior
– Th/ - siklopegik ( istirahat total )
- atropin (topikal)
- kortikosteroid (topikal)
endoftalmitis panoftalmitis
• Peradangan hampir seluruh • Peradangan yang
bola mata menyerang seluruh bola
• 1. karena infeksi mata
– Disebabkan oleh bakteri gram
+ paling banyak menyerang
stgreptococcus epodermidis
hingga 70%
• 2. non infeksi
– Operasi
– Post trauma
Ulcus kornea
• Terjadi akibat kematian jaringan pada mata
– Mata terlihat seperti kosong
– Seperti bisul
• Pewarnaan menggunakan flouresent test (+) berwarna
kehijauan
– Ulcus marginal = jinak bisa sembuh sendiri
– Ulcus moreen = ganas , progresif
Glaucoma
• Produksi cairan aquos humour meningkat
sehingga terjadi peningkatan tekanan bola
mata sehingga menjadi merah
– Penurunan lapangan pandang
– Penikatan tio
– Mual muntah
– Terlihat serpeti pelangi (hallo sign)
Glucoma Glucoma Sudut
terbagi atas : berdasarkan glaucoma Pemeriksaan
usia
• Tonometri
Primer : tidak Kongenital : Terbuka :
di ikutin oleh dari lahir ( sudut akuos • Funduskopi
penyakit bupthslmus) humour • Gonioskopi
penyerta megalokornea terlihat dalam
, mata sapi 20mmHg • Perimetri
Skunder : di
sertai dengan Tertutup :
penyakit sudut akuos
penyerta humour
terliohat
dangkal bisa
mencapai
80mmHg
Glaukoma low tensiontio nya normal
Glaukoma absolut  visusnya nol
• Th/
– Asetazolamid
– Beta bloker  timolol
– Pilokarpin  menurun kan tio
– Deuretik  manitol
– Emesis  anti muntah
• Operatif iridotomi
Mata terang visus turun
• Katarak  terjadi perkabutan mata pada
lansia, pandangan terlihat sepertu berkabut
– Pemeriksaan
• Visus
• Slit lamp untuk melihat sebagian atau total kataraknya
• Funduskopi melihat papil edem atau tidak
• Tonometri untuk tonus
Katarak di bagi atas : • 5. Katarak kongenital
– Usia < 1 tahun
• Total bilateral  total kedua mata
1. Katarak juvenil , th/ tindakan operatir
menyerang usia >4 • Total unilateral  keseluruhan
tahun tetapi pada satu bagian mata saja,
bisa menyebabkan strabismus
2. Katarak senilis, • Bilateral parsial  terkena pada
menyerang orang tua kedua matanya tetapi menutupi
usia >50 tahun sebagian
• 6. katarak matur
3. Katarak kronik mata
tidak merah – Tepi lensa rata
– Iris shadow (-)
4. Katarak traumatika di • 7katarak imatur
temukan gambaran
seperti bintang – Tepi lensa tidak rata
– Iris shadow (+)
Retinopati
kelainan retina tanpa ada nya radang
Diabetikum Hipertensi
• Mikro aneurisma • Cotton woll patches
– Preproliveratif non • Fenomena crossing
neovaskularisasi
– Proliveratif (meluas) neo
vaskularisasi
• Hard exudat
• Soft exudat
Mata tenang visus turun mendadak
• 1. Ablsio retina
– Melihat seperti tirai menggantung
• 2. neuritis optikus
– Papilitis
– Neuritis retrobulbar
– Uhthof ( penurunan penglihatan setelah olah raga
atau peningkatan suhu tubuh )
• 3. retinoblastoma/ cat eye’s
– Mata berwarna kuning di tempat gelap
– Anak anak usia < 5 tahun
– Leukokoria
– Karena perdarahan
• Th / enukleasi ( menganti bola mata dengan prothesa )
Kelainan kelopak mata
Hordeolum
• Terjadinya infalamasi pada kelopak mata
• Terasa sakit
• Etiologi staphylococus
– Eksterna (kelenjar zeis & moll)
• Th/ insisi horizontal
– Interna / tarsus ( kelenjar meibom)
berkesempatan menjadi Kalazion
• Th/ insisi Vertikal
therapy
• AB topikal
• Insisi berdasarkan letaknya
• Kompres air hangat
kalazion
• Peradangan kronik pada kelopak mata
• Tidak nyeri
• Cendrung berulang / rekurent terutama pada
dermatitis seboroik dan acne rosasea
– Th/
• Kecil= kompres hangat + massage +Ab salep
• Besar =insisi vertikal
Bila kalazion sering berulang waspada
- sebaceous cell carcinoma
-bassal sell carcinoma
Entropion
• Bulu mata masuk ke arah dalam dan
menggores bola mata
• Melipatnya margo palpebra
• Tidak ada kelainan bola mata
– Th/
– Plester klopak mata ke arah atas , efek samping mata kering
– Operatif , tarsus di potong
Ectropion
• Melipatnya margo palpebra ke arah luar
• Tidak mengganggu apa apa
– Th/ sama dengan entropion
trikiasis
bulu mata menggores mata
Blefaritis
kelopak mata bengkak, merah , lengket

B. squamosa B. Ulcerativa
• Akibat jamur • Etilogi stapylococus
• Terdapat sel sel squama • Bernananh
seperti ketombe • Folikel madarosisi (rontok)
• Di jumpai kerak kerak putih • Terdapat ulkus (luka)
di akar rambut • Th/ bersohkan krusta beri
• Tidak ada ulserasi ab / epilasi
• Th/ bersihkan dengan
sampo dan beri antibiotik
Aparatus lakrimalis
dakriosistitis dakrioadenitis
• Peradangan pada sakus • Kelenjar lakrimal (yang
lakrimalis (kantung ) menghasilkan air mata)
• Bengkak pada bagian nasal • Bisa 1 mata dan bisa kedua
(deket hidung di sudut mata
mata) • Bengkak di bagian atas mata
• Th / kompres hangat dan ab pada posisi kelenjar
sistemik lakrimalis
• Th/ kompres hangat Ab
sistemik
TERIMAKASIH~

Anda mungkin juga menyukai