Anda di halaman 1dari 10

Struktur, Gaya, dan Sifat Inti

Atom
Oleh :
1. Listyowati 170302340
2. Laila Roikhatul Jannah 17030234025
3. Aulia Hanaul Izzah 17030234050
1. Ukuran dan Distribusi 4. Momentum Sudut Inti
Inti dan Paritas.

5. Momen
2. Jari Jari Inti
Sifat Inti Atom Elektromagnetik Inti

3. Massa dan Kelimpahan 6. Keadaan Tereksitasi Inti


Nuklide
Ukuran dan Distribusi Inti

• rapat muatan inti hampir sama untuk semua inti. Nukleon-nukleon


tidak berkumpul dekat pusat inti, melainkan terdistribusi agar
konstan di dekat permukaan. Secara kasar jumlah nukleon
𝐴
persatuan volume adalah konstan:4 3 ~ 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
3
𝜋𝑅

1
• Dimana R adalah rata rata dari jari jari inti. Jadi R 𝛼 𝐴 , dan dengan
3
mendefinisikan konstan perbandingan R diperoleh
1
• 𝑅 = 𝑅0 𝐴 3

• Berdasarkan pengukuran pengukuran hamburan elektron


disimpulkan bahwa 𝑅0 ≈ 1,2 𝑋 10−15 𝑚 = 1,2 𝑓𝑚 = 1,2 𝐹.
Kerapatan ini dapat di hitung dengan pendekatan
berikut. Kerapatan inti dapat dotuliskan sebagai :
𝑚𝑎𝑠𝑎 𝑖𝑛𝑡𝑖
𝜌 ≅
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑖𝑛𝑡𝑖

Massa inti kira kira 𝑚 ≅ 𝐴𝑚𝑁 dengan A adalah nomor


massa dan 𝑚𝑁 adalah massa nukleon. Volume inti
1
4 4 4
adalah 𝑉 = 𝜋𝑅3= 𝜋 ( 𝑟0 𝐴 3 )3 = 𝜋𝑟03
𝐴.
3 3 3
Karena volume nukleon tunggal (jika A = 1 ) , maka
volume nukleon sebanding dengan jumlah nukleon A.
oleh karena itu, rapat massa nukleon dapat di tuliskan
sebagai :
𝑚𝑁 𝐴 𝑚𝑁
𝜌= 4 3 = 4 3
𝜋𝑅0 𝐴 𝜋𝑅0
3 3
Jari Jari Inti
• Sampai sekarang, belum ditemukan cara langsung untuk menentukan jari-
jari inti. Pada umumnya ada dua cara yang digunakan untuk menentukan
jari-jari inti yang hasilnya menentukan jari-jari inti yang hasilnya berbeda,
karena definisi jari-jari inti dalam kedua cara tersebut berbeda. Semua
eksperimen yang dilakukan untuk menentukan jari jar inti menunjukkan
bahwa perkiraan secara kasar untuk radius inti adalah :
• R = r0.A1/3
• Dimana :
r0 : konstanta yang tidak tergantung pada
A (sekitar1, 1sampai dengan 1,6 fm)
A : nomor massa
Massa dan Kelimpahan Nuklide
• Untuk menentukan massa inti dan kelimpahan (abudance) relatif dalam suatu sampel bahan
yang mungkin merupakan campuran isotop-isotop yang berlainan, kita harus mempunyai
cara untuk memisahkan isotop satu dengan isotop lainnya berdasarkan massanya.
• Untuk mengukur massa inti dengan ketelitian tinggi diperlukan alat canggih yang dikenal
sebagai spektroskop massa.
• Di antara sifat yang dapat diukur adalah energi eksitasi, umur dan ragam peluruhan, spin dan
paritas, momen dipol magnetik, dan momen kuadrupol listrik.
• Massa-massa yang dipisahkan bisa difokuskan untuk membuat bayangan pada pelat
fotografis; dalam hal ini instrumen itu disebut spektrograf.
• sudah barang tentu terdiri atas berbagai massa yang berbeda-beda.

Gambar 3.1.
Bagan Spektrograf Massa
Momentum Sudut Inti dan Paritas.
• Momentum sudut total dari suatu inti yang berisi A nukleon
merupakan jumlah vektor dari momentum sudut semua
nukleon.
• Momentum sudut total ini biasanya disebut spin inti (istilah
yang mungkin dikacaukan dengan istilah momentum sudut
spin intrinsik) dan diberi lambang I.
• Momentum sudut total inti I ini mempunyai semua sifat
vektor momentum sudut dalam mekanika kuantum:
• 𝐼 2 = 𝐼 ( 𝐼 + 1)2
Dan
• 𝐼𝑧 = 𝑚ℎ
Dengan m bervariasi dari -I sampai +I
• Nilai-nilai spin inti yang terukur dapat mengungkapkan tentang struktur inti. Sebagai
contoh, dari ratusan inti (stabil dan radioaktif) yang diketahui dengan Z-genap dan N-
genap, semuanya mempunyai keadaan dasar dengan spion-0. Hal ini merupakan bukti
gaya pasangan inti; nukleon-nukleon tergandeng bersama dalam pasangan-pasangan
dengan spin-0, menghasilkan I total nol
• paritas juga digunakan untuk menunjukkan keadaan-keadaan inti. Paritas dapat
mengambil nilai + (genap) atau – (ganjil). Jika kita mengetahui fungsi gelombang setiap
nukleon, kita dapat menentukan paritas inti dengan mengalikan paritas-paritas masing-
masing nukleon yang berjumlah A, hasilnya adalah paritas 𝜋 genap atau ganjil : 𝜋 =
𝜋1 , 𝜋2 , … . 𝜋𝐴 .
Momen Elektromagnetik Inti
• Teori elektromagnetik memberikan resep untuk
menghitung berbagai momen multipol listrik dan magnet
• resep yang sama dapat dilakukan dalam inti dengan
menggunakan mekanika kuantum, dengan memperlakukan
momen multipol dalam bentuk operator dan menghitung
nilai-nilai harapnya untuk berbagai keadaan inti. Nilai-nilai
harap ini dapat dibandingkan secara langsung dengan nilai-
nilai eksperimen yang dilakukan di laboratorium.
• Pembatasan lain tentang momen multipol berasal dari
simetri inti, dan secara langsung berkaitan dengan paritas
keadaan inti. Masing-masing momen multipol
elektromagnetik mempunyai paritas, yang ditentukan oleh
perilaku operator multipol
Keadaan Tereksitasi Inti
• keadaan tereksitasi inti tidak stabil dan meluruh dengan cepat ke keadaan
dasarnya.
• Keadaan tereksitasi inti dapat terjadi karena memindahkan nukleon ke keadaan
yang lebih tinggi energinya

Gambar 3.3.
Beberapa Bagan Tingkat Sampel
• Beberapa bagan tingkat sampel yang menunjukkan keadaan-keadaan tereksitasi di
bawah 2 MeV. Beberapa inti, seperti 20983 Bi , menunjukkan kesederhanaan,
sedangkan inti-inti lainnya, seperti 18273 Ta , menunjukkan kerumitannya. Ada
keteraturan yang dihubungkan dengan tingkat-tingkat 17876 Os yang ditiru dalam
semua inti Z-genap, N-genap dalam rentangan 150 ≤ A ≤ 180. Struktur yang mirip
dengan 120
52𝑇𝑒 pada banyak inti dengan rentangan 150 ≤ A ≤ 150.

Anda mungkin juga menyukai