Kebijakan Keuangan Negara
Kebijakan Keuangan Negara
NEGARA
KEMENTERIAN PUPR
SEKRETARIAT JENDERAL-BIRO KEUANGAN
DASAR HUKUM
• Penyusunan Anggaran,
• Pelaksanaan Anggaran,
• Pertanggungjawaban.
1. PENYUSUNAN
ANGGARAN
PENDEKATAN DALAM
PENGANGGARAN
1. Unified Budget
(Pendekatan anggaran terpadu)
(7) (11)
Kebijakan NOTA
KABINET/ Umum dan KEUANGAN, PERPRES
PRESIDEN Prioritas RAPBN DAN TENTANG
Anggaran LAMPIRAN RINCIAN APBN
KEMENTERIAN PENELAAHAN
PEREN- KONSISTENSI
CANAAN DENGAN RKP
SEB PRIORITAS
PROGRAM DAN (6) (13)
LAMPIRAN (10)
PAGU INDIKATIF (2)
RAPBN
(HIMPUNAN SE PAGU
SE PAGU PENGESAHAN
RKAKL) DEFINITIF
Kementerian SEMENTARA (5)
Keuangan
PENELAAHAN RANCANGAN
KONSISTENSI KEPPRES TTG
DENGAN PRIORITAS RINCIAN
ANGGARAN APBN
(12) (14)
(1) (3)
KONSEP DOKUMEN
Kement. Renstra Rancangan DOKUMEN PELAKSANAAN
Negara/ KL Renja KL
RKA-KL PELAKSANAAN ANGGARAN
Lembaga ANGGARAN
Siklus Penganggaran.
Pokok-pokok
Kebijakan Fiskal dan
1 Kerangka Ekonomi Makro 2
RKP (Pertengahan Mei)
Pagu Indikatif Pagu Sementara
(Maret) (Pertengahan Juni)
DIPA K/L
3
(31 Desember)
6
Rincian Anggaran RAPBN
Belanja K/L (Agustus)
(Akhir November)
5 4
APBN
Perpres (Akhir Oktober) RUU & NK
UU
PERAN BAS DAN SAI DALAM
SIKLUS PENGANGGARAN APBN
PERENCANAAN : PELAKSANAAN
RKA-KL DIPA
KEUANGAN PERLENGKAPAN
RENCANA
KEUANGAN
BAS SAI
TUJUAN BAGAN AKUN STANDAR
12
KLASIFIKASI EKONOMI (JENIS
BELANJA)
- Pegawai
- Barang •Belanja K/L
- Modal •PMK 101
- Bantuan Sosial
- Pembayaran bunga
utang
•Belanja BUN
- Belanja Hibah •PMK 171
- Belanja Subsidi
- Belanja Lain-lain
2. PELAKSANAAN
ANGGARAN
Pendelegasian Kewenangan dalam Pelaksanaan Anggaran
Presiden
(sebagai CEO)
Menteri Teknis Menteri Keuangan
(sebagai COO) (sebagai CFO)
Kepala Kantor
(selaku Kuasa COO)
Kepala KPPN
(selaku Kuasa CFO)
Pemegang
Kas Kecil
Pendelegasian kewenangan pelaksanaan program
Pendelegasian kewenangan perbendaharaan
TUGAS MENTERI KEUANGAN
SEBAGAI PENGELOLA FISKAL
a. menyusun kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi makro;
b. menyusun rancangan APBN dan rancangan Perubahan
APBN;
c. mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran;
d. melakukan perjanjian internasional di bidang keuangan;
e. melaksanakan pemungutan pendapatan negara yang telah
ditetapkan dengan undang-undang;
f. melaksanakan fungsi bendahara umum negara;
g. menyusun laporan keuangan yang merupakan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBN;
h. melaksanakan tugas-tugas lain di bidang pengelolaan
fiskal berdasarkan ketentuan undang-undang.
Pasal 8 UUKN
TUGAS MENTERI/PIMPINAN LEMBAGA SEBAGAI
PENGGUNA ANGGARAN
Pasal 9 UUKN
TUGAS MENTERI/PIMPINAN LEMBAGA SEBAGAI
PENGGUNA ANGGARAN
Pasal 9 UUKN
PEMISAHAN KEWENANGAN
Menteri Teknis Menteri Keuangan
Comptabel beheer
administratief beheer
DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN
Setelah APBN ditetapkan, Menteri Keuangan memberitahukan kepada semua
menteri/pimpinan lembaga agar menyampaikan dokumen pelaksanaan
anggaran.
Menteri/pimpinan lembaga menyusun dokumen pelaksanaan anggaran
berdasarkan alokasi anggaran yang ditetapkan oleh Presiden.
Di dalam dokumen pelaksanaan anggaran, diuraikan :
• sasaran yang hendak dicapai,
• fungsi,
• program dan rincian kegiatan,
• anggaran yang disediakan untuk mencapai sasaran tersebut, dan
• rencana penarikan dana tiap-tiap satuan kerja, serta
• pendapatan yang diperkirakan diterima.
Pada dokumen pelaksanaan anggaran dilampirkan rencana kerja dan anggaran
Badan Layanan Umum dalam lingkungan kementerian negara yang
bersangkutan.
Dokumen pelaksanaan anggaran yang telah disahkan oleh Menteri Keuangan
disampaikan kepada:
• menteri/pimpinan lembaga,
• kuasa bendahara umum negara, dan
• Badan Pemeriksa Keuangan. Pasal 14 UUPN
TAHAPAN PEMBUATAN KOMITMEN
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
melaksanakan kegiatan sebagaimana tersebut
dalam dokumen pelaksanaan anggaran yang telah
disahkan.
Untuk keperluan pelaksanaan kegiatan tersebut
dalam dokumen pelaksanaan anggaran, Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran berwenang
mengadakan ikatan/perjanjian dengan pihak lain
dalam batas anggaran yang telah ditetapkan.
Pasal 17 UUPN
TAHAPAN PENGUJIAN DAN
PERINTAH PEMBAYARAN
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran berhak untuk :
• menguji,
• membebankan pada mata anggaran yang telah disediakan, dan
• memerintahkan pembayaran tagihan-tagihan atas beban APBN/APBD.
Untuk melaksanakan ketentuan tersebut, Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran berwenang:
• menguji kebenaran material surat-surat bukti mengenai hak pihak penagih;
• meneliti kebenaran dokumen yang menjadi persyaratan/kelengkapan
sehubungan dengan ikatan/perjanjian pengadaan barang/jasa;
• meneliti tersedianya dana yang bersangkutan;
• membebankan pengeluaran sesuai dengan mata anggaran pengeluaran yang
bersangkutan;
• memerintahkan pembayaran atas beban APBN/APBD.
Pejabat yang menandatangani dan/atau mengesahkan dokumen yang
berkaitan dengan surat bukti yang menjadi dasar pengeluaran atas beban
APBN/APBD bertanggung jawab atas kebenaran material dan akibat yang
timbul dari penggunaan surat bukti dimaksud. Pasal 18 UUPN
Dalam rangka pelaksanaan pembayaran BUN/Kuasa
BUN berkewajiban
TAHAPAN untuk:
PEMBAYARAN
meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang
diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran;
menguji kebenaran perhitungan tagihan atas
beban APBN yang tercantum dalam perintah
pembayaran;
menguji ketersediaan dana yang bersangkutan;
memerintahkan pencairan dana sebagai dasar
pengeluaran negara;
menolak pencairan dana, apabila perintah
pembayaran yang diterbitkan oleh Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran tidak
memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
Pasal 19 UUPN
Untuk kelancaran pelaksanaan tugas kementerian
negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah kepada
Pengguna Anggaran/Kuasa
PEMBAYARAN Pengguna
OLEH Anggaran dapat
diberikan uang persediaan yang dikelola oleh Bendahara
BENDAHARA PENGELUARAN
Pengeluaran.
Bendahara Pengeluaran melaksanakan pembayaran dari
uang persediaan yang dikelolanya setelah:
• meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang
diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran;
• menguji kebenaran perhitungan tagihan yang tercantum
dalam perintah pembayaran;
• menguji ketersediaan dana yang bersangkutan.
Bendahara Pengeluaran wajib menolak perintah bayar dari
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran apabila
persyaratan tidak dipenuhi.
Bendahara Pengeluaran bertanggung jawab secara pribadi
atas pembayaran yang dilaksanakannya.
Pengecualian dari ketentuan ini diatur dalam peraturan
pemerintah.
Pasal 21 UUPN
STRUKTUR ORGANISASI SATUAN KERJA TETAP
( UNIT ESELON II )
PA / MENTERI
ATASAN/ATLAS
KA SATKER
ESELON I
KA SATKER
ESELON II
(UAKPA) (UAKPB)
Pembantu Pembantu Pembantu Pembantu Pembantu
STRUKTUR ORGANISASI
SATUAN KERJA NON VERTIKAL TERTENTU (SNVT)
KEMENTERIAN PUPR
MENTERI PUPR
PENGGUNA ANGGARAN
PEJABAT ESELON I A
DIREKTUR ATASAN
PEMBANTU ATASAN I
KEPALA SATKER
PEJABAT PENGUJI
SPM
PEJABAT PERBENDAHARAAN SATKER
terdiri dari:
1. Laporan Keuangan
Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Operasional
Laporan Perubahan Ekuitas
Neraca
Catatan Atas Laporan Keuangan
LPJ BENDAHARA
E-MONITORING
MEKANISME PELAPORAN SAI
UAPPB-E1 UAPPA-E1
KANWIL KANWIL
DJKN DJPBN
UAPPB-W UAPPA-W
BLU
KPKNL UAKPB UAKPA KPPN
Pokok-pokok UU No. 17/2003
8 September 2015 tentang Keuangan Negara 18
PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN
APBN/APBD