Anda di halaman 1dari 36

MANA JEMEN

KONSTRUKSI
DAN K3L
SSK-K3K-02/2016
S.941200.010.01
M E L A K S A N A K A N K O N S U LTA S I D A N K O M U N I K A S I K 3
KELOMPOK 3 :
• Aldith Firman A. P. (10111610000005)
• M. Ilham Fahmi (10111610000008)
• Wahyu Eko Setiawan (10111610000052)
• Ferdi Priyatna (10111610000053)
• Ahmad Ilmiawan Putra (10111610000056)
• Bagas Yoga Pratama (10111610000059)
• Galih Bariklana (10111610000069)
KODE UNIT : S.941200.001.010.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Konsultasi dan Komunikasi K3
DISKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja yang dibutuhkan dalam melakukan komunikasi kepada
supervisor di tempat kerja.
ELEMEN KOMPETENSI
1. Menginterpretasikan data dan informasi K3 konstruksi terkait kontrak
kerja pekerjaan kontruksi

KRITERIA UNJUK KERJA


1.1 Data dan Informasi K3 Konstruksi berdasarkan kontrak kerja
diindentifikasi
KOMUNIKASI

• Guna menjamin sistem Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, maka perusahaan
menyusun sistem komunikasi untuk mendukung pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja yang baik ditempat kerja
INFORMASI-INFORMASI TERKAIT
KOMUNIKASI
INTERNAL EKSTERNAL
• Komitmen perusahaan terhadap 1. Dengan Kontraktor
penerapan K3 ditempat kerja • Sistem Manajemen K3 kontraktor individual
• Kinerja Kontraktor
• Identifikasi bahaya, penilaian dan
• Tanggap Darurat
pengendalian resiko K3 di tempat kerja 2. Dengan Tamu/Pengunjung
• Tujuan K3 dan aktivitas peningkatan • Persyaratan-persyaratan K3 untuk tamu
berkelanjutan lainnya • Aturan lalu lintas ditempat kerja
• APD (Alat Pelindung Diri) yang digunaan ditempat
kerja
PARTISIPASI DAN KONSULTASI

• Partisipasi/konsultasi dapat dilakukan secara individu maupun kelompok. Jika dilaksanakan


secara kelompok maka bisanya dilaksanakan melalui rapat/pertemuan (sudah diagendakan). Jika
dilaksanakan secara individu dapat dilaksanakan melalui menghubungi langsung Manajemen
Representatif penerapan K3 di tempat kerja untuk dikonsultasikan ke manajemen atas / melalui
media lain yang telah disiapkan oleh perusahaan
PARTISIPASI/KONSULTASI

DENGAN PERSONIL D E N G A N P I H A K L UA R
• Konsultasi mengenai pilihan dalam • Bahaya-bahaya batu atau tidak biasa lainnya
pengendalian bahaya ditempat kerja di tempat kerja

• Rekomendasi peningkatan kinerja K3 • Perubahan manajemen(perubahan


pengendalian, operasi,
• Konsultasi mengenai perubahan-perubahan material/bahan/alat/mesin, tanggap darurat,
yang dapat mempengaruhi penerapan K3 peraturan dan persyaratan lainnya)
di tempat kerja yang dapat menimbulkan • Bahya-bahaya lain yang dapat mempengaruhi
bahaya baru atau bahaya tidak biasa wilayah sekitar perusahaan maupun yang
lainnya. bersumber dari wilayah sekitar perusahaan
ELEMEN KOMPETENSI
1. Menginterpretasikan data dan informasi K3 konstruksi terkait kontrak
kerja pekerjaan kontruksi

KRITERIA UNJUK KERJA


1.2 Data dan Informasi K3 Konstruksi dibuat dalam bentuk daftar simak
DEFINISI DAFTAR SIMAK K3L

• Daftar simak K3 berisi potensi kecelakaan kerja yang mungkin terjadi pada setiap tahap kegiatan pemeliharaan
dan pengoperasian

• Daftar Simak Pelaksanaan Pemeriksaan Menyeluruh ini merupakan satu kesatuan dengan Pedoman Pelaksanaan
Pemeriksaan Menyeluruh. Daftar simak ini dibuat dengan maksud memudahkan penerapan pedoman pelaksanaan
pemeriksaan tersebut.

• Daftar simak berisikan pokok kegiatan dan langkah pemeriksaan yang perlu dilaksanakan oleh auditor untuk
memeriksa kegiatan yang dilakukan oleh auditi.

• Pokok kegiatan dan langkah yang ada dapat dikembangkan dan dilengkapi oleh auditor sesuai dengan kondisi
auditi yang diantara kegiatan-kegiatannya mungkin ada yang tidak tertampung di dalam daftar simak ini.
ALUR CARA MENYUSUN DAFTAR
SIMAK K3

Identifikasi Bahaya Buat Daftar


Gambar rencana Siapkan APD dan
menggunakan simak kebutuhan
/Bestek perhatikan SOP
PHA,HAZOPS dll K3
C O N TO H B E S T E K / G A M B A R
RENCANA
Tahap Identifikasi bahaya bisa
dimulai dari mengkaji gambar
rencana sehingga bisa memberi
gambaran akan bahaya –bahaya
yang harus di hindari pada saat
pelaksanaan
I D E T I F I K A S I B A H AYA
MENGGUNAKAN PHA, HAZOPS DLL

Dalam mengidentifikasi bahaya bisa


menggunakan salah satu metode di
atas agar mempermudah dalam
mengidentifikasi potensi bahaya
yang akan terjadi
P E R S I A PA N K E B U T U H A N A P D
D A N M E M P E R H AT I K A N S O P

Setelah melakukan analisis dan


identifikasi bahaya maka bisa
diketahui SOP yang dipakai serta
jenis APD yang harus digunakan
D A F TA R S I M A K D A N P E R I N G ATA N
K E B T U H A N K 3 D I L A PA N G A N

Perlu memperhatikan setiap


rambu-rambu peringatan pada saat
dilapangan agar dapat memperkecil
potensi bahaya yang mungkin
terjadi
ELEMEN KOMPETENSI
1. Menginterpretasikan data dan informasi K3 konstruksi terkait kontrak
kerja pekerjaan kontruksi

KRITERIA UNJUK KERJA


1.3 Daftar simak data dan informasi diperiksa kesesuaianya dengan
kondisi lapangan untuk menghindari kesalahan dalam pelaksanaan
pekerjaan
METODE PEMERIKSAAN DAFTAR SIMAK
DENGAN KESESUAIAN DI LAPANGAN
ELEMEN KOMPETENSI
2. Mengkomunikasikan data dan informasi K3 Konstruksi kepada
supervisor K3 Konstruksi di tempat kerja

KRITERIA UNJUK KERJA


2.1 Daftar simak data dan informasi dijelaskan kepada supervisor K3
Konstruksi
Aplikasi Jenis daftar simak penerapan K3L dicatat dan didokumentasikan agar bisa dikontrol dan dapat dievaluasi
hasil kinerjanya untuk perbaikan berkelanjutan :
Jenis Daftar Simak Pemakaian APD :

o Jenis Daftar Simak Penggunaan APK


o Jenis Daftar Simak Safety Induction.
o Jenis Daftar Simak Safety Inspection, dan lain-lain.

Langkah-langkah melakukan Komunikasi dengan Supervisor terkait daftar simak

Supervisor mengevaluasi
Penyampaian hasil analisa dan melakukan perbaikan
Daftar simak disiapkan Analisa dan Checklist
berupa daftar simak kepada ataupun pengadaan
sesuai pekerjaan/proyek dilakukan
Supervisor mengacu pada daftar
simak
ELEMEN KOMPETENSI
2. Mengkomunikasikan data dan informasi K3 Konstruksi kepada
supervisor K3 Konstruksi di tempat kerja

KRITERIA UNJUK KERJA


2.2 Masukan tentang pelaksanaan komunikasi, data dan informasinya
dievaluasi
 Umpan Balik dan Tanggapan.
• Semua personil dapat memberikan tanggapan ataupun umpan balik
yang relevan terhadap segala macam jenis informasi K3 yang
dikomunikasikan.
• Penyampaian umpan balik dapat dilakukan melalui email resmi P2K3
dan Formulir Partisipasi dan Konsultasi K3 (P/FRM/K3/006).
• Sekretaris P2K3 wajib menindak lanjuti dan mencatat setiap
tanggapan dan umpan balik relevan yang diterima.
 Evaluasi :
Pemanatauan dan pengukuran peforma :
a) Pemantauan, pengukuran dan pelaporan data dan informasi terkait K3 harus
dikembangkan dan ditinjau secara periodik
b) Pemilihan indikator kinerja yang sesuai dengan perusahaan
c) Pengukuran kuantitatif dan kualitatif harus sesuai dengan kebutuhan organisasi.
d) Pemantauan dan pengukuran kinerja harus dapat menentukan perluasan
kebijakan K3 dan tujuan diterapkan serta risiko dapat dikendalikan dan direkam
secara keseluruhan
e) Pemantauan dapat menghasilkan umpan balik, keefektifitasan pencegahan dan
pengendalian
f) Keputusan untuk perbaikan identifikasi bahaya dan pengendalian risiko
 Lingkup Evaluasi terkait Data dan Informasi K3 :

• Kebijakan K3
• Partisipasi seluruh pekerja
• Tanggung jawab dan akuntabilitas
• Kompetensi dan pelatihan
• Dokumentasi SMK3
• Perencanaan, pengembangan, dan penerapan
• Pencegahan dan upaya pengendalian
• Manajemen perubahan
• Pencegahan, persiapan, dan respon terhadap keadaan darurat
• Procurement
• Kontrak
• Penilaian peforma
• Review manajemen, dll
Contoh Formulir Partisipasi
dan Konsultasi K3
ELEMEN KOMPETENSI
2. Mengkomunikasikan data dan informasi K3 Konstruksi kepada
supervisor K3 Konstruksi di tempat kerja

KRITERIA UNJUK KERJA


2.3 Data dan Informasi K3 Konstruksi dikomunikasikan kepada seluruh
pihak terkait di tempat kerja
Dalam penerapan sistem manajemen K3 pada sebuah perusahaan, beberapa hal yang dapat
dilakukan
untuk implementasi klausul, antara lain:

Konsultasi formal antara pihak manajemen dengan karyawan.


Keterlibatan karyawan dalam identifikasi bahaya.
Inisiatif untuk mendorong karyawan dalam meninjau memberi saran dan umpan balik atas
masalah K3.
Pendefinisian yang jelas tentang tanggung jawab dan wewenang.
Briefing dan pertemuan kecil mengenai K3.
Papan pengumuman yang menyajikan data kinerja K3 dan informasi lainnya.
Poster program K3.
Buletin tentang K3.
Fasilitas yang mendukung implementasi K3.
ELEMEN KOMPETENSI
3. Melakukan Koordinasi dengan unit-unit terkait di tempat kerja

KRITERIA UNJUK KERJA


3.1 Rencana Koordinasi Komunikasi data dan informasi pada
pelaksanaan pekrjaan konstruksi dengan unit-unit terkait disusun
Lingkaran Komunikasi
Jalur komunikasi:
1. Komunikasi Internal
a. Komunikasi vertikal, yaitu komunikasi dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas.
b. Komunikasi horizontal atau lateral, yaitu komunikasi antara sesama seperti dari karyawan
kepada karyawan, manajer kepada manajer, sesama Teknisi dll
c. Komunikasi Formal, yaitu komunikasi yang berlangsung dalam jalur lini formal menurut
struktur komando dalam organisasi. Materi yang dikomunikasikan menyangkut hal-hal
tugas yang berkaitan dengan :
a. Persiapan pengujian;
b. Pelaksanaan pengujian material aspal, agregat kasar, agregat halus, filler, dan rancangan campuran beton dll.

d. Komunikasi Informal, yaitu komunikasi yang diluar jalur formal.


e. Komunikasi diagonal atau komunikasi silang (cross communication) adalah
komunikasi antara pimpinan seksi dengan pegawai seksi lain
2. Komunikasi eksternal
a. Komunikasi eksternal organisasi adalah komunikasi antara pimpinan
organisasi dengan khalayak di luar organisasi.
b. Pada organisasi besar, komunikasi ini lebih banyak dilakukan oleh kepala
hubungan masyarakat dari pada pimpinan sendiri.
c. Yang dilakukan sendiri oleh pimpinan hanyalah terbatas pada hal-hal
yang dianggap sangat penting saja.
ELEMEN KOMPETENSI
3. Melakukan Koordinasi dengan unit-unit terkait di tempat kerja

KRITERIA UNJUK KERJA


3.2 Koordinasi pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai jadwal
Indikator tercapainya kriteria unjuk kerja ini dapat dilihat dari sudah disusunnya pihak terkait,
jadwal, program, alokasi biaya, serta alokasi sumber daya yang digunakan dalam rencana
koordinasi pelaksanaan pekerjaan.

Indikator lain yang dinilai adalah adanya jadwal untuk melaksanakan komunikasi dalam rangka
koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan pihak terkait, yaitu staff dan pekerja, yang dilakukan
secara teratur.

Koordinasi dilakukan melalui rapat koordinasi (rakoor) yang dilakukan secara rutin 1 minggu
sekali. Rakoor melibatkan oleh perwakilan proyek yang selevel manajer, mandor, staff-staff
divisi yang terkait, dan petugas K3. Dalam rakoor akan dibahas mengenai permasalahan yang
ada di proyek, misalnya anggaran, progress gedung, dan laporan kecelakaan. Permasalahan
yang muncul akan dicari solusinya bersamasama sehingga adanya koordinasi antara satu
bagian dengan bagian yang lain. Anggaran dan sumber daya akan dialokasikan untuk mengatasi
permasalahan yang ada di proyek
ELEMEN KOMPETENSI
3. Melakukan Koordinasi dengan unit-unit terkait di tempat kerja

KRITERIA UNJUK KERJA


3.3 Hasil koordinasi pekerjaan diperiksa kesesuaianya dengan rencana
semula
CONTOH STRUKTUR ORGANISASI

Anda mungkin juga menyukai