Repository USU
EPIDEMIOLOGI
KEMENKES RI
KEMENKES RI
KEMENKES RI
PATOGENESIS
• Perjalanan klinis kusta merupakan suatu proses yang lambat dan
berjalan bertahun-tahun, sehingga penderita tidak menyadari
adanya proses penyakit di dalam tubuhnya. Sebagian besar
penduduk di daerah endemik kusta pernah terinfeksi
Mycobacterium leprae.
• Namun karena adanya kekebalan alamiah, hanya sekitar 15% dari
mereka menjadi sakit.
• Pada orang yang kekebalan alamiahnya tidak berhasil membunuh
kuman yang masuk, terjadi perkembangbiakan Mycobacterium
leprae di dalam sel Schwan diperineurium. Proses ini berjalan
sangat lambat sebelum muncul gejala klinis yang pertama.Setelah
melewati masa inkubasi yangcukup lama (sekitar 2-5 tahun) akan
muncul gejala awal penyakit yang bentuknya belum khas, berupa
bercak-bercak dengan sedikit gangguan sensasi pada kulit disertai
dengan berkurangnya produksi keringat setempat. 7,8
Repository USU
Pemeriksaan Penunjang
A. Uji FLA-ABS (Fluorescent leprosy Antibodi-Absorption test)
Uji ini menggunakan antigen bakteri M. leprae secara utuh yang telah dilabel
dengan zat fluoresensi. Hasil uji ini memberikan sensitivitas yang tinggi
namun spesivisitasnya agak kurang karena adanya reaksi silang dengan
antigen dari mikrobakteri lain.34
B. Radio Immunoassay (RIA)
Uji ini menggunakan antigen dari M. leprae yang dibiakkan dalam tubuh
Armadillo yang diberi label radio aktif. 34
C. Uji MLPA (Mycobacterium leprae particle agglutination)
Uji ini berdasarkan reaksi aglutinasi antara antigen sintetik PGL-1 dengan
antibodi dalam serum. Uji MLPA merupakan uji yang praktis untuk dilakukan
di lapangan, terutama untuk keperluan skrining kasus seropositif.
Repository USU
MDT Pausibasiler (1)
Kombinasi Dapson dan Rifampisin selama 6-9 bulan
Dapson Rifampisin
Dewasa 100 mg per hari 600 mg per bulan
(berat badan 50-70 dengan supervisi
kg)
* Tidak direkomendasikan untuk ibu hamil atau anak usia kurang dari 5 tahun
* Tidak dianjurkan untuk pengobatan rutin