Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK IV

 Infertilitas di defenisikan sebagai


ketidakmampuan pasangan untuk mencapai
kehamilan setelah 1 tahun hubungan seksual
tanpa pelindung (Keperawatan Medikal
Bedah)
Infertilitas (pasangan mandul) adalah
pasangan suami istri yang telah menikah
selama satu tahun dan sudah melakukan
hubungan seksual tanpa menggunakan alat
kontrasepsi, tetapi belum memiliki anak
Infertilitas terdiri dari 2 macam, yaitu :
 Infertilitas primer
 Infertilitas sekunder
Faktor penyakit Kelainan pada alat kelamin
 Mioma Uteriadalah tumor  Hipospadia
(tumor jinak)
 Ejakulasi retrograd
 Polip
 Varikokel
 Kista
Faktor fungsional  Kelainan pada alat
kelamin
 Gangguan system
hormonal wanita dan Kegagalan fungsional
dapat di sertai kelainan  Kemampuan ereksi kurang
bawaan
 Kelainan pembentukan
 Gangguan pada pelepasan
sel telur spermatozoa
 Gangguan pada leher  Gangguan pada sperma
rahim
Penyebab Infertilitas pada
perempuan (Istri) Penyebab pada laki-laki (suami)
 Terjadi kelainan  Riwayat terpajan benda
system endokrin – benda mutan yang
 Hipomenore dan membahayakan
amenore reproduksi (panas,
 Wanita dengan
radiasi, rokok, narkotik,
sindrom turner alkohol, infeksi)
 Wanita infertil  Status gizi dan nutrisi
 Motilitas tuba  Ejakulasi retrograt
 Traktus reproduksi  Andesensus testis (
internal yang  Gangguan
abnormal spermatogenesis
Wanita Pria
 Hirsutisme diukur  Analisis Sperma
dengan skala  Deteksi ovulasi
Ferriman dan  Biopsi Endometrium
Gallway, jerawat
 Pembesaran kel.
Tiroid
 Galaktorea
 Inspeksi lendir serviks
ditunjukkan dengan
kualitas mucus
Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang
Medikasi
 Obat stimulasi ovarium
 Meningkatkan pelepasan gonadotropin
 Epimestrol
 Memicu pelepasan FSH dan LH
 Bromokriptin
 Menghambat sintesis & sekresi prolaktin
Tindakan Operasi Rekontruksi
Tindakan Operasi Rekontruksi
Rekayasa Teknologi Reproduksi
 Asuhan Keperawatan pada pasien dengan
Infertilitas
 PENGKAJIAN
 Identitas klien
 Riwayat kesehatan
Riwayat Kesehatan Dahulu
Riwayat Kesehatan Sekarang
Riwayat Kesehatan Keluarga
Riwayat Obstetri
 Ansietas
berhubungan dengan ketidaktahuan
tentang akhir proses diagnostic
No. Intervensi Keperawatan Rasional
1. Jelaskan tujuan test dan prosedur Menurunkan cemas dan takut terhadap
diagnose dan prognosis
2. Tingkatkan ekspresi perasaan dan takut, Perasaan tidak diekspresikan dapat
contoh : menolak, depresi, dan marah. menimbulkan kekacauan internal dan efek
Biarkan pasien / orang terdekat mengetahui gambaran diri
ini sebagai reaksi yang normal

3. Dorong keluarga untuk menganggap pasien Meyakinkan bahwa peran dalam keluarga dan
seperti sebelumnya kerja tidak berubah
4. Kolaborasi : berikan sedative, tranquilizer Mungkin diperlukan untuk membantu pasien
sesuai indikasi rileks sampai secara fisik mampu untuk
membuat startegi koping adekuat.
No. Intervensi Keperawatan Rasional
1. Tanyakan dengan nama apa pasien ingin Menunjukan keopan santunan / penghargaan dan
dipanggil pengakuan personal.
2. Identifikasi orang terdekat dari siapa pasien Memungkinkan privasi untuk hubungan personal
memperoleh kenyaman dan siapa yang harus khusus, untuk mengunjungi atau untuk tetap
memberitahuakan jika terjadi keadaan bahaya dekat dan menyediakan kebutuhan dukungan
bagi pasien
3. Dengarkan dengan aktif masalah dan ketakutan Menyampaikan perhatian dan dapat dengan
pasien lebih efektif mengidentifikasi kebutuhan dan
maslah serta strategi koping pasien dan
seberapa efektif
4. Dorong mengungkapkan perasaan, menerima apa Membantupasien / orang terdekat untuk
yang dikatakannya memulai menerima perubahan dan mengurangi
ansietas mengenai perubahan fungsi / gaya
hidup.
5. Diskusikan pandangan pasien terhadap citra diri Persepsi pasien mengenai perubahan pada citra
dan efek yang ditimbulkan dari penyakit / diri mungkin terjadi secara tiba- tiba atau
kondisi kemudian.
No. Intervensi Keperawatan Rasional

1. Berikan lingkungan yang terbuka Dimana pasien merasa bebas untuk dapat mendiskusikan
perasaan dan masalah secara realitas kemampuan komunikasi
terapeutik seperti aktif mendengarkan, diam, selalu
bersedia, dan pemahaman dapat memberikan pasien
kesempatan untuk berbicara secara bebas dan berhadapan
dengan perasaan.
2. Identifikasi tingkat rasa duka / disfungsi : Kecermatan akan memberikan pilihan intervensi yang sesuai
penyangkalan, marah, tawar – menawar, depresi, pada waktu induvidu menghadapi rasa berduka dalam
penerimaan berbagai cara yang berbeda

3. Dengarkan dengan aktif pandangan pasien dan selalu Proses berduka tidak berjalan dalam cara yang teratur,
sedia untuk membantu jika diperlukan tetapi fluktuasainya dengan berbagai aspek dari berbagai
tingkat yang muncul pada suatu kesempatan yang lain
4. Identifikasi dan solusi pemecahan masalah untuk keberadaan Mungkin dibutuhkan tambahan bantuan untuk berhadapan
respon – respon fisik, misalnya makan, tidur, tingkat aktivitas dengan aspek – aspek fisik dari rasa berduka.
dan hasrat seksual
5. Kaji kebutuhan orang terdekat dan bantu sesuai petunjuk Identifikasi dari masalah – masalah berduka disfungsional
akan mengidentifikasi intervensi induvidual

6. Kolaborasi : rujuk sumber – sumber lainnya misalnya Mungkin dibutuhkan bantuan tambahan untuk mengatasi rasa
konseling, psikoterapi sesuai petunjuk. berduka, membuat rencana, dan menghadapi masa depan.
No Intervensi Keperawatan Rasional

1. Catat lokasi, lamanya intensitas dan Untuk menentukan intervensi


penyebaran. Perhatikan tanda selanjutnya
nonverbal, contoh peningkatan TD dan
nadi, gelisah, merintih
2. Jelaskan penyebab nyeri dan Memberikan kesemapatn untuk
pentingnya melaporkan ke staff pemberian analgesik sesuai waktu
terhadap karakteristik nyeri
3. Berikan tindakan relaksasi, contoh Menurunkan tegangan otot dan
pijatan, lingkungan istirahat meningkatan koping efektif
4. Bantu atau dorong penggunaan nafas Mengarahkan kembali perhatian dan
efektif, bimbingan imajinasi dan membantu dalam relaksasi otot.
aktivitas terapeutik

Anda mungkin juga menyukai