a) Prasarana Pompa beserta peralatan penggerak dan bangunan pelengkapnya, yang dioperasikan untuk
kegiatan penyediaan air atau untuk mengendalikan aliran banjir, dilakukan sesuai kebutuhan dan atau sesuai
dengan kondisi muka air di sungai/waduk, dan harus mengikuti prosedur dan manual pengoperasian pompa
dan peralatan pendukungnya. Prasarana pompa harus selalu siap dioperasikan pada saat diperlukan, dan oleh
karenanya, faktor pemeliharaan menjadi sangat penting untuk menjamin pompa dapat dioperasikan dengan
baik.
b) Kegiatan inspeksi kondisi fisik prasarana pompa beserta peralatan pendukung dan bangunannya, secara
visual, dilakukan paling tidak 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan, untuk memastikan kondisi prasarana pompa
dalam keadaan baik, serta untuk mengetahui apabila terdapat kerusakan.
c) Dalam hal terdapat kerusakan pada komponen pompa dan kelengkapannya, yang dikhawatirkan dapat
berpengaruh terhadap pengoperasian pompa, atau kemungkinan timbulnya kerusakan yang lebih parah pada
komponen peralatan pendukung dan bangunan pelengkapnya, harus ditindak-lanjuti dengan kegiatan
penelusuran detail untuk mengetahui tingkat kerusakan dan rekomendasi langkah perbaikannya. Dalam hal
tidak ada rekomendasi dari hasil inspeksi, maka kegiatan penelusuran (walkthrough) harus dilakukan paling
tidak 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan.
d) Pemeliharaan preventif prasarana pompa secara rutin dapat berupa kegiatan pembersihan tubuh bangunan,
pencabutan tanaman liar atau pembersihan gulma air (enceng gondok), yang dapat mengganggu atau
menyumbat aliran, serta pembersihan sampah yang tersangkut, terutama di depan fasilitas pompa, yang
dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan. Kegiatan ini dapat dilakukan bersamaan waktunya
dengan kegiatan inspeksi.
e) Pemeliharaan preventif secara berkala untuk menjaga kondisi prasarana pompa dan bangunan serta peralatan
pendukungnya tetap dalam keadaan baik dan siap operasi, meliputi antara lain :
• Pengecatan fasilitas pompa, peralatan pendukung dan bangunannya, dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali
dalam 1 (satu) tahun. Sebelum pengecatan, harus dilakukan pembersihan pintu dari karat, dan dicat dengan
cat dasar (meni). Waktu pengecatan sebaiknya dilakukan pada musim kemarau.
• Pelumasan pada peralatan unit penggerak operasi pompa, genset serta peralatan hidro-mekanikal lainnya,
dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan, atau mengikuti ketentuan sesuai manual peralatan
masing-masing yang dikeluarkan pabrik pembuat peralatan dimaksud.
• Perbaikan ringan yang tidak memerlukan kelengkapan perhitungan desain, dilakukan paling sedikit 1 (satu)
kali dalam 1 (satu) tahun, sebelum musim hujan/banjir datang.
Pemeliharaan Pompa Drainase 6
Setiap melakukan pemeliharaan dilakukan pengisian data untuk mengetahui riwayat dari peralatan
a. Pekerjaan yang dilaksanakan
b. Waktu pelaksanaan pemeliharaan dan tanggal
c. Penggantian material/spare part
d. Pengujian yang dilakukan
e. Personil yang melaksanakan
f. Kesimpulan/saran
a) Inspeksi pengamatan kondisi bangunan pelindung tebing atau revetment, secara visual,
dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam satu bulan untuk memastikan kondisi bangunan
dalam keadaan baik. Pengamatan umumnya mencakup keutuhan tubuh dan lereng
bangunan, kondisi puncak, serta kaki dan tumpuan bangunan pelindung tebing.
b) Termasuk dalam pengamatan ini, adalah identifikasi kerusakan yang antara lain disebabkan
oleh erosi atau penggerusan aliran sungai, keretakan atau kebocoran dan longsoran lereng
bangunan pelindung tebing sungai, kerusakan pada kawat pengikat bronjong dan lepasnya
batuan dalam bronjong, penurunan struktur bronjong.
c) Apabila pada saat dilakukannya inspeksi visual, ditemui adanya kerusakan atau kondisi
pada sebagian struktur atau komponen bangunan prasarana revertment yang kritis yang
perlu dilakukan perbaikan untuk menghindari potensi kerusakan yang lebih parah, perlu
direkomendasikan untuk dilakukan penelitian detail melalui walkthrough. Beberapa contoh
antara lain : kerusakan longsoran dan kikisan tebing tanggul, kerusakan pada kaki
revetment.
d) Pemeliharaan bangunan pelindung tebing secara rutin berupa kegiatan pembersihan tubuh
bangunan dari sampah yang tersangkut atau berupa pembersihan dan pencabutan
tumbuhan liar pada permukaan bangunan, atau pembersihan lubang-lubang drainase pada
permukaan tembok, dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan.
e) Pemeliharaan preventif secara berkala untuk perbaikan ini (meliputi antara lain : penambalan
tembok pasangan yang terlepas, perbaikan dinding tembok yang retak atau pecah, serta
perbaikan kaki bangunan yang tergerus atau gerowong dengan toe protection, yang untuk
upaya perbaikannya tidak diperlukan desain), dan merupakan rekomendasi hasil kegiatan
penelusuran (walkthrough) yang dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan,
terutama sebelum waktu musim banjir.