Anda di halaman 1dari 13

SALMA ADILANISA

P1337420616035
Konsep Sehat Sakit

WHO mendefinisikan pengertian sehat sebagai suatu


keadaan sempurna baik jasmani, rohani, maupun
kesejahteraan sosial seseorang.
Konsep Sehat Sakit

Masyarakat dan pengobatan tradisional menganut dua konsep


penyebab sakit yaitu :
1. Naturalistik yaitu seseorang menderita sakit akibat pengaruh
lingkungan, makanan (salah makan), kebiasaan hidup,
ketidakseimbangan dalam tubuh, termasuk juga kepercayaan panas
dingin seperti masuk angin dan penyakit bawaan.
2. Personalistik menganggap munculnya penyakit (illness) disebabkan
oleh intervensi suatu agen aktif yang dapat berupa makhluk bukan
manusia (hantu, roh, leluhur atau roh jahat), atau makhluk manusia
(tukang sihir, tukang tenung).
Konsep Sehat Sakit

Masyarakat menggolongkan penyebab sakit ke dalam 3


bagian yaitu :
1. Karena pengaruh gejala alam (panas, dingin) terhadap tubuh
manusia
2. Makanan yang diklasifikasikan ke dalam makanan panas dan
dingin.
3. Supranatural (roh, guna-guna, setan dan lain-lain).
Kejadian Penyakit

Ditinjau dari segi biologis penyakit merupakan kelainan


berbagai organ tubuh manusia, sedangkan dari segi
kemasyarakatan keadaan sakit dianggap sebagai penyimpangan
perilaku dari keadaan sosial yang normatif. Penyimpangan itu
dapat disebabkan oleh kelainan biomedis organ tubuh atau
lingkungan manusia, tetapi juga dapat disebabkan oleh kelainan
emosional dan psikososial individu bersangkutan.
Perilaku Sakit dan Perilaku
Sehat

Perilaku Sakit Perilaku Sehat


Segala bentuk tindakan yang Tindakan yang dilakukan
dilakukan oleh individu yang individu untuk memelihara dan
sedang sakit agar memperoleh meningkatkan kesehatannya,
kesembuhan. termasuk pencegahan penyakit,
perawatan kebersihan diri,
penjagaan kebugaran melalui olah
raga dan makanan bergizi.
Persepsi Masyarakat

Persepsi masyarakat mengenai terjadinya penyakit berbeda


antara daerah yang satu dengan daerah yang lain, karena
tergantung dari kebudayaan yang ada dan berkembang dalam
masyarakat tersebut.
Peran Perawat

Peran perawat dalam transkultural nursing yaitu


menjembatani antara sistem perawatan yang dilakukan
masyarakat awam dengan sistem perawatan melalui asuhan
keperawatan. Tindakan keperawatan yang diberikan harus
memperhatikan 3 prinsip asuhan keperawatan yaitu:
1. Mempertahankan budaya
2. Negosiasi budaya
3. Restrukturisasi budaya
Peran Perawat

Model konseptual yang di kembangkan oleh Leininger dalam


menjelaskan asuhan keperawatan dalam konteks budaya
digambarkan dalam bentuk matahari terbit (Sunrise Model).
Peran Perawat

Pengkajian dirancang berdasarkan tujuh komponen yang ada


pada”Sunrise Model” yaitu:
1. Faktor teknologi
2. Faktor agama dan falsafah hidup
3. Faktor sosial dan keterikatan keluarga
4. Nilai – nilai budaya dan gaya hidup
5. Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku
6. Faktor ekonomi
7. Faktor pendidikan
Peran Perawat

Adapun Prinsip-prinsip pengkajian budaya adalah sebagai


berikut :
1. Jangan menggunakan asumsi.
2. Jangan membuat streotif bisa menjadi konflik misalnya: orang
Padang pelit,orang Jawa halus.
3. Menerima dan memahami metode komunikasi.
4. Menghargai perbedaan individual.
5. Tidak boleh membeda-bedakan keyakinan klien.
6. Menyediakan privacy terkait kebutuhan pribadi.
Peran Perawat

Terdapat tiga pedoman yang ditawarkan dalam keperawatan


transkultural (Andrew and Boyle, 1995) yaitu :
1. Mempertahankan budaya yang dimiliki klien bila budaya klien
tidak bertentangan dengan kesehatan,
2. Mengakomodasi budaya klien bila budaya klien kurang
menguntungkan kesehatan dan
3. Merubah budaya klien bila budaya yang dimiliki klien
bertentangan dengan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai