keadaan sempurna baik jasmani, rohani, maupun kesejahteraan sosial seseorang. Konsep Sehat Sakit
Masyarakat dan pengobatan tradisional menganut dua konsep
penyebab sakit yaitu : 1. Naturalistik yaitu seseorang menderita sakit akibat pengaruh lingkungan, makanan (salah makan), kebiasaan hidup, ketidakseimbangan dalam tubuh, termasuk juga kepercayaan panas dingin seperti masuk angin dan penyakit bawaan. 2. Personalistik menganggap munculnya penyakit (illness) disebabkan oleh intervensi suatu agen aktif yang dapat berupa makhluk bukan manusia (hantu, roh, leluhur atau roh jahat), atau makhluk manusia (tukang sihir, tukang tenung). Konsep Sehat Sakit
Masyarakat menggolongkan penyebab sakit ke dalam 3
bagian yaitu : 1. Karena pengaruh gejala alam (panas, dingin) terhadap tubuh manusia 2. Makanan yang diklasifikasikan ke dalam makanan panas dan dingin. 3. Supranatural (roh, guna-guna, setan dan lain-lain). Kejadian Penyakit
Ditinjau dari segi biologis penyakit merupakan kelainan
berbagai organ tubuh manusia, sedangkan dari segi kemasyarakatan keadaan sakit dianggap sebagai penyimpangan perilaku dari keadaan sosial yang normatif. Penyimpangan itu dapat disebabkan oleh kelainan biomedis organ tubuh atau lingkungan manusia, tetapi juga dapat disebabkan oleh kelainan emosional dan psikososial individu bersangkutan. Perilaku Sakit dan Perilaku Sehat
Perilaku Sakit Perilaku Sehat
Segala bentuk tindakan yang Tindakan yang dilakukan dilakukan oleh individu yang individu untuk memelihara dan sedang sakit agar memperoleh meningkatkan kesehatannya, kesembuhan. termasuk pencegahan penyakit, perawatan kebersihan diri, penjagaan kebugaran melalui olah raga dan makanan bergizi. Persepsi Masyarakat
Persepsi masyarakat mengenai terjadinya penyakit berbeda
antara daerah yang satu dengan daerah yang lain, karena tergantung dari kebudayaan yang ada dan berkembang dalam masyarakat tersebut. Peran Perawat
Peran perawat dalam transkultural nursing yaitu
menjembatani antara sistem perawatan yang dilakukan masyarakat awam dengan sistem perawatan melalui asuhan keperawatan. Tindakan keperawatan yang diberikan harus memperhatikan 3 prinsip asuhan keperawatan yaitu: 1. Mempertahankan budaya 2. Negosiasi budaya 3. Restrukturisasi budaya Peran Perawat
Model konseptual yang di kembangkan oleh Leininger dalam
menjelaskan asuhan keperawatan dalam konteks budaya digambarkan dalam bentuk matahari terbit (Sunrise Model). Peran Perawat
Pengkajian dirancang berdasarkan tujuh komponen yang ada
pada”Sunrise Model” yaitu: 1. Faktor teknologi 2. Faktor agama dan falsafah hidup 3. Faktor sosial dan keterikatan keluarga 4. Nilai – nilai budaya dan gaya hidup 5. Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku 6. Faktor ekonomi 7. Faktor pendidikan Peran Perawat
Adapun Prinsip-prinsip pengkajian budaya adalah sebagai
berikut : 1. Jangan menggunakan asumsi. 2. Jangan membuat streotif bisa menjadi konflik misalnya: orang Padang pelit,orang Jawa halus. 3. Menerima dan memahami metode komunikasi. 4. Menghargai perbedaan individual. 5. Tidak boleh membeda-bedakan keyakinan klien. 6. Menyediakan privacy terkait kebutuhan pribadi. Peran Perawat
Terdapat tiga pedoman yang ditawarkan dalam keperawatan
transkultural (Andrew and Boyle, 1995) yaitu : 1. Mempertahankan budaya yang dimiliki klien bila budaya klien tidak bertentangan dengan kesehatan, 2. Mengakomodasi budaya klien bila budaya klien kurang menguntungkan kesehatan dan 3. Merubah budaya klien bila budaya yang dimiliki klien bertentangan dengan kesehatan.