Anda di halaman 1dari 18

Cleaner production and

profitability: analysis of 134


industrial pollution prevention
(P2) project
Kelompok 9
Ikbal Anwari
Teguh Wira Maulana
Yuli Nurul Maulida
Pendahuluan

 Teknologi Bersih : Strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif dan


terpadu yang diterapkan secara terus menerus pada proses produksi, produk
dan jasa sehingga meningkatkan eko-efisiensi dan mengurangi terjadinya
resiko terhadap manusia dan lingkungan (UNEP).
 Pada awalnya pengelolaan lingkungan didasarkan pada pendekatan kapasitas
daya dukung (Carrying Capacity Approach) akibat terbatasnya daya dukung
alamiah untuk menetralisir pencemaran yang semakin meningkat.
 Upaya dalam mengatasi masalah pencemaran berubah pendekatan
pengolahan limbah yang terbentuk (End Of Pipe Treatment ).
Pendahuluan

Pada kenyataannya tidak memecahkan permasalahan yang ada. Dalam


prakteknya pendekatan pengolahan limbah mengalami berbagai kendala.
 Rendah nya pentaatan dan penegakan hukum dan peraturan.
 Lemahnya perangkat Peraturan yang tersedia.
 Rendahnya tingkat kesadaran.
 Sifatnya reaktif atau bereaksi setelah limbah itu terbentuk.
 Memerlukan biaya investasi, operasi serta pemeliharaan relatif tinggi.
Hal tersebut menjadi salah satu alasan mengapa kalangan industri tidak atau
belum dapat melaksanakan pengelolaan lingkungan secara optimal.
Pendahuluan
Pilihan Cleaner Production
Cleaner Production

 Konsep ini memiliki hierarchy dimana recycle harus dilakukan langsung (in-
pipe recycle). Jadi penyelesaian masalah lingkungan ditekankan pada sumber
pencemaran bukan pada akhir proses seperti pada end-of-pipe treatment
technology.
 Konsep ini meliputi pemanfaatan sumber alam secara efisien yang bermakna
pula bagi penyusutan limbah yang dihasilkan, pencemaran, dan penyusutan
risiko bagi kesehatan dan keselamatan manusia.
 Konsep ini tidak selalu membutuhkan kegiatan yang mahal atau teknologi
canggih tetapi sering kali menghasilkan penghematan yang potensial sehingga
meningkatkan daya saing di pasar.
 Konsep ini membutuhkan perubahan sikap, pengelolaan lingkungan yang
bertanggung-jawab dan penilaian pilihan teknologi. Produksi bersih yang
sederhana untuk diterapkan adalah good housekeeping
Strategi Produksi Bersih

Sumber daya alam yang semakin langka -> sumber daya alam yang tak terbaharukan.
Merubah input bahan baku kesistem untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia toksik (beracun).
Mereduksi limbah dengan efisiensi konversi bahan baku menjadi produk dan produk samping (by-product)
yang bermanfaat.
Merubah rancangan, komposisi atau pengemasan produk.
 Produk :
 Mengurangi bahan-bahan yang masuk
 Memilih material alternatif yang berdampak paling kecil terhadap lingkungan
 Menjadikan lebih berguna
 Meningkatkan efisiensi dalam proses operasi
 Meningkatkan produk agar mudah untuk dilakukan recycle
 Mengurangi atau mencari alternatif kemasan
 Efisiensi dalam distribusi dan penyaluran
 Pemisahan limbah di sumber
 Hindari campuran limbah B3 dengan non B3
 Limbah yang berbentuk padatan: tidak dilembabkan
 Pemberian label, tanda pada tumpukan atau kontainer limbah B3

 Penggunaan raw material


 Meminimalkan penggunaan raw material yang ekstraksi atau purifikasinya mengahsilkan
residu dalam jumlah besar.
 Menghindari penggunaan raw material yang transportasinya ke industri menghasilkan residu
dalam jumlah besar.
 Modifikasi proses
 Perubahan dalam bahan baku, peralatan, prosedur operasi, cara penyimpanan bahan,
misalnya penggatian pelarut organik dengan pelarut lain (air), penggantian bahan baku
kualitas lebih tinggi, sehingga limbah berbahaya dapat dihindari
Konsep dan Metodologi P2 (Pencegahan
Polusi)
 Konsep dari P2 adalah “Pengurangan resiko”. Didasarkan pada gagasan bahwa
polutan dapat dikurangi atau dihilangkan dengan meningkatkan efisiensi dalam
penggunaan bahan baku, energi, air dan sumber daya lainnya
 Berdasarkan definisi dari US’s. ‘Pollution Prevention Act’ of October 1990, Unsur-
unsurnya dapat diklasifikasikan dalam urutan prioritas sebagai berikut:
1. Pengurangan Resiko
2. In proses recycling
3. On site recycling
4. Off-site recycling
5. Treatment untuk mengurangi bahaya
6. Safe environmental disposal
7. Direct disposal into environment
Konsep dan Metologi Evolusi P2
(Pencegahan Polusi)
1. Pengurangan Resiko
 Mengurangi jumlah setiap bahan berbahaya, polusi atau zat pencemar dengan
dilakukan treatment sebelUm dibuang ke lingkungan
 Mengurangi bahaya zat tertentu, polutan atau kontaminan untuk masyarakat dan
lingkungan.
Adopsi teknologi bersih dapat digambarkan dengan mengacu sampai lima jenis
tindakan:
1. Meningkatkan operasi di pabrik;
2. Daur ulang limbah proses
3. Proses modifikasi
4. Penggantian bahan dan produk
5. Pemisahan material limbah.
Konsep dan Metologi Evolusi P2
(Pencegahan Polusi)
2. Daur ulang
Daur ulang limbah di dalam pabrik produksi memberikan manfaat bukan hanya sebagai
akibat dari berkurangnya dampak lingkungan, menggunakan kembali aliran produk limbah
dari satu proses ke proses lainnya mungkin menjadi pilihan yang lebih baik daripada
melakukan treatmen dan / atau membuangnya, sementara itu juga dapat meningkatkan
nilai ekonomi pabrik.

Contoh
prioritas
pengelolaan
limbah
diterapkan
pada
reaktor
sederhana
Analisis Industri P2 Project

 Analisis berdasarkan 134 industri, dengan tujuan :


1. Untuk mengevaluasi hasil dan keefektifan dari manfaat yang didapatkan
oleh perusahaan yang menerapkan P2 Projects, terkhusus nya pada bidang
cost saving
2. Memahami bagaimana konsep-konsep teoritis dan cara-cara P2 dan
keefektifannya yang diterapkan oleh perusahaan
3. Mengidentifikasi tindakan P2 Project pada hirarki prioritas mana yang paling
besar pengaruhnya dalam penghematan biaya.
Analisis Industri P2 Project

 Analisa Karakteristik
Analisis Dampak Ekonomi
 Secara keseluruhan, 134 kasus
dalam sampel menyadari biaya
operasional tahunan menghemat
lebih dari 90.8 jt euro, terhadap
berbagai investasi dari urutan
109.8 jt euro
 Secara global, baik pengurangan
pada strategi sumber dan daur
ulang memiliki potensi
penghematan biaya yang hampir
sama
 secara absolut, proyek daur ulang
memberikan penghematan yang
paling substansial di sektor kimia
 dalam melaksanakan proyek-
proyek P2 tujuannya adalah untuk
mengidentifikasi prioritas yang
diberikan untuk masalah
lingkungan dan peran strategis
dipercayakan untuk pencegahan
polusi.
Kesimpulan

 P2 pada dasarnya mencari perbaikan dalam efisiensi operasional dengan


bertindak pada variabel lingkungan untuk mengurangi jumlah sumber daya
yang dikonsumsi dan limbah yang dihasilkan dalam suatu produksi
 Perusahaan harus menyadari peran potensial P2 untuk meningkatkan
profitabilitas bisnis dan untuk mengidentifikasi jenis tindakan P2 dengan
pengembalian tertinggi pada investasi
 Proyek P2 yang berfokus pada efisiensi biaya meningkatkan proses dan produk
yang kompetitif serta dapat miminimasi limbah dan adopsi teknologi yang
lebih bersih
Daftar Pustaka

 Cagno, Enrico DKK. 2003.Cleaner prodution and profitability: analysis of 134


industrial pollution prevention (P2) project reports. Italy: Department of
management, Economic and industrial engeneering.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai