Lakesla
Lakesla
Komunikasi
Interaksi Sosial
Perilaku
Gangguan sensoris
Penyebab Autisme
Faktor neurobilogis
Masalah genetic
Masalah selama kehamilan dan kelahiran
Keracunan logam berat
Terinveksi virus
Vaksinisasi
dll
Penatalaksanaan Autisme
Terapi edukasi
Terapi perilaku
Terapi wicara
Terapi okupasi/fisik
Sensori integrase
AIT (Auditory Integration Training)
Intervensi keluarga
Medikamentosa
Hukum Boyle
Pada suhu tetap, tekanan berbanding terbalik
dengan volume.
P = P1 + P2 + P3 +….
Hukum Henry
Jumlah gas terlarut dalam cairan atau jaringan
berbanding lurus dengan tekanan partial gas
tersebut dalam cairan atau jaringan pada suhu
yang tetap.
Fisiologi dari HBO bermacam-macam yakni
1. Kontraindikasi absolute :
a. Kehamilan
b. ISPA
c. Sinusitis kronis
d. Kejang
e. Emfisema yang disertai dengan retensi CO2
f. Panas tinggi yang tidak terkontrol
g. Riwayat pneumothorax spontan
h. Riwayat opersi dada
i. Riwayat operasi telinga
j. Infeksi virus
k. Riwayat neuritis optic
Komplikasi
Barotrauma telinga
Barotrauma paru
Barotrauma dental
Toksisitas oksigen
Gangguan neurologis
Fibroplasia retrolental
Katarak
Transientmiopia reversible
PENGARUH TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK
TERHADAP AUTISME
Saat terjadi autism terjadi hipoperfusi darah pada bagian otak yang
mana hal ini akhirnya menyebabkan terjadinya reaksi inflamasi.
Hipoperfusi ditunjukkan dari menurunnya aliran darah di region
temporal dari otak. Salah satu penelitian menggunakan scan PET
(Positron Emission Tomography) dari 11 anak autism
menunjukkan kurangnya aliran darah ke bagian area temporal kiri,
dimana mempengaruhi penangkapan bahasa dan proses
pendengaran. Hipoperfusi serebral dapat menyebabkan hipoksia
dimana dapat menyababkan kegagalan elektrikal pada sel-sel otak.
Memburuknya hipoksia menyebabkan terjadinya gangguan pompa
ion yang menyebabkan kematian sel.
Dan Rossignol dari International Child Development Resource
Centre, Florida, AS, melakukan penelitian terhadap 62 penderita
autisme berusia 2-7 tahun. Responden diberi terapi oksigen
selama 40 menit setiap hari selama sebulan dengan asupan
oksigen 24% dan tekanan udara 1,3 atmosfer. Hasilnya, terjadi
peningkatan hampir di seluruh fungsi organ tubuh, seperti sensor
gerak, kemampuan kognitif, kontak mata, kemampuan sosial, dan
pemahaman bahasa
Selain memperbaiki fungsi otak, secara umum ekstra oksigen
yang didapat dari terapi oksigen hiperbarik juga berguna untuk
meningkatkan kemampuan sel darah putih untuk melawan
infeksi, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit,
membentuk pembuluh darah kapiler baru, membunuh kuman-
kuman anaerob dalam usus, dan membantu setiap organ dalam
tubuh berfungsi dengan lebih baik