Triase Faskes
Triase Faskes
Kep
Banda Aceh, 27 & 30 Desember 2017
DEFINISI
TRIAGE, SEJARAH
Berasal dari bahasa Francis yg berarti
“pemilahan/penyortiran”.
Triase didefinisikan sebagai proses pemilihan dan prioritasi
pasien yang akan dirawat.
Triage adalah proses pemilahan penderita berdasarkan
tingkat kegawatan & kebutuhan akan pertolongan life saving.
Proses triase ini pertama kali dijelaskan oleh Baron
Dominique Jean –Larry pada abad ke 18 (Goransson, 2005)
Dapat digunakan untuk konsep perang, bencana, dan rumah
sakit.
TRIASE
TRIASE PRIMER
TRIASE SEKUNDER
TRIASE PRIMER
Menilai kondisi yang mengancam - apakah pasien terlihat sangat
jiwa: pucat?
- apakah jalan napas tersumbat? - Apakah akral pasien teraba
- Apakah pasien bernapas? dingin?
- Apakah nadi carotis teraba? - Apakah pasien terlihat sangat
- Apakah nadi perifer teraba? kesakitan?
- Apakah pasien terlihat sesak - Apakah pasien sadar?
berat? - Apakah pasien terluka dengan
- Apakah pasien terlihat sianosis? perdarahan sulit untuk
dihentikan?
TRIASE SEKUNDER
Pemeriksaan Tanda tanda vital
Pemeriksaan cepat
Pertolongan pertama
Triage ulang
Pemeriksaan gula darah
Pemeriksaan skor nyeri
SISTEM TRIASE DI DUNIA
AUSTRALIAN TRIAGE SCALE
1. ATS 1 (Rescucitation)
Kondisi yang mengancam jiwa (atau resiko besar
mengalami kemunduran) dan perlu intervensi yang
cepat dan agresif
Beberapa Kondisi Pengkategorian ATS 1
1. ATS 1 (Rescucitation)
a) Henti Jantung
b) Henti Napas
c) Resiko sumbatan jalan napas
d) Frekuensi pernapasan (RR) < 10x/menit
e) Distress / Kesukaran pernapasan yang sangat berat (extreme)
f) Tekanan darah < 80 (dewasa) atau syok pada anak/bayi
g) Tidak respon atau hanya respon nyeri (GCS < 9)
h) Kejang terus menerus atau berkepanjangan
i) Gangguan perilaku berat dengan ancaman segera terhadap
kekerasan yang berbahaya
2. ATS 2 (Emergency)
Pasien dengan kondisi yang cukup serius atau
mengalami kemerosotan secara cepat yang apabila
tidak ditangani dalam 10 menit dapat mengancam
jiwa atau mengakibatkan kegagalan organ.
Beberapa Kondisi Pengkategorian ATS 2
2. ATS 2 (Emergency)
a) Resiko Jalan Napas – Stridor berat
b) Distress/ kesukaran pernapasan berat
c) Gangguan sirkulasi:
Perfusi yang buruk ditandai dengan detak jantung < 50 atau > 150 pada dewasa
Hipotensi dengan gangguan hemodinamik kehilangan darah hebat
Nyeri dada kardiak
d) Nyeri sangat hebat apapun penyebabnya
e) Demam dan tanda – tanda letargi
f) Terkena zat asam atau basa pada mata – membutuhkan irigasi
g) Multi trauma mayor (membutuhkan respon cepat dari tim terorganisasi)
h) Konsumsi obat penenang atau zat toksik lainnya secara signifikan
i) Envenomation (tergigit hewan beracun) yang berbahaya
j) Nyeri hebat yang memberi kesan adanya pre eklamsia,
AAA (Abdominal Aortic Aneurysm), kehamilan ektopik
k) Ancaman langsung terhadap diri sendiri atau orang lain
(membutuhkan pengekangan)
l) Agitasi dan agresi berat
3. ATS 3 (Urgent)
Pasien yang datang dengan kondisi yang mungkin
akan berkembang menjadi mengancam nyawa atau
menimbulkan kecacatan bila tidak ditangani dalam
waktu 30 menit
Beberapa Kondisi Pengkategorian ATS 3
3. ATS 3 (Urgent)
a) Hipertensi berat
b) Kehilangan cukup banyak darah – apapun penyebabnya
c) Sesak napas sedang
d) Saturasi O2 90 – 95
e) Kadar Gula Darah > 16 mmol/l
f) Riwayat kejang (saat ini sadar)
g) Semua demam pada pasien imunosupresi misalnya pasien onkologi
h) Muntah terus menerus
i) Dehidrasi
j) Cedera kepala dengan kehilangan kesadaran yang singkat – saat ini sadar
k) Nyeri sedang sampai berat – apapun penyebabnya, yang membutuhkan
analgesik
l) Nyeri dada non-kardiak dengan tingkat keparahan sedang
m) Nyeri perut tanpa ciri-ciri resiko tinggi – tingkat keparahan sedang atau
pasien usia > 65 tahun
n) Trauma ekstremitas sedang – deformitas, laserasi yang parah,
o) Ekstremitas – Perubahan sensasi, tidak ada pulsasi
p) Trauma – Riwayat penyakit resiko tinggi tanpa resiko tinggi lainnya
q) Perilaku / Psikiatrik:
a) Sangat tertekan, resiko menyakiti diri sendiri Psikotik akut atau gangguan pikiran
b) Krisis situasional, sengaja menyakiti diri sendiri Agitasi / menarik diri /
berpotensi agresif
4. ATS 4 (Semi Urgent)
Pasien dengan kondisi yang dapat mengalami
kemerosotan atau akan menghasilkan outcome yang
berbeda bila dalam 1 jam pasien belum ditangani.
Gejala berkepanjangan.
Beberapa Kondisi Pengkategorian ATS 4
4. ATS 4 (Semi Urgent)
a) Perdarahan ringan
b) Aspirasi benda asing, tanpa distress pernapasan
c) Cedera dada tanpa nyeri pada tulang iga atau distress pernapasan
d) Kesulitan menelan, tanpa distress pernapasan
e) Cedera kepala ringan, tidak kehilangan kesadaran
f) Nyeri sedang, dengan beberapa faktor resiko
g) Muntah atau diare tanpa dehidrasi
h) Inflamasi atau benda asing pada mata – penglihatan normal
i) Trauma ekstremitas minor – pergelangan kaki terkilir, kemungkinan patah
tulang, laserasi tidak terkomplikasi yang membutuhkan investigasi atau
intervensi – tanda vital normal, nyeri ringan / sedang
j) Gips terlalu ketat, tanpa kerusakan neurovaskuler
k) Sendi bengkak dan panas
l) Nyeri perut tidak spesifik
m) Perilaku / Psikiatrik :
-Masalah kesehatan mental semi-urgent
-Dalam observasi dan/atau tidak ada resiko langsung terhadap diri sendiri
maupun orang lain
5. ATS 5 (Non Urgent)
Kondisi pasien yang sudah kronis dengan gejala
minor, dimana hasil akhirnya tidak akan berbeda
bila penanganan ditunda sampai 2 jam setelah
kedatangan.
Beberapa Kondisi Pengkategorian ATS 5
5. ATS 5 (Non Urgent)
a) Nyeri minimal tanpa ciri-ciri beresiko tinggi
b) Riwayat penyakit resiko rendah dan saat ini asimtomatik
c) Gejala minor dari penyakit stabil yang ada
d) Gejala minor dari kondisi dengan resiko rendah
e) Luka minor – lecet kecil, laserasi ringan (tidak
membutuhkan jahitan)
f) Dijadwalkan kontrol misalnya pada kontrol luka, perban
kompleks
g) Imunisasi
h) Perilaku / Psikiatrik :
a) Pasien yang dikenal dengan gejala kronis Krisis sosial, pasien baik
secara klinis
b) Untuk pasien anak-anak digunakan standard yang berbeda,
karena kondisi pada anak jauh lebih berbahaya daripada dewasa
PENDOKUMENTASIAN
Tanggal dan jam pemeriksaan
Nama petugas triase
Diagnose utama yang ada
Riwayat penyakit yang berhubungan dengan problem yang
ada sekarang
Alokasi berdasar kategori triase
Waktu dan alasan dilakukan re-triase ulang
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan
Pasca Triage.
Setelah diseleksi, dilakukan tindakan sebagai berikut :
Ditangani di tempat periksa/tempat tindakan sesuai
dengan kondisi klinisnya (ruang pelayanan/ ruang
tindakan/obstetriginekologi).
ATS 1 : Segera
ATS 2 : 10 menit
ATS 3 : 30 menit
ATS 4 : 60 menit
ATS 5 : 120 menit
SIMULASI KASUS
Satu unit mobil bak terbuka melaju dg kecepatan
tinggi dari arah Banda Aceh – Krueng Raya
membawa 7 orang penumpang beserta supir, tiba-
tiba di tengah perjalanan mobil tersebut mengalami
pecah ban kanan sehingga supir tidak mampu
mengendalikan laju mobil dan langsung menabrak
sebuah bus penumpang yang sedang melaju dari
Arah sebaliknya. Mobil bak terbuka tersebut
terseret puluhan meter dan menyebabkan
penumpangnya berhamburan jatuh ke badan jalan.
Masyarakat yang berada disekitar lokasi kejadian
langsung mengevakuasi para korban ke puskesmas
Baitussalam. Disamping pasien korban kecelakaan
tersebut, ada beberapa pasien dari wilayah
baitussalam yang berobat karena kasus yang lain.
Anda sebagai triage officer, masuk ke ATS berapa
pasien berikut ini??
PASIEN 1