Anda di halaman 1dari 19

TEORI BELAJAR

Nurcholis Shofiati R, S.Kom


Teori Belajar Behavioristik

Teori pembelajaran yang berfokus pada


perilaku yang bisa diamati dan adanya
stimulasi yang mengontrolnya.
Tokoh-tokoh Aliran Behavioristik

1 Thorndike
2 Skinner
3 Pavlov
4 bandura.
Teori Belajar Thorndike

Edward Lee Thorndike (1874 – 1949) mengemukakan beberapa hukum belajar


yang dikenal dengan sebutan Law of effect. Belajar akan lebih berhasil bila
respon siswa terhadap suatu stimulus segera diikuti dengan rasa senang atau
kepuasan. Rasa senang atau kepuasan ini bisa timbul sebagai akibat anak
mendapatkan pujian atau ganjaran lainnya. Teori belajar stimulus-respon yang
dikemukakan oleh Thorndike ini disebut Teori koneksionosme. dalil atau hukum yang
terkait dengan teori koneksionisme yaitu hukum kesiapan (law of readiness), hukum
latihan (law of exercise) dan hukum akibat (law of effect).
Teori Belajar Pavlov

Dikenal juga dengan nama Teori klasik. Terkait


dengan kegiatan belajar mengajar, agar siswa
belajar dengan baik maka harus dibiasakan.
Teori Belajar Skinner

Burhus Frederic Skinner menyatakan bahwa ganjaran


atau penguatan mempunyai peranan yang amat
penting dalam proses belajar.
Teori belajar Bandura

Bandura mengemukakan bahwa siswa belajar melalui meniru.


Pengertian meniru di sini bukan berarti menyontek, tetap meniru
hal-hal yang dilakukan oleh orang lain, terutama guru. Bandura
memandang tingkah laku manusia bukan semata-mata refleks
otomatis atas stimulus, melainkan juga akibat reaksi yang timbul
sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan skema kognitif manusia
itu sendiri.
Teori Kognitif
Lebih mementingkan proses daripada hasil belajar.

Belajar merupakan proses internal yang mencakup


Ingatan/Retensi, Pengolahan informasi, Emosi &
aspek-aspek kejiwaan lain.

Belajar merupakan proses berpikir yang sangat


kompleks
Tokoh-tokoh Aliran Kognitif

1 J. Piaget
2 Ausubel
3 R. Gagne
Teori Belajar J Piaget

 Perkembangan kognitif merupakan suatu proses


genetik yang didasari karena perkembangan sistem
syaraf
 Belajar merupakan proses identifikasi dan
pengintegrasian stimulus/ informasi yang baru 
Skemata melalui tahap  - Asimilasi
- Akomodasi
- Ekuilibrasi
Teori Belajar Ausubel

Teori belajar Ausubel terkenal dengan belajar bermakna dan


pentingnya pengulangan sebelum belajar dimulai. Menurut Ausubel
belajar dapat dikalifikasikan ke dalam dua dimensi. Dimensi pertama
berhubungan dengan cara informasi atau materi pelajaran yang
disajikan pada siswa melalui penerimaan atau penemuan. Dimensi
kedua menyangkut cara bagimana siswa dapat mengaitkan informasi
itu pada struktur kognitif yang telah ada.
Teori Belajar R Gagne

Proses belajar adalah suatu proses dimana siswa terlibat


dalam aktivitas yang memungkinkan mereka memiliki
kemampuan yang tidak dimiliki sebelumnya

Ada delapan tingkat kemampuan belajar menurut Gagne,


dimana kemampuan belajar pada tingkat tertentu ditentukan
oleh kemampuan belajar ditingkat sebelumnya.
Teori Belajar Konstruktivistik

Konstruktivistik dalam merupakan metode pembelajaran yang


lebih menekankan pada proses dan kebebasan dalam
menggali pengetahuan serta upaya dalam mengkonstruksi
pengalaman atau dengan kata lain teori ini memberikan
keaktifan terhadap siswa untuk belajar menemukan sendiri
kompetensi, pengetahuan atau teknologi, dan hal lain yang
diperlukan guna mengembangkan dirinya sendiri.
Tokoh-tokoh aliran Konstruktivistik

1 Piaget
2 Vigotsky
3 Vanhiele
Teori Belajar J Piaget

 Belajar merupakan proses identifikasi dan


pengintegrasian stimulus/ informasi yang baru 
Skemata melalui tahap  - Asimilasi
- Akomodasi
- Ekuilibrasi
Teori belajar vygotsky
Teori Vygotsky berfokus pada empat faktor yaitu :

 Budaya

Budaya mempengaruhi proses belajar. Anak-anak belajar melalui interaksi dan kerjasama dengan orang lain dan
lingkungannya.

 Bahasa

Bahasa berkembang dari interaksi sosial dengan orang lain. Bahasa dan pemikiran berkembang sendiri, tetapi selanjutnya
anak mendalami bahasa dan belajar menggunakannya sebagai alat untuk membantu memecahkan masalah.

 Zona Perkembangan Proksimal

Daerah antar tingkat perkembangan sesungguhnya yang didefinisikan sebagai kemampuan memecahkan masalah secara
an masalah secara mandiri dan tingkat perkembangan potensial yang didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan
masalah dibawah bimbingan orang dewasa atau teman sebaya.

 Scaffolding

pemberian sejumlah bantuan kepada siswa selama tahap- tahap awal pembelajaran, kemudian
mengurangi bantuan dan memberikan kesempatan untuk mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar
setelah ia dapat melakukannya.
Teori Belajar Van Hiele
Teori Van Hiele adalah teori matematika khusus bidang geometri. 5 Tahap Pemahaman Geometri menurut Van Hiele yaitu:

 Tahap Visualisasi (Pengenalan)

Pada tahap ini siswa baru mengenal bangun-bangun geometri dan belum dapat menyebut sifat-sifat dari bangun-bangun geometri.

 Tahap Analisis (Deskriptif)

Pada tahap ini anak sudah dapat memeahmi sifat-sifat dari bangun-bangun geometri.

 Tahap Deduksi Formal (Pengurutan atau Relasional)

Pada tahap ini nak sudah mam[u mengetahui hungungan yang terkait antara suatu bangun geometri dengan bangun geometri
lainnya.

 Tahap Deduksi

Pada tahap ini anak sudah dapat mengambil kesimpulan secara deduktif (dari hal-hal yang bersifat khusus)

 Tahap Keakuratan

Merupakan tahap tertinggi dalam memahami geometri. Tahap ini anak sudah memahami betapa pentingnya ketepatan dari prinsip-
prinsip dasar yang melandasi suatu pembuktian. Sudah memahami mengapa sesuatu itu dijadikan postulat atau dalil.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai