An
Anestesiologi dan Terapi Intensif
RS Muhammadiyah Palembang
Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)
Kegagalan pernafasan tipe hypoxemic yang
berat.
Berhubungan dengan berbagai kondisi penyakit
yang kritis seperti trauma, aspirasi, shock,
infeksi paru dan infeksi extrapulmonary
Angka kematian oleh karena ARDS cukup tinggi
sehingga perlu perhatian khusus
Acute respiratory syndrome (ARDS), juga
dikenal sebagai Respiratory Disstress
syndromae merupakan reaksi serius terhadap
berbagai bentuk cedera pada paru-paru.
Penyakit paru-paru yang disebabkan oleh
masalah baik langsung maupun tidak
langsung.
respons terhadap berbagai macam
kerusakan atau penyakit yang mengenai
paru-paru baik itu secara langsung atau tidak
langsung.
Penyebab langsung
1) Sepsis
2) Trauma berat
3) Syok hipovolemik
4) Transfusi darah berulang
5) Luka bakar
6) Pankreatitis
7) Koagulasi intravaskular diseminata dan
anafilaksis
Inflamasi
Kerusakan akut alveolar dan endothelial
Peningkatan permeabilitas vaskular
Penimbunan cairan dan protein di interstisial dan
ruang intraalveolar
Penurunan functional recidual capacity dan
compliance paru
Pintasan intrapulmonal
Gangguan difusi gas
Hipoksemia
Barotrauma:
pneumothorax,
pneumomediastinum
interstitialemphysema
Nosocomial pneumonia
Biotrauma:
Multi-organ failure resulting from
injurious local and systemic inflammatory
response to ventilator induced lung injury
(VILI)
Gejala yang muncul pada pasien dengan
ARDS adalah dyspnea yang berat dan
respiratory distress.
Pada pemeriksaan fisik biasanya
ditemukan tanda-tanda dari hipoksemi
yaitu sianosis, takikardi dan tachypnea
dan pada pemeriksaan dada bisa
ditemukan suara wheezing.
Gejala dan tanda klinis dari penyakit yang
mendasarinya ditemukan, meliputi demam,
hipotensi, trauma atau disfungsi sistem organ
lainnya
Laboratorium
Tekanan parsial oksigen dalam darah arteri
pasien (PaO2) dibagi oleh fraksi oksigen
dalam udara inspirasi (FiO2), hasilnya adalah
200 atau kurang
Gambaran laboratorium lain tergantung dari
penyakit yang mendasarinya
Radiologi
Rothorax : infiltrat paru bilateral
CT Scan : lebih sensitif dibandingkan
radiografi dada polos dalam mendeteksi
emfisema interstisial paru, pneumotoraks
dan pneumomediastinum, efusi pleura,
kavitasi, dan limfadenopati mediastinum
PENATALAKSANAAN
• Penanganan ditujukan mengobati penyakit yang mendasari bila
memungkinkan
• Pasien kritis : mempertahankan jalan nafas, oksigenasi adekuat
dan mensuport sirkulasi
• Suport Ventilasi Mekanik :
– Tujuan utama : mempertahankan pertukaran gas serta
mencukupi oksigenasi jaringan
– Penggunaan PEEP dapat mencegah kerusakan paru yang
lanjut, meningkatkan FRC dan rekruitment dari alveoli
– Oksigenasi arteri dapat diperbaiki dengan menaikkan fraksi
inspirasi oksigen (FiO2) serta dengan menggunakan PEEP
sehingga tekanan rata-rata jalan nafas dapat ditingkatkan atau
dengan memperpanjang waktu inspirasi
ARDS menjadi penyebab morbiditas dan
mortalitas
Angka kematian akibat ARDS tetap sangat
tinggi.
Pemahaman patofisiologi ARDS harus
ditingkatkan, karena dari sanalah terapi
definitive yang lebih dari terapi suportif
untuk oksigenasi akan dapat
dikembangkan.
Pemberian aliran gas lebih dari 20% pada
tekanan 1 atmosfir sehingga konsentrasi
oksigen dalam darah meningkat.
Kerugian
Umumnya tidak nyaman bagi klien
Membuat rasa panas, sehingga mengiritasi mulut
dan pipi
Aktivitas makan dan berbicara terganggu
Dapat menyebabkan mual dan muntah, sehingga
dapat menyebabkan aspirasi
Jika alirannya rendah dapat menyebabkan
penumpukan karbondioksida
2. Masker rebreathing dan masker
nonrebreathing
memiliki reservoir dibawah dagu
masker nonrebreathing memakai katup untuk
memastikan udara yang masuk pada saat
inspirasi adalah udara oksigen
Konsentrrasi oksigen yang di berikan lebih
tinggi dari pada sungkup muka sederhana
yaitu 60-80% dengan aliran oksigen 8-
12lt/menit.
Indikasi penggunaan adalah pada pasien
dengan kadar tekanan karbondioksida yang
rendah, udara inspirasi sebagian tercampur
dengan udara ekspirasi sehingga konsentrasi
karbondioksida lebih tinggi dari pada sungkup
sederhana.
Terangkan prosedur pada pasien
Hubungkan selang oksigen dengan humidiflier
dengan aliran rendah
Isi oksigen kedalam kantong dengan cara
menutup lubang antara kantung dengan
sungkup
Atur tali pengikat sungkup sehingga menutup
rapat dan nyaman. Bila perlu pakai kasa pada
daerah yang tertekan.
Sesuaikan aliran oksigen, sehingga kantung
akan terisi waktu ekspirasi dan hampir
kuncup waktu inspirasi
Keuntungan
Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari pada
sungkup muka sederhana
Tidak mengeringkan selaput lendir
Kerugian
Kantung oksigen bisa terlipat
Menyebabkan penumpukan oksigen jika
aliran terlalu rendah
Memberikan konsentrasi oksigen sampai 99%
dengan aliran yang sama pada kantong
rebreathing.
Pada prinsipnya, udara inspirasi tidak
tercampur dengan ekspirasi.
Indikasi penggunaan adalah pada pasien
dengan kadar tekanan karbondioksida yang
tinggi.
Cara pemasangan sama dengan sungkup
muka kantong rebreathing.
Keuntungan
Konsentrasi oksigen hampir diperoleh 100%
karena adanya katup satu arah antara
kantong dan sungkup, sehingga kantung
mengandung konsentrasi oksigen yang tinggi
dan tidak tercampur dengan udara ekspirasi.
Tidak mengeringkan selaput lender
Kerugian
Kantung oksigen bisa terlipat
Berisiko untuk terjadi keracunan oksigen
Tidak nyaman bagi klien
Konsentrasi oksigen yang masuk stabil dan
sesuai dengan yang dihirup oleh pasien
Alat: sungkup venturi dan continuous
positive airway pressure (CPAP)
Masker venturi
Oksigen mengalir dengan kecepatan tinggi
lewat lubang kecil di dasar masker sehingga
membentuk tekanan negatif → mendesak
keluar udara atmosfir sehingga oksigen dapat
diberikan dengan angka pasti
Continous Positive Airway Pressure/CPAP
pemberian tekanan positif untuk seluruh siklus
respirasi (inspirasi dan ekspirasi) pada saat
bernapas secara spontan
Penggunaannya mengurangi kerja untuk
bernapas, mengeliminasi/mengurangi hipoksia
dan mencegah atelektasis
Terapi oksigen dihentikan bila
tekanan oksigen arteri normal /
adekuat bila pasien bernafas
dengan udara ruangan
TERIMA
KASIH